Bupati Pacitan Buka Muscab IMM

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Minggu (20/03) membuka secara resmi Musyawarah Cabang IMM XII di gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan. Muscab IMM XII tahun ini mengambil tema Mengejawantahkan Gerakan Profetik.

“Selamat menjalankan muscab semoga berjalan lancar serta menghasilkan keputusan yang membawa manfaat,” kata Bupati dalam sambutannya.

Mas Aji berharap banyak keterlibatan semua pihak termasuk organisasi kepemudaan serta kemahasiswaan untuk bersama membangun Pacitan. Semua harus berkolaborasi karena Pacitan membutuhkan kerja bersama untuk memaksimalkan potensi. Semangat inilah yang menurutnya akan menjadi pondasi kuat dalam membangun masyarakat Pacitan yang bahagia sejahtera. (prokopim / Pemkab pacitan)

 

Semangat DHC BPK 45 Teladan Bagi Generasi Muda

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji Hari ini, Minggu (20/03) menghadiri peringatan HUT ke-62 Dewan Harian Cabang Badan Pemberdayaan Kejuangan (DHC BPK ) 45. Berlangsung di Balai Kelurahan Sidoharjo peringatan hari jadi berlangsung sederhana namun khidmat.

Dalam sambutannya Bupati Pacitan yang juga sekaligus sebagai Dewan Pembina DHC BPK 45 Kabupaten Pacitan mengatakan, di usia yang menginjak 62 tahun, organisasi penjaga dan penegak nilai kejuangan 45 ini sudah tidak lagi diragukan eksistensinya. khususnya dalam menumbuhkan semangat dalam memperjuangkan serta mengisi kemerdekaan.

” 62 tahun merupakan usia yang sangat matang dan semoga semangat yang ada di dalam DHC BPK 45 ini bisa menjadi keteladanan bagi kami generasi muda penerus kemerdekaan,” kata Bupati.

Lebih lanjut Mas Aji berharap melalui keanggotaan dan cakupan yang luas DHC BPK 45 Kabupaten Pacitan bisa menularkan nilai-nilai kejuangan kepada seluruh masyarakat. Mengobarkan semangat kebersamaan dalam membangun Pacitan mewujudkan masyarakat yang bahagia dan sejahtera.

“Untuk saat ini dan dalam kondisi seperti ini kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, harus ada keterlibatan serta kerja sama dengan yang lain untuk memajukan Pacitan,” pungkasnya. (prokopim / Pemkab pacitan)

Mas Aji; Kerajinan Harus Punya Khasanah

Dekranasda adalah poros penting untuk meningkatkan kerajinan asli daerah, apalagi geografis Pacitan yang memiliki magnet untuk menarik wisatawan, sehingga tak ayal tampu kepemimpinan yang telah purna harus segera diregenerasi dengan Pengukuhan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pacitan Periode 2021-2026.

Efi Suraningsih, Ketua Dekranasda Kabupaten Pacitan pada saat itu mengatakan bahwa Dekranasda adalah fasilitator, yang bertugas mendampingi dan meningkatkan kerajinan asli Pacitan.

“Sebagai ketua Dekranasda, saya mengajak melestarikan dan mengembangkan produk unggulan yang memiliki ciri khas daerah, sehingga semua pihak mempunyai rasa bangga,” kata Efi (18/03).

Sementara itu lebih tajam, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa kreativitas sangat perlu dimiliki seluruh pelaku, meski di lain sisi kepantasan menjadi penentu terakhir.

Lebih jauh, langkah berani dan terbuka menentukan keberhasilan dekranasda dalam pengabdiannya. Namun sebagai landasan yang penting Bupati mengingatkan bahwa kerajinan harus mempunyai Khasanah.

“Harus optimis dan berani menunjukkan hasil kerajinan kita kepada masyarakat luas, dan ini tidak mudah,” tegasnya. (PemkabPacitan).

Mas Aji Lantik 52 Pejabat Baru

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji kembali melantik 52 pejabat di lingkup Pemkab Pacitan, siang ini Jumat (18/03) di Pendopo Kabupaten. Langkah ini diambil lantaran berbagai kekosongan dalam organisasi Perangkat Daerah harus segera disikapi supaya program pemerintah tetap berjalan.

Kali ini sebanyak 52 pejabat menduduki posisi penting tersebut, dipastikan pelayanan prima kepada seluruh lapisan bakal kian maksimal. Mengingat selain posisi pejabat pimpinan tinggi, juga dilantik pejabat administrator dan pejabat pengawas.

Dalam kesempatan tersebut, saat memberikan sambutan Bupati tidak memberikan banyak komentar, kecuali dirinya berharap di hari yang bertepatan dengan peringatan Nisfu Sya’ban menjadi semangat tersendiri bagi pejabat yang baru dilantik.

Lebih detail pejabat mesti memiliki sifat amanah dan tanggung jawab terhadap tugas baru yang diemban untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. “Saya berdoa semoga dalam menjalankan tugas Bapak dan Ibu semua mendapat Ridho dari Allah,” ungakapnya.

Disinggung soal standar penilaian terhadap keputusan tersebut, ia menegaskan bahwa pejabat terpilih tersebut merupakan sosok yang mempunyai integritas, sehingga layak untuk menduduki posisi tersebut.

Namun demikian target kinerja akan terus disematkan atas kinerja para pejabat, sehingga asesmen akan terus berjalan.

Adapun 8 Kepala Dinas yang baru dilantik adalah Bambang Marhaendrawan, sebelumnya Sekretaris Dinas (Sekdin) dinas perikanan posisi baru sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.
Kemudian, Turmudi jabatan lama Kepala Pengadaan Barang dan Jasa sekarang Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga.

Selanjutnya, Suparlan jabatan lama sekretaris Dinas PUPR sekarang Kepala dinas PUPR, Amat Taufan jabatan lama camat Punung sekarang Kadis Perpustakaan dan Arsip.

Selain itu, Heru Tunggu Widodo jabatan lama sekretaris dinas pemukiman dan perumahan rakyat jabatan baru Kadis Pemukiman dan Perumahan Rakyat. Heri Setijono jabatan baru Kadis Pemberdayaan masyarakat dan Desa.

Selanjutnya, Didik Alih Wibowo jabatan baru Sekretaris Dewan Pacitan, dan Jayuk Susilaningtyas Jabatan Baru Kadis BKKBN Pacitan. (PemkabPacitan).

Bukit Platar, Switzerlandnya Pacitan

Setelah beberapa kali menikmati keindahan alam pegunungan, untuk pertama kalinya agenda ngecamp dalam rangka ngantor di kecamatan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan rombongan mendekat pantai. Pilihan kali ini adalah bukit Platar yang berada di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo.

Berada persis di bibir pantai, bukit landai ini menyuguhkan pesona yang memanjakan mata. Hamparan padang rumput nan hijau berpadu indah dengan birunya laut selatan. Tidak hanya siang hari, keindahan bukit Platar juga semakin memesona saat malam. Dari ketinggian bukit kita dimanjakan dengan pemandangan kerlap kerlip lampu di sepanjang pantai. Bagaikan tebaran kunang-kunang raksasa. Lampu-lampu yang berpijar tersebut adalah penerangan rumpon nelayan setempat.

Untuk mencapai titik lokasi kita akan menempuh perjalanan kurang lebih 2 km dari jalur utama Pacitan-Trenggalek. Perjalanan masih bisa menggunakan kendaraan roda empat sebelum akhirnya harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak perbukitan. Rasa lelah dan penat tersebut akhirnya terbayar kala bukit Platar mulai terlihat. Ini bukan Switzerland, ini adalah Pacitan. Kabupaten dengan seribu keindahan, berjuluk Paradise Of Java. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)