Serahkan 80 SK Pensiun PNS

Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), Menyerahkan SK Pensiun TMT Februari dan TMT Maret tahun 2022 bagi PNS sebanyak 80 SK dirangkaikan dengan Sosialisasi dari PT TASPEN, hari ini (23/11).

Bertempat di Ruang Pertemuan eks Kantor Diklat BKPPD, acara tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala BKPPD, Supomo yang sekaligus menyerahkan SK Pensiun bagi 80 PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pacitan secara simbolis. Sedangkan pembicara untuk sosialisasi kaitannya tentang Pelayanan Taspen, diwakili oleh Tamtomo Aji selaku Bisnis Institusional Manager wilayah Surabaya-Madiun dan Endang Lestariningsih selaku Kepala Mandiri Taspen cabang Madiun.

Dalam sambutannya, Supomo menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas pengabdian, dedikasi dan kinerja sebagai PNS di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pacitan dengan baik dan penuh tanggung jawab. “Selamat menjalani masa purna tugas,” ungkapnya.

Sementara Kepala Taspen Cabang Madiun, Endang Lestariningsih, selaku pembicara sosialisasi pelayanan taspen mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para purna pensiun, “Saya dan tim akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin bagi para calon purna pensiun,” ungkap dia.

Di Kesempatan yang sama Tamtomo Aji menegaskan, salah satu upaya meningkatkan pelayanan taspen yaitu untuk para purna pensiun pengambilan saldo di ATM bisa 0 Rupiah.

Tujuan kegiatan penyerahan SK Pensiun merupakan bagian dari manajemen ASN, dalam rangka memberikan pelayanan kepegawaian berupa penghargaan dan hak yang diterimakan kepada PNS yang akan memasuki batas usia pensiun, sehingga termotivasi untuk melanjutkan pengabdiannya di luar pemerintahan.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi Bupati Pacitan “menciptakan birokrasi pemerintah yang inovatif, profesional dan melayani menuju masyarakat yang bahagia dan sejahtera”. (BKPPDPacitan/DiskominfoPacitan).

Kursi Roda Untuk Paet dan Paitun

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Kabupaten Pacitan menyerahkan dua kursi roda kepada dua orang lanjut usia dengan penyakit stroke di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan.
Rombongan menuju titik lokasi penyaluran bantuan kursi roda, Senin pagi (22/11). Bantuan kursi roda diserahkan langsung oleh Direktur RSUD dr. Darsono, dr. Iman Darmawan, di rumah masing-masing.
Adalah Paet (76) dan Paitun (62) warga Desa Kalikuning layak mendapatkan bantuan kursi roda dari RSUD dr. Darsono. Penyerahan tersebut masih merupakan rangkaian kegiatan sosial dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57.
“Mewujudkan program aksi Bupati Pacitan di bidang kesehatan, pemberian bantuan kursi roda ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, seperti Mbah Paet dan Mbah Paitun yang mengalami penyakit stroke ini harus dibantu sarana mobilitasnya dalam upaya proses penyembuhan dan kelangsungan hidupnya,” kata Direktur.
Paet mengaku senang dengan pemberian itu, dengan bahasa jawanya yang lugu, ia kian optimis untuk sembuh dan beraktifitas seperti sebelumnya.
“Kulo seneng pak, matur nuwun, pun enem tahun kulo mboten saget mlampah, mugi-mugi kulo sehat gek saget mlampah maleh”, kata Paet sembari matanya berkaca-kaca.
Sementara Paitun, adalah warga Dusun Kepek, merupakan pasien RSUD dr. Darsono yang masih aktif berobat di Poli Saraf. Sudah satu tahun tidak bisa jalan karena diagnosis stroke dan saat ini menjalani terapi jalan rutin.
Pada kesempatan yang sama dr. Iman menjelaskan, Harapannya ke depan masyarakat semakin hari semakin sehat, jika sakit harus segera berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat. Selain itu, semua masyarakat wajib mengikuti vaksinasi. Ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan penurunan kasus Covid-19 di Kabupaten Pacitan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Bhabinkamtibmas Polsek Tulakan, Bripka Latip Utomo, Kepala Desa Kalikuning, Agung Pambudi, relawan dari Times Indonesia, dan tim dari RSUD dr. Darsono. (RSUDPacitan/DiskominfoPacitan).

Menyambung Kembali Restorasi Pasar Sawo

Masuknya Kabupaten Pacitan di Level 2 PPKM disambut baik seluruh lapisan, karena dengan ini berbagai kegiatan perekonomian dan pariwisata akan kembali seperti sediakala meski tetap memegang teguh protokol kesehatan.
Momentum baik tidak disia-siakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pacitan, Launching Lapak Kuliner Pasar Sawo dihelat di malam Minggu yang terang nan hangat.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji hadir langsung dalam kesempatan yang baik itu, seraya menyapa santun masyarakat dan pegiat UMKM dibawah naungan Disperindag.
“Untuk membangun selama ada anggaran saya kira mudah, tetapi menghidupkan Pasar Sawo adalah sesuatu yang butuh inovasi. Harus hangat dan romantis, sehingga semua nyaman disini,” kata Bupati (20/11).
Heru Sukrisno Kepala Disperindag disela Launching menegaskan bahwa kesempatan tersebut adalah upayanya kembali merestorasi Pasar Sawo yang dahulu pernah berjaya. “Pasar Sawo adalah iconnya Pacitan,” ujarnya sembari angan dia mengenang nikmatnya Kupat Tahu di Pasar Sawo tempo dulu.
Selebihnya Heru menegaskan bahwa menghidupkan semangat pasar Sawo dan meninggikan UMKM adalah seruan Misi Bupati ke 3, bagaimana khasanah produk Pacitan harus menggelora. Satu pijakan berharga demi masyarakat bahagia dan sejahtera. “Kami tetap berharap Bapak Bupati mengapresiasi,” harap Heru.
Semangat merah Logo Bank Jatim turut andil dalam kehangatan tersebut, Bersama punggawanya Tim Pacitan Bersayap, Murjoko Teguh Hariyanto berkomitmen melaju tanpa batas demi tercapainya Visi Misi Bupati. “Menjadi komitmen, kami akan terus mendukung Kabupaten Pacitan,” ungkap dia. (PemkabPacitan).

Anak Kita Kecanduan Hp? Ini Risikonya

Peringatan Hari Anak Sedunia di masa pandemi Covid-19 merupakan momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak, terutama kesehatan dan kebahagiaan anak di seluruh dunia yang jatuh pada hari ini 20 November 2021.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis hak-hak anak seperti akses ke pendidikan dan kesehatan mental anak. Dengan tema “A Better Future for Every Child”, peringatan hari anak sedunia tahun ini mengajak komitmen semua pihak untuk menciptakan masa depan anak yang lebih baik.

Keterbatasan ruang belajar dan bersosialisasi pada masa pandemi, merupakan tantangan bagi orangtua untuk tetap menjaga kesehatan mental anak. Sabtu (20/11) di Poli Psikologi, Ni Made Diyah Rinawardani, S.Psi., M.Psi, psikolog klinis di RSUD dr. Darsono mengatakan, beberapa kasus psikologis anak yang banyak ditangani saat ini adalah soal kecanduan game, melihat video asusila sampai kesulitan bersosialisasi.

Sekolah dilaksanakan secara daring, belum lagi anak yang seharusnya bebas bermain di luar, terpaksa harus tetap tinggal di rumah sepanjang. Handphone seakan menjadi pelarian tepat bagi anak untuk membunuh rasa jenuh, anak merasa asik bermain game dan mencari segala informasi dari handphone untuk menjawab semua rasa ingin tahunya.

Di sisi lain anak yang terlalu asik dengan gadget akan lupa bersosialisasi dengan teman secara nyata, dampaknya timbul rasa cemas dan tidak percaya diri ketika bertemu dengan orang baru.

“Lebih mengerikan lagi, ketika pasien anak datang dengan kasus kecanduan video asusila dan tidak jarang anak sudah meniru adegan-adegan yang seharusnya belum layak mereka konsumsi, ini akan menimbulkan permasalahan lain yang lebih komplek seperti pelecehan seksual,” ungkap Made.

Sudah menjadi tugas kita bersama bahwa anak-anak harus diperjuangkan kesejahteraan lahir batinnya menuju generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, bahagia, dan berakhlak mulia.

Sebelumnya, dalam momen Hari Anak Nasional (24/8), Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menegaskan, Tumbuh kembang anak harus menjadi prioritas utama, orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan materiil saja tetapi harus paham mendidik anak.

“Sesuai arahan Bupati Aji, peran orangtua adalah kunci dalam pengawasan kepada anak-anaknya terutama masalah penggunaan gadget, informasi yang masuk harus sesuai dengan kebutuhan anak,” pesan Made.

Upaya sederhananya, orang tua harus memberi pengawasan dan batasan terhadap penggunaan gadget. Melakukan komunikasi intens dan hangat kepada anak dan mendorong anak untuk melakukan kegiatan positif yang bersifat fisik dalam kehidupan sehari-hari seperti menyapu, menyiram tanaman, membantu memasak, dan sebagainya. Selain itu, orang tua hendaknya mendorong anak untuk tetap bersosialisasi dengan teman sebaya dengan berbagai cara.

Sementara itu, dalam mendukung terwujudnya anak yang sehat dan bahagia RSUD dr. Darsono siap menangani masalah kesehatan anak dengan empat dokter spesialis anak dan psikolog serta sarana dan fasilitas pendukung di Poli Anak, Poli Tumbuh Kembang, dan Poli Psikologi. (RSUDPacitan/DiskominfoPacitan).

Tahun Depan Pacitan Punya Desa Baru

Upaya percepatan penetapan Desa Persiapan Ketro Harjo Kecamatan Tulakan menjadi Desa Ketro Harjo, bertempat di ruang rapat Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Jumat (19/11) Tim Evaluasi Penataan Desa Provinsi Jawa Timur bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Pacitan didampingi Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pacitan serta Tim Evaluasi Penataan Desa Kabupaten Pacitan melakukan koordinasi dan konsultasi terkait pemekaran Desa yang berada di Kecamatan Tulakan tersebut.

Tim Provinsi dan Kabupaten yang dipimpin langsung oleh Kepala PMD Pacitan Sanyoto, diterima langsung oleh Direktur Penataan dan Administrasi Pemerintah Desa didampingi oleh Kasubdit Fasilitasi Tata Wilayah Desa.

Dalam kegiatan konsultasi tersebut Kepala PMD Pacitan memaparkan kesiapan dan progres pemekaran Desa Ketro Harjo, selama kurun waktu 2 tahun yang telah dilakukan oleh pemda dan pemprov.

Tahapan pemekaran ini telah dimulai dari tahun 2017 berdasarkan usulan dari Desa induk dan telah melalui kajian dari Balitbang Kabupaten Pacitan. Dirjen Bina Pemerintah Desa menyambut baik dan siap memfasilitasi Pemprov Jatim dan Pemkab Pacitan untuk proses lebih lanjut.

Pemekaran Desa sendiri telah melalui beberapa tahapan mulai dari pembentukan Desa Persiapan, penunjukan Pj. Kepala Desa dan Evaluasi oleh Tim Fasilitasi Pemekaran Desa tingkat Kabupaten dan Provinsi.

Sebelum dievaluasi oleh Kemendagri tim Kabupaten dan Provinsi berkonsultasi terlebih dahulu ke Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa agar proses dan pelaksanaan evaluasi berjalan lancar.

“Proses pemekaran Desa selanjutnya adalah pembahasan Peraturan Daerah penetapan Desa Ketro Harjo oleh DPRD dan Pemerintah Kabupaten yang akan dibahas pada tahun ini. Diharapkan proses pembahasan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan,” Kata Sanyoto.

Hasil pertemuan yang dilaksanakan selama satu hari bersama Dirjen Bina Pemdes adalah Tim Evaluasi Penataan Desa Provinsi dan Kabupaten nantinya dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk proses tahapan selanjutnya.

Diharapkan tahun 2022 Desa Ketro Harjo sudah mendapatkan status Desa Definitif dari Kementerian Dalam Negeri untuk dapat meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat Desa Ketro Harjo.Sesuai dengan Visi dan Misi Bupati Pacitan yaitu menciptakan Masyarakat Pacitan yang Sejahtera dan Bahagia. (PMDPacitan/DiskominfoPacitan)