Gerak Cepat Bersihkan Banjir Batu

Banjir batu menerjang Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Senin (8/11) malam. Material batu dari Bukit Parangan menutup akses jalan yang menghubungkan antara Desa Karangrejo dengan Arjosari.
“Longsor batu bercampur lumpur itu diakibatkan turunya sedimen di bagian hulu sungai saat ini jalan tertutup lumpur dan batu untuk keselamatan disarankan tidak mendekat di alur sungai dikarenakan malam hari dan pemantauan visual tidak dapat dilakukan,” terang Didik Alih Wibowo Kepala BPBD Pacitan.
Sebagai langkah darurat BPBD dan instansi terkait bersama masyarakat (9/11) dibantu alat berat membersihkan material longsor agar jalan dapat dilalui kendaraan.
Sebelum bencana banjir batu itu terjadi, wilayah Kecamatan Arjosari diguyur hujan dengan intensitas lebat. Hingga banjir dari atas Bukit Parangan Desa Karangrejo membawa material berupa lumpur dan batu menerjang serta menutup akses jalan desa hingga jalan tersebut tidak bisa dilalui. (BPBDPacitan/DiskominfoPacitan).

Mas Aji Jaga Nilai-nilai Budaya

Sesuai dengan harapan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji pada bidang mencerdaskan bangsa, dibidang kebudayaan masyarakat Jawa yang kental, Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi HUT Pametri Budaya Sekar Kridha Utama (SKU) Ke-3.
Momentum tersebut menjadi kesempatan penyerahan Akta Notaris dari Kemenkumham AHU melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dan Forum Komunikasi Pangarsa pranatacara dan Pamedar Sabda (FKKP) Jatim. “Sebuah kementerian harus disahkan oleh pemerintah,” ujar Daryono, Kepala Dindik Pacitan usai giat, hari ini (05/11).
Dukungan Bupati tersebut tentu akan berimbas positif bagi kelangsungan kebudayaan khususnya untuk pembawa acara manten, perias dan yang lain. Sehingga uri-uri kebudayaan dapat terselenggara dengan baik di Kabupaten Pacitan.
“Kita bisa menjaga budaya dengan baik, meski dengan berbagai perkembangan arus digital,” lanjut Daryono.
Pemerintah sebagai fasilitator tentunya berharap, para pelaku budaya yang tergabung dalam Pametri Budaya Sekar Kridha Utama yang kini sah kini semakin bertambah pengalaman dan pengetahuan tentang menjaga nilai budaya jawa. (DiskominfoPacitan).

Dua Destinasi Wisata Dibuka, Bupati Minta Pengelola Terapkan Prokes Ketat

Menyusul dibukanya kembali dua destinasi wisata yaitu Goa Gong dan Goa Tabuhan mulai 5 November 2021, Bupati Pacitan wanti-wanti kepada pengelola obyek wisata untuk menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Uji coba destinasi wisata ini merupakan sesuatu yang menggembirakan tapi juga memiliki tanggungjawab yang berat. Untuk itu saya titip kepada Pak Kades Bu Kades dan Pokdarwis kedua obyek wisata,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat acara tasyakuran pembukaan uji coba destinasi wisata Gua Gong dan Gua Tabuhan di kompleks wisata Gua Gong di Desa Bomo Kecamatan Punung, Kamis (04/10) malam.

Lampu hijau untuk membuka dua obyek wisata gua ini, menurut Mas Aji bukan kebetulan, namun wujud dari ikhtiar bersama seluruh masyarakat Pacitan. Selain menjalankan protokol kesehatan percepatan vaksinasi menjadi faktor utama. Capaian tersebut harus ditingkatkan agar Pacitan dapat segera turun ke level paling rendah sehingga semua obyek wisata bisa beroperasi kembali.

“Tugas kita sekarang adalah bagaimana level satu kita kejar, syukur kalau tidak masuk level lagi,” sambung Bupati.
Kabupaten Pacitan masuk kelompok 40 yang melakukan uji coba destinasi level 3 untuk tahap 3. Dipilihnya Pacitan sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 57 tahun 2021 bahwa pada level 3 destinasi wisata yang diuji cobakan adalah destinasi wisata yang tidak berkaitan dengan air. Terpilihnya Gua Gong dan Gua Tabuhan sekaligus mewakili uji coba destinasi gua di Jawa dan Bali.

“Sesuai surat edaran Kemenparekraf ditekankan bagi destinasi wisata yang menjalani uji coba wajib lulus dan mengantongi sertifikat CHSE (Cleanlinees, Health, Safety and Environmental Sustainability) wajib menjalankan aplikasi peduli lindungi serta melaksanakan protokol kesehatan ketat,” sambung Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Pacitan T Andi Faliandra.

Dalam acara ini juga Mas Aji memberikan penghargaan kepada kontingen Pacitan yang berhasil sebagai juara umum Pekan Olahraga Tradisional. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyerahkan Penghargaan kepada Atlit Yang Berprestasi Dalam Ajang Olahraga Tradisional (juara 1 Egrang Priya, Juara 1 Dagongan Putri Dan Juara 2 hadang).

Masalah Banjir Kota Harus Tuntas

Wilayah kota di Kabupaten Pacitan dilalui 2 Sungai penting, yakni Sungai Kunir dan Sungai Tani. Saat penghujan, 2 sungai tersebut acap kali mengalami luapan air sehingga menimbulkan banjir perkotaan.Sebaliknya, pada musim kemarau, sungai tersebut mengalami penurunan debit, sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian.
Kondisi demikian disinyalir karena 3 faktor, pertama adalah hujan deras dengan intensitas tinggi, alih fungsi lahan dan penyempitan sungai. Sehingga menyebabkan terjadinya perubahan siklus hidrologi.
Pengendalian banjir, tidak terlepas dari sistem drainase perkotaan yang memegang peranan dalam menunjang pelayanan Kebutuhan dasar masyarakat dan dalam meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Wajar bila banjir kota tetap menjadi perhatian serius Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.
Melalui kajian teknis drainase kota Pacitan yang digelar di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR), kamis kemarin (04/11), menjadi langkah konkret guna menyusun konsep penanganan masalah tersebut. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kabupaten Pacitan pada wilayah Kota yaitu Kecamatan pacitan khususnya area-area yang sering terjadi banjir. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 60 hari atau 2 bulan. Kegiatan ini termasuk dalam anggaran PAK tahun 2021
Dari diskusi tersebut diketahui kondisi eksisting dan tingkat efektivitas bangunan prasarana drainase kota saat ini. “Sinergitas semua pihak menjadi piranti penting dalam penanganan masalah tersebut, tentu dari hulu hingga hilir,” ungkap Mas Aji.
Selain Bupati, acara tersebut juga dihadiri Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Konsultan, mendapat beberapa masukan mulai manajemen OP drainase, pemeliharaan, dan peningkatan konstruksi. (PUPRPacitan/DiskominfoPacitan)

Doa Bersama Untuk Kesembuhan SBY

Pemerintah Kabupaten Pacitan menggelar doa bersama untuk kesembuhan Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden ke-6 Republik Indonesia. Doa bersama berlangsung di Halaman Wingking (Halking) Pendopo Kabupaten, Kamis (04/10) siang.
Dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra, Mahmud, doa bersama berlangsung khusyuk meski hanya terbatas karena menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Nampak Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Sekretaris Daerah Heru Wiwoho, para Staf Ahli Bupati dan Asisten Sekda serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
” Untuk kesembuhan Bapak SBY sudah diupayakan melalui ikhtiar lahiriah dengan pengobatan dan kita disini suport dengan doa. Bagaimanapun beliau adalah putra Pacitan dan pernah memimpin bangsa ini,” kata Bupati sebelum memulai doa.
Seperti diberitakan, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosa mengidap kanker prostat stadium awal. Saat ini ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono itu menjalani perawatan medis di Amerika Serikat. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)