Pembangunan guna maksimalkan Tanah Dan Ruang Untuk Keadilan dan Kemakmuran

Pembangunan insfratuktur adalah prasyarat untuk meningkatkan produktifitas dan daya saing nasional serta berkembangnya infestasi. Salah satu kegiatan penting terkait dengan pembangunan insfratuktur tersebut adalah pelaksanaan pengadaan tanah.

Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang yang ada dan Peraturan yang telah memungkinkan pengadaan tanah yang cepat dan pasti. Oleh karena itu, dukungan Pemerintah di Daerah menjadi penentu suksesnya program tersebut.

Dalam rangka mengurangi ketimpangan struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan tanah, pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan aset tanah dan penguatan hak masyarakat atas tanah/hutan adat. Pemerintah telah mencanangkan program reformasi agraria. Berkenaan dengan permasalahan dan sengketa pertanahan yang dihadai, perlu penanganan dan penyelesaian secara konperhensif.

karena Kasus permasalahan dan sengketa pertanahan sudah banyak yang berlarut-larut dan menyita waktu. “Dengan harapan pendaftaran seluruh bidang tanah melalui Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap atau PTSL dapat mencegah terjadinya sengketa.” Disampaikan Bupati Indartato dalam membacakan sambutan Mentri Agraria Dan Tata Ruang pada Upacara Peringatan Hari Agraria Dan Tata Ruang Nasional pagi tadi 24/09/2018 di Lapangan kelurahan Sidoharjo Kabupaten Pacitan.

Di kesempatan itu Bupati juga berkesempatan menyerahkan Penghargaan Satya Lencana 30, 20 dan 10 tahun Pengabdian kepada Pegawai BPN Kabupaten Pacitan serta diserahkan dokumen Sertifikat secara simbolis PTSL Tahun Anggaran 2018 dengan jumplah total 50 ribu bidang tanah, serta diserahkan oleh BPN sertifikat pemkab serta barang milik Negara.

Dalam kegitan yang mengusung tema “Tanah Dan Ruang Untuk Keadiland An Kemakmuran” tersebut turut diundang Forkopimda, Kepala Bank, Notaris, Perangkat Desa dan Peserta PTSL 2018.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Dirjen Minta Tukul Dipercepat

Dirjen Sumberdaya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  Harry Suprayogi meminta pelaksanaan pembangunan waduk Tukul di Desa Karanggede, Arjosari dipercepat. Sehingga hasilnya dapat segera dinikmati oleh masyarakat. “Jangan lebih dari November 2019,” katanya ketika meninjau lokasi proyek tersebut, Sabtu (22/9/2018).

Saat ini progres pembangunannya mencapai lebih dari 71 persen. Instruksi percepatan itu diberikan mengingat musim kemarau hampir berakhir. Sehingga proses pengerjaan harus dioptimalkan. Sebab, ketika musim penghujan, pekerjaan tidak dapat dilakukan secepat sekarang. “Optimalkan jam kerja,” pesannya.

Waduk Tukul sendiri mulai dikerjakan tahun 2015 dari kontrak pada tahun 2014. Kapasitasnya mencapai sembilan juta meter kubik dan menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Air bendungan digunakan untuk irigasi, sumber air baku, dan upaya pengendalian banjir. Karena sungai yang dibendung merupakan anak Sungai Grindulu.

Dirjen juga berpesan agar pemerintah daerah juga berperan dalam antisipasi dampak sosial. Salah satunya potensi bencana alam yang mungkin timbul dikemudian hari.

Menanggapi hal itu, Bupati Indartato mengiyakannya. Karena telah menjadi tugas pokok sebagai bagian dari pelayan masyarakat. “Kita berikan sosialisasi, pengertian kepada masyarakat tentang bahaya bencana alam. Karena setelah selesai dibangun dan berfungsi, daerah sekitar bendungan akan berkembang. Salah satunya sebagai tujuan wisata. Sehingga harus ditata agar tidak menyalahi aturan,” tandasnya.\

(humaspacitan/diskominfopacitan).

Bupati Beri Do’a Restu Kepada Gandhang

“Nanti bukan kita yang mengundang dalang dari Solo namun mereka orang Solo dan kota lain yang mengundang dalang dari Pacitan”. Disampaikan Bupati Indartato kepada Diskominfo ketika Bupati memberikan do’a dan restu kepada Gandhang Gondo Waskito atau Helmi Gondowaskito murid SMP Negri 1 Pacitan yang akan berangkat Mengikuti Festival Dalang Bocah Dan Festival Dalang Muda Tingkat Nasional 2018 di Taman Mini Indonesia Indah atau TMII mewakili Jawa Timur.

Selanjutnya Kepala Daerah Kabupaten Pacitan itu akan mengupayakan Beasiswa hingga Sarjana dari anggaran daerah sebagai bentuk perhatian pemerintah yang bertugas memupuk dan memfasilitasi murid-murid berprestasi.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Tes Kebugaran Untuk Deteksi Gaya Hidup Dan Penyakit

Tes Kebugaran Jasmani merupakan serangkaian langkah tes pengukuran tingkat kebugaran jasmani sekaligus untuk menganalisa apakah gaya hidup seseorang sudah memenuhi gaya hidup sehat. “Kebugaran tubuh seseorang tidak dapat dinilai dari penampilan fisik saja, namun juga dari pola hidup, pola makan dan aktifitas fisiknya. Seseorang dapat dikatakan bugar jika setelah bekerja dia masih mampu beraktifitas fisik tanpa merasa kelelahan yang berlebihan, berkaitan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan tes Kebugaran jasmani. Kegiatan perdana ini kami selengarakan  bagi pejabat dilingkup Pemerintah kabupaten Pacitan”. Ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ratna Susy Rahayu kepada Diskominfo disela kegiatanya melaksanakan Tes Kebugaran Jasmani 2018 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan kabupaten Pacitan.

Bupati indartato beserta 60 peserta lain tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Dalam sambutanya Ia menyambut baik kegiatan itu dan beraharap kegiatan tersebut dapat rutin dilaksanakan, agar peserta dapat memperoleh informasi tingkat kebugaran jasmani dan dapat menerapkan nilai-nilai gaya hidup yang sehat.

Ratna menambahkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS hendaknya dimulai dari diri sendiri, dalam keluarga dan ditempat kerja masing-masing, serta harus terus disebarluaskan dan digalakkan di masyarakat. “Untuk OPD, Instansi atau Perusahaan yang memerlukan pemeriksaan kebugaran Jasmani dapat dikoordinasikan dengan Dinas kesehatan”. Imbuhnya menginformasikan.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Sosialisasi Pencegahan Kebakaran; Upaya Peningkatan Kwalitas dan Pemabahan Personil Kompeten

Sebanyak 50 peserta mewakili Dinas, Instansi dan Swasta mengikuti Sosialisasi Pencegahan Kebakaran yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja melalui Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pacitan. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Kelurahan Ploso hari ini 20/09/2018.

Kegiatan yang di hadiri dan dibuka langsung oleh Sekda Suko wiyono itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan optimalisasi upaya pencegahan dan penaggulanagn bencana bahaya kebakaran di wilayah khususnya kabupaten pacitan. Serta untuk mendukung pengurangan resiko kebakaran yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.

Panitia kegiatan selaku Kepala Satpol PP Kabupaten Pacitan Widy Sumardji menjelaskan, kegiatan itu memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai upaya menambah jumplah prsonil yang memiliki kompetensi tehnik dalam mencegah dan menangulangi ancaman kebakaran. Pada giliranya nanti para peserta diharapkan dapat menginformasikan kepada warga disekitarnya. “Sosialisasi ini menggunakan model tatap muka dan praktek lapangan, serta mengunakan literatur ketentuan peraturan perundang-undangan artinya sesuai setandar yang berlaku”. Ujar Widy kepada Diskominfo menuturkan.

Bnayak faktor pemicu terjadinya kebakaran, bisa karena kesengajaan, faktor alam seperti gempa bumi dan erupsi gunung berapi atau bahkan masalah kelalian manusia atau Human Error. Ini tentu menjadi perhatian bersama agar upaya untuk terhindar dari bencana kebakaran dapat berhasil dan tentu menjadi tanggung jawab semua pihak. “Saya meminta pahamkan juga terhadap semua peserta tentang segala potensi contohnya hubungan arus pendek pemicu terjadinya kebakaran, karena pencegahan nomor satu dibanding tindakan”. Disampaiakan Sekda Suko Wiyono memberi arahan.

Disinggung perihal potensi kebakaran lahan dan hutan dimusim kemarau Widy yang mempunyai sama sapaan Andik di callsign itu secara penuh tangung jawab menjelaskan bahwa walaupun kewenangan lahan dan hutan adalah bukan kewenangannya, namun Ia dan personilnya menyatakan siap dan sigap jika harus bertindak. “Untuk industri yang mempunyai potensi besar terhadap kebarakan kami secara terus-menerus meberikan himbauan agar supaya terbuka kesadaran para pemilik industri sehingga melengkapi segala yang di butuhkan semisal apar, trolley atau APAB atau Hydrant”. Imbuh Widy mengakhiri.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).