Riuh suara tawa anak-anak kecil meramaikan suasana pendopo Kabupaten Pacitan pagi itu, Sabtu 17 November 2018. Sekitar pukul 07.00 WIB pagi, 2 mobil Pusling (Perpustakaan Keliling) sudah terparkir cantik di jalan pelataran samping kiri pendopo (jalan keluar), kebetulan gerbang pintu keluar pada hari Sabtu dan Minggu ditutup, jadi tidak akan ada mobil yang melintas keluar melalui jalan itu.

Melihat mobil pusling sudah siap dibuka untuk layanan, guru-guru Az-Zalfa bergegas menata tikar tepat di samping mobil. Anak-anak dibimbing oleh orang tuanya untuk menghampiri Pusling. Rupanya acara pertama pagi itu adalah orang tua membacakan buku-buku dari mobil pusling untuk anak-anak mereka. Hal ini dilakukan sesuai dengan project yakni program GERNAS BAKU (Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku) untuk anak-anak demi membangun dan meningkatkan budaya  literasi sejak usia dini.

Bidang Layanan Dinas Perpustakaan mengirimkan 2 mobil pusling dalam acara tersebut sebagai bentuk kerjasama dengan TPA Plus Az-ZALFA dalam melaksanakan Festival Literasi Sarasehan Pendidikan. Harus pembaca ketahui bahwa tahun 2018 ini TPA Plus Az-Zalfa telah meraih prestasi yang luar  biasa di dunia Pendidikan tingkat Nasional, yakni menjadi salah satu dari 102 sekolah Paud TK seluruh Indonesia dalam Pilot Project Generasi GERNAS BAKU Nasional. Selain prestasi tersebut, TPA Plus Az-Zalfa juga meraih Top 40 Otonomi Award tingkat Nasional. Sungguh prestasi yang sangat membanggakan dunia Pendidikan Kabupaten Pacitan khususnya.

Dalam seminar yang bertajuk “Festival Sarasehan Pendidikan, Membangun Budaya Literasi Anak Di Sekolah dan Di Rumah”, Suyanti, S. Pd menyampaikan  kepada audience sejumlah 140 orang tentang 6 macam literasi yang harus dibangun dalam diri anak-anak yakni Literasi Baca, Hitung, Sains, Tekhnologi, Budaya Kewarganegaraan, dan Literasi Keuangan.

Di tengah-tengah acara dipersembahkan sajian mini show oleh siswa-siswi Az-Zalfa yaitu dance Baby Shark dan dance gerakan Gernas Baku yang didampingi oleh para Miss-Miss (sebutan Ibu Guru Az-Zalfa).

Endro Wahyudi, seorang Sastrawan yang hadir sebagai Pemateri dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa, “Literasi itu sama dengan Keberaksaan. Membudayakan satu kekuatan Budi Pekerti untuk membangun anak dengan literasi melalui Multi Literasi. Dengan meluangkan waktu kepada anak untuk mendongengkan sebuah cerita dengan cara mengekspresikan apa yang Anda baca, misalnya membunyikan suara hujan, kemudian anak mampu menirukan suara hujan maka disitu secara tidak langsung Anda telah membangun Literasi Bunyi kepada anak”.

Beliau juga memberikan pesan kepada Guru dan wali murid yang hadir dalam seminar, “Kita tidak bisa menghakimi anak, tapi kita bisa menetralisir mereka mengenai pemahaman dan penyerapan mereka terhadap sesuatu. “

Suyanti, S.Pd (Pengelola Pengurus TPA Plus Az-Zalfa Pacitan) dalam wawancara khusus dengan kami di samping mobil pusling, beliau menyampaikan bahwa kelancaran acara ini didukung oleh Dinas Perpustakaan Pacitan. Beliau mewakili TPA Plus Az-Zalfa mengucapkan terimakasih banyak kepada Dinas Perpustakaan Pacitan atas kerjasamanya dan berharap ke depannya akan selalu siap digandeng oleh pihaknya demi melancarkan program pilot project yang telah diemban oleh TPA Plus Az-Zalfa Pacitan. Beliau juga mengatakan bahwa tujuan diadakan acara ini adalah untuk mensukseskan gerakan literasi Nasional, sebagai wujud implementasi gerakan literasi yang dimulai secara internal dengan melibatkan wali murid yang nantinya wali murid akan diminta membuat Reading Corner (Pojok Baca) bersama anak-anak di rumah mereka masing-masing, yang nantinya akan ditinjau dan dinilai oleh kami pihak sekolah dikarenakan Reading Corner tersebut akan dilombakan. Selain itu beliau mengatakan akan rutin mengajak anak didik mereka untuk datang ke Perpusda, dan memberikan saran kepada wali murid untuk sering mengajak putra-putri mereka berkunjung ke perpusda di sela-sela waktu luang.

(Penulis : Ryn Surya/  Doc. Pict n Video Edit By : Nisha Permana/ Dinas Perpustakaan Pacitan/Diskominfo Pacitan)

WhatsApp chat