Wujudkan Pelayanan Publik Yang Terbaik, MPP Pacitan Diresmikan MenPANRB

Untuk mewujudkan Pelayanan Publik terbaik, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas meresmikan lima Mal Pelayanan Publik (MPP) di Jawa Timur secara serentak, Salah satunya MPP Pacitan, Selasa (18/07), yang terpusat di Kabupaten Tulungagung.

 

Peresmian dilakukan bersama dengan masing-masing-masing bupati dan wali kota serta disaksikan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa. Pada kesempatan tersebut, Menteri Anas mengapresiasi lima kepala daerah yang telah berkomitmen untuk menghadirkan MPP di wilayahnya.

 

Dirinya juga berharap kehadiran MPP ini dapat mendorong digitalisasi pelayanan yang nantinya diwujudkan dalam MPP Digital. Lima MPP yang diresmikan yakni Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Malang, Kabupaten Sampang, dan Kota Pasuruan.

 

Hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Pacitan Indrata Nurbayuaji; Bupati Tulungagung Maryoto Birowo; Bupati Malang Sanusi; Kepala DPMPTSP Kabupaten Sampang Majid Syamroni; Sekretaris Daerah Kota Pasuruan Rudyanto; Staf Khusus Menteri PANRB Bidang Pelayanan Publik Wanto Sugito; Staf Khusus Menteri Bidang Inovasi Pemerintahan Eri Irawan; Asisten Deputi Standardisasi Pelayanan Publik dan Pelayanan Inklusif Noviana Andrina; serta para Forkopimda di Kabupaten Tulungagung.

Wujudkan Impian; Mas Aji Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Ruas Jalan Jatimalang Karanggede Batas Jawa Tengah

Impian bertahun-tahun warga masyarakat Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari untuk menikmati jalan yang memadai akhirnya terwujud. Ini menyusul dimulainya rehabilitasi dan pemeliharaan jalan perbatasan penghubung Desa Karanggede dan Desa Purwoharjo, Karang Tengah oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan.

 

“Kita berharap pembangunan infrastruktur jalan perbatasan ini bisa bermanfaat dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkap Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat melakukan peletakan batu pertama proyek, Kamis (13/08/2023).

 

Pemerintahan Bupati Indrata Nur Bayuaji mengalokasikan anggaran Rp.3,3 miliar untuk pemeliharaan ruas jalan Jatimalang- Karanggede-Batas Jawa Tengah. Pengaspalan hotmix sepanjang 3 kilometer diproyeksikan selesai dalam waktu 5 bulan ke depan.

 

“Atas nama masyarakat saya sampaikan terimakasih kepada Pak Bupati Indrata Nur Bayuaji yang mewujudkan mimpi kami,” ujar Bambang, Kades Karanggede.

 

Pekerjaan ruas jalan Jatimalang-Karanggede Batas Jawa Tengah selain pengerasan jalan hotmix, juga menyentuh pelebaran. Pembangunan ruas jalan tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap ketersediaan infrastruktur khususnya di wilayah perbatasan.

 

#pacitan

Waspada Antraks Kembali Muncul

Antraks atau anthrax adalah penyakit menular akut yang disebabkan bakteria Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya serta dapat menular ke manusia.

Penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia. Biasanya, pada manusia, antraks akan menyerang bagian tubuh tertentu seperti kulit, saluran pencernaan dan paru-paru.

 

Yuk Simak infografis diatas untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan serta gejala dari Antraks, tetap waspada dan jaga selalu kesehatan!

Mas Aji Dorong Banyak Event Muncul Di Pacitan

Bupati Indrata Nur Bayuaji mendorong semakin banyak event bermunculan di Kabupaten Pacitan. Karena dari event itu pula ekonomi masyarakat akan bergerak.

 

Mas Aji menyampaikan hal tersebut saat acara temu warga di Desa Ploso Kecamatan Punung, Rabu (12/07/2023). Menurutnya, untuk memulai sebuah event tidak harus dengan target yang muluk. Namun bagaimana acara tersebut bisa diterima dan dinikmati oleh warga sekitar. Bahkan, jika nanti bisa memicu orang luar untuk datang tentu akan lebih baik lagi.

 

“Tidak perlu muluk-muluk bagaimana mendatangkan orang luar Pacitan, lingkup Desa Ploso sendiri itu pun sudah cukup bagus untuk perputaran ekonomi. Yang terpenting, panjenengan piyambak bisa nyawiji dan nyengkuyung,” ungkap Mas Aji.

 

Nampaknya, beragam event yang muncul diberbagai wilayah Kabupaten Pacitan mendorong tekad masyarakat Desa Ploso Kecamatan Punung untuk menggali potensi wilayahnya. Tidak hanya mengundang orang nomor satu di Pacitan, dalam temu warga tersebut juga dihadirkan seniman kondang Misbahudin Daeng Bilok sebagai pembicara. Pendiri konsorsium kangen Pacitan itu baru saja sukses menggelar event budaya spektakuler Jeruk Obor Festival (JBOR Fest) di Desa Jeruk Kecamatan Bandar belum lama ini.

 

Temu Warga Desa Ploso Kecamatan Punung selain diikuti oleh berbagai elemen warga juga dihadiri oleh camat dan kepala desa se-wilayah Kecamatan Punung. Event budaya yang dinisiasi dalam temu warga ini rencananya akan digelar Agustus mendatang dan akan berlangsung 3 hari berturut turut. Mas Aji berharap kelak event budaya tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian warga khususnya, Desa Ploso.

 

#pacitan

Hindari Persoalan Hukum Bupati Pesan Guru Tahu Batasan

Dalam menjalankan tugas sebagai seorang pendidik, guru harus memahami batasan. Hal tersebut penting diperhatikan agar tidak terjadi permasalahan yang berujung pada persoalan hukum.

 

 

Demikian disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat membuka sarasehan 3.1 PGRI Kabupaten Pacitan, di obyek wisata Pantai Srau Desa Candi Kecamatan Pringkuku. Sesuai tema sarasehan “Perlindungan Hukum Terhadap Profesi Guru dan Dosen Menentukan kualitas Pendidikan” Mas Aji berharap kedepan tidak ada konflik hukum yang dapat menghantui guru dalam proses belajar mengajar.

 

“Ini yang harus dipahami bersama agar guru bisa mengajar dan mendidik dengan bahagia. Kalau gurunya bahagia murid juga akan bahagia dan pelajaran akan bisa diterima dengan mudah,” kata Mas Aji.

 

Pesan Bupati tersebut cukup beralasan mengingat pola pengajaran kepada siswa yang sudah berubah. Siswa saat ini merupakan generasi milenial yang tidak bisa dipaksakan dengan pola pendidikan lama. Belum lagi, pengaruh derasnya arus informasi serta gencarnya media sosial.

 

“Beda dulu beda sekarang model pengajarannya dan kita harus bisa beradaptasi,” imbuhnya.

 

Sarasehan PGRI kali ini merupakan agenda ke-3 organisasi profesi guru tersebut. Acara yang dihadiri ratusan guru dari seluruh Kabupaten Pacitan tersebut menghadirkan narasumber Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan, Wakapolres Pacitan serta Pengurus PGRI Jatim.

BESbswy