PPKM di Pacitan Turun ke Level 2

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Pacitan akhirnya turun level dari level 3 ke level 2. Hal itu sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 60 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, Level 2 dan Level 1 COVID-19.


Dalam Inmendagri yang ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian pada Senin (15/11/2021) itu, Pacitan berada di level 2 PPKM setelah selama kurun waktu sekitar 4 bulan lamanya Pacitan berada di PPKM level 3.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengapresiasi penurunan level tersebut sebagai bentuk kerja keras semua pihak.
“Terimakasih atas kerja keras berbagai pihak mulai dari rekan-rekan TNI/POLRI, perangkat kecamatan, perangkat desa, Relawan, Karang Taruna dan yang UTAMA rekan-REKAN TENAGA KESEHATAN yang telah NYAWIJI bersama-sama menghadapi saat-saat yang sulit melawan pandemi Covid-19, Terimakasih juga kepada seluruh masyarakat Pacitan yang terus berlaku disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dan antusias untuk mengikuti vaksinasi” ungkap Mas Aji. (Pemkab Pacitan)

Dukung Persiapan Serbuan Vaksinasi Covid-19 Koarmada II

Upaya percepatan vaksinasi terus dijalankan pemerintah demi tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity) bagi masyarakat. Sebanyak 30 ribu dosis vaksin Covid-19 dengan jenis Sinovac telah diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan dari Dinas Kesehatan (Diskes) Komando Armada (Koarmada II), guna mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pacitan.
Terhitung sampai dengan tanggal 14 November 2021 capaian total vaksinasi di Kabupaten Pacitan telah mencapai 69.7 % dan capaian lansia sendiri dengan 49%. Dari target tersebut saat ini Kabupaten Pacitan sudah mencapai level II dengan harapan pada akhir bulan November menuju pencapaian level I.
Persiapan survey lokasi dan koordinasi dengan pihak terkait oleh Dinkes Pacitan dan Koarmada II terus dilaksanakan agar pelaksanaan bisa berjalan semaksimal mungkin. Pelaksanaan Kegiatan vaksinasi tersebut nantinya dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada hari Selasa (16/11) sampai dengan Rabu (17/11) yang terpusat di gedung Karya Dharma dan gedung AKN, dan juga tersebar di 24 Pos Vaksinasi di seluruh Kabupaten Pacitan.
“Persiapannya sudah maksimal, semoga sasaran yang datang di hari H bisa maksimal supaya mencapai cakupan yang menyeluruh,” ucap Nur Farida, Plt. Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Dinkes Pacitan.
Sesuai dengan Visi dan Misi Bupati, Agar citra pelayanan kesehatan dapat diterima dengan baik sehingga tidak ditinggalkan oleh masyarakat, perlu kiranya dilakukan upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan terjangkau secara terus menerus dan berkesinambungan, baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pemerintah terus mendorong momentum vaksinasi dengan mewaspadai risiko Covid-19 yang mungkin masih bisa saja terjadi. Pemerintah Kabupaten Pacitan akan terus bekerja keras dalam pemenuhan sasaran vaksinasi terutama bagi masyarakat kabupaten Pacitan yang belum mendapatkan vaksin bisa segera diberikan vaksinasi. Upaya tersebut dilakukan agar Kabupaten Pacitan bisa segera mencapai level I dan juga sebagai bentuk percepatan pengendalian Covid-19 tidak terulang kembali di kota tercinta. (Dinkespct/Diskominfo Pacitan)

Pacitan Raih Penghargaan Jatim Covid-19 Heroes kategori Case Fatality Rate ( CFR )

Dalam rangka HUT ke-32, Harian Surya memberikan penghargaan Jatim Covid-19 Heroes kepada sejumlah lembaga atau instansi untuk berbagai kategori.

” Terimakasih atas penghargaannya, Alhamdulillah Kabupaten Pacitan mendapat penghargaan Jatim Covid-19 Heroes kategori Case Fatality Rate ( CFR ) tingkat kematian terendah dalam penanganan kasus pandemi Covid-19,” ungkap Mas Aji.

Penghargaan ini lanjut Mas Aji, merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras berbagai pihak yang telah mencurahkan segala daya dan upayannya dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

. “Terimakasih dan Apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan-rekan TNI/POLRI, perangkat kecamatan, perangkat desa, Relawan, Karang Taruna dan yang UTAMA rekan-REKAN TENAGA KESEHATAN yang telah NYAWIJI bersama-sama menghadapi saat-saat yang sulit melawan pandemi covid 19, serta kepada warga Pacitan yang terus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dan antusias untuk mengikuti vaksinasi.” ujarnya.

Seperti diketahui, beberapa kategori penghargaan Jatim Covid-19 Heroes HUT Harian Surya ke 32 diantarannya : Kategori Penghargaan Case Fatality Rate (CFR) tingkat Kematian Terendah, penghargaan Case Recovery Rate (CRR) atau Tingkat Kesembuhan Tertinggi, penghargaan Vaksinasi Tertinggi, Penghargaan daerah dengan Komulatif Terkonfirmasi Terendah. Penghargaan Inovasi Pemulihan Wisata Selama Pandemi, Penghargaan Inovasi Pemulihan Wisata Selama Pandemi dan kategori daerah dengan inovasi pemulihan UMKM serta kategori Special Award. (Pemkab Pacitan)

USG Portable; Mudahkan Layanan Pasien Jantung di Rawat Inap

Masalah kesehatan jantung sangat perlu mendapat perhatian khusus. Faktanya penyakit jantung selalu masuk dalam sepuluh besar penyakit yang ditangani RSUD dr. Darsono Pacitan tiap tahunnya.
Salah satu cara deteksi dini penyakit jantung adalah dengan pemeriksaan ekokardiografi atau sering disebut dengan Ultrasonografi (USG) jantung. USG merupakan peralatan medis untuk memeriksa struktur dan fungsi jantung menggunakan gelombang ultrasonik.
Melalui USG, dokter memeriksa bagian-bagian jantung diantaranya ruang jantung, katup jantung, otot jantung, pembuluh darah sekitar jantung untuk membantu menegakkan diagnosis pada pasien penyakit jantung.
Dalam upaya peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan sesuai program aksi Bupati Pacitan, bulan ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Kabupaten Pacitan mengadakan beberapa alat penunjang medis baru, salah satunya USG portable untuk pasien jantung.
USG portable diharapkan dapat melengkapi fungsi dari alat penunjang yang sudah ada. Saat ini poliklinik jantung memiliki alat penunjang pemeriksaan berupa treadmill dan USG non portable.
Menurut dr. Ike Dyah Ayu Pambayun, Sp. JP., dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RSUD dr. Darsono, pemeriksaan dengan USG ini biasanya digunakan untuk pasien yang baru pertama kali menjalani pemeriksaan di Poli Jantung serta pasien yang menjalani program rawat inap.
Sementara pemeriksaan treadmill dilakukan guna melihat kinerja jantung selama seseorang melakukan aktivitas fisik, untuk skrining atau deteksi penyakit jantung koroner, dan gangguan irama jantung.
“Sebenarnya alatnya sama, ekokardiografi atau USG jantung seperti yang sebelumnya, cuma yang baru ini portable, jadi bisa dibawa kemana-mana, nantinya tidak hanya untuk pasien rawat jalan saja, tetapi juga bisa untuk pasien rawat inap, jadi bisa di USG saat menjalani perawatan di rawat inap, tidak harus menunggu saat kontrol di poli,” terang dr. Ike di ruang Poli Jantung, hari ini (15/11).
Pemeriksaan USG ini penting dan aman, karena bisa dilakukan kepada berbagai usia dan tidak ada radiasi yang terjadi saat pemeriksaan. Harapannya alat ini memberi manfaat dalam mempercepat dan mempermudah pelayanan pasien jantung dengan keterbatasan aktivitas terutama di rawat inap. (RSUDPacitan/DiskominfoPacitan).

Nelayan dan Warga Pesisir Wajib Khatam Urusan Tsunami

Saat ini sinergitas seluruh lapisan masyarakat serta Pemerintah wajib dilaksanakan sebagai upaya menanggulangi dan mengantisipasi bencana. Terlebih letak geografis Kabupaten Pacitan termasuk daerah rawan bencana alam, baik dari perairan maupun daratan.
Berawal dari problematika tersebut Perangkat Daerah (PD), khususnya yang memiliki tugas dan fungsi membimbing masyarakat nelayan maupun masyarakat yang mendiami kawasan pesisir, terus secara masif memberikan sosialisasi tentang mitigasi bencana.
Seperti halnya dilaksanakan oleh Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Blitar menggandeng Dinas Perikanan (Disperikan) Kabupaten Pacitan serta dihadiri Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, mengadakan kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil kepada Masyarakat Pesisir, yang dihelat di Ruang Pertemuan Disperikan, Hari ini (15/11).
Tentunya, momentum ini Disperikan mengundang puluhan nelayan Pacitan dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. “Kegiatan ini diharapkan dapat memberi edukasi kepada masyarakat tentang kebencanaan supaya masyarakat tanggap jika suatu saat terjadi bencana alam, khususnya Tsunami.
Dengan adanya sosialisasi ini setidaknya bisa meminimalisir kerugian harta benda maupun korban jiwa sekaligus mewujudkan Visi Misi Bupati Pacitan yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang paham dengan mitigasi bencana,” Kata Sumorohadi, Plt. Kepala Disperikan Pacitan saat membuka acara.
Pihaknya menekankan bahwa kegiatan sosialisasi seperti ini akan terus dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat yang tinggal di pesisir serta nelayan. Terlebih pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa Kabupaten Pacitan sangat rawan bencana Tsunami.
“Dengan adanya sosialisasi secara berkala, masyarakat akan lebih paham terkait mitigasi bencana, serta memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir khususnya menjaga kelestarian hutan Mangrove,” tambah dia. (Disperikan/DiskominfoPacitan).