Sesuaikan Dengan Rasa Pacitan, Saran Mas Aji Kepada Petani Kopi Desa Gembuk

Berada di dataran tinggi dan bersuhu dingin, Desa Gembuk Kecamatan Kebonagung memiliki potensi menjanjikan untuk budidaya tanaman kopi. Bahkan konon kabarnya, jenis tanaman semak tersebut sudah ada sejak jaman penjajah Belanda.
Warga Desa Gembuk mengembangkan tanaman kopi ini turun temurun dan sudah dikenal di pasar lokal Pacitan. Saat ini kurang lebih 20 hektar lahan kopi berhasil dikembangkan kelompok tani Kopi setempat. Ini belum termasuk 10 hektar tanaman kopi lainya yang tumbuh subur di pekarangan warga.
“Potensi kopi di Desa Gembuk ini sangat menjanjikan. Sesuai pitutur para sesepuh kopi di Desa Gembuk ini sudah turun temurun sejak penjajahan Belanda,” Terang Suryadi, ketua kelompok tani kopi setempat.
Dengan luasan tersebut produksi kopi petani Desa Gembuk kata Suryadi bisa mencapai 1 ton. Atau, jika dalam kondisi baik satu petani mampu menghasilkan 50 Kg biji kopi. Hanya saja menurutnya, petani harus menghadapi kendala klasik yakni, tidak stabilnya harga kopi di pasaran.
Menanggapi keluhan para petani kopi tersebut Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memberikan saran agar petani mengolah biji kopi menjadi barang jadi siap seduh. Agar lebih cepat dikenal, olahan kopi harus menyesuaikan dengan lidah masyarakat Pacitan.
“Ini adalah cara sederhana tapi patut untuk dicoba karena rata-rata warung di Pacitan menjual kopi sachet,” kata Bupati, Selasa (08/08).
Mas aji berharap petani kopi Desa Gembuk tidak turun semangat meskipun harga biji kopi saat ini sedang turun. Petani harus konsisten dan berkelanjutan dalam memproduksi kopi agar mendapat kepercayaan pasar.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melakukan agenda kerja di wilayah Kecamatan Kebonagung salah satunya bertemu dan berdialog dengan petani kopi di Desa Gembuk. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)

Uji Adrenalin Mas Aji Terbang Tandem Paralayang

Torehan prestasi atlet paralayang Pacitan yang sukses meraih Medali Emas pada Kejuaraan Paralayang (Paragliding Championship/TROI seri 1-2021) di Sumedang Jabar (3-5/09) lalu mengusik jiwa petualang Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Sebagai bupati dengan jiwa muda, Mas Aji biasa disapa, tertantang untuk mencoba olah raga dirgantara tersebut.
Senin (06/09) sore, orang nomor satu di Pacitan itu sengaja menguji adrenalinnya dengan mencoba terbang tandem menggunakan paralayang. Lepas landas dari bukit Sentono Gentong Mas Aji sukses mengudara bersama atlet senior paralayang asal Bali yang kebetulan singgah di Pacitan setelah mengikuti kejuaraan di Sumedang kemarin.
Sebelum terbang paralayang Mas Aji mengatakan, Kabupaten Pacitan sangat beruntung memiliki kawasan untuk olahraga dirgantara. Karena, tidak semua daerah memilikinya. Untuk itu Bupati berharap potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebaik baiknya untuk berlatih dan mengukir prestasi.
“Saya berharap kedepan dari yang sudah ada ini partisipasi terus berkembang dan menjuarai lagi, dan yang kemarin sangat luar biasa karena berhasil mendapat emas,” kata Bupati.
Sebagai wujud kesungguhan, Mas Aji mewacanakan kedepan ada kerjasama dengan pangkalan TNI AU Iswahjudi untuk lebih bisa mengembangkan olahraga ini. Selain Sentono Gentong lokasi lain yang layak untuk take off olahraga paralayang adalah Buyutan di Kecamatan Donorojo serta Soge di Kecamatan Ngadirojo.
“Kalau yang sudah dibuka baru Sentono Gentong dan Buyutan sedang Soge masih dalam penjajakan namun sangat potensial,” Kata Rina Susianti Wakil Ketua Paralayang Pacitan.
Menurut Rina, selain memenuhi unsur layak, lokasi take off paralayang Pacitan juga memiliki keindahan. Bukit Sentono Gentong misalnya, merupakan obyek wisata yang menyajikan keindahan kota Pacitan dari ketinggian. Atau, Buyutan dan Soge dengan landscape pantai nan indah.
Perempuan yang juga aktif di kepanduan itu menyatakan, medio April hingga awal Oktober adalah saat yang bagus untuk olah raga paralayang karena cuaca dan angin sangat mendukung. (Humas Pacitan/ Pemkab Pacitan)

Sabar! Semua Butuh Proses

Kabar Covid-19 akhir-akhir ini menunjukkan angka yang cukup menggembirakan seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan. Berbagai harapan tentu muncul seraya berharap lahir berbagai kebijakan baik dari pemerintah pusat maupun daerah.
Sebagai gambaran, 2 pekan terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan mengungkap adanya penurunan pasien positif yang cukup signifikan hingga 70 persen. “Saat ini pasien positif covid-19 hanya dibawah 20 orang dengan jumlah meninggal yang juga sangat kecil,” kata dr. Hendra Purwaka, Kadinkes Pacitan (06/09).
Namun begitu Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji enggan gegabah dalam menentukan sikap atas berbagai kebijakan yang akan diterapkan. Utamanya untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tentu menghambat kegiatan perekonomian masyarakat dan lain-lain.
“Untuk jalan antara Perempatan Penceng sampai dengan Perempatan Bapangan (Jl. A. Yani) mohon maaf sementara masih kita tutup,” kata Bupati.
Kebijakan atas persetujuan dari berbagai pihak ini merujuk pada adanya mobilitas yang tinggi dari masyarakat yang berpotensi merusak tren laju penurunan covid-19.
Namun begitu Mas Aji tentu tidak ingin berlama-lama menutup ruas jalan penting tersebut, jika dalam pengamatan laju perkembangan covid-19 semakin baik maka keputusan mencabut kebijakan penutupan jalan A.Yani bakal segera dilakukan. “Pelan-pelan, jangan sampai masyarakat merasa aman lalu ada kejadian yang tidak kita harapkan,” ungkapannya.
Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mulai dilakukan terhadap siswa siswi beberapa pekan ini juga membuktikan Bupati greget untuk menormalkan kembali kegiatan masyarakat yang telah terhambat selama pandemi.
Jika semua data menunjukkan angka yang menggembirakan, ditunjang dengan status Pacitan yang semakin aman, bukan tidak mungkin waktu dekat pemerintah akan kembali membuka seluruh kegiatan masyarakat maupun kegiatan pemerintahan. “Saya pun sudah rindu berwisata,” pungkas Bupati. (DiskominfoPacitan).

Mas Aji Minta ASN Lebih Tingkatkan Layanan Kepada Masyarakat

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melantik 5 Pejabat Fungsional Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pacitan. Hari ini (06/09) di halaman gedung Karya Dharma.
Pelantikan tersebut sesuai instruksi langsung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dimana pejabat struktural dalam badan damkar dialihfungsikan menjadi pejabat fungsional. 5 pejabat tersebut diantaranya adalah 4 pemadam kebakaran mahir dan 1 pemadam kebakaran terampil.
Di kesempatan itu Mas Aji berpesan kepada para pejabat yang baru dilantik dan undangan yang hadir, untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Disinggung soal peningkatan sarana dan prasarana yang ada di Bidang Damkar, Mas Aji sungguh tertarik untuk semakin melengkapi dan memaksimalkan peralatan yang ada. Meski di satu sisi pihaknya masih belum bisa berbuat banyak lantaran minimnya anggaran yang dimiliki.
“Tapi kemampuan kita sebagai bagian pemerintah daerah saat ini masih sangat terbatas sekali, dampak dari refocusing akibat covid-19,” kata dia. Sehingga pihaknya sementara waktu akan lebih selektif menggunakan anggaran daerah untuk keperluan yang lebih primer. (DiskominfoPacitan).

Atlet Pacitan Raih Medali Emas Paralayang TROI Seri 1

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh atlet Pacitan. Kali ini Aisyah Indika Deka R, atlet Paralayang binaan Pengcab FASI Kab. Pacitan, mahasiswa IPB Bogor/alumni SMKN 2 Pacitan berhasil memperoleh medali emas pada Kejuaraan Paralayang (Festival Paragliding Trip Of Indonesia (Seri 1) Tahun 2021 yang diselenggarakan pada, 3-5 September 2021 di Kab. Sumedang Jabar.

Seperti diketahui, Pengurus Trip Of Indonesia (TROI) dan Pengurus Besar Federasi Airo Sport Indonesia PB-FASI/Persatuan Olahraga Dirgantara Gantolle dan Paralayang Indonesia (PGPI), bidang paralayang mengadakan Festival Paragliding Trip Of Indonesia (Seri 1) Tahun 2021 secara offline dan juga online (Hybrid) di Sumedang dan Papua.

Kabupaten Sumedang dan Papua dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Paragliding Trip Of Indonesia (Seri 1) Tahun 2021 untuk menampung para atlet yang ada di wilayah Barat dan Timur. Festival ini merupakan pertama di Indonesia, dan dilaksanakan secara virtual di Sumedang yang diikuti 100 atlet dan 20 atlet di Papua.

Event Paragliding TROI (Seri 1) Tahun 2021 dibuka secara resmi oleh Kapuspotdirga Marsma TNI Fajar Adriyanto, M.B.A., M.Si (Han) selaku Sekjen PB-FASI dan Bupati Sumedang Dr. H. Ahmad Munir, S.T., M.M.

Selamat dan terima kasih kepada Aisyah, Coach Rina, Pengcab FASI Pacitan dan KONI Pacitan yang telah berjuang mengharumkan nama Pacitan di tingkat Nasional. (Humas Pacitan/Disparpora/Pemkab Pacitan)