Terima GeNose 19; Tes Corona Cukup 2 Menit

Penanganan pandemi Covid-19 di Pacitan dipastikan akan semakin cepat, ini menyusul diterimanya bantuan tes screening virus corona karya anak bangsa (GeNose 19), oleh Polres Pacitan untuk Pemda Pacitan.

Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan meski bantuan tersebut bukan yang pertama di Kabupaten Pacitan, namun ia berharap pemda dalam hal ini Dinkes Pacitan sebagai pelaksana bisa bekerja lebih maksimal.

Hal tersebut lantaran waktu pengujian kepada pasien maupun masyarakat tidak membutuhkan waktu lama, ditambah biaya yang harus dikeluarkan tergolong murah.

Di Kesempatan yang sama Bupati Pacitan Indartato mengaku bersyukur terhadap bantuan GeNose 19. Masa sulit pemda dengan beberapa kali refocusing membuat pemerintah tidak bisa berbuat banyak.

“Semoga rencana pencabutan refocusing yang rencananya pertengahan bulan Maret ini benar-benar terjadi, sehingga program-program dapat kembali berjalan,” ujar Bupati.

Kepala Dinkes Pacitan dr. Hendra Purwaka usai menyaksikan penandatanganan bantuan di Gedung Bhayangkara Polres Pacitan pagi tadi (08/03), mengatakan dengan alat tersebut proses tes juga lebih simpel, karena cukup hanya dengan menghembuskan napas, maka alat dapat mendeteksi virus corona dengan akurasi 97 persen. “Waktunya juga hanya sekitar 2 menit saja,” ungkap Hendra. (bd/anj/Frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Bupati Pacitan Indartato menerima hibah peralatan tes screening virus corona karya anak bangsa (GeNose 19) yang diserahkan oleh Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono. (foto:Budi/Diskominfo Pacitan)

TMMD, Ciptakan Budaya Gotong Royong

Giat TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-110 Kodim 0801 Pacitan hingga saat ini telah berlangsung, kegiatannya melibatkan seluruh Masyarakat secara gotong royong dalam mempertahankan budaya lokal. Senin (08/03/2021)
Hal ini diungkapkan Babinsa Desa Widoro Sertu Rohmad, anggota Satuan Penugasan (Satgas) dan warga tetap melakukan sistem kebersamaan, ringan sama dijinjing berat sama dipikul dalam mempersiapkan perlengkapan maupun pengerjaan.
” Kami tetap tidak meninggalkan koordinasi dengan tokoh agama dalam membahas rencana pembangunan musolla untuk mencapai hasil yang maksimal,” kata Rohmad.
Salah satu tokoh agama setempat mengucapkan terima kasih kepada TNI khususnya Kodim 0801 Pacitan yang telah memperhatikan kebutuhan warga sekaligus meringankan beban masyarakat. Warga masyarakat siap mendukung sepenuhnya, berusaha menyempatkan diri, senang hati untuk bergabung bersama-sama dalam kegiatan TMMD ini sehingga pekerjaan nantinya dapat berjalan dengan lancar.
“Saya yakin, berkat keiklasan pengerjaan program TMMD Reguler 110 Kodim 0801/ Pacitan Allah SWT tentunya meridhoi sehingga pekerjaan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, diharapkan rencana pekerjaan pembangunan musolla bisa berjalan sesuai rencana,” ungkapnya penuh doa.

Tak Kenal Lelah
Kekompakan warga serta satgas TMMD pantang menyerah, terus diperlihatkan semangat prajurit Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke 110 Desa Widoro Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan.
Babinsa Desa Eidoro Sertu Rohmad mengakui, pelaksanaan tugas pra TMMD tak perlu di ragukan lagi, bermodal semangat yang membara TNI dan Rakyat bahu – mambahu membangun jalan untuk menciptakan perekonomian yang lebih maju di wilayah sekitar, meski musim pandemi COVID-19.
” Pelaksanaan program TMMD tahun 2021 di Desa Widoro, walaupun mewabahnya COVID-19 dimana mana namun kami tidak mengerti dengan virus. Yang kami tau jalan yang kami buat sangat di perlukan oleh rakyat. Namun kami juga selalu menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan didalam bekerja, maupun dalam pergaulan masyarakat, dan tetap 3 M dipatuhi,” ujarnya
Walaupun TNI dan Warga bekerja pemasangan batu dengan alat ala kadanya ternyata mampu menghasilkan bangunan yang bagus untuk pembuatan jalan.
“Kalau badan kita bergerak kesehatan akan tetap terjaga, bergerak juga bermanfaat bagi tubuh seperti pembuatan jalan yang sedang kita bangun, kata Sertu Rohmat. (DISKOMINFO/TMMD)

TAK KENAL LELAH: TNI bersama masyarakat bahu membahu, tak kenal lelah membangun akses jalan di lokasi TMMD Ke-110 Kodim 0801 Pacitan di desa Widoro.

Sekolah-sekolah di Kecamatan Donorojo torehkan prestasi gemilang

Pacitan sebagai wilayah sasaran bantuan Pendidikan sejak tahun 2012 ditetapkan sebagai wilayah yang mewakili daerah pra sejahtera di Jawa Timur untuk dijadikan sebuah model peningkatan kualitas Pendidikan bagi wilayah prasejahtera lainnya.

Konsep bantuan Pendidikan YPA MDR yang meliputi 4 (empat) Pilar Program, yaitu Akademis, Karakter, Kecakapan Hidup dan Seni Budaya merupakan konsep pembinaan dan pendampingan yang komprehensif/holistik dalam mempersiapkan SDM yang mandiri dan yang diharapkan mampu membangun daerahnya. Dipadukan dengan Konsep Sekolah Eskalator, yaitu memastikan siswa binaan mendapatkan pelayanan Pendidikan wajib belajar 12 tahun dengan proses Pendidikan yang berjenjang dan berkelanjutan hingga lulus dalam Pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Perjuangan yang tidak mudah dan penuh tantangan. Namun, dukungan Pemerintah Daerah melalui keterlibatan langsung Bupati Pacitan Indartato, serta dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, banyak kinerja dan capaian prestasi dari tahun ke tahun telah ditorehkan sebagai sesuatu yang membanggakan.

Di tengah masa pandemi Covid-19 yang masih bergulir hingga saat ini, tidak menyurutkan semangat guru dan siswa beberapa sekolah di Kecamatan Donorojo, Pacitan untuk menorehkan prestasi yang gemilang di berbagai bidang.

Hal ini terbukti dengan perolehan penghargaan dalam ajang kejuaraan di tingkat Kecamatan hingga Provinsi. Sekolah-sekolah berprestasi tersebut adalah sebagai berikut:

Prestasi Sekolah di Donorojo Pacitan

Prestasi Sekolah di Donorojo Pacitan

Selain torehan prestasi dan penghargaan yang diterima oleh sekolah, guru-guru pun senantiasa melakukan inovasi yang menjadi karya unggulan dan mendukung terciptanya terobosan dalam peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Berikut daftar inovasi unggulan karya guru-guru di Kecamatan Donorojo :

 

Prestasi guru Donorojo

Prestasi guru di Kecamatan Donorojo Pacitan

Penghargaan dan prestasi yang diraih oleh sekolah – sekolah di Kecamatan Donorojo merupakan dampak positif dari program kontribusi sosial yang berkelanjutan PT. Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) di bidang pendidikan yang hadir sejak 2012 di Kecamatan Donorojo dengan melakukan Nota Kesepahaman atau MOU dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan.

Saat ini YPA-MDR membina 85 guru dan 950 siswa yang berada di SDN Kalak 2, SDN Sendang 3, SDN Widoro 2, SMPN 2 Donorojo dan SMKN 2 Donorojo.

YPA-MDR secara konsisten dan terus menerus memberikan program pembinaan empat pilar (Akademik, Karakter, Seni Budaya dan Kecakapan Hidup) kepada sekolah-sekolah binaan juga dalam upaya menjadikan standar kualitas Pendidikan tetap terjaga untuk mencapai status sekolah Unggul.

Kontribusi YPA-MDR dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia di wilayah pra sejahtera merupakan upaya turut serta mencerdaskan anak bangsa dan untuk mewujudkan visi melahirkan SDM yang mandiri dan yang mampu membangun daerahnya. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra, yaitu, “Sejahtera Bersama Bangsa”.(DiskominfoPacitan/Syf).

Baru! Wonosidi Menuju Desa Wisata Edukasi Ekonomi Sirkular

Kreatifitas harus tetap lahir meski pandemi belum berakhir, kalimat itu sebagai jawaban melanjutkan cita-cita bersama Kabupaten Pacitan, tentu tanpa harus melanggar Protokol Kesehatan yang telah disepakati.

Seperti yang dilakukan Desa Wonosidi, Kecamatan Tulakan yang memproklamirkan diri sebagai desa wisata edukasi ekonomi. Melalui rangkaian kegiatan pengolahan sampah berbasis ekonomi (Wonosidi : The Leading Circular Economy Village).

Tindak lanjut pemerintah Indonesia dalam Our Ocean Conference, sebagai upaya bersama untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di Indonesia pada tahun 2025 nanti.

Sehingga nanti usai pandemi Covid-19 berlalu Wonosidi menjadi satu wilayah yang direkomendasikan untuk dikunjungi para wisatawan. Hasilnya kesejahteraan meningkat bagi masyarakat Wonosidi dan tentu Wonosidi bebas sampah utamanya plastik.

Sementara proses terus berlanjut di Wonosidi, Pemda Pacitan berupaya mendorong perangkat desa dan masyarakat untuk konsisten membudayakan kebiasaan baik ini.

“Terobosan tersebut tentu dapat diadopsi oleh wilayah lain,” kata Bupati Pacitan Indartato dalam Siaran Pers Humas Pacitan, (04/03).

Program tersebut lahir dengan dukungan berbagai pihak, diantaranya seluruh jajaran Pemkab Pacitan, Kelompok Masyarakat Pegiat Lingkungan (Manggala Wonosidi), Masyarakat desa Wonosidi secara umum, Australia Global Alumni, Griffith University, Women’s Earth Alliance dan Greenwave NGO. (Diskominfopacitan).

Tahun 2021 Meningkat ; 63 Ribu kuota PTSL Untuk Pacitan

Kabar gembira untuk masyarakat Pacitan. Program pendaftaran tanah sertifikat lengkap (PTSL) Kementrian Agraria Tata Ruang, Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) masih terus berlanjut. Bahkan di tahun 2021 program yang digagas Presiden Jokowi ini, kuotanya mengalami peningkatan sebanyak 63 ribu atau naik seratus persen dari tahun sebelumnya.
“Tahun lalu Kabupaten Pacitan hanya mendapatkan kuota sebanyak 32 ribu. Namun tahun ini bertambah menjadi 63 ribu atau naik seratus persen lebih,’ ungkap Kasie Penetapan Hak Dan Pendaftaran, Kantor Kementerian ATR/BPN Pacitan, Arif Kurniawan, Kamis (4/3).
Menurut pejabat yang akrab disapa Wawan ini, PTSL tersebut diperuntukkan bagi 29 desa yang tersebar di 10 kecamatan. “Kecamatan Pacitan dan Arjosari yang tidak masuk dalam kuota PTSL tahun ini,” jelasnya.
Sedangkan untuk pelaksanaan, lanjut Wawan, hari ini sudah ada beberapa sertifikat hak milik atas kepemilikan lahan yang diserahkan kepada pemiliknya. “Saat ini, bagi yang sudah jadi kita distribusikan. Hari ini kita ada kegiatan penyerahan sertifikat di Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo,” pungkasnya. (Diskominfo).