Masih Didominasi Kecamatan Kota, Hari ini bertambah 40 orang

Kecamatan kota masih mendomonasi sebaran angka harian pasien positif coronavirus disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Pacitan.
Juru bicara tim percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto, mengatakan angka paparan COVID-19 di Pacitan masih terus bertambah.
“Total 4o yang terpapar hari ini dengan rincian Kecamatan Pacitan 25 orang, , Ngadirojo 5, Nawangan 3, Arjosari  2, dan Tulakan, Donorojo, Kebonagung ,Bandar masing-masing 1 ”kata Rachmad. Minggu, (17/1/2021).
Namun disisi lain, sembuh juga bertambah sebanyak 25 orang dan meninggal satu orang.  Rachmad mengatakan, bertambahnya pasien positif di Pacitan ini paling banyak karena adanya kontak erat pasien.
Dengan masih ada penambahan itu, kini total angka kasus COVID-19 di Pacitan sejak diumumkannya kasus pertama pada Kamis (9/4/2020) lalu berjumlah 1153 orang, dimana 235 diantaranya merupakan kasus aktif.
Sedangkan total angka kesembuhan COVID-19 di Pacitan sejumlah 885 dengan total angka kematian sejumlah 33 kasus.
Sementara dari data yang ada pada bulan Januari 2021 ini, total angka konfirmasi positif COVID-19 di Pacitan telah mencapai 394 kasus, sembuh 280 dan meninggal sebanyak 12 kasus.
Mengingat masih terus adannya penambahan kasus terkonfirmasi, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pacitan ini meminta masyarakat lebih disiplin lagi dalam menjalankan protokol kesehatan. “Jangan sampai kendor, Utamanya 3M. Yaitu memakai masker secara benar, sesering mungkin cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak fisik dan menghindari berkerumun,” tukasnnya. (bd/frd/diskominfo)

 

Sambangi Warga Tertimpa Bencana, Bupati Indartato Beri Santunan

Bupati Pacitan Indartato saat mengunjungi rumah Isni Raharjo, warga RT 03 / RW III Dusun Ndungkulan Desa Mentoro Kecamatan Pacitan yang di terjang longsor. (Foto: HumasPacitan)

Pasca bencana tanah longsor yang menimpa rumah Isni Raharjo, warga RT 03 / RW III Dusun Ndungkulan Desa Mentoro Kecamatan Pacitan Rabu malam, Bupati Pacitan Indartato langsung terjun ke lokasi memastikan kondisi keluarga korban baik baik saja.
Didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan, Asisten Sekda, Staf Ahli bupati serta BPBD dan Camat setempat bupati menyerahkan bantuan kedaruratan seperti beras, selimut dan alas tidur serta uang santunan.
“Kulo suwun sabar nggih menika nembe diuji (Saya minta tetap sabar karena ini sebuah ujian” kata bupati, Jumat (15/01).
Sembari memberikan semangat kepada keluarga korban bupati melihat langsung kondisi bangunan rumah yang rusak akibat terjangan longsor. Seperti diketahui, longsor yang menimpa bagian belakang rumah Isni Raharjo terjadi rabu malam.
Saat itu Isni bersama isteri sedang beristirahat di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dan seketika dinding belakang rumah miliknya jebol. Material tanah dan batu masuk ke dalam rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Kedadosanipun dalu, wonten suanten gemuruh ngertos ngertos tembok wingking pun jebol (Kejadianya malam ada suara bergemuruh dan tiba tiba tembok belakan rumah sudah jebol)”, ungkap Isni Raharjo kepada bupati.
Demi keamanan untuk sementara Isni Raharjo mengungsi dirumah orang tua tak jauh dari tempatnya tinggal. Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut langsung berdatangan untuk membantu membersihkan material longsor.
Sementara itu, sehari sebelumnya Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan bersama dengan Staf Kecamatan Tulakan menyambangi rumah Suryanto untuk menyerahkan sejumlah bantuan. Rumah milik Suryanto yang berada di Rt 01/ rw 01 dusun Krajan, desa. Ngumbul kecamatan Tulakan tersebut kondisinya rusak parah akibat diterjang longsor pada 11 Januari lalu.
Menurut Suryanto, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB usai hujan deras mengguyur. Saat itu dirinya baru selesai memperbaiki saluran air yang berada dibelakang rumah. Namun ketika baru memasuki rumah tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan hantaman keras menimpa atap rumahnya. Seketika itu juga dirinya mengajak keluar istri dan anaknya.
“Saya langsung lari dan membawa anak istri keluar rumah, sesampainya di halaman saya melihat tebing 5 meter di samping rumah telah longsor dan menimpa bagian dapur dan ruang tengah, sebagian dinding jebol, serta bagian atap juga hancur,” tukas Suryanto.
Kondisi ini diperparah dengan material rumah miliknya yang hanya berbahan dasar kayu dan dinding dari asbes serta bambu. “untuk sementara saya dan keluarga mengungsi ke rumah saudara, saya takut rumah ini ambruk karena beberapa penopang tiang sebagian sudah bergeser dan miring, jadi untuk saat ini kami belum berani untuk menempatinya, ” imbuhnya. (Rizky/Luky/Arif/Danang/ HumasPacitan/ Diskominfo)

Tim BPBD Pacitan didamping Staf Kecamatan Tulakan dan kepala desa Ngumbul menyerahkan bantuan kepada Suryanto.

Kondisi rumah Suryanto yang kini belum bisa ditempati karena nyaris ambruk.

 

Bupati Indartato Canangkan Desa Glinggangan Sebagai Perintisan Kampung Lele

Bupati Pacitan Indartato melakukan Pencanangan Desa Glinggangan sebagai Perintisan Kampung Lele , Kamis (14/01). (foto: dok HumasPacitan)

Berawal hanya dua kolam mandiri, Desa Glinggangan Kecamatan Pringkuku kini menjadi desa Rintisan Kampung Lele. Desa dengan mayoritas mata pencaharian penduduknya petani itu kini memiliki sumber pendapatan lain dari budidaya ikan lele.
Pencanangan Desa Glinggangan sebagai Perintisan Kampung Lele dilakukan langsung Bupati Pacitan Indartato, Kamis (14/01). Kini pembudidaya ikan lele di Desa Glinggangan sudah berkembang dengan pesat. Dengan memanfaatkan lahan dan pekarangan yang kurang produktif dan mengubahnya menjadi kolam kolam budidaya dibawah binaan Dinas Perikanan Pacitan.
“Saya bangga dengan semangat dan tekat masyarakat Desa Glinggangan dan semoga budidaya ikan lele ini lebih berkembang”, ujar bupati.
Orang nomor satu di Pacitan itu juga mengapresiasi Dinas Perikanan dalam memberikan pendampingan serta pembinaan kepada masyarakat dan terbukti berhasil. Dia berharap keberhasilan kampung lele nantinya akan menular ke desa desa lain di Kabupaten Pacitan.
Saat ini jumlah kolam budidaya ikan lele di Desa Glinggangan telah berkembang menjadi 94 kolam. 4 kolam diantaranya sudah siap panen dengan kapasitas masing masing kolam sebanyak 1000 ikan lele.
“ini semua tidak lepas dari bantuan dan pembinaan dari Dinas Perikanan sehingga dapat berkembang dengan baik”, timpal Wahono, Kades Glinggangan.
Selain kolam budidaya Desa Glinggangan juga memiliki sarana rekreasi berupa kolam pemancingan. Menandai pencanangan Desa Glinggangan sebagai desa perintisan kampung lele, Bupati Indartato melakukan pelepasan 200 bibit ikan lele ke kolam. Bupati juga menyerahkan bantuan beras kepada 5 keluarga miskin serta penyerahan program bantuan relokasi rumah dari BPBD kepada 3 kepala keluarga. (HumasPacitan)

Berharap Angka Corona Tidak Sentuh 1000 Kasus

Di akhir masa jabatannya di periode kedua, Bupati Pacitan Indartato mewanti-wanti seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk selalu giat dan semangat dalam bekerja dalam rangka melayani masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan saat monitoring dan evaluasi di beberapa OPD di lingkup Pemkab Pacitan, termasuk di Dinas Komunikasi Dan Informatika (Diskominfo Pacitan), hari ini (13/01). “Harapan kita untuk LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) tidak ada permasalahan. Intinya itu,” kata Pak In.
Sementara itu, menghadapi wabah covid-19 yang belum kelar di Kabupaten Pacitan, Bupati berharap pertumbuhan pasien baru benar-benar ditekan sehingga tidak menyentuh 1000 kasus, sementara kumulatif kasus hingga tulisan ini disunting telah terkonfirmasi 982 kasus atau kurang 18.
Namun jika penerapan protokol kesehatan benar-benar dilakukan dengan tertib, maka bukan tidak mungkin angka penyebaran di Kabupaten Pacitan dapat dihentikan.
“Disamping 3M dan 3T ada vaksinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk rakyat supaya mereka kebal semua,” lanjut dia yang harus didukung oleh semua elemen termasuk jajaran organisasi pemerintahan.
Sedang disinggung jadwal pasti pelaksanaan vaksinasi Bupati 2 periode ini masih harus menanti arahan dari pemerintah pusat. Tetapi yang pasti pada tahap pertama sebanyak 19 ribu masyarakat Pacitan dari kelompok petugas medis, guru, TNI/Polri terlebih dahulu akan divaksin. (bd/hf/frd/Diskominfo)

Bupati Indartato saat monitoring dan evaluasi di beberapa OPD di lingkup Pemkab Pacitan, termasuk di Dinas Komunikasi Dan Informatika (Diskominfo Pacitan), (13/01). (Foto: Budi/Diskominfo)

Intensifkan Penanganan Covid 19 Dari Hulu Hingga Hilir

Selain vaksinasi Pemkab Pacitan juga menyiapkan langkah-langkah strategis penanganan covid 19. Langkah tersebut dilaksanakan mulai hulu hingga hilir sebagai upaya memutus tuntas pandemi.
“Pemerintah berupaya membuat aturan-aturan untuk dipatuhi agar masyarakat tidak terpapar covid 19”, kata bupati saat memimpin Rakor Sosialisasi Penanganan Covid 19 melalui video converence (Vidcon), Selasa (12/01).
Langkah-langkah tersebut antara lain peningkatan peran serta masyarakat dengan mengubah perilaku. Masyarakat diarahkan sadar, patuh dan menaati aturan pemerintah dan protokol kesehatan. Upaya lain mengintensifkan surveilance dengan langkah 3T (Tracing, Testing dan Treatment), penguatan tim sukses vaksinasi, penguatan satgas disemua tingkatan serta peningkatan kerja sama seluruh stakeholder.
Upaya memutus penyebaran akan terlaksana dengan baik jika semua pihak sadar dan dapat menjalankanya. Untuk saat ini penularan covid 19 masih terjadi. Bahkan cenderung meningkat. Sekretaris Daerah yang juga Koordinator Umum Satgas pengendalian covid-19 Kabupaten Pacitan Heru Wiwoho melaporkan, ada kenaikan kasus cukup signifikan di akhir Tahun 2020. Sempat menyentuh angka 138 kasus pada bulan Oktober, kasus positif naik tajam menjadi 400 kasus di bulan Desember. Dan memasuki awal Tahun 2021 pertengahan Bulan Januari jumlah kasus positif covid 19 sudah mencapai 196.
Rakor Sosialisasi Penanganan Covid 19 diikuti oleh bupati, Forkopimda, Pengadilan Negeri, Forkopimca, kepala Puskesmas dan seluruh Kepala Desa se Kabupaten Pacitan. (humaspacitan)