Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menerima kedatangan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Dr.Ir. Agus Rudyanto, M.Tech di pendopo Kabupaten Pacitan. Jumat (12/11/2021).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo beserta pejabat di lingkungan BBWS Bengawan Solo meninjau lokasi terjadinya longsor material batu di Dusun Wonosari, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Jumat (12/11/2021). Kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan Covid 19.

BBWS Bengawan Solo terus mengupayakan penanganan dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan dinas terkait untuk melakukan penanganan lebih lanjut.

Kepala BBWS Bengawan Solo, Dr.Ir. Agus Rudyanto, M.Tech mengatakan material batu-batu dari Bukit Parangan yang terbawa banjir menutup jalan penghubung Desa Karangrejo dan Desa Karanggede, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

“Jalan yang tertutup batu dan lumpur tersebut juga merupakan jalan menuju Waduk Tukul. Akibatnya, jalan penghubung antara Desa Karangrejo dengan Desa Karanggede di Kecamatan Arjosari tertutup total. Untuk jalan menuju Waduk Tukul pagi ini sudah dapat dilalui, namun tiba – tiba siang hari sekitar pukul 11.30 WIB kembali tertutup batu dan lumpur,” katanya.

Agus mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir untuk selalu waspada. Mengingat dalam beberapa hari terakhir hujan turun dengan intensitas tinggi.

“Masyarakat jangan mendekati lokasi karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan,” katanya.

Agus mengatakan pada tebing di sekitar lokasi bendungan Tukul yang rentan longsor. Oleh karenanya penanganan longsor yang sudah dilakukan akan ditambah dengan pembuatan sabo dam untuk menahan pasir dan batu dari hulu sungai.

“Antisipasi longsor diatasi dengan membuat Sabo Dam seperti di Merapi. Airnya lewat tapi batu-batu dan pasirnya ditahan sehingga tidak mendangkalkan sungainya. Penambahan sabo dam menjadi solusi dari bencana alam. Sekarang baru ada 1 dam, karena memang anggarannya kena refoccusing itu sampai sekarang anggarannya masih tertunda,” pungkasnya.

Untuk diketahui, banjir bandang batu beberapa kali terjadi di kawasan itu. Untuk mengatasi kondisi rutinitas tersebut BBWS Bengawan Solo pada tahun 2019 telah membangun Sabo Dam pertama, yang direncanakan akan dibangun Sabo Dam kedua seiring dengan meningkatnya intensitas banjir bandang batu sepekan ini.

Sabo Dam sendiri merupakan struktur yang berfungsi sebagai bangunan penangkap sedimen debris atau lahar yang biasa ditempatkan pada sungai di gunungapi. Bangunan ini bermanfaat dalam mengendalikan lahar atau debris terutama yang terjadi disebabkan oleh hujan yang lebat. (BBWSBS/Pemkab Pacitan).

WhatsApp chat