Rilis 3 Kasus Baru, 1 Diantaranya Bayi

Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto kembali merilis 3 kasus baru, 2 kasus pertama adalah bayi berusia 5 bulan dan neneknya. Sedang untuk orang tua sebelumnya sudah menjalani karantina di wisma atlet. Mereka adalah transmisi dari cluster Sudimoro.

“Sementara bayi akan menjadi satu bersama sang ibu di wisma atlet, sedang neneknya yang berusia 60 tahun akan menjalani perawatan di RSUD dr. Darsono karena usianya yang masuk usia rentan,” ucap Jubir (23/07) di Ruang PPID Diskominfo Pacitan.

Sedang untuk pasien selanjutnya lanjut Jubir adalah seorang perantau dari kota Pahlawan, yang bersangkutan kebetulan tengah terjaring rapid test oleh petugas puskesmas setempat, dan menunjukkan hasil reaktif yang kemudian dilanjutkan dengan tes Swab. “Yang ketiga ini dari Ngadirojo,” lanjutnya.

Berdasar data beru penambahan tersebut, membuat total kasus di Pacitan menjadi 53, meninggal 2 kasus, sedang sembuh kini kembali bertambah 2 kasus dari cluster Temboro, sehingga total menjadi 30 kasus. Artinya yang kini menjalani perawatan sebanyak 21 kasus.

Dalam kesempatan tersebut Rachmad juga kembali mengharap dukungan masyarakat untuk turut serta dalam memerangi pandemi covid-19, dengan cara gampang yakni menjalankan dengan disiplin dan kesungguhan hati protokol kesehatan yang ditandai dengan 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun. (budi/anj/alAzim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Positif 1 Sembuh 2

Remaja berusia 16 tahun dinyatakan positif covid-19, remaja ini terinfeksi covid-19 dari orang tuanya yang tertular lebih dulu yang kini sedang menjalani karantina di wisma atlet Pacitan.

Jubir Satgas Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto pada rilis (22/07) di ruang PPID Diskominfo Pacitan mengatakan, untuk menghindari penyebaran virus remaja tersebut secepat mungkin akan dipindahkan ke wisma atlet.

Penambahan tersebut membuat total keseluruhan di Kabupaten Pacitan menjadi 50 kasus, 2 kasus meninggal, sembuh bertambah 2 orang, yakni cluster Sudimoro dan warga Tegalombo. Sehingga total kesembuhan menjadi 28 kasus.

Hal tersebut menambah persentase angka kesembuhan menjadi 56 persen, jika angka kesembuhan terus bertambah maka harapan menjadi zona hijau semakin di depan mata. Artinya berbagai program pemerintah yang sempat terhenti selama pandemi akan kembali berjalan.

“Kepada masyarakat saya harap untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan melalui 3M, sebagaimana disiplin adalah vaksin terbaik terhadap virus corona yang menyebabkan penyakit covid-19,” kata Dia. (budi/anj/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Satu Pasien Cluster Sudimoro Sembuh

Usai penambahan kasus secara signifikan kemarin oleh Satgas Covid-19 Pacitan, hari ini Jubir Satgas Rachmad Dwiyanto menyampaikan penambahan pasien sembuh. Satu pasien tersebut adalah seorang wanita berusia 26 tahun dari cluster lokal Sudimoro.

“Cepat sembuh, tidak ada satu bulan dirawat di Wisma Atlet,” terang Jubir (21/07) di ruang PPID Diskominfo Pacitan. Kabar baik ini sekaligus menambah persentase kesembuhan di Kabupaten Pacitan di atas 51 persen.

Rachmad juga mengaku bahwa pihaknya sebelumnya usai mengikuti rapat evaluasi penanganan covid-19 di Pacitan. Hasilnya, masyarakat memang perlu meningkatkan kedisiplinan dalam hal protokol kesehatan, supaya penanganan pandemi dapat segera kalar. “Utamanya masyarakat harus menggunakan masker secara baik dan benar,” ucap Dia.

Tak ayal, masker benar-benar efektif menghindarkan diri dari penularan virus, utamanya covid-19. Disamping mencuci tangan dan menjaga jarak serta tidak berpergian kecuali dalam urusan penting.

Jubir juga menyinggung kunci kesembuhan pasien covid-19, yakni imunitas tubuh pasien tersebut, sepanjang pasien tersebut tenang dan tidak stres maka otomatis menghasilkan antibodi yang baik. Hasilnya virus corona dapat segera dilumpuhkan.

“Hidup bersih dan sehat, perilaku juga sehat. Termasuk kurangi pemakaian aerosol karena mengantarkan virus corona. Termasuk kondisi spiritual kita. Disamping itu makanan yang sehat bergizi jika perlu suplemen probiotik, madu dan yang lain,” tambah dia. (budi/anj/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Dua Warga Tegalombo Positif

Kasus positif covid-19 di Kabupaten Pacitan kembali bertambah di penghujung pekan pertengahan Juli, 2 warga Tegalombo dinyatakan positif setelah mengikuti uji swab yang hasilnya terkonfirmasi hari ini (19/07).

Jubir Satgas Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto menjelaskan, pasien pertama adalah seorang perantau di kota Surabaya, memilih pulang lantaran menunjukkan gejala sakit. Setelah menjalani swab hasil menunjukkan PDP tersebut positif covid-19.

Sedang untuk pasien kedua merupakan PDP yang meninggal dunia, setelah keluar hasil swab ternyata pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit tersebut juga tertular virus corona.

Dari penambahan dua pasien tersebut, membuat total keseluruhan kasus menjadi 43 pasien. 2 pasien meninggal dunia, sembuh 18 kasus dan 23 pasien lain menjalani perawatan di Wisma Atlet. Untuk total PDP hingga hari ini sebanyak 27 orang.

“Kami tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Disamping tetap stay at home, kecuali dalam keadaan yang penting,” kata Jubir.

Rachmad mengaku, satgas sampai saat ini masih mempunyai ratusan hasil uji swab yang belum terkonfirmasi baik dari cluster lokal maupun dari transmisi petugas medis. Ia berharap sampel jaringan mukosa yang dikirim tersebut tidak terindikasi virus corona.

“Kita berharap hasilnya segera keluar secepat mungkin, tapi bagaimana Surabaya yang melaksanakan,” ungkap Dia. Begitu juga dengan transmisi petugas medis yang tetap menjadi perhatian melalui  metode T3 secara tajam.

Terus bertambahnya kasus baru di Kabupaten Pacitan membuat mimpi menciptakan zona hijau semakin di angan-angan. Sebab kini Kabupaten Pacitan tidak lagi berstatus sebagai zona kuning melainkan oranye. Artinya berbagai inovasi yang harusnya dapat dilakukan pemerintah harus kian tertunda. (budi/anj/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

2 Pasien Covid-19 dari Kebonagung Sembuh

Kabar baik tersebut disampaikan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto melalui Bidang Informasi, Diskominfo Pacitan di ruangnya (17/07).

Pasien pertama adalah seorang laki-laki berusia 60 tahun yang disinyalir terinfeksi covid-19 saat ia merantau di Jakarta lalu menunjukkan gejala sakit, seketika saat itu yang bersangkutan langsung dilarikan ke RSUD dr. Darsono Pacitan.

Sedang pasien kedua yang hari ini dapat berkumpul bersama keluarga adalah seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun, ia terkonfirmasi positif cornoa lantaran tertular dari anaknya yang menimba ilmu di Temboro, Magetan.

“Meski dinyatakan sembuh dengan dua kali tes Swab, kedua warga Kebonagung tersebut tetap harus menjalankan karantina mandiri selama dua pekan,” kata Rachmad.

Dengan bertambahnya 2 pasien sembuh di Kabupaten Pacitan membuat total keseluruhan pasien sembuh menjadi 18 kasus. Jubir berharap kondisi tersebut menjadi motivasi bagi penderita yang lain supaya lekas dapat negatif Swab dan berkumpul bersama keluarga.

Begitu juga bagi masyarakat untuk lebih siap terhadap skenario Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) terhadap pandemi covid-19. “Hidup dan berdampingan dengan corona, sehingga mau tidak mau kita harus menjalankan protokol kesehatan,” lanjut Dia.

Semantara Provinsi jawa Timur kini menjadi top rangking kasus covid-19 di Indonesia, hal tersebut jika dibiarkan bukan tidak mungkin akan semakin membenamkan Kabupaten Pacitan di posisi yang kian sulit.

“Ayo masyarakat tetap waspada, jangan mengentengkan. Corona berada disekitar kita, kita harus menjaga diri, keluarga dan lingkungan melalui 3M (Menjaga jarak ,Mencuci tangan, Memakai masker),” tambah Jubir.

Sementara itu pemerintah akan semakin menajamkan metode 3T (Tracing, Testing dan Tracing) untuk menekan angka kasus covid-19, sehingga harapan menjadi zona hijau segera dapat terealisasi. Sehingga pemerintah dapat leluasa berinovasi. (budi/anj/alAzim/rch/tika/DiskominfoPacitan)