Lagi; 2 Santri Cluster Temboro Positif Corona

Bertambah 2 Orang Tanpa Gejala (OTG) terkonfirmasi Positif Covid-19, ini menambah total keseluruhan menjadi 9 orang di Kabupaten Pacitan. Penambahan itu kata Indartato sebagai Bupati dan Ketua Satgas Covid-19 Pacitan (10/05) berasal dari Kecamatan Nawangan.

“Saya minta kepada jajaran kepala desa hingga tingkat RT/RW supaya protokol kesehatan untuk benar-benar dilakukan. Dan sekaligus mungkin ada sangsi-sangsi yang akan kita ( Satgas Covid-19 Kabupaten Pacitan) lakukan bersama. Misalnya penggunaan masker, karena ini penting sekali,” kata Bupati saat konferensi pers di Pendopo.

Secara detail, Jubir Satgas Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto kepada pencari berita menuturkan, cluster tersebut sama dengan pasien terkonfirmasi berkode 07. Hanya saja 2 santri tersebut tes Swab selisih 3 hari dengan pasien 07. “Hasil Swab keluar tadi siang. Laki-laki, satu berusia 18 tahun dan yang satu 21 tahun,” kata Rachmad.

Lanjut Jubir sebenarnya sesuai regulasi yang ada, pasien terkonfirmasi yang tidak dengan penyakit bawaan cukup karantina di rumah masing-masing. Tetapi minimnya kedisiplinan termasuk masyarakat, terpaksa harus dikarantina di Wisma Atlet dengan pengawasan yang ketat. “Tidak perlu dibawa ke RSUD,” ungkap Dia.

Melanjutkan yang disampaikan oleh Ketua Gugus, sanksi penegakkan protokol kesehatan kepada masyarakat yang masih sembrono akan secepatnya ditegakkan. Fokus pertama pada pedagang pasar, selain bermasker ke depan pedagang wajib memakai pelindung wajah (Face Shield). “Pedagang dan pembeli tidak memakai masker. Disuruh pulang,” tegasnya. (budi/rozaq/rach/tika/DiskominfoPacitan)

Cluster Temboro Positif Swab

Satu Orang Tanpa Gejala (OTG) dinyatakan positif Covid-19. Penambahan ini kembali disampaikan Bupati sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan Indartato, malam ini di Pendopo Kabupaten (07/05).

Menurut kronologi, cluster Temboro berstatus anak-anak berusia 13 tahun ini berjenis kelamin laki-laki dan menjalani karantina di Wisma Atlet. Sebelumnya sepulang dari Temboro, Magetan tersebut melakoni karantina mandiri di Rumah Istirahat Mandiri (RIM) di tempat asalnya, Kecamatan Sudimoro.

Setelah hasil Rapid tes menunjukkan positif, santri tersebut dipindahkan ke Wisma Atlet Pacitan bersama 10 orang lain. “Saat ini dalam kondisi sehat, dan akan dipindahkan ke RSUD dr. Darsono Pacitan,” kata Jubir Satgas Covid-19 Rachmad Dwiyanto di kesempatan yang sama saat melayani pertanyaan awak media.

Meskipun dibawah umur, Jubir tegaskan tidak ada perlakuan dan terapi khusus, perlakuan sama dengan pasien dewasa. Beruntung pasien nomor 7 tersebut hingga detik ini dalam keadaan sehat. “Namun jika orang tua dan sakit maka perlu penanganan tersendiri,” ungkap Dia.

Keberuntungan selanjutnya seluruh keluarga pasien hingga saat ini dinyatakan negatif Rapid tes, artinya kondisi ini tidak menambah panjang kasus baru. Sehingga keluarga cukup melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Semua cluster menjadi perhatian Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan, terutama cluster PLTU yang kebetulan tinggal di Kecamatan Sudimoro Pacitan. Jika cluster PLTU positif Swab maka cluster ini juga menjadi tanggung jawab tim Satgas Pacitan. (budi/rozaq/rach/tika/DiskominfoPacitan).

Keluar Rumah Tak Bermasker; Kapolres Siapkan Langkah Persuasif.

Gerakan memakai masker tampaknya disaat-saat genting seperti ini begitu penting adanya. Apalagi agar supaya tetap sehat, tidak tertular pandemi Covid-19.

“Memakai masker adalah himbauan dari pemerintah pusat, seperti yang disampaikan Bapak Presiden dan WHO,” kata Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan sekaligus Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto, kemarin (30/04) di Pendopo Kabupaten.

Disela Press Release perkembangan situasi terkini Covid-19 tersebut, pihaknya ke depan akan melakukan tindakan persuasif kepada masyarakat yang masih enggan pakai masker berupa himbauan dan larangan. Mengingat data resmi yang dihimpun masih menunjukkan tren negatif.

Taklupa ia juga mengapresiasi terhadap langkah dan upaya yang dilakukan para relawan yang mengabdikan diri bersama seluruh lapisan pemerintah dalam menghadapi Virus Corona ini. “Teman-teman (Relawan) selalu ada, terima kasih,” ungkap Dia.

Momentum bulan suci Ramadhan, Didik begitu memahami kondisi tersebut. Masyarakat harus berbelanja kebutuhan menjelang berbuka, pihaknya mempersilahkan masyarakat yang terpaksa keluar rumah untuk berbelanja, namun ia sangat menegaskan untuk seperlunya saja. “Cukup berbelanja saja,” imbuhnya. (budi/riy/Tika/DiskominfoPacitan).

Pak In Kembali Terima Bantuan; Hari Ini 20 Karton Kangen Water

Enagic 501 Kabupaten Pacitan serahkan bantuan 20 karton Kangen Water dan 20 botol Hand Sanitizer teruntuk pasien Positif Corona dan para medis yang menangani pandemi ini. Bantuan itu diterima secara simbolis oleh Bupati Pacitan Indartato sekaligus Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan didampingi Jubirnya Rachmad Dwiyanto, pagi ini di pendopo kabupaten (04/05).

Sri Puji Setyaningsih Ketua komunitas tersebut mengaku kepada Diskominfo Pacitan, pihaknya sangat bersyukur dapat ikut serta membantu pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 tersebut.

“Kami akan berusaha membantu para pasien dan petugas medis ini secara berkelanjutan. Namun saat ini masih terkendala botol yang susah dicari, namun kami tetap berusaha,” ujar Sri yang lebih akrab dipanggil Bu Iput Muid, istri Mantan Wakil Bupati Pacitan Abdul Muid tersebut mengungkapkan.

Bupati Pacitan usai penyerahan tampak bangga dengan hilir mudik masyarakat dan komunitas yang turut membantu pemerintah, termasuk yang dilakukan Enagic 501 ini. “Mudah-mudahan kepedulian dari para donatur ini membawa berkah untuk kesehatan,” kata Pak In.

Malahan, Pak in mengaku ternyata pemerintah butuh sesuatu yang teramat mendesak, harus segera dibantu seluruh lapisan masyarakat. Kebutuhan tersebut ialah partisipasi atau participation dalam bahasa Inggris, menurut KBBI berarti keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam satu tujuan.

Tujuannya apa? jelas, memberantas Covid-19 di negeri ini diawali dari kekompakan dan semangat masyarakat Kabupaten Pacitan. “Jujur saja kita butuhnya banyak, Partisipasi, mengawasi jalannya program, melaksanakan dan mengkampanyekan protokol kesehatan yang didukung Doa segenap masyarakat,” harap Dia. (budi/wan31/rch/tika/DsikominfoPacitan).

2 Masyarakat Kembali Positif; Satu Diantaranya Dari Tulakan

Kenyataan ini kembali disampaikan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan Sekaligus Bupati Pacitan Indartato, malam ini (01/05) di Pendopo Kabupaten Pacitan.

Dua orang tersebut satu dari Kecamatan Pacitan dan satu Terpantau PDP dari Desa Ketro, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Pasien dari Ketro tersebut kini dirawat di salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Ponorogo.

Hal itu kata Bupati lantaran secara geografis Desa Ketro lebih dekat dengan Kabupaten Ponorogo. Sedang pasien dari Kecamatan Pacitan masuk dalam cluster pertama dan akan menjalani karantina dan perawatan di RSUD dr. Darsono Pacitan.

“Hari ini upaya kita masih gagal, karena yang positif bertambah lagi. Oleh sebab itu saya minta maaf kepada masyarakat Kabupaten Pacitan,” Kata Bupati didampingi seluruh Satuan Gugus Tugas Covid-19 Pacitan.

Sementara usai Press Release, Jubir Satgas Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto mengaku Satgas tidak akan menarik pasien kembali ke Pacitan, hal ini lantaran di Ponorogo pasien menjalani karantina dan protokol kesehatan sama seperti di Pacitan.

Terpenting, Satgas Covid-19 Pacitan melakukan tindakan tegas terhadap keluarga dekat pasien di Desa Ketro, supaya penyebaran pandemi ini tidak menyebar dan merugikan masyarakat. “Secepatnya kita dalami, sebetulnya stock lama itu dan kita sudah awasi termasuk ringnya,” tambah Rachmad. (budi/rozaq/rach/riy/tika/DiskominfoPacitan).