Berita terbaru

Pimpin Gertak PSN Bupati Pacitan Ajak Masyarakat Berantas Sarang Nyamuk DBD Dengan Gerakan 3M

“Kita perlu waspada dengan adanya kasus DBD di Pacitan meskipun ini periodik karena setiap tahun pasti ada ketika memasuki musim penghujan,” ungkap Bupati, Selasa (07/12).
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memimpin gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (Gertak PSN-DBD) di Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari. Didampingi Wakil Bupati Pacitan Gagarin, Sekda Pacitan Heru Wiwoho, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mahmud, Kadinkes serta masyarakat, Gertak PSN DBD menyasar lingkungan rumah rumah warga.
Tidak hanya melakukan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, Mas Aji didampingi Kadinkes Pacitan Hendra Purwaka juga melakukan pengamatan jentik dan pengasapan nyamuk dewasa (Foging). Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mewaspadai peningkatan kasus DBD serta mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Pacitan.
“Kita perlu waspada dengan adanya kasus DBD di Pacitan meskipun ini periodik karena setiap tahun pasti ada ketika memasuki musim penghujan,” ungkap Bupati, Selasa (07/12).
Melalui kegiatan serentak Mas Aji berharap kasus DBD di Pacitan dapat ditekan atau jika bisa tidak ada kasus baru lagi. Untuk itu butuh kerja semua pihak terutama masyarakat untuk selalu membudayakan hidup bersih serta peduli terhadap lingkungan sekitar rumahnya.
Sebagai antisipasi lanjutan pemerintah akan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya melakukan 3M jika mendapati potensi sarang nyamuk di lingkungan sekitar. Bupati juga minta masyarakat rajin memakai lotion nyamuk, memasang kelambu serta rajin mengamati jentik nyamuk.
“DBD bagaimanapun berbahaya cuman penyebarannya saat ini Insya Alloh belum banyak, mudah-mudahan tidak meluas tapi malah menyempit,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut, Gertak PSN DBD akan dilaksanakan serentak di semua wilayah Kecamatan selama 4 minggu berturut turut setiap jumat. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan gerakan 3M minimal seminggu sekali serta melakukan penaburan larvasidasi ditempat penampungan air terutama pada daerah endemis. (humas pacitan / Pemkab Pacitan)

Bupati Ajak Kadin Bersinergi Dengan Pemerintah Daerah Angkat Potensi Pacitan

Kabupaten Pacitan memiliki potensi sumber daya alam melimpah. Namun sayang, belum semua sumber daya tersebut terkelola maksimal.

“Penduduk Pacitan itu tidak banyak tapi potensinya besa, salah satunya di bidang perikanan karena kita memiliki garis pantai yang panjang,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.
Mas Aji menyampaikan hal tersebut di hadapan dewan pengurus baru Kamar Dagang Dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Pacitan periode 2021-2026 usai dikukuhkan di Pendopo Kabupaten, Selasa (07/12).
Tidak hanya sektor perikanan, Bupati menyebut sektor pertanian dan perkebunan juga memiliki peluang menjanjikan untuk dikembangkan. Tentu, dengan tidak menafikkan sektor pariwisata yang menjadi primadona sekaligus lokomotif perekonomian masyarakat Pacitan.
Untuk itu Bupati berharap peran Kadin sebagai wadah para pengusaha untuk turut ambil bagian berkontribusi memaksimalkan potensi-potensi tersebut. Selain investasi salah satu kunci adalah dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta sinergitas yang baik antara, pemerintah, pelaku usaha atau swasta.
Senada disampaikan Ketua Kadin Kabupaten Pacitan Sutomo. Menurutnya sebagai tempat konsultasi, pembinaan dan pembangunan dunia usaha Kadin Pacitan akan selalu menjalin sinergitas dengan pemerintah daerah. Tujuannya tak lain untuk ambil bagian dalam membangun perekonomian di Pacitan.
“Mohon doa restu semoga Kadin dapat menjadi pemersatu pengusaha baik pengusaha kecil, UMKM maupun pengusaha industri besar sehingga bermanfaat bagi masyarakat Pacitan,” katanya. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

Gandeng OK OCE Kembangkan Wirausaha Terpadu di Pacitan

“Saya berharap dengan MoU ini bisa menjadi daya ungkit pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan pengembangan usaha mikro, koperasi, industri rumah tangga dan perdagangan serta produk ekonomi kreatif di Kabupaten Pacitan,” kata Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.
Pemerintah Kabupaten Pacitan menjalin kerjasama dengan Perkumpulan Gerakan One Kecamatan One Center Enterpreneurship (OK OCE) Indonesia dalam pengembangan kewirausahaan terpadu. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU diantara kedua belah pihak.
“Saya berharap dengan MoU ini bisa menjadi daya ungkit pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan pengembangan usaha mikro, koperasi, industri rumah tangga dan perdagangan serta produk ekonomi kreatif di Kabupaten Pacitan,” kata Bupati saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan MoU pengembangan kewirausahaan terpadu antara Pemkab Pacitan dengn OK OCE di Hotel Fave Solo, Senin (06/12).
Hasil akhir dari program ini adalah untuk meningkatkan produktifitas pengusaha lokal Pacitan yang bisa bersaing dengan produk-produk daerah lain maupun luar negeri. Sehingga, pendapatan masyarakat bertambah dan pengangguran berkurang.
Sebagai tindak lanjut MoU akan dipertajam melalui penandatangan perjanjian kerjasama antar Perkumpulan Gerakan OK OCE dengan dinas teknis yang menangani.
“Intinya semua ini adalah peningkatan SDM agar potensi yang ada bisa terkelola maksimal,” katanya.
Selain Bupati turut hadir Ketua Umum OK OCE INA MAKMUR Joko Dwiyanto, Sekda Heru Wiwoho, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Perangkat Daerah terkait serta diikuti secara virtual oleh Ketua Umum OK OCE Indonesia Lim Rusyamsi. (Humas Pacitan/ Pemkab Pacitan)

RSUD dr. Darsono; Tingkatkan Kapasitas SDM untuk Kualitas Layanan

“Kita harus mendengar tuntutan masyarakat, Ojo wedi dipaido, dipaido niku biasa, panjenengan harus bermental baja untuk mempertahankan kualitas layanan, tetap layani masyarakat Pacitan dengan baik,” Tukas Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.

 

Mewujudkan rumah sakit yang bisa dipercaya masyarakat dan profesional dalam pelayanan kesehatan, RSUD dr. Darsono harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan beretika. Karenanya, dilaksanakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM yang dirangkaikan dengan Program Staycation dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Terbagi menjadi tiga angkatan, kegiatan dilaksanakan mulai 6-14 Desember 2021, di Hotel Fave Solo Baru dan diikuti 274 karyawan. Pelatihan SDM yang dimulai Senin (06/12) dibuka langsung oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji sekaligus melaksanakan kerjasama dengan OK OCE dari Kemenparekraf untuk tujuan meningkatkan kapasitas SDM di bidang kewirausahaan.

Bupati mengapresiasi positif kegiatan ini sebagai wujud visi Kabupaten Pacitan dalam membangun masyarakat sejahtera dan bahagia. “Semua harus berimbang, tenaga kesehatan tidak hanya harus sejahtera tapi juga harus bahagia,” katanya.

Dalam arahannya, Mas Aji mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Pacitan membuka diri seluas-luasnya kepada seluruh pihak untuk pengembangan baik kewirausahaan ataupun lainnya, karena kondisi geografis Pacitan butuh jaringan yang lebih banyak dan akses yang lebih baik.

“Era digital saat ini adalah poin yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengenalkan potensi Pacitan kemanapun, karena inovasi-inovasi yang sudah berjalan saat ini tidak cukup hanya dengan kolaborasi, sinergitas, spasial, ataupun holistik saja,” lanjutnya.

RSUD dr. Darsono harus terus berpacu, kualitas jasa harus diperbaiki, jangan pernah merasa puas dan terus meningkatkan pelayanan menggunakan hati dan rasa. “Kita harus mendengar tuntutan masyarakat, Ojo wedi dipaido, dipaido niku biasa, panjenengan harus bermental baja untuk mempertahankan kualitas layanan, tetap layani masyarakat Pacitan dengan baik,” pesannya mengakhiri acara pembukaan malam tadi. (RSUD Pacitan/DiskominfoPacitan)

Kenali Gejala Chikungunya dan DBD

Menanggapi keluhan masyarakat terkait penyakit yang diduga Chikungunya akhir-akhir ini, diharapkan masyarakat tidak resah dan perlu mengenal lebih lanjut termasuk gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) serta upaya penanganannya.

DBD dan Chikungunya sama-sama disebabkan virus akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Gejalanya hampir mirip dan biasanya masyarakat lebih familiar dengan DBD.

“Virus penyebabnya berbeda, DBD dari virus Dengue, kalau Chikungunya dari virus chikungunya. Gejalanya hampir sama, pasien mengalami demam, nyeri sendi, nyeri mata, dan ruam. Gejala DBD lebih ke gejala perdarahan, sedangkan chikungunya lebih ke otot dan persendian,” jelas dr. Joko Prianto, Sp.PD., RSUD dr. Darsono, hari ini (06/12).

Sementara jumlah pasien dirawat di RSUD dr. Darsono dengan kasus DBD yaitu 45 kasus di bulan November dan 7 kasus di bulan Desember, sementara belum ada kasus untuk Chikungunya.

Tanda bahaya DBD perlu diperhatikan seperti gusi berdarah, muntah darah, sampai pasien tidak sadar. DBD bisa berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius jika tidak segera ditangani. “Waspadai gejala-gejala yang timbul, sebagai penanganan pertama gunakan obat-obatan yang sementara bebas dijual di apotik, jika tidak membaik segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat, bisa ke puskesmas dan rumah sakit,” lanjut Joko.

Kewaspadaan mencegah DBD dan Chikungunya adalah dengan menjaga kondisi badan tetap fit ditunjang dengan makanan bergizi, olahraga cukup, aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, Plus memakai Repellent). Ia juga berpesan, Karena masih dalam situasi pandemi, perhatikan gejala yang timbul karena sering tumpang tindih dengan gejala Covid-19, maka harus waspada dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang telah disepakati.

Sebagai rumah sakit rujukan masyarakat yang berorientasi pada keselamatan pasien dalam upaya penanganan pasien DBD maupun Chikungunya, RSUD dr. Darsono siap dengan layanan IGD 24 jam untuk pasien kegawatdaruratan, tiga dokter spesialis penyakit dalam, tiga dokter spesialis anak, poli penyakit dalam, poli lansia, dan poli anak untuk pasien rawat jalan, dan ruang perawatan Melati A sampai kelas VVIP untuk pasien rawat inap. (RSUDPacitan/DiskominfoPacitan).