Berita terbaru

Seni Koordinasi Ala Mas Aji

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji atau biasa dipanggil Mas Aji punya “style” sendiri dalam memimpin. Salah satunya dalam koordinasi dengan jajarannya.

Selain rapat-rapat resmi di ruang rapat, tak jarang Mas Aji melakukan koordinasi secara santai di tempat manapun. Santai dan tidak begitu formal untuk mencairkan suasana sehingga diharapkan bisa memunculkan ide-ide segar untuk Pacitan yang lebih baik.  (Humas Pacitan)

Di Saat Mahal Kedelai; Dinas Pertanian Pacitan Malah Panen Raya

Di tengah masa pandemi Covid-19, Kelompok Tani Sumber Rejeki yang berada di Desa Widoro Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan menggelar panen Raya Kedelai. Acara ini dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan Bambang Supriyoko bersama segenap staf jajaran Dinas Pertanian.

Panen secara simbolis tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas, yang disaksikan oleh Kepala Desa Widoro beserta segenap aparat desa setempat dan beberapa anggota kelompok tani serta para penyuluh pertanian Kecamatan Donorojo.

Areal pertanaman kedelai yang dipanen seluas 50 ha, ini merupakan kegiatan pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi hasil dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi Jawa Timur. Bantuan yang diberikan pada Kelompok tani berupa benih, pupuk NPK, Pestisida dan Rhizobium.

Berdasar hasil ubinan didapat hasil 2,5 kg polong kering, jika dikonversi jadi 14,7 kw/ha ose kering. Menurut ketua kelompok tani hasil tersebut sebenarnya belum optimal, pasalnya pada saat pertumbuhan generatif (pengisian polong) ketersediaan air sayangnya berkurang.

Kepala Dinas, dalam sambutannya mengatakan bahwa bantuan yang diberikan merupakan stimulan agar petani bergerak untuk selalu menanam kedelai, mengingat beberapa tahun terakhir luas areal tanam kedelai di Pacitan semakin menurun.

“Harapan ke depan petani mampu secara swadaya untuk memenuhi sarana produksi tanaman kedelai dan pada akhirnya semua anggota bisa gumuyu dengan hasil yang lebih baik, lebih lebih di masa pandemi ini, karena harga kedelai impor menjadi mahal dan terbatas sedang kebutuhan terus meningkat,” kata Bambang.

Dalam diskusi bersama petani usai panen raya, petani berharap pemerintah bisa memfasilitasi sarana pengairan berupa sumur pompa ataupun pipanisasi agar usahatani bisa lebih baik dan jangkauan areal pertanaman lebih luas lagi.

Sebenarnya di lokasi tersebut Sumber air ada bahkan cukup, hanya saja hingga saat ini sumber daya tersebut belum termanfaatkan secara optimal untuk lahan pertanian. Karena belum terinstallnya jaringan irigasi.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di tempat terpisah mengaku bersyukur dengan Raihan tersebut, ia berharap peningkatan produksi petani juga terjadi tidak hanya di Donorojo saja, namun juga di kecamatan lain. (DinasPertanianPacitan)

Pekan Olahraga Tradisional se-Jatim Kiat Dekat; Bupati Tinjau Langsung Kondisi Stadion dan GOR

Mengawali pagi yang cerah di penghujung pekan yang penuh berkah, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama jajaran menggelar olahraga lari dan senam di halaman Stadion dan GOR Pacitan. “Cukup fresh untuk mengawali hari,” ujar dia (21/05).

Pemilihan lokasi olahraga di tempat tersebut ternyata juga bertepatan dengan akan diselenggarakan Pekan Olahraga Tradisional se-Jatim bulan depan, sehingga tak ayal jika Pemda Pacitan yang dipercaya provinsi menjadi tuan rumah harus memberikan pelayanan terbaik pada pelaksanaannya.

“Sarana dan prasarana kita lihat bersama sembari olahraga, semua harus dalam kondisi baik,” lanjut Mas Aji. Apalagi olahraga tradisional selain menyehatkan juga memiliki filosofi serta ajang untuk bersilaturahmi antar atlet maupun masyarakat.

Meski disatu sisi penerapan protokol kesehatan tegas Mas Aji, benar-benar tidak boleh sedikitpun dikesampingkan oleh panitia, dengan begitu tidak lahir masalah baru yakni timbulnya kalstar Covid-19 baru.

Kesuksesan kegiatan ini kemudian tentu berdampak langsung terhadap peningkatan kunjungan pariwisata maupun produk UMKM asli Pacitan, lebih jelas kedua aspek itu memberikan nilai ekonomi tersendiri bagi masyarakat.

Harapan lain yang tentu menjadi perhatian Bupati adalah prestasi bagi atlet Pacitan yang akan diterjunkan di ajang tersebut, ia berharap kemenangan mutlak bagi tuan rumah dapat diraih tanpa mengabaikan sportifitas. (DiskominfoPacitan).

DPRD Kulonprogo; Ngangsu Kaweruh Penanganan Pemulihan Ekonomi di Pacitan

Pemulihan perekonomian karena pandemi Covid-19 menjadi tanggung jawab bersama, ini tak terkecuali Dinas Komunikasi Dan Informatika (Diskominfo) yang memiliki posisi strategis pada akses informasi secara luas.

Tidak hanya di Kabupaten Pacitan, Kabupaten Kulonprogo, DIY pun mengalami nasib serupa seperti kota lain, sehingga memaksa jajaran DPRD Kabupaten  Kulonprogo datang langsung untuk diskusi terhadap peran Diskominfo Pacitan dalam mendukung pemulihan ekonomi di Kabupaten Pacitan.

“Dipelajari dan diadopsi untuk Kabupaten Kulonprogo,” kata Rachmad Dwiyanto, Kadiskominfo Pacitan usai memberikan sambutan, Pagi ini (20/05).

Meski demikian Rachmad membeberkan bahwa beberapa titik wilayah masih mengalami blank spot karena letak geografis Pacitan. Sehingga tak ayal langkah pembangunan menara WiFi berangsur-angsur diprogramkan pemerintah.

“PR kita banyak, diantaranya kita terus meningkatkan kecakapan masyarakat dalam menyongsong era digitalisasi yang menjadi tugas Diskominfo Pacitan,” lanjut Rachmad.

Di tempat terpisah Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menandatangani MOU Nota Kesepakatan Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) di ruang zoom meeting, Pendopo Kabupaten Pacitan. (Diskominfo).

Pelayanan Kesehatan di 24 Puskesmas Harus Terus Ditingkatkan

Berbagai isu terkini di lini kesehatan mencoba disikapi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) saat kunjungannya ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, siang ini (20/05).

Disamping Sakda Pacitan Heru Wiwoho dan Kepala Bappeda Pamuji, berbagai permasalahan di seluruh puskesmas di 12 kecamatan hingga kini lebih banyak masih berkutat pada penanganan pandemi Covid-19.

“Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, bagaimana vaksin kepada guru benar-benar selesai tepat waktu,” kata dia (20/05) kepada DiskominfoPacitan.

Tak terkecuali pada bidang pelayanan, Mas Aji berharap seluruh masyarakat mendapatkan jaminan pelayanan terbaik dari seluruh petugas medis yang tersebar di 12 kecamatan.

Meski pihaknya sadar betul keberadaan petugas medis, khususnya Dokter dan Dokter Spesialis masih kurang hingga saat ini. “Tapi ingat kalau puskesmas tugasnya adalah upaya preventif, tapi masyarakat harus tetap mendapat pelayanan terbaik,” tegasnya.

Soal lain yang menjadi perhatian pemerintah adalah biaya retribusi pelayanan kesehatan yang masih mengacu pada Perda yang terbit Tahun 2010, membuat beberapa pihak menilai perlu untuk diperbaharui.

Namun situasi pandemi yang melemahkan perekonomian masyarakat Pacitan memaksa Mas Aji akan mempertahankan Perda tersebut. Hal itu supaya masyarakat tidak semakin kesulitan saat membutuhkan pelayanan kesehatan. (Diskominfo).