Berita terbaru

Pembangunan Harus Berkesinambungan

“Tiada Gading Yang Tak Retak”. Peribahasa tersebut mungkin cukup mewakili ungkapan hati Indartato atas segala kekurangan selama sepuluh tahun pengabdian sebagai Bupati Pacitan. Kepada masyarakat, Suami Luki Tri Baskorowati itu mengakui jika dua periode kepemimpinanya masih ada pekerjaan yang belum tuntas.
“Pangapunten taksih kathah ingkang dereng rampung. Mugi-mugi mangke bupati engkang enggal saget nglajengaken. (Maaf masih banyak yang belum terselesaikan mudah-mudahan Bupati yang baru nanti bisa melanjutkan)”, ungkap bupati Indartato saat acara Tilik Warga diwilayah Kecamatan Sudimoro, Kamis (25/02)
Bupati berharap, apa yang selama ini belum terselesaikan dapat berlanjut. Bupati bahkan minta Sekretaris Daerah (Sekda) untuk menginventarisasi program-program yang belum rampung masuk dalam skala prioritas. Karena pembangunan harus berkesinambungan.
“Saya juga sampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat serta pemerintah desa yang telah turut mendukung pembangunan di Pacitan”, pungkasnya.
Agenda kerja Tilik Warga Bupati di wilayah Kecamatan Sudimoro meliputi Desa Sembowo, Klepu, Ketanggung, Karangmulyo dan Gunungrejo.
Selanjutnya ke Desa Sudimoro, Sumberejo, Sukorejo, Pager Lor dan Desa Pager Kidul. Turut dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati, Sekda masing masing bersama isteri, Asisten dan Staf Ahli Bupati, Camat Sidimoro serta OPD terkait. Dalam kesempatan itu Bupati juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga kurang mampu. (humaspacitan/diskominfo)

Evaluasi Dengan Media, KPU Harus Lebih Terbuka

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pacitan menggelar evaluasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020, dengan sejumlah awak media di Rumah Pintar KPU Pacitan Kamis (25/02/2021)
Evaluasi digelar berdasarkan peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 5 Tahun 2020 perubahan ketiga atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 tahun 2020 tentang tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020.
Ketua KPU Kabupaten Pacitan, Sulis Setyorini saat membuka evaluasi tahapan sosialisasi dengan media serentak tahun 2020 memberikan apresiasi kepada insan media yang bertugas dalam Pilkada 2020. Tanpa peran serta mereka Pilkada 2020 tidak dapat berjalan aman dan lancar.
“Evaluasi ini sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja lebih baik untuk kami. Kenapa media yang kami hadirkan saat ini? karena media adalah sebagai salah satu mitra penting dalam menyampaikan semua informasi, entah itu baik atau buruk,”kata perempuan yang akrab disapa Rini ini.
Usai pelaksanaan Pilkada tersebut perlu adanya laporan evaluasi tentang Pilkada guna memberikan informasi bagi penyelenggaraan bagi stakeholder maupun masyarakat apa kelebihan dan kekurangannya dalam pelaksanaan Pilkada 2020 kemarin.
Sementara itu Komisioner KPU Iwit Widhi Santoso selaku narasumber menuturkan, “pers memiliki peranan penting dalam Pilkada, diantaranya untuk menyalurkan aspirasi politik rakyat, mengawal proses tahapan tidak hanya oleh KPU tapi juga pasangan calon, penyejuk ketika suhu politik memanas, pemanas ketika suhu politik membeku, sehingga ada dinamika.
“Begitu juga dengan pelanggaran politik tidak bisa ditindak lanjuti kalau tidak ada peran media. Media selaku pemangku kepentingan yang penting bagi KPU. Untuk itu KPU mengelola relasi dengan pemangku kepentingan salah satunya yaitu pers,” ungkap Iwit Widhi Santoso.
Sebagai bahan evaluasi dari media, secara keseluruhan penyelenggaraan Pilkada Pacitan 2020 sudah berjalan baik dan sesuai aturan yang berlaku.
“KPU Kabupaten Pacitan dalam Pilkada 2020 menggandeng semua insan pers dalam penyelenggaraanya, namun perlu lebih ada keterbukaan dalam dalam setiap tahapan kegiatan pilkada,” ungkap Asri Nuryani wartawan Grindulu FM Pacitan
Hal senada juga disampaikan Frend Mashudi, Penggiat Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Pena Pacitan, tak hanya insan pers, media berbasis komunitas mestinya juga dilibatkan dalam mensosialisasikan tahapan-tajhapan yang dilakukan oleh KPU. “Sebagai masukan, media berbasis komunitas juga memiliki peran yang strategis dalam mengawal kesuksesan Pemilu, mereka bisa digandeng untuk ikut berperan aktif dalam mensosialisaiskan setiap tahapan pemilu,” tukasnya. (Diskominfo)

Koordinasi TMMD ke 110 Kabupaten Pacitan

TMMD 110 Pacitan; Harapan Baru Warga Widoro, Donorojo

TMMD 110 tahun 2021 Regular yang digelar di Desa Widoro, Donorojo akan menjadi harapan baru masyarakat yang tinggal di wilayah barat kota Pacitan tersebut, hal tersebut diutarakan Komandan Kodim 0801 Pacitan Letnan Kolonel Kav Ibnu Khazim S.I.P., M.Si usai menggelar rapat koordinasi bersama jajaran terkait Pemda Pacitan dan Polres Pacitan, hari ini (24/02).

TMMD 110 2021 Pacitan

Dandim 0801 Pacitan, Letnan Kolonel Kav Ibnu Khazim S.I.P., M.Si

Secara umum konsentrasi TMMD ( TNI Manunggal Membangun Desa) ke 110 tahun ini berfokus terhadap pembangunan infrastruktur, renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan talud, rabat jalan, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik masyarakat maupun para perangkat desa dan tempat ibadah.

“Dari keluhan-keluhan masyarakat di Desa Widoro oleh babinsa dan koramil setempat kemudian dilaporkan kepada kami, kemudian kita akomodir lalu kami sampaikan ke jajaran pemda untuk menganggarkan kegiatan ini,” ujarnya kepada Diskominfo Pacitan.

Secara umum Widoro merupakan desa beruntung karena menjadi lokasi kegiatan TMMD bersama 50 Desa lain di Indonesia. Berbagai peningkatan infrastruktur dan SDM akan terjadi di desa yang mempunyai potensi pariwisata tersebut, mengingat seluruh instansi terkait turut mendukung kesuksesan program itu.

Rapat TMMD Ke-110 Kodim 0801 Pacitan

Rapat Koordinasi TMMD Ke-110 / 2021 Kodim 0801 Pacitan

Dikabarkan kegiatan yang dimulai 02 Maret 2021 nanti Kodim 0801 Pacitan bakal mengerahkan 150 personel yang diperkuat satuan operasional jajaran Korem 081 Madiun. “Secara ini lebih efektif, karena kita tidak perlu membayar tenaga karena dibantu prajurit yang didukung masyarakat sekitar. Jadi program ini harus berhasil,” pungkas Khazim. (bd/hf/pren/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Berikut Detail Program TMMD 110 Di Widoro, Donorojo Pacitan:

  1. SASARAN FISIK.
  • Rabat jalan sepanjang 1.900M Lebar  2,8M di dsn Sukoharjo Ds. Widoro Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan.
  • Pembukaan jalan baru ( panjang 1.200M Lebar 5M)
  • Makadam jalan (panjang 1.200M Lebar 5M)
  • Memasang gorong2 5 titik
  • Membuat talud 8 titik
  • Membuat jembatan beton P 6M L 3,5M
  • Pembuatan Gapura 1 unit
  • Perehapan Mushola Latifatul Iman di dsn tumpak watu Ds. Widoro kec. Donorojo kab.pacitan
  • Renovasi RTLH 6 Unit
  1. SASARAN NON FISIK
  • Kesbangpol giat Sosialisasi bela negara tempat balai desa Widoro
  • Dinas Kelautan dan Perikanan giat Penyuluhan budidaya lobster tempat balai desa Widoro
  • Dinkes giat pelayanan pengobatan masal tempat balai desa Widoro
  • Dinas pendidikan sosialisasi Cara belajar Online tempat balai desa widoro
  • Polres giat pelayanan pembuatan SIM tempat balai desa widoro
  • BBN/Kesbangpol giat Sosialisasi bahaya terorisme dan bahaya narkoba tempat balai desa widoro
  • Kemenag giat Sosialisasi Buntal tempat balai desa widoro
  • BKKBN giat pelayanan tentang KB tempat balai desa Widoro
  • Dukcapil giat pelayanan KK dan E KTP tempat balai desa Widoro
  • Dinsos giat baksos pembagian sembako tempat balai desa Widoro
  • Disbudparpora giat Sosialisasi tentang pariwisata tempat balai desa Widoro

Bupati Resmikan Omah Cokelat Pacitan

Bupati Pacitan Indartato meresmikan Omah Cokelat Pacitan (OCP), salah satu unit kegiatan pengolahan hasil pertanian/ perkebunan yang berada di UPT Taman Teknologi Pertanian (TTP), Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan. Omah Cokelat melengkapi ragam jenis usaha dari TTP Pacitan selain pembibitan sapi, pupuk bokashi, pembuatan olahan snack jagung dan keripik, budidaya padi gogo, dan pengembangan teknologi hidroponik.
“Terus terang hari ini saya bangga karena yang menjadi angan-angan kita menjadikan Taman Teknologi Pertanian ini bermanfaat bagi petani jadi kenyataan”, ungkap Bupati, Selasa (23/02).
Tidak hanya bermanfaat bagi pertanian Pacitan, beragam inovasi dari TTP ini juga dapat menjadi daya tarik wisatawan. Terutama, untuk jenis wisata edukasi. Terkait dengan produksi cokelat, Indartato berharap kualitasnya dapat bersaing dengan produksi daerah lain seperti Gunung Kidul atau Blitar.
Omah Cokelat Pacitan memproduksi bahan baku olahan cokelat yang berasal dari buah kakao milik petani yang tersebar di Kabupaten Pacitan. Antara lain dari petani kakao Desa Wonoanti; Kec. Tulakan, Desa Gawang, Desa Sanggrahan dan Desa Gembuk Kecamatan Kebonagung; Desa Punung, Kecamatan Punung dan Desa Sempu, Desa Gondang Kecamatan Nawangan.
Buah kakao yang sudah dipanen, diambi bijinya untuk difermentasi dan diolah menjadi bubuk cokelat. Dari bubuk cokelat bisa dibuat minuman cokelat dengan berbagai varian rasa. Permen cokelat juga diolah/ dipadukan dengan berbagai varian bahan seperti milk, coffe, dark (cokelat asli), jahe, cabe, mete, dan kacang almond.
Hasil olahan OCP selain dijual di Outlet OCP untuk para wisatawan/ pengunjung TTP Pacitan, juga dipasarkan di PLUT Pacitan serta dijual secara online. (HumasPacitan/PemkabPacitan)

Hari Jadi Di Tengah Pandemi, Sederhana Tapi Bermakna

Laiknya sebuah hajatan, songsong agung itu seperti pentas panggung pertunjukan. Riuh, Berhias ornamen dengan aneka hiburan, lengkap dengan balutan ritual yang sarat pesan dan simbolitas.
Namun, kesan itu tak muncul dalam hajatan Hari Jadi kabupaten Pacitan ke-276 tahun ini. Tidak banyak ragam kegiatan serta kemeriahan seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya beberapa acara inti menuju prosesi,  itupun tidak melibatkan banyak orang. Pandemi covid 19 jelas menjadi alasan utama. Bupati Indartato ingin, perayaan hari jadi ini menjadi contoh bagi masyarakat. Protokol kesehatan harus dikedepankan karena pandemi belum berakhir.
“Kita menyelenggarakan resepsi hari Jadi kali ini dalam suasana penuh keprihatinan, karena masih ada saudara-saudara kita yang terpapar Korona,” tukas Bupati Pacitan, Indartato, usai gelaran Resepsi hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-276 di Pendopo Pacitan. Jumat,(19/02/2021).
Meski terkesan sederhana, Lanjut Bupati . hal itu tidak mengurangi makna dan kesakralannya. “Perayan kali ini memang sangat sederhana tapi yang terpenting tidak lepas dari makna,” ungkapnya.
Makna dimaksud adalah untuk tidak lupa senantiasa bersyukur Kabupaten Pacitan sudah mencapai usia 276 tahun serta instropeksi diri masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Ada persoalan besar yang saat ini menjadi masalah bersama yakni melawan dan mencegah penyebaran covid 19. Ini sesuai dengan tema hari jadi ke-276 Kabupaten Pacitan “ Tangguh Ing Laku sarana Iman Aman lan Imun”.
Kesederhanaan peringatan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Pacitan sudah terasa sejak awal bulan. Beragam acara dan kegiatan yang biasanya berlangsung meriah tidak nampak. Acara inti prosesi pengambilan tirto wening di sumur patilasan  Tumenggung Notopuro di Desa Sukoharjo serta rucuh pace dari patilasan Tumenggung Setroketipo di Desa Nanggungan berlangsung sederhana dan terbatas. Demikian pula dengan ziarah ke makam leluhur cikal bakal Kabupaten Pacitan.
Yang lebih kentara, prosesi  Atur Tirto Wening dan Rucuh Pace di Pendopo Kabupaten, yang menjadi puncak acara perayaan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Pacitan itu hanya menghadirkan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan, Ketua DPRD, Anggota Forkopimda serta Sekretaris Daerah Pacitan masing-masing bersama isteri.
Gelaran atur Tirto Wening dan Rucuh Pace tersebut juga diikuti oleh seluruh perangkat daerah, Pemerintah Desa dan masyarakat termasuk pelajar melalui media daring zoom, siaran streaming youtube, dan live di TV lokal. Dalam kesempatan itu Bupati atas nama pemerintah daerah menyerahkan piagam penghargaan kepada Ketua DPRD dan Forkopimda atas partisipasi dalam satuan tugas penanganan covid 19 di Kabupaten Pacitan. (HumasPacitan/Diskominfo)

https://youtu.be/qvaTZJiE-1c

https://youtu.be/Ve5xpqoMA8k

https://youtu.be/4PmJz6butOY