Berita terbaru

Bersyukur; Vaksinasi Berjalan Lancar

Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono yang menjadi pejabat publik pertama di Pacitan yang disuntik vaksin Sinovac.

Vaksinasi perdana Covid-19 di Kabupaten Pacitan yang berpusat di Puskesmas Mentoro Pacitan akhirnya dilaksanakan, sejumlah petugas medis, pejabat dan perwakilan tokoh agama mengambil jatah 2400 dosis Sinovac yang nanti dilaksanakan dalam 2 tahap.
Bupati Pacitan Indartato sayangnya tidak bisa mengikuti vaksin perdana tersebut, pada uji screening pria yang akrab disapa Pak In tidak masuk persyaratan, lantaran berusia 66 tahun.
Saya mohon maaf, semoga peraturan nanti berubah sehingga saya dapat ikut divaksin,” kata dia (30/01) didampingi dokter yang bertugas. Diketahui bahwa vaksin Sinovac bisa disuntikkan kepada masyarakat yang berusia dibawah 59 tahun, termasuk belum pernah terpapar Covid-19 dan beberapa ketentuan lain.
Akhirnya sejarah mencatat Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono yang menjadi pejabat publik pertama di Pacitan yang disuntik Sinovac, menyusul kemudian Komandan Kodim 0801 Pacitan, Kapolres Pacitan dan  Plt. Kadinkes Pacitan dr. Hendra Purwaka.

Sembari menunggu masa observasi Ronny Wahyono mengaku tidak merasa ada sesuatu yang aneh dalam dirinya. “Biasa saja tuh, kalau tadi seperti digigit semut,” ucapnya sambil terkekeh.

Vaksinasi perdana ini juga digelar serentak di 17 puskesmas di Kabupaten Pacitan, selanjutnya Pemda Pacitan akan kembali mendapat suplai vaksin dari pemerintah pusat. “Kabarnya sore ini kita mendapat 2320 dosis,” terang dr. Hendra Purwaka Plt. Kadinkes Pacitan. (bd/anj/hf/Frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Belanja di Pasar Minulyo? Aman

Bupati Pacitan Indartato bersama Sekretaris Daerah Heru Wiwoho berkunjung ke Pasar Minulyo, Kamis pagi (28/01) (Foto. Pemkab Pacitan)

Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan benar-benar membuktikan prinsipnya yang tidak alergi terhadap kritik maupun saran yang bersifat membangun, dengan terjun langsung ke pasar Minulyo Pacitan dimana akhir-akhir ini disampaikan sepi pengunjung, lantaran langkah 3T oleh pihak Dinkes Pacitan.
Hal tersebut sekali lagi adalah buntut akan ditemukannya kasus Covid-19, baik dari pedagang maupun keluarga pedagang. Meski akhirnya kabar tersebut dibumbui, sampai-sampai beredar kabar hoax penutupan Pasar Minulyo.
Sedang di lain hal kondisi Minulyo tetap aman terhadap virus corona, karena sebagian besar pedagang maupun pembeli tertib protokol terhadap kesehatan.
Bupati Pacitan Indartato yang berkunjung pagi ini (28/01) bersama Sekretaris Daerah Heru Wiwoho dan jajaran terkait menyapa para pedagang dan pembeli. Dengan protokol kesehatan ketat rombongan kecil tersebut lalu berbagi masker, vitamin dan sembako untuk mereka yang menjalani karantina.
“Hari ini saya lihat pasar Minulyo semakin menggeliat dibanding hari-hari kemarin, ini sesuai laporan ketua paguyuban,” Kata Pak In, sapaan Bupati Pacitan Indartato usai kunjungannya.
Pemda maupun Satuan Tugas Percepatan Covid-19 (STPC) Kabupaten Pacitan selanjutnya tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat, walaupun tetap tidak akan mengorbankan sisi ekonomi dengan bekal kunci kesadaran seluruh komponen. “Setiap saat kita akan datang dan pantau,” lanjut dia. (bd/haf/ryt/sus/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

 

Desak DAS Bengawan Solo Untuk Segera Bertindak

Tanggul penahan air di Desa Widoro dan Kembang Kecamatan Pacitan ambrol tergerus air.

Curah hujan tinggi hampir diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan yang terjadi (27/01) malam, membuat tanggul penahan air di Desa Widoro dan Kembang Kecamatan Pacitan tergerus air. Akibatnya gudang elektro serta masjid di dua desa tersebut terancam terbawa arus jika air kembali meninggi, apalagi jarak bibir sungai dan bangunan hanya 3 Meter.
Meski banjir yang terjadi tidak sebesar banjir akhir tahun 2017 silam, namun warga di dua desa tersebut was-was, mengingat hujan dengan intensitas sedang dan tinggi dipastikan masih terjadi.
“Selain Masjid juga ada lahan pertanian yang dapat merugikan petani kami,” Sahudi Kades Desa Kembang kepada media, Pagi tadi (28/01).
Kondisi demikian diharap Pemdes segera direspon Pemda Pacitan dengan membangun bolder, mengingat bronjong yang sebelumnya dipasang di bantaran tidak sesuai dengan jenis tanah di Desa Kembang. “Kami yakin holder lebih kuat dan tahan terhadap gerusan air,” lanjut Sahudi.
Sementara respon cepat ditunjukkan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang(PUPR) kabupaten Pacitan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Pacitan melakukan langkah-langkah strategis. salah satunya yakni kerja bakti bersama warga pemasangan Sand Back.
Sedang permohonan pihak desa terhadap instalasi bolder dipastikan tertunda, lantaran kewenangan aliran sungai adalah milik DAS Bengawan Solo. “Namun kami tidak bisa tinggal diam,pendekatan terhadap DAS Bengawan Solo akan terus kami lakukan, meski hari-hari ini terjadi reorganisasi,” ujar Yudo Tri Kuncoro, Kabid Sumber Daya Air PUPR kepada Diskominfo Pacitan melalui sambungan telepon. (bd/hf/rch/sus/dk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Kasus Corona Hari Ini Turun

Penambahan pasien terkonfirmasi hari ini tidak sebanyak sebelumnya, atau hanya 22 kasus baru. “Alhamdulilah turun dibanding hari kemarin,” ucap Jubir Satuan Tugas Percepatan Covid-19 (STPC) Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto (27/01).
Sementara itu pasien sembuh juga terkonfirmasi melampaui penambahan kasus baru yang mencapai 27 orang. Sedang angka kematian akibat Covid-19 juga dikabarkan nihil. “Semoga keadaan ini menjadi awal kebaikan dalam pengelolaan Covid-19 di Pacitan,” lanjut Kepala Diskominfo Pacitan itu.
Sembari menunggu jalannya program vaksinasi, masyarakat tetap dihimbau untuk melanjutkan melakukan protokol kesehatan dengan metode baru yakni 7M, supaya Kabupaten Pacitan menjadi zona hijau bebas Covid-19.
Sementara detail kasus baru hari ini berasal dari wilayah Sudimoro sebanyak 3 kasus, Punung 1, Pacitan 13, Kebonagung 1, Arjosari 3 dan Nawangan 1 kasus. (DiskominfoPacitan).

https://covid19.pacitankab.go.id

Ini Langkah Pemda Usai Mediasi Dengan Pedagang Minulyo

Paguyuban pedagang pasar Minulyo pagi ini menyambangi kantor Bupati Pacitan. Puluhan orang tersebut mengeluh lantaran sejak diadakan rapid test oleh instansi terkait berakibat lapak mereka sepi karena calon pembeli takut.
Sedang disatu sisi langkah tersebut terpaksa dilakukan Dinkes Pacitan sebagai upaya 3T usai ditemukannya 18 pedagang maupun keluarga yang positif Covid-19. Sementara disatu sisi Dinkes sendiri tidak menyebut adanya klaster Minulyo.
Kondisi salah satu pusat perekonomian tersebut semakin parah dengan beredarnya kabar hoax tentang penutupan pasar Minulyo usai giat rapid. “Langsung kami perintahkan Kominfo untuk mengcounter kabar tersebut,” kata Bupati Pacitan Indartato (27/01).
Melihat kondisi yang demikian, secepatnya Bupati akan melakukan upaya promosi masif di pasar tersebut. Salah satunya adalah melakukan kunjungan secara kontinyu untuk meyakinkan masyarakat bahwa pasar yang berada di Kelurahan Baleharjo tersebut aman dikunjungi.
Sementara program 3T menurut Bupati akan tetap terus dilakukan, begitu juga di pasar-pasar lain, namun ke depan dengan pendekatan dan metode yang lain. “Tetap kita lakukan protokol kesehatan, karena kesehatan dan perekonomian harus berjalan berdampingan,” lanjutnya. (bd/dzk/rch/TK/DiskominfoPacitan).