Berita terbaru

17 Pasien Baru di Dominasi 40-50 Tahun

Bertambah lagi kasus covid-19 di Kabupaten Pacitan sebanyak 17 kasus, pasien baru ini berasal dari Kecamatan Ngadirojo sebanyak 14 orang, Tulakan 2 dan Pacitan 1 orang.

Rachmad Dwiyanto, Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Kabupaten Pacitan mengatakan varian usia mulai balita 1 tahun hingga 81 tahun.

“Asal penularan terinci suspek 3 kasus, proses tracing 3 kasus dan kontak erat 11 orang,” ujarnya (17/12).

Dari total terkonfirmasi hari ini 3 kasus menjalani perawatan di RSUD dr. Darsono Pacitan, sisanya 14 kasus akan ditempatkan di wisma atlet.

Kasus sembuh juga terjadi di hari yang sama sebanyak 8 orang. Jubir mewanti-wanti warga Pacitan untuk tetap menjaga protokol kesehatan, sehingga penularan covid-19 dapat terkendali.

“Tetap disiplin jalankan protokol kesehatan, utamanya 3M, jauhi kerumunan dan akan lebih bijaksana bila beraktifitas di rumah saja ketika tidak ada hal yang mendesak,” tambahnya. (DiskominfoPacitan)

Lihat Langsung Kondisi Keluarga Samuri

Akibat hujan dengan intensitas lebat yang terjadi kemarin (15/12), satu rumah milik keluarga Samuri di RT/RW 3/III Dusun Jatiroto, Tumpuk, Kecamatan Bandar, roboh akibat tertimbun material longsor di belakang rumahnya.

Bupati Pacitan Indartato yang berkesempatan melakukan kunjungan kerja di 5 desa di Kecamatan Bandar meninjau langsung kondisi tersebut.

“Kami coba membantu yang bersangkutan, semoga dapat meringankan beban keluarga Bapak Samuri,” kata Bupati (18/12).

Bantuan darurat yang diserahkan Bupati saat ini merupakan bantuan dasar seperti bahan makan, peralatan masak termasuk pakaian.

Kedepan pihaknya akan tetap mengupayakan mendukung renovasi rumah yang roboh di tahun 2021. “Semoga kami dapat membantu,” harap dia. (budi/Anjar/ryt/dzk/rch/TK/DiskominfoPacitan).

piw2

Sebanyak 32 Perempuan di Pacitan Jadi Calon Penerima Anugerah Pacitanku Inspiring Women 2020

PACITAN – Sebanyak 32 perempuan di Kabupaten Pacitan menjadi calon penerima anugerah Pacitanku Inspiring Women (PIW) 2020.

Anugerah PIW 2020 ini adalah ajang yang diselenggarakan Pacitanku.com bekerja sama dengan Pacitan Network (PN) Survei dan Riset, serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan untuk memberikan apresiasi kepada kaum perempuan di Pacitan pada momen peringatan hari ibu (PHI) ke-92 pada 22 Desember 2020 mendatang.

Ketua panitia penyelenggara, Dwi Purnawan dalam keterangan persnya, Kamis (17/12/2020) mengatakan kegiatan ini digelar untuk menyemarakkan kegiatan hari ibu adalah memberikan apresiasi kepada kaum perempuan yang terus menebar inspirasi membangun negeri.

“Kegiatan Pacitan Inspiring Women 2020 (PIW 2020) ini merupakan kegiatan pemberian penghargaan untuk kaum perempuan yang turut serta dalam membangun Pacitan di berbagai sektor, yakni pendidikan, wirausaha, seni budaya, politik, pemberdayaan masyarakat, dan pemerintahan,”katanya.

Selain 29 calon penerima anuegrah PIW 2020 untuk 6 kategori tersebut, Dwi mengatakan penyelenggara juga akan memberikan penghargaan secara langsung atau tanpa nominasi kepada dua perempuan yang memiliki peran signifikan dalam pembangunan Pacitan. Sehingga, kata dia, ada total 32 calon penerima anugerah PIW 2020.

“Dua perempuan yang akan kami berikan penghargaan secara langsung tersebut adalah perempuan tangguh rumah tangga 2020 dan Inspiring Woman 2020,”jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, kata Dwi, penyelenggara membuat dua metode penilaian, yakni metode online dan offline.

Untuk online, kata dia, menggunakan metode pengisian vote melalui google form yang sudah dilaksanakan pada Senin (7/12/2020) hingga Jumat (11/12/2020) lalu.

“Antusiasme masyarakat untuk memberikan vote melalui google form luar biasa, terbukti hingga masa penutupan, ada 2.493 nama yang memberikan suaranya kepada calon penerima anugerah PIW 2020 tersebut,”tandasnya.

Dari 29 nama calon penerima anugerah PIW 2020 itu, kata Dwi, terdapat dari berbagai kalangan dengan prestasi masing-masing.

“Ada dari kalangan guru, dosen, koreografer tari, pegiat pemberdayaan masyarakat, politisi, pimpinan organisasi kemasyarakatan, kepala desa hingga relawan,”jelasnya.

Selain melalui mekanisme online, pemilihan calon penerima anugerah PIW 2020 juga melalui mekanisme offline, bekerja sama dengan Pacitan Network (PN) Survei dan Riset.

Menurut Direktur Pacitan Network (PN) Survei dan Riset Hendri Mujianto, pelaksanaan penilaian secara offline adalah dengan menerjunkan tim surveyor untuk membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan langsung.

“Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan 100 responden yang tersebar di Pacitan dengan berbagai komunitas organisasi wanita dengan margin error +- 3% dan tingkat kepercayaan 95 persen,”ujarnya.

Adapun, pelaksanaan kegiatan survei offline untuk penentuan calon penerima PIW 2020 tersebut dilaksanakan sejak Sabtu (12/12/2020) hingga Senin (14/12/2020).

“Untuk pengumuman pemenangnya, akan dilaksanakan sehari setelah hari ibu, yakni pada Rabu tanggal 23 Desember 2020 di Pendopo Kabupaten Pacitan dan juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Pacitanku, Youtube Pemkab Pacitan dan TV Pacitan Vision,”pungkas Hendri.

Berikut daftar calon penerima anugerah PIW 2020 dengan nominasi

Kategori Perempuan dan Pendidikan

  1. Anita Bidaryati (Pengelola Perpustakaan Bandar)
  2. Elya Mufidah (Guru SMKN Ngadirojo)
  3. Herlina Savitri (Guru SDN 01 Pucangombo)
  4. Sri Pamungkas (Dosen STKIP PGRI Pacitan)

Kategori Perempuan dan Wirausaha

  1. Chrismillia Natalia (Direktur Srikandi Hotel)
  2. Fatimah Soeharno (Direktur PT. Prestasi Berdikari Jaya)
  3. Khomsatun Kamilah (Owner Alifa Cake & Bakery)

Kategori Perempuan dan Seni Budaya

  1. Deasylina da Ary (Doktor Bidang Penciptaan Seni)
  2. Ika Hariyani (Sanggar Tari Gage Penariku)
  3. Rani Iswinedar (Sanggar Tari Pradnya)
  4. Triweni Ratna Pamilih (Sanggar Seni dan Kebugaran Maharani)

Kategori Perempuan dan Politik

  1. Melia Windiyana (Anggota DPRD Pacitan)
  2. Ririn Subianti (Anggota DPRD Pacitan)
  3. Sulis Styorini (Ketua KPU Pacitan)
  4. Suprihati Winarcahyani (Anggota DPRD Pacitan)
  5. Sri Widowati (Anggota DPRD Pacitan)
  6. Titik Ernawati (Anggota DPRD Pacitan)
  7. Triyani (Anggota DPRD Pacitan)

Kategori Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat

  1. Anita Bidaryati (Pegiat Lingkungan Hidup)
  2. Dian Budi Aggraeni (Pegiat POSDAYA)
  3. Diannitta Agustinawati (Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan)
  4. Murtiyaningsih (Ketua Fatayat NU Pacitan)
  5. Ririn Subianti (Pegiat Majelis Taklim)
  6. Rum Kuswati (Ketua PD ‘Aisyiyah Pacitan)

Kategori Perempuan dan Pemerintahan

  1. Ninik Setyorini (Ka. UPT Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan Pemprov Jatim Wil. Pacitan)
  2. Suratingtyas (Kepala Desa Kluwih, Kecamatan Tulakan)
  3. Suratmi (Kepala Desa Bomo, Kecamatan Punung)
  4. Wiwid Pheni Dwiantari (Kepala Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku)
  5. Wulan Fitriana (Kepala Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo)

Ini Jawaban Dinkes Pacitan Soal Pegawai RSUD Yang Meninggal.

Sosial media warga Pacitan minggu kemarin (13/12) heboh, ini karena adanya kabar meninggalnya satu paramedis yang berdinas di RSUD dr. Darsono Pacitan karena positif covid-19.

Ternyata kabar itu benar, Ratna Susy Rahayu Kabid Kesmas Dinkes Pacitan, mengatakan paramedis berjenis kelamin laki-laki yang tinggal di Kecamatan Pacitan tersebut diketahui positif covid-19 pada (07/12), dari tes swab di Puskesmas Tanjungsari dua hari sebelumnya (05/12).

Kondisi pasien tidak terlalu baik lantaran adanya comorbid Diabetes Melitus (DM), sontak Satgas TGTP Pacitan merawat pasien secara intensif di rumah sakit. Kondisi semakin parah karena pada (10/12) kondisi pasien tersebut menurun. “Yang perlu dicatat Ia tertular dari keluarganya ya. Bukan dari rumah sakit,” kata Ratna hari ini (14/12).

Masyarakat Kabupaten Pacitan tidak perlu merasa resah terhadap kabar tersebut, sebab pihak RSUD dr. Darsono telah melakukan tindakan preventif, dengan melakukan metode 3T sesaat setelah paramedis tersebut melakukan uji swab.

“Sedang ruang tugas yang bersangkutan sementara tidak beroperasi, ini akan dilakukan sampai keluar hasil swab-nya seluruh petugas,” tambah Ratna.

Di kesempatan tersebut Ratna juga kembali menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk kembali menegakkan himbauan pemerintah terhadap protokol kesehatan, melalui 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan). “Satu lagi tolong jauhi kerumunan,” imbuh dia. (budi/zaq/ryt/dzk/rch/tk/DiksominfoPacitan).

PTM dilaksanakan Bertahap

Rencana kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Pacitan sepertinya akan tetap dilaksanakan meskipun baru-baru ini Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan kembali merilis kasus baru dengan jumlah yang cukup signifikan yakni 33 dan 25 kasus baru.

Bupati Pacitan Indartato sebagai penentu PTM di Pacitan memastikan PTM akan berjalan secara bertahap di wilayah-wilayah yang aman terlebih dahulu, maski disatu sisi dinas terkait (Dinas Pendidikan Pacitan) harus cermat menyiapkan teknisnya utamanya protokol kesehatan.

“Akan dilaksanakan secara bertahap dan di wilayah-wilayah yang aman dahulu,” terang Bupati.

Sementara, Jubir TGTP Pacitan Rachmad Dwiyanto mengatakan hingga data kemarin malam (09/12) angka covid-19 sudah menyentuh 428 kasus, sembuh 350, meninggal 15 dan dalam perawatan sebanyak 63 orang yang dirawat di Wisma Atlet maupun RSUD. “Jumlah Covid-19 terbanyak meliputi Pacitan, Tulakan, Ngadirojo dan Kebonagung,” ujar Jubir.

Sebenarnya selain merujuk pada keputusan Bupati, wali murid dan pihak sekolah pun dapat mengambil sikap terhadap hal ini. Jika dirasa belum memungkinkan jajaran tersebut dapat menunda PTM. Walaupun TGTP akan tetap memantau terhadap sekolah yang bersedia melaksanakan PTM.

Mengingat semua komponen tentu menolak jika harus lahir klaster baru, terutama dari dunia pendidikan. “Dinas Pendidikan harus menyiapkan daftar periksa,” kata Rachmad. (bd/ryt/dzk/rch/TK/DiskominfoPacitan).