Tahap pertama Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Pacitan usai dilaksanakan akhir Februari lalu.
Peserta yang berhasil lolos SKD tersebut nantinya akan masuk ke tahapan
selanjutnya pada bulan ini.
“Kapan tanggalnya masih belum ada informasi dari pemerintah
pusat (Badan Kepegawaian Negara/BKN),” ujar Supomo, Kepala Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Pacitan, kemarin (04/02/2020) kepada Diskominfo Pacitan.
Mekanism tahapan kedua atau Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)
dikabarkan tidak jauh berbeda dari tahapan pertama. Namun sesuai namanya,
seleksi lebih spesifik pada teknis bidang yang dilamar. Mengenai lokasi tes di
tahap kedua tersebut juga masih menunggu informasi dari BKN.
Dari sekian formasi yang dibuka di Kabupaten Pacitan, 35
persen diantaranya diisi oleh peserta dari luar kota Pacitan, sisanya 65 persen
adalah pelamar dari putra daerah. Dari hasil SKD akan diambil 3 peserta untuk
mengikuti SKB. “Dari sekian formasi akan diambil 3 untuk mengikuti SKB,” tambah
Supomo.
Panitia kabupaten kembali menegaskan bahwa seluruh mekanisme
penerimaan CPNS adalah mutlak wewenang pemerintah pusat, panitia kabupaten
hanya memfasilitasi segala sesuatu yang bersifat persaratan. “Kami hanya sampai
diluar ruangan,” pungkas Supomo. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).
Bupati Pacitan Indartato melihat langsung ruang isolasi berstandar hingga ambilan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono
Covid-19 atau Coronavirus sejak awal tahun 2020 bak artis
yang menjadi perbincangan utama ribuan media, namun juga membikin was-was warga
dunia tanpa terkecuali masyarakat Indonesia termasuk Kabupaten Pacitan.
Sebenarnya jika dilihat secara geografis Kabupaten Pacitan
jauh dari Provinsi Wuhan, China tempat asal virus yang menyerang saluran
pernafasan mirip Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang pertama kali ditemukan
pada Juli 2003 silam.
Tetapi, tidak menutup kemungkinan sejak dilaporkannya 2 pasien
positif Covid-19 di Indonesia nantinya menjalar ke Pacitan. Skenario terburuk
itulah menjadi modal, Mengingat kota berjuluk Paradise Of Java ini adalah salah
satu gerbang wisata di Jawa Timur.
Turis asing biasa lalu lalang dan bersinggungan langsung dengan
pelaku wisata dan masyarakat, disisi lain banyak warga masyarakat Pacitan yang
merantau dikota besar atau sebaliknya.
Untuk itu sesuai perintah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
dr. Darsono mengambil langkah cepat meski hal tersebut teramat jauh kemungkinannya,
dengan menyiapkan segala piranti manajemen perawatan dan pengobatan Covid-19
berupa ruang isolasi berstandar hingga ambilan.
Bupati Pacitan Indartato usai melihat langsung ruang isolasi
tersebut mengatakan, kesiapan rumah sakit berplat merah ini nantinya juga bakal
diperkuat kesiapan seluruh Puskesmas dan puskesmas pembantu di semua wilayah sesuai
dengan pemerintah pusat.
“Pertama kita menyiapkan rujukan di rumah sakit yang saat
ini kita tinjau bersama kapolres dan dandim. Antisipasi supaya tidak ada
coronavirus di Pacitan,” terang Bupati kemarin (04/03/2020). Tidak cukup,
selanjutnya Pemda akan menerbitkan Instruksi Bupati berkaitan pencegahan
Covid-19 yang melibatkan semua komponen termasuk kepala desa dan camat.
Sementara di kesempatan berbeda, T. Andi Faliandra Kepala
Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Pacitan menyampaikan, sesuai
mekanisme pemeriksaan terhadap wisatawan asing dapat dilakukan di titik masuk
baik di Bandara ataupun di pelabuhan. “Pemeriksaan tidak bisa dilakukan di
lokasi wisata,” kata Andi melalui sambungan telepon (05/03/2020).
Beruntung data menunjukan jarang ada wisatawan yang berasal
dari negeri tirai bambu dan sekitar, umumnya wisatawan datang ke Pacitan dari
Benua Eropa dan Australia yang memilih pantai Pancer Door dan Watukarung.
Disparpora jauh-jauh hari ternyata telah melakukan berbagai
himbauan kepada para pelaku wisata di Pacitan untuk siaga dan waspada berbagai
kemungkinan tanpa mengurangi pelayanan dan kenyamanan. “Kita sudah siap dari
awal, tapi kita tidak bikin heboh,” pungkas Andi.
Sejak dini, pemerintah mewanti-wanti masyarakat Kabupaten
Pacitan untuk senantiasa menjaga kebersihan dan hidup sehat untuk menghadapi
pagebluk ini. Termasuk hindari mengunggah informasi hoax di sosmed yang justru
dapat membuat salah kaprah masyarakat dalam menyikapi Covid-19.
(budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).
Pemerintah sangat memahami keresahan warga yang bermukim di
sepanjang bantaran sungai dan anak sungai Grindulu hingga hulu di wilayah
proyek pengerjaan Waduk Tukul Desa Karanggede, Arjosari. Curah hujan meningkat
membuat air sungai acap kali naik ke pekarangan warga.
Termasuk mengakibatkan erosi ratusan meter di Dusun Ngawen
1, Desa Semanten dan mengancam setidaknya 4 rumah warga dan membuat roboh
Jembatan Trobakal di Desa Karangrejo, Arjosari. Apalagi Badan Meteorologi
klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukan adanya peningkatan curah hujan
sepekan ke depan.
Berbagai masukan yang disampaikan masyarakat begitu penting
bagi Bupati Pacitan Indartato yang melihat langsung kondisi masyarakat terdampak. Hari ini (04/02/2020) di Desa
Semanten dan Desa Tambakrejo Kecamatan Pacitan. Kemudian di belakang pasar
Arjosari, Desa Nggayuhan, Karangrejo dan Karanggede Kecamatan Arjosari.
Kepada masyarakat Pak In, sapaan Bupati mengatakan bahwa
secepatnya kondisi yang membuat warga was-was tersebut dapat segera diatasi.
Namun disisi lain masalah sungai bukanlah kewenangan Pemda tetapi kewenangan
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Beruntung BBWS telah menggelar kaji cepat kondisi erosi di
Desa Manten, dan gambar yang diambil oleh tim sudah mendapatkan verifikasi
pemerintah pusat, kemungkinan bronjong yang dibutuhkan sepanjang 400 meter akan
segera dipasang. “Dana bisa diambil dengan mekanisme, kita tunggu saja,” kata
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan di kesempatan
yang sama.
Pak In dihadapan warga juga menyampaikan akan terus melakukan berbagai upaya sehingga
masalah semua bencana segera ditangani. Karena dirinya mengaku khawatir tatkala
turun hujan dengan intensitas tinggi.
Upaya pengalihan aliran sungai juga menjadi perhatian dan
harus segera dilakukan pihak terkait, ditambah mengupayakan pembangunan
jembatan Trobakal. “Daerah pomo duwe duit lan kewenangan wes tak garap dewe,”
ungkap Dia.
Hingga artikel ini ditulis, rombongan Bupati melanjutkan
kegiatan di Kecamatan Bandar, melihat langsung kondisi masyarakat yang
terdampak longsor di Desa Bangunsari, Petungsinarang, Bandar dan meninjau
jembatan ambrol di Desa Jeruk. Pada kesempatan tersebut Pak In juga
berkesempatan memberikan bantuan berupa paket sembako, makanan siap saji,
terpal dan selimut kepada para korban.
(Budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).
Prakiraan cuaca yang dirilis Badan meteorologi klimatologi
dan geofisika (BMKG) menunjukan peningkatan intensitas hujan khususnya di
Kabupaten Pacitan selama sepekan ke depan. Hal tersebut berdampak langsung
seperti di lokasi Waduk Tukul di Desa Karanggede dan Desa Karangrejo, Kecamatan
Arjosari yang membuat jembatan Trobakal putus. “Bersyukur, air tidak sampai
masuk ke rumah,” kata Putatmo Sukandar Camat setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan
Didik Alih Wibowo menyampaikan peningkatan volume air di sungai grindulu
seperti video yang viral di sosmed kemarin (02/03/2020) tersebut masih dalam
kondisi normal dan tidak perlu disikapi berlebihan. “Namun kami bersama seluruh
unsur relawan tetap waspada,” ujarnya (03/03/2020) kepada Diskominfo Pacitan.
Disamping itu BPBD telah melakukan berbagai langkah
preventif, salah satunya menyiagakan tim BPBD, dilanjutkan menyiagakan seluruh
relawan baik dari unsur pemerintah, TNI, Polri dimulai dengan memberikan
pemahaman terhadap update informasi.
Dilanjutkan pergerakan seluruh relawan menuju pos-pos
penting guna menambah kesiapsiagaan jika intensitas hujan terus meningkat.
Belum cukup sampai disitu, BPBD yang telah terafiliasi dengan tim siaga banjir
dan longsor di kecamatan melakukan komunikasi guna memantau seluruh
perkembangan yang ada di Kabupaten Pacitan. “Jika dibutuhkan kapanpun seluruh
relawan siap diaktifkan,” tambah Didik.
Menyikapi berbagai informasi yang beredar di sosmed, masyarakat diharap untuk tetap tenang meski kewaspadaan perlu tetap ditingkatkan. Pemerintah akan berupaya maksimal melayani masyarakat, utamanya akses masyarakat akan menjadi prioritas, karena Negara harus hadir di semua kondisi. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).
Tidak ada rasa canggung saat Sekretaris Daerah (Sekda) Heru
Wiwoho diminta naik keatas panggung, menyumbangkan tembang dalam acara Rock
Reunion Pacitan 2020 rangkaian Hajatan 275, kemarin (29/02/2020) di Alun-alun
Kabupaten Pacitan.
Sesaat sebelumnya, Isteri Wabup Yudi Sumbogo, Ninik Setyorini juga diminta memeriahkan
acara tersebut dengan tembang terbaik Niki Astria yang pernah tenar di tahun
90an ‘Biar Semua Hilang’.
Bertambah hangat karena di kesempatan Ngerock bersama
tersebut para pejabat menyanyikan lagu Jamrud ‘Selamat Ulang Tahun’.
Dilanjutkan tembang God Bless ‘Rumah Kita’ atas usulan Kepala Dishub Pacitan,
Wasi Prayitno.
Sebelumnya Sekda dalam sambutannya mewakili Bupati Pacitan
Indartato menyampaikan kegiatan non fisik dirasa sangat perlu diperhatikan
disamping kegiatan fisik yang terus dilaksanakan. “Ini perlu ditingkatkan
di masa-masa yang akan datang,” ujar Dia.
Heru juga berharap, semangat para rocker senior Pacitan
dapat menggugah generasi muda untuk mengembangkan bakat dan kreativitas dalam
bidang masing-masing. “Semua untuk kemajuan Kabupaten Pacitan,”
pungkasnya. (budi/web/zaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).