Berita terbaru

Johan Budi; Apresiasi Inovasi Dukcapil Pacitan

Kunjungan kerja Johan Budi Sapto Prabowo atau akrab Johan Budi ke Kabupaten Pacitan hari ini (11/03) menyoroti beberapa hal penting, diantaranya di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pacitan tentang ketersediaan Blangko E KTP.

“Ternyata tidak ada masalah. Mereka malah menargetkan di akhir Maret ini sudah tidak ada lagi Suket (Surat Keterangan) ini adalah kabar gembira,” kata mantan Jubir Istana Kepresidenan tersebut kepada awak media yang mengikuti kegiatannya.

Mantan Wartawan berusia 54 tahun tersebut justru mengaku bangga dengan berbagai inovasi yang dilakukan Dukcapil Pacitan. Diantaranya adalah dilibatkannya PT. Pos untuk mengirim E KTP atau surat lain jika sudah jadi. Ia mengaku terobosan tersebut tidak pernah dilihatnya di wilayah lain.

Aspek penting yang akan diusung ke Jakarta kata Johan adalah masalah distribusi blangko, ia sependapat jika cukup provinsi yang mengambil blangko k Jakarta. “Masih untung jika di Jawa, jika di Papua bagaimana, makanya nanti kami coba akan rapatkan dengan Pak Mendagri” lanjut Dia.

Mantan Juru Bicara KPK tersebut juga mengapresiasi totalitas Dukcapil Pacitan dalam menghadapi Pilbup 23 September mendatang dengan tetap membuka pelayanan di hari pemilihan. Hal tersebut ia anggap penting mengingat beberapa hari sampai dengan hari pencoblosan pasti ada masyarakat yang baru menginjak tujuhbelas tahun.

Pada masa Reses di Pacitan ini Johan Budi juga akan melakukan pertemuan dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Bawaslu, KPU, BPN dan diakhiri dengan pertemuan dengan para Dalang Pacitan di Kecamatan Arjosari, Pacitan. (budi/mg/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

Berita Ekonomi Kabupaten Pacitan

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kabupaten Pacitan Bulan Februari 2020 Inflasi 0,17 Persen

Pada bulan Februari 2020 Kabupaten Pacitan mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,31 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran, semuanya mengalami inflasi. Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan yaitu sebesar 0,61 persen, diikuti kelompok sandang yaitu sebesar 0,09 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar  yaitu sebesar 0,07 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen,  kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,02 persen, dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah ikan tongkol, bawang merah, batu bata, terong panjang, tahu mentah, minyak goreng, gula pasir, daging ayam kampung, bayam dan kelapa.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah cabai rawit, semen, pepaya, cabai merah, bawang putih, pisang, layur, tengiri, kangkung, lele, dan kacang tanah.

Laju inflasi tahun kalender (Desember 2019 – Februari 2020) Kabupaten Pacitan  sebesar 0,74 persen. Inflasi year-on-year ( Februari 2020 terhadap Februari 2019) Kabupaten Pacitan  sebesar  3,41  persen

*(StatistikDiskominfoPacitan)

Kethek Ogleng Resmi Kantongi Hak Cipta

Setelah melalui perjuangan panjang, seni tari Kethek Ogleng resmi mengantongi hak cipta. Karya seni hasil cipta Sukiman seniman asal Desa Tokawi Kecamatan Nawangan itu, telah sah terdaftar dikementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan nomor pencatatan 090997.

Dalam selembar piagam yang ditandatangani Kemenkum HAM RI Dirjen Kekayaan Intelektual U.b. Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Kemenkum HAM RI, tertera pemohon atas nama Sukiman alamat Dusun Jelok RT 01 RW 11 Desa Tokawi Kecamatan Nawangan. Pemegang hak cipta tertulis atas nama Sukiman, jenis cipta adalah seni tari dengan judul ciptaan Kethek Ogleng. “Kula bingah sanget, mugi kethek ogleng saget ngrembaka turun temurun (saya sangat senang sekali, semoga kethek ogleng dapat berkembang sampai anak cucu)” ungkap Sukiman, saat menerima piagam hak cipta yang diserahkan Bupati Pacitan, Senin (09/03/20). Bupati Indartato juga merasa bangga karena karya seni kethek ogleng sudah memiliki hak cipta. Namun demikian, yang terpenting adalah melestarikan karya seni tersebut. Bupati berharap, tari kethek ogleng nantinya masuk dalam muatan lokal pendidikan. “Kita semua punya kewajiban untuk melestarikan kesenian asli Pacitan” pinta bupati.

Tari kethek ogleng merupakan karya asli seniman Pacitan asal Desa Tokawi Kecamatan Nawangan. Tarian yang terinspirasi dari tingkah polah kera ini menjadi sajian indah ketika dipadu dengan gamelan. Tari kethek ogleng pertama kali diumumkan atau ditampilkan ke publik sejak tahun 1963 di daerah asalnya Desa Tokawi. (HumasPacitan/DiskominfoPacitan)

Segera Ada Penanganan Fasum

Bupati meninjau SDN Gondang 1 Kecamatan Nawangan yang terdampak longsor, Senin (09/03/20)

Bupati Pacitan Indartato menginginkan pemulihan terhadap Fasilitas umum yang terdampak bencana segera terealisasi. Pasalnya, selain fungsinya yang vital beberapa fasilitas umum yang rusak seperti sekolah kondisinya membahayakan. “Kita tangani dengan memanfaatkan anggaran bencana dari APBD” kata bupati saat meninjau SDN Gondang 1 Kecamatan Nawangan yang terdampak longsor, Senin (09/03/20). SDN Gondang 1 mengalami longsor yang dapat mengancam bangunan gedung. Longsor sepanjang 35 meter dengan ketinggian sekitar 7 meter itu menyebakan pagar halaman belakang ambruk serta bangunan ruang yang berdekatan retak.

Melihat kondisi longsor yang membahayakan keselamatan, bupati Indartato minta kepala sekolah untuk mengamankan area dari jangkauan anak anak. Bahkan, untuk ruangan UKS yang berdekatan dengan longsoran untuk tidak digunakan terlebih dahulu. “Saya minta ada penanganan segera karena SDN Gondang 1 sebentar lagi akan menghadapi penilaian sekolah Adiwiyata” ungkapnya lagi.

Guna mengamankan gedung sekolah dengan jumlah siswa 105 anak itu akan dibangun talud. Demikian pula dengan saluran air akan ditata agar tidak memicu longsor kembali. (HumasPacitan/DiskominfoPacitan)

PHBS dan Sholawat Tibbil Qulub Cara Ampuh Tangkal Covid-19

Ratusan masyarakat Kabupaten Pacitan pagi ini kompak melafalkan sholawat Tibbil Qulub sebelum melakukan senam bersama, dalam Kampanye Pacitan Sehat Cegah Covid-19 melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Alun-alun Pacitan (08/03).

Ditinjau dari penelitian dan data, Covid-19 yang merebak di 62 negara di dunia akhir-akhir ini tidak lebih berbahaya ketimbang virus lain seperti Sindrom Pernafasan Akut Berat (SARS). Pasalnya lebih dari 94 persen penderita umumnya berhasil sembuh.

Justru yang memperkeruh keadaan dan penting untuk segera disikapi adalah berita hoax, masyarakat harus paham dan dewasa terhadap Covid-19 supaya hoax tidak merajalela. “Pasien meninggal rata-rata karena panik,” kata Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto yang hadir dalam kegiatan itu.

Senada dengan Kapolres, Dandim 0801 Pacitan, Letkol. Nuri Wahyudi mengatakan masyarakat harus tetap tenang tanpa mengindahkan larangan pemerintah.”Intinya Covid-19 ini tidak seganas yang disampaikan berita,” ujar mantan Paspampres di era SBY tersebut.

Bupati Pacitan Indartato senang melihat semangat peserta senam, meski alun-alun sempat diguyur hujan, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk dapat hidup sehat.

Pak In sapaan Bupati juga berpesan supaya materi yang disampaikan Panitia tersebut agar nanti diaplikasikan dalam kehidupan dan disampaikan kepada keluarga dan lingkungan masing-masing. “Semoga virus ini tidak sampai di Pacitan. (Budi/timDiskominfoPacitan).