Berita terbaru

Tenang dan Waspada; Curah Hujan Meningkat Sepekan Ke Depan

Prakiraan cuaca yang dirilis Badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) menunjukan peningkatan intensitas hujan khususnya di Kabupaten Pacitan selama sepekan ke depan. Hal tersebut berdampak langsung seperti di lokasi Waduk Tukul di Desa Karanggede dan Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari yang membuat jembatan Trobakal putus. “Bersyukur, air tidak sampai masuk ke rumah,” kata Putatmo Sukandar Camat setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Didik Alih Wibowo menyampaikan peningkatan volume air di sungai grindulu seperti video yang viral di sosmed kemarin (02/03/2020) tersebut masih dalam kondisi normal dan tidak perlu disikapi berlebihan. “Namun kami bersama seluruh unsur relawan tetap waspada,” ujarnya (03/03/2020) kepada Diskominfo Pacitan.

Disamping itu BPBD telah melakukan berbagai langkah preventif, salah satunya menyiagakan tim BPBD, dilanjutkan menyiagakan seluruh relawan baik dari unsur pemerintah, TNI, Polri dimulai dengan memberikan pemahaman terhadap update informasi.

Dilanjutkan pergerakan seluruh relawan menuju pos-pos penting guna menambah kesiapsiagaan jika intensitas hujan terus meningkat. Belum cukup sampai disitu, BPBD yang telah terafiliasi dengan tim siaga banjir dan longsor di kecamatan melakukan komunikasi guna memantau seluruh perkembangan yang ada di Kabupaten Pacitan. “Jika dibutuhkan kapanpun seluruh relawan siap diaktifkan,” tambah Didik.

Menyikapi berbagai informasi yang beredar di sosmed, masyarakat diharap untuk tetap tenang meski kewaspadaan perlu tetap ditingkatkan. Pemerintah akan berupaya maksimal melayani masyarakat, utamanya akses masyarakat akan menjadi prioritas, karena Negara harus hadir di semua kondisi. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Rock Reunion 2020 Lengkapi Hajatan 275

Tidak ada rasa canggung saat Sekretaris Daerah (Sekda) Heru Wiwoho diminta naik keatas panggung, menyumbangkan tembang dalam acara Rock Reunion Pacitan 2020 rangkaian Hajatan 275, kemarin (29/02/2020) di Alun-alun Kabupaten Pacitan.

Sesaat sebelumnya, Isteri Wabup Yudi Sumbogo,  Ninik Setyorini juga diminta memeriahkan acara tersebut dengan tembang terbaik Niki Astria yang pernah tenar di tahun 90an ‘Biar Semua Hilang’.

Bertambah hangat karena di kesempatan Ngerock bersama tersebut para pejabat menyanyikan lagu Jamrud ‘Selamat Ulang Tahun’. Dilanjutkan tembang God Bless ‘Rumah Kita’ atas usulan Kepala Dishub Pacitan, Wasi Prayitno.

Sebelumnya Sekda dalam sambutannya mewakili Bupati Pacitan Indartato menyampaikan kegiatan non fisik dirasa sangat perlu diperhatikan disamping kegiatan fisik yang terus dilaksanakan. “Ini perlu ditingkatkan di masa-masa yang akan datang,” ujar Dia.

Heru juga berharap, semangat para rocker senior Pacitan dapat menggugah generasi muda untuk mengembangkan bakat dan kreativitas dalam bidang masing-masing. “Semua untuk kemajuan Kabupaten Pacitan,” pungkasnya. (budi/web/zaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Tabligh Akbar Perkuat Persatuan dan Kesatuan

Hampir semua kegiatan Hari Jadi Kabupaten Pacitan (Hajatan) ke-275 dilaksanakan, mulai olahraga, seni budaya, ziarah dan prosesi atur Tirto Wening dan Rucuh Pace.

Malam ini Pemda Pacitan memberi wadah memenuhi kebutuhan rohani masyarakat dan pemerintah, melalui pengajian bersama Ustadz Wijayanto yang digelar di Alun-alun Kabupaten Pacitan (27/02/2020).

Hasilnya antusias masyarakat tak jauh berbeda dengan pagelaran wayang kulit, dari pantauan tim liputan Diskominfo Pacitan yang mengadakan Live Streaming, panitia harus menambah kursi  penonton, satu penanda masyarakat yang selalu haus akan siraman rohani.

Satu cerminan keberhasilan implementasi visi dan misi Bupati Pacitan, pada Sila Keempat tentang kesalehan sosial, sebagai pondasi mempertahankan adem, ayem dan tentrem yang telah berlangsung berabad-abad.

Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan, Mahmud pada sambutannya mengungkapkan melalui tabligh Akbar akan terjalin kesatuan dan persatuan antar warga masyarakat.

“Tak lupa kami meminta kepada para imam masjid untuk mengajak masyarakat membaca sholawat tibbil qulub, agar Kabupaten Pacitan terhindar dari segala macam penyakit. Termasuk Virus Corona,” kata Mahmud. (TimDiskominfoPacitan).

Ayo!Tanam Rumput Akar Wangi untuk Cegah Longsor, Abrasi dan Erosi

Salah satu awak media merasa pesimis dengan penanaman rumput Vetiver (Akar Wangi/Lara Setu) di tepian sungai Grindulu pagi ini, (28/02/2020). “Pohon saja tumbang dan hanyut, apa lagi hanya rumput,” gumamnya, yang akhirnya menjadi perbincangan kecil para awak media sebelum wawancara.

Tidak disangka, rumput tersebut memiliki akar yang kuat, akarnya dapat menjalar dan menghujam tanah sedalam Lima meter di usianya 10 bulan, bisa menghambat tanah yang memiliki potensi longsor dan abrasi.

Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo Hadir dalam kegiatan ini, didampingi Dandim 0801 Letkol Inf. Nuri Wahyudi dan Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto S.I.K memulai kegiatan dengan apel bersama dan dilanjutkan penanaman rumput.

“Semoga mampu memberi motivasi dan dorongan serta pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat terhadap kelestarian alam dan lingkungannya, selanjutnya harus ditindaklanjuti di kecamatan-kecamatan,” harap Yudi.

Kondisi geografis Kabupaten Pacitan yang mempunyai potensi besar terjadinya tanah longsor, abrasi dan erosi, termasuk disepanjang tepian sungai grindulu dan sungai lain, pemerintah dan masyarakat harus bersatu mencegah dan meminimalisir potensi tersebut melalui program Nasional penanaman Vetiver. (budi/amjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Fogging Tidak Menyelesaikan Masalah; Masyarakat Harus Bersatu Hadapi Aedes Aegypti

Kondisi cuaca mendukung nyamuk jenis Aedes Aegypti berkembang biak, mengakibatkan menyebarnya Virus Dengue penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Sehingga pada bulan kedua di tahun 2020 ini kembali ditemukan penderita DBD di Kabupaten Pacitan, dan terus mengalami peningkatan.

dr. Eko Budiono, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan mengatakan, Sebanyak 30 desa dan kelurahan dari 12 kecamatan telah melaporkan kondisinya. Terparah saat ini disandang oleh Kecamatan Pacitan.

Berbagai tindakan dilakukan Dinkes, namun penekanan bukan terletak di Fogging, saat ini masyarakat memahami Fogging menjadi alternatif memberantas nyamuk, Eko menegaskan bahwa langkah Fogging bukan langkah efektif dan terbaik. “Voguing berisiko nyamuk resisten,” papar Eko (25/02/2020).

Dinkes tetap merespon cepat segala laporan yang ada, namun bersama tenaga kesehatan dan pemerintah desa, masyarakat harus membuka diri dengan berbagai kampanye yang disampaikan. Terutama, segera membersihkan tempat-tempat induk nyamuk di dalam kamar tidur, dibalik baju yang menggantung dan dibalik vas bunga atau dibalik pigura, membersihkan kamar mandi seminggu sekali dan genangan air untuk jentik nyamuk.“Terutama usai hujan turun,” jelasnya.

Masyarakat juga harus memahami tahapan DBD, mulai Demam Dengue yang akan sembuh sendiri, kemudian DBD yang ditandai dengan munculnya bercak merah pada kulit. Paling mengancam adalah Dengue Shock Syndrome.

“Pahami sakit panas, harus minum yang banyak dan istirahat. Waspadai hari ketiga sampai hari ketujuh, biasanya panas mulai turun tanpa obat kemungkinan muncul Dengue Shock Syndrome, panas turun tapi air kencing berkurang,” tambah Eko.

Warga Dusun Mendole, Desa Sirnoboyo bersama pemdes, Bidan dan Juru Pemantau jentik (Jumantik) kompak menyikapi kejadian DBD di Pacitan, senantiasa menggelar sosialisasi dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M (Menutup, Menguras dan Mengubur) pendukung siklus hidup nyamuk. “Petugas Jumantik melaporkan kondisi seminggu sekali,” kata Ani Puspitasari Bidan Setempat.

Sarantina Sari, salah satu warga setempat usai aktif terlibat sosialisasi mengaku kini lebih tahu segala sesuatu tentang DBD, utamanya pemberantas jitu nyamuk DBD adalah kekompakan seluruh masyarakat dengan metode 3M. “Sebelumnya saya pikir, Fogging yang paling ampuh berantas nyamuk,” ungkapnya sambil terkekeh. (budi/mg/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).