Berita terbaru

Ingin Kemiskinan Berkurang Drastis Tiga Tahun Kedepan

Bupati Indartato menginginkan agar jumlah keluarga kurang mampu di Kabupaten Pacitan berkurang drastis. Maksimal sampai tahun 2021. “Saya berharap jumlah warga kurang mampu berkurang terus. Sampai tahun 2021,” ujarnya ketika bertemu warga Desa Pucangombo saat pelaksanaan tilik warga dikawasan Kecamatan Tegalombo, Kamis (27/9/2018).

Untuk mencapai tujuan itu, Pemkab Pacitan telah melakukan berbagai upaya. Baik secara langsung, berupa pembangunan fisik, maupun bantuan sosial secara bertahap. Dilokasi titik tilik warga bupati menyerahkan bantuan secara simbolis ratusan zak semen, paket sembako, bantuan program RTLH BSPS untuk 50 unit rumah dengan nilai total mencapai Rp 750 juta, serta KTP elektronik dan akte kelahiran.

Tidak itu saja. Dibidang pendidikan, apresiasi diberikan pemkab kepada para siswa berprestasi. Mereka yang mendapat juara kelas maupun prestasi bidang lainnya mendapat penghargaan maupun hadiah, sebagai stimulan. Termasuk bantuan tas sekolah maupun APE. “Terus rajin belajar. Agar, pintar dan berguna,” pesan bupati dihadapan siswa-siswi.

Ketika berdialog dengan warga di SDN Pucangombo IV, Indartato mendengarkan keluhan masyarakat terkait berbagai hal. Mulai dari sarana transportasi sampai ketersediaan gedung perpustakaan sekolah. “Kita akan benahi secara bertahap. Karena anggaran yang terbatas. Yang didanai banyak,” kata dia. (humaspacitan/diskominfopacitan)

Bentuk Empat Desa Tangguh Bencana

Berbagai potensi bencana mengancam setiap Daerah di Kabupaten Pacitan, baik banjir, tanah longsor, gempa bumi hingga tsunami. Kondisi ini tentu tidak hanya dimiliki oleh Pacitan saja, dimanapun potensi bencana selalu menjadi momok dan harus di hadapi dengan berbagai kesiapan.

Pemerintah melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Pacitan menggelar kegiatan pembentukan Desa Tangguh Bencana kepada empat Desa terpilih. Antaranya Desa Mangunharjo dan Kedung Bendo di Kecamatan Arjosari serta Desa Klesem dan Desa Karanganyar di Kecamatan Kebonagung. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Pertemuan UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tamperan (P2SKP) hari ini 26/09/2018.

BPBD Kabupaten Pacitan tahun 2018 mendapat Program Penguatan Kelembagaan dengan Kegiatan Pembentukan Desa Tangguh Bencana. Bertujuan sebagai upaya memberdayakan masyarakat dalam hal penangulangan bencana. Agar masyarakat selalu siaga pada bencana yang sewaktu-waktu datang. “Materi meliputi pra bencana, saat terjadi bencana hingga pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar Diyannita Agustinawati selaku Kasi. Pencegahan dan Kesiapsiagaan kepada Diskominfo disela kegiatan.

Beberapa poin yang harus diaplikasikan oleh Desa tangguh bencana adalah Desa harus membuat peta resiko bencana di wilayahnya dan setelah itu menciptakan peringatan dini potensi bencana yang mengkin terjadi. “Minimal masyarakat di Desa tersebut tidak menggantungkan diri ke Pemerintah sekurang-kurangnya 1 atau 2X 24 jam”. jelas Dian.

Pihaknya berharap untuk empat Desa yang terpilih segera membentuk forum pengurangan resiko bencana yang bertujuan memeberdayakan kemandirian dalam hal penangulangan bencana. Dalam kesempatan itu juga disosialisasikan mengenai Permendes Nomor 19 tahun 2017, bahwa dana Desa dapat digunakan untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

(Budi/Anjar/Riyanto/Diskominfo)

Mereka Tanpa Pamrih

Bupati Indartato kembali mengingatkan empat Visi Kabupaten Pacitan agar sampai pada harapan yakni Maju Dan Sejahtera Bersama Rakyat. Tujuan itu yang pertama adalah bagaimana upaya pemerintah membangun tata kelola yang bersih dan akuntabel. Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat. Membangun perekonomian masyarakat dengan menggerakan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai. “Dan yang terakhir bagaimana bersama-sama kita meningkatkan kesalehan sosial dan harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat.” kata Bupati Indartato dalam sambutannya pada kegiatan Jambore Kader Kabupaten Pacitan Tahun 2018.

Bupati juga menyadari betapa pentingnya peran PKK dalam mendorong progam pemerintah agar sampai pada tujuan yang diharapkan. Walaupun Ia menyadari bahwa PKK berjalan hampir tanpa biaya. “Itu luar biasa, dan saya terinspirasi dengan yel-yel yang ke empat yang ‘Maju dan Sejahtera’. Itu sesuai dengan Visi dan Misi kita bersama. Serta mereka tanpa pamrih” Tambahnya.

Kegiatan jambore kader yang rutin dilaksanakan setiap tahun itu menurut ketua TP PKK Kabupaten Pacitan Luki Indartato mempunyai beberapa tujuan. Yakni bagaimana upaya PKK untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan kader dalam menjalankan tugas sebagai motor penggerak pembangunan. “Serta sebagai penghargaan yang dapat memotivasi para kader yang berprestasi untuk meningkatkan kinerja untuk mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera.” Kata Luki memaparkan.

Kegiatan yang mengusung tema “Melalui Jambore Kader Kita Tingkatkan Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK Untuk Mendukung Gerakan Masyrakat Hidup Sehat” itu melibatkan peserta jamboree kader sebanyak 316 orang. Yang meliputi Tim penggerak PKK Kecamatan dan kader 84 orang, Kader Kesehatan dan pendamping dari Puskesmas sebanyak 192 orang. Serta undangan sebanyak 57 orang dari OPD terkait selaku anggota Pembina dan Camat selaku Ketua Pembina Kecamatan. “Terpenting ini adalah evaluasi dari seluruh kegiatan yang telah kami laksanakan bersama selama setahun.” imbuhnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo hari ini 26/09/2018 tersebut juga menggelar berbagai macam lomba, diantaranya lomba jingle 10 program pokok PKK, penyuluhan pola asuh anak, cerdas cermat dan deteksi dini tumbuh kembanga anak balita serta lomba cipta menu kudapan sehat lansia.

Turut hadir dalam kegitan itu Sekertaris Daerah Kabupaten Pacitan Suko Wiyono, Asisten Administrasi Umum Sakundoko, Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Joni Maryono, Kepala Dinas Kominfo Rachmad Dwiyanto dan kepala Dinas Kesehatan Eko Budiono serta seluruh Camat Se-Kabupaten Pacitan.

(Anj/Budi/Riyanto/DiskominfoPacitan)

Upayakan Ampul Darah Selalu Tersedia Dan Pahamkan Thalasemia

Ketua PDDI Kabupaten Pacitan berinteraksi dengan salah satu anak penderita Thalasemia seusai kegiatan pengukuhan dan seminar di halaman Gedung Karya Darma.

Karena penderita thalasemia harus melakukan transfusi darah seumur hidup maka persediaan kantong darah di suatu tempat haruslah selalu tersedia. Disampaikan Luki Indartato selaku Ketua PDDI Kabupaten Pacitan dalam sambutanya dikegiatan Pengukuhan 12 Anggota Pengurus Sukarela PDDI Unit Dinas/ Instansi dan Organisasi, dan dirangkaikan kegiatan Seminar Thalasemia yang dilaksanakan pada hari ini Selasa 15/09/2018 di Gedung Karya Darma Kabupaten Pacitan.

Penyakit thalasemia terjadi di banyak Negara di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan dan tidak menular dimana sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal, sehingga penderita akan mengalami anemia. Penyebabnya sel darah pada penderita tidak mengandung  cukup hemoglobin, karena adanya kelainan atau perubahan pada salah satu bagian gen hemoglobin. “Ditahun 2018 tercatat 19 orang menderita penyakit thalasemia, mereka para penderita diharapkan mengetahui persis penyakit tersebut agar mengetahui segala sesuatunya, baik upaya untuk semakin sehat dan juga hal-hal yang menjadi pantanganya.” Kata Luki.

Sebagai organisasi mitra Palang Merah Indonesia atau PMI dan anggota Federasi Internasional Organisasi Donor Darah (FIODS), mempunyai peran membangkitkan kesadaran masyarakat untuk menyumbangkan darahnya secara sukarela dan wadah para peserta donor darah, Luki berharap dari kegiatan ini kedepan masyarakat Pacitan memahami pentingnya melakukan donor darah sebagai bentuk membantu sesama yang tengah membutuhkan bantuan. “Minimal tiga bulan sekali donor darah, Selain menyehatkan pendonor juga ikut beramal shalih.” Tambahnya mengajak.

Dalam kesempatan itu Luki yang juga sebagai Ketua Penggerak PKK Kabupaten itu menyempatkan diri berpesan kepada para anggota sukarela yang baru dikukuhkan untuk bekerja ikhlas dalam mengemban amanah yang diembannya, agar masa jabatannya yang hingga 2023 benar-benar bermanfaat.

Dikesempatan itu Bupati Indartato yang berhalangan hadir mewakilkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dr. Eko Budiono, turut hadir Kepala Kemenag Muhammad Nurul Huda, Perwakilan PMI, TNI dan Polri. Ditunjuk sebagai pemateri dr. Didik Agus Susanto, MM, spPK Dokter di RSUD dr. Darsono, dan dan Langgeng Nur Santoso, Penderita Thalasemia dan Angota Perhimpunan Orang Tua Penderita Talasemia Indonesia.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan)

Pacitan Siap Kondusif untuk Hajat Nasional 2019

Wabub Yudi Sumbogo berharap pilihan Presiden dan Legislatif di Pusat dan Daerah  yang akan dilaksanakan di tahun 2019 mendatang Kabupaten Pacitan dapat kembali meraih kesukesanya seperti pada tahun-tahun sebelumnya yakni berjalan tertib, lancar dan kondusif.

Wabub juga menambahkan harapanya yakni kepada seluruh pemangku kebijakan agar untuk bersama-sama bergandengan tangan bersatu dalam pesta demokrasi. Ia menilai kunci keberhasilan hajat nasional tersebut dapat dicapat yakni dengan melakukan persiapan dengan matang dari sekarang dan melakukan koordinasi dengan semua yang terlibat, sehingga dapat terhindar dari kesalahan baik kecil maupun kesalahan besar.

Hal itu disampaikan wabup seusai melaksanakan video conference Dalam Rangka Pengamanan Tahapan Pemilu 2019 dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menkopolhukam Wiranto, Panglima Hadi Tjahjanto,  yang dilaksanakan di Polres Pacitan hari ini 24/09/2018. Selain Wabup juga mengundang perwakilan KPUD Kabupaten Pacitan, Kodim 0801 Pacitan dan Panwas.

(Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).