Berita terbaru

Ciptakan Situasi Aman Jelang Pilkada, IPSI Tandatangai Deklarasi Damai

SIAP DAMAI: Para pesilat dari sejumlah perguruan hadir di pendopo kabupaten. Mereka bersedia mewujudkan situasi aman menjelang Pilkada Jatim 2018. (Foto: Rizky Mahendra)

Pacitan – Jelang Pemilu Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur 2018, seluruh organisasi perguruan silat di Pacitan menyatakan sikap bersama mewujudkan perdamaian. Pernyataan tersebut tertuang dalam deklarasi damai yang penandatanganya disaksikan langsung Bupati Indartato, Kapolres, serta Kasdim Pacitan.

Sebanyak 11 perguruan silat tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) berikrar bersama akan menjalin persaudaraan, menghilangkan rasa permusuhan, saling menghormati dan menjaga ketertiban. Menjaga nama baik masing masing mewujudkan situasi aman serta mengedepankan koordinasi dan komunikasi.

Kapolres Pacitan AKBP Setyo Koes Heriyatno mengapresiasi deklarasi damai oleh organisasi perguruan silat tersebut. Dia berharap andil para pesilat dapat menciptakan situasi kondusif di tengah masyarakat terutama jelang Pilkada.

“Pencak silat bukan sekadar bela diri namun juga pembelajaran diri,” katanya dalam acara Pemantapan Nilai Kebangsaan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban jelang Pilkada Jatim di Pendopo Kabupaten, Kamis (8/02/18) pagi.

Kapolres juga mengimbau anggota perguruan yang mayoritas generasi muda dapat mengimplementasikan seluruh ajaran dari para guru dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Dengan begitu mereka tidak mudah terprovokasi kabar atau berita bohong yang berujung pada perselisihan.

Tidak dimungkiri lagi kata kapolres, di era tekhnologi informasi kabar atau berita bohong mudah tersebar. Penggunaan media sosial harus bijak sesuai dengan aturan agar tidak terjadi ujaran kebencian. Organisasi perguruan silat harus menjadi pelopor perdamaian serta sadar dan bertanggungjawb sebagai warga negara yang baik.

Dalam pesannya kapolres minta semua pihak agar menjaga keamanan dan ketertiban. Jika mendapai kabar yang berkembang di media sosial dan bernada provokatif agar tidak disebarkan.

“Kedepankan koordinasi dan klarifikasi agar tidak memunculkan konflik berkepanjangan,” ujarnya mewanti-wanti. (riz/ps)

Pak In: Akses Pangan Sangat Penting

Pacitan – Bupati Indartato tekankan pentingnya akses pangan. Hal ini dimaksudkan agar pangan yang tersedia dapat sampai ketangan masyarakat. Baik dari segi harga maupun penyaluran.

“Harus ada pengawasan bagi pemanfaatan pangan, dengan demikian kasus dan angka gizi buruk dapat ditekan”, ungkap Bupati Indartato saat membuka rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan di gedung Karya Dharma, Rabu (7/2/2018).

Lebih lanjut bupati menjelaskan pangan merupakan hak asasi . Untuk itu jika tidak tercukupi, akan berdampak luas dan memicu bencana kelaparan. Sebaliknya dengan pangan yang cukup akan menghasilkan sumberdaya manusia unggul.

“ Ketersedian pangan merupakan hak dasar manusia yang harus terpenuhi. Sehingga menjadi salah satu kewajiban pemerintah untuk menjamin ketersediaannya”, lanjut bupati.

Lebih lanjut Bupati Indartato menyatakan, meski masalah pangan ujung tombak ada pada Dinas Pertanian namun tidak serta merta bertanggung jawab secara keseluruhan. Perlu kerja bareng dengan instansi terkait lainnya guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Sebab dalam proses pemenuhannya juga memerlukan sarana pendukung. Seperti akses jalan, pengairan, atau pasar. (riz/ps)

Pangan Adalah Hak Asasi Manusia

Bupati Indartato pada acara repat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan di gedung Karya Dharma (HumasPacitan)

Ketersedian pangan merupakan hak dasar manusia yang harus terpenuhi. Sehingga menjadi salah satu kewajiban pemerintah untuk menjamin ketersediaannya. Seperti yang diamanatkan dalam undang-undang. “Jika kita kaitkan dengan undang-undang 18/2012 tentang Pangan, ada tiga hal yang perlu kita perhatikan,” kata Bupati Indartato pada acara repat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan di gedung Karya Dharma, Rabu (7/2/2018).

Ketiga hal tersebut adalah ketersediaan pangan, akses, dan pemanfaatannya. Sisi ketersediaan misalnya. Meski Dinas Pertanian sebagai ujung tombak, tetapi tidak serta merta bertanggung jawab secara keseluruhan. Perlu kerja bareng dengan instansi terkait lainnya guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Sebab dalam proses pemenuhannya juga memerlukan sarana pendukung. Seperti akses jalan, pengairan, atau pasar. “Ketersediaan pangan merupakan tanggung jawab kita bersama. Pak Pamuji (Kepala Dinas Pertanian) tidak bisa bekerja sendirian. Karena menurut teori, Dinas Pertanian hanya 32 persen. Airnya, jalannya, modalnya, tergantung dinas lain dan perbankan,” ucap Indartato.

Mengenai akses pangan, bupati ingin agar pangan yang tersedia dapat sampai ketangan masyarakat. Baik dari segi harga maupun penyaluran. Sedangkan untuk pemanfaatannya, ia menegaskan harus diberikan pengawasan. Dengan demikian kasus dan angka gizi buruk dapat ditekan.

Lebih lanjut bupati menjelaskan mengapa pangan merupakan hak asasi ?. Karena jika tidak tercukupi, akan berdampak luas dan memicu bencana kelaparan. Tidak itu saja. Dengan pangan yang cukup akan mampu menghasilkan sumberdaya manusia unggul dan mumpuni sebagai bagian dari regenerasi bangsa. “Ketahanan pangan merupakan salah satu unsur ketahanan nasional. Seandainya tidak tercukupi dapat memicu instabilitas negara,” jelasnya. (humaspacitan/DiskominfoPacitan).

Pelatihan Paralegal Kominfo Harapkan Generasi Cerdas Iptek

Kominfo Kabupaten Pacitan melakukan sosialisasi Informasi Teknologi dan Media Sosial yang di hadiri ratusan peserta

Dalam rangka Pelatihan paralegal bagi lembaga Desa Gunungsari Dinas Kominfo kabupaten Pacitan selasa 30/01 kemarin mengisi kegiatan dengan memberikan informasi tentang aturan kepada masyarakat mengenai bagaimana menggunakan media sosial Medsos. Dikarenakan  peraturan  media sosial ada di undang-undang No.11 tahun 2008 tentang ITE. Sosialisasi tersebut di hadiri oleh Plt Kepala Desa Gunungsari, masyarakat desa yang berjumplah duaratus perserta, tokoh masyarakat, serta organisasi pemuda Desa Gunungsari. Selanjutnya pihak Kominfo memaparkan bagaimana mengetahui benar tidaknya suatu berita di media sosial. Diharapkan kedepan masyarakat jeli memilih laman yang terpercaya, membaca berita terkait isu yang masih berhubungan serta mengetahui sumber dan menempatkan diri sebagai pembaca kratif dan kritis.

Supriono, S.sos, MM selaku kepala bidang Teknologi Informasi Kominfo kabupaten Pacitan menjelasakan, Saat ini ada banyak sisi positif penggunaan alat komunikasi, semakin lama semakin canggih dan praktis untuk dipergunakan sehari hari. “kita harus memfilter  seluruh informasi yang masuk, artinya masyarakat di tekankan dapat membatasi dan meyaring informasi dalam penggunaan medsos. Tujuanya untuk mengantisipasi berita-berita yang berbau sara dan sebagainya”. Paparnya seusai sebagai narasumber.

Dengan adanya sosialisasi, masyarakat terutama Pacitan diharapkan menjadi pembaca atau obyek yang cerdas dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini. “saya menghimbau kepada masyarakat agar dewasa dalam menggunakan Medsos, sehingga dampak positif dari TI dalam hal ini Medsos dapat kita peroleh maksimal”. Pungkas Supriono menutup wawancara.

(Anjar/Budi/Riyanto/Kominfo)