Berita terbaru

37 Pejabat Struktural Dimutasi

Sebanyak 37 orang pejabat struktural lingkup Pemkab Pacitan mengalami mutasi maupun promosi. Mereka adalah Pejabat Pimpinan Tinggi, Pejabat Admistrator dan Pejabat Pengawas.
“Pekerjaan yang paling berat adalah mutasi. Mengapa ?, karena pas atau tidak pas, ini tugas bersama,” kata Bupati Indartato saat memberikan sambutan, Jum’at (3/11/2017).

Namun demikian, mau tidak mau hal tersebut harus dilakukan. Sebab, itu sudah menjadi resiko profesi seorang abdi negara yang harus bersedia ditempatkan dimana saja. Sebagai upaya mencapai tujuan organisasi lingkup pemerintah. Yakni meningkatkan kinerja melayani masyarakat. “Sebagai bupati kekurangan saya banyak. Tapi bagaimana secara bersama-sama mencapai tujuan organisasi yang telah dituangkan dalam Perda 5/2016,” tandasnya.

Karena itu bupati berpesan agar mereka yang dimutasi baik rotasi maupun mendapatkan promosi untuk bekerja sebaik mungkin didasari rasa ikhlas untuk mengabdi. Lebih lanjut ia mengingatkan, bahwa tantangan terbesar pada waktu mendatang adalah upaya mengurangi dan mengentaskan kemiskinan. Termasuk didalamnya memberikan jaminan akses kesehatan dan pendidikan.

Terkait lowongnya empat jabatan tinggi kosong tahun depan, Indartato mempersilahkan mereka yang memenuhi syarat untuk ikut dalam lelang jabatan. “Tahun 2018 nanti akan kita adakan lelang jabatan. Semoga dapat menghasilkan yang terbaik untuk pemerintah kabupaten dan warga Pacitan,” harapnya.

Berikut Daftar Pejabat Lingkup Pemkab Pacitan Yang Dilantik Hari ini (03/11/2017)
1. EKO BUDIONO : KEPALA DINAS KESEHATAN
2. DARYONO : STAF AHLI BUPATI PACITAN BIDANG PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN KEUANGAN
3. TRI MUDJIHARTO : STAF AHLI BUPATI PACITAN BIDANG PEMERINTAHAN, HUKUM DAN POLITIK
4. WINDARTO : KEPALA PELAKSANA BPBD
5. ANNA SRI MULYATI : SEKRETARIS DINAS PENDIDIKAN
6. PRIYADI : KABID PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR DINAS PENDIDIKAN
7. MUSTAKIM : KABID PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN
8. SUTRISNO : KABID PERALATAN DAN PENGUJIAN BAHAN DINAS PUPR
9. SUKINAH : KABID USAHA MIKRO DINAS KOPERASI DAN UM
10. DAIMAH : KASI PENGELOLAAN KOLEKSI DINAS PERPUSTAKAAN
11. RACHMAD ADI MANDEGO : KASI PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA DISPARPORA
12. SULISTYONO : KASI TRANTIB KECAMATAN KEBONAGUNG
13. SUBANDI : KASI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DINAS PANGAN
14. DWI KUSUMANINGSIH : KASI MUTU PANGAN DINAS PANGAN
15. ASRORI : KASI TRANTIB KECAMATAN TULAKAN
16. SLAMET : KASI PEMERINTAHAN KECAMATAN TULAKAN
17. MOHAMMAD YUSUF ALFATAH : KASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREKONOMIAN KECAMATAN PACITAN
18. SUMARSONO : KASI PEMERINTAHAN KECAMATAN PACITAN
19. SUNARKO : KASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SATPOL PP
20. WIDIYANTO : KASI PEMBINAAN DAN PENYULUHAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH SATPOL PP
21. AGUS KARDIANTO : KASI PERENCANAAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
22. RAHADI : KASI PENINGKATAN KAPASITAS LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
23. LINA DINA SANI : KASI PENANGANAN SAMPAH DINAS LINGKUNGAN HIDUP
24. PURWONO : KASUBAG PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PRASARANA WILAYAH BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA
25. SRI AMADI SUHARTONO : KASUBID INOVASI DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BALITBANGDA
26. TUTIK IRIANI : KASI PENGADUAN DAN SISTEM INFORMASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP
27. LASTRI MURSINI : KASSI PENEMPATAN, PERLUASAN KERJA DAN TRANSMIGRASI DINAS KOPERASI DAN UM
28. MULYONO : KASI PENERANGAN JALAN UMUM DISHUB
29. PRATONDO : KASI ANGKUTAN DISHUB
30. IWAN RIYANTO : KASI PENGENDALIAN DAN PEMBERDAYAAN DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
31. SUPRAPTI : KASI PENGENDALIAN DISTRIBUSI ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI DINAS PPKB & PPPA
32. FAIZAL NURUL HUDA : KASUBAG PROGRAM, EVALUASI, PELAPORAN DAN KEUANGAN KECAMATAN PACITAN
33. NANIK SRI SETIMULYANI : SEKRETARIS KELURAHAN PACITAN
34. SUJARWO : KASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN KELURAHAN PACITAN
35. JAIMIN : KASI TRANTIB UMUM KELURAHAN PACITAN
36. SLAMET WIYONO : SEKRETARIS KELURAHAN PUCANGSEWU
37. SUPRIYADI : KASI TRANTIB UMUM KELURAHAN PUCANGSEWU

(arif/nasrul/tarmuji/danang/humaspacitan).

Kunjungi Penderita Kaki Gajah Bupati Serahkan Bantuan

Pacitan – Bupati Pacitan Indartato sambangi keluarga tidak mampu penderita filariasis (kaki gajah) di RT 02 RW 02 Lingkungan Kwarasan, Baleharjo Kamis (2/11/2017). Adalah keluarga Paenah yg semua anggota keluarganya dirundung sakit.

Selain Paenah yang menderita lumpuh dan hanya terbaring di tempat tidur, dua anaknya, juga sakit. Kustini menderita kista yang menyebabkan perutnya membesar. Sedangkan Suwarni terjangkit penyakit kaki gajah. Sehingga secara fisik kakinya membesar melebihi manusia ukuran normal.

Atas kondisi tersebut Bupati Indartato akan upayakan pengobatan dan perawatan kepada keluarga tidak mampu itu.

“Secara teknis administrasi akan kita upayakan sedangkan untuk penanganan kita serahkan kepada dokter,” ungkapnya.

Selain mendatangi keluarga Paenah, Pak

In juga menyambangi rumah dan memberikan bantuan keluarga kurang mampu, Marto Juki di kelurahan yang sama. Marto Juki dan istrinya merupakan pasangan lansia dan kini menderita lumpuh.

Dalam kesempatan itu bupati bersama rombongan dari OPD terkait juga memberikan bantuan. Diantaranya beras dan beberapa keperluan hidup lainnya. (Riz/Dav/PS)

Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Gelar Jalan Sehat

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pacitan menggelar jalan sehat di alun-alun kota, Minggu (29/10/2017). Gelaran olahraga santai itu ditujukan sebagai sarana sosialisasi pelaksanaan pilkada serentak. “Berperan aktif dalam tahapan dan pemungutan suara pemilu berarti ikut serta dalam pembangunan,” kata Bupati Indartato yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Menurut bupati pemilihan pemimpin, baik tingkat lokal, regional, maupun nasional menjadi salah satu syarat berlangsungnya proses pembangunan. Karena dari para pemimpin terpilih, muncul inovasi, kreasi, dan keputusan publik guna memajukan wilayah yang dipimpin.

Ketua KPU Pacitan Damhudi menjelaskan, gerak bersama yang dimaksud adalah menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pilkada. Dengan mengikuti semua tahapan dan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) saat pemungutan suara pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim pada 27 Juni 2018 nanti. “Tujuan utamanya adalah sosialisasi pilkada serentak seluruh Indonesia dengan tema gerak bersama,” jelasnya.

Lebih lajut Damhudi menegaskan, sosialisasi sekaligus ditujukan untuk pemilu legislatif yang akan digelar pada 17 April 2019. Sebab pelaksanaan tahapannya pun juga beriringan. “Tahapan yang kita lakukan memang bersamaan karena waktunya berurutan. Hanya saja tanggal pelaksanaannya yang berbeda,” tandas dia.

Gerak jalan sehat ini bukan agenda sesaat. Tapi sebagai pijakan untuk kedepan. Menyadarkan publik bahwa pemilu sebagai kedaulatan rakyat. “Pemberian suara adalah sesuatu yang sakral dalam negara demokrasi,” tandas Damhudi.

Kegiatan yang diikuti masyarakat umum, Forkopimda, organisasi perangkat daerah, perwakilan sekolah, perguruan tinggi, ormas, dan parpol ini menempuh rute di jalan-jalan protokol. Seperti Jalan A Yani, perempatan Penceng, Jalan DR. Soetomo, Jalan Veteran, Jalan Samanhudi, sebelum finish kembali di kawasan alun-alun. Bagi para peserta, pihak panitia juga menyediakan sejumlah hadiah undian. Diantaranya lemari es, mesin cuci, sepeda, dan lainnya. (arif/nasrul/tarmuji/pranoto/humaspacitan).

Awasi Pikada, Panwas Harus Jujur, Adil, dan Netral

Pacitan – Bupati Indartato mengharap pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2018 mendatang berjalan baik dan lancar. karenanya orang nomor satu di Pacitan itu minta peran panitia pengawas (panwas) dalam mengawal proses demokrasi tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikanya usai pelantikan Panitia Pengawas Kecamatan (panwascam), Jumat (27/10) pagi di Pendopo Kabupaten. Dalam menjalankan fungsi pengawasan lanjut bupati, Panwas harus mengedepankan kejujuran, keadilan serta netralitas.

“Saya yakin anggota panwas yang hari ini dilantik sudah paham aturan mainnya karena banyak diantaranya merupakan anggota lama,” ungkapnya.

Pemilihan, lanjut Bupati Indartato adalah proses demokrasi memilih pemimpin yang berkualitas. Berbeda pilihan adalah hak setiap warga. Untuk itu bupati minta masyarakat lebih dewasa menghadapi pesta pemilihan umum.

Terkait kantor sekretariat bagi Panwas Kecamatan, bupati menyediakan fasilitas gedung UPT yang tidak terpakai di tiap kecamatan. Dengan kantor yang memadai diharapkan kerja Panwas berjalan lebih baik dan lancar. (Riz/PS)

Muhandas Ulimen SH MH

Kejari Pacitan Sosialisasikan Bahaya Narkoba dalam Program “Jaksa Masuk Sekolah”

PACITAN – Kejaksaan Negeri (Kejari) Pacitan menggelar sosialisasi bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) dalam program “Jaksa Masuk Sekolah” pada Selasa (24/10/2017) dan Rabu (25/10/2017).

Saat berkunjung ke SMAN 1 Pacitan, Rabu (25/10/2017), Kapala Kejari Pacitan Rusli mengatakan dalam sosialisasi tersebut dijelaskan tentang UU kejaksaan, tupoksi kejaksaan, motto kejaksaan dan juga tentang UU narkotika, jenis dan bahaya narkotika serta cara pencegahaannya.

kajari pacitan rusli SH

Tim Jaksa Masuk Sekolah sosialisasi bahaya narkoba di SMPN 1 Pacitan . ( Foto : Wira Swastika )

Rusli juga menyampaikan bahwa menjadi seorang jaksa tidak gampang, karena harus melalui beberapa tahapan, salah satunya persyaratan mutlak sarjana hukum. “Tinggi badan untuk putra 160 centimeter, putri 155 centimeter, kemudian belum kawin, dan memiliki nilai TOEFL minimal 450,itu syarat mutlak,”katanya.

Dia juga menuturkan bahwa tugas pokok jaksa adalah sebagai penuntut dalam tindak pidana umum, pengacara negara dan melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan dalam perkara tertentu atau korupsi.

muhandas ulimen SH MH

“Selain itu juga melaksanakan putusan Hakim, mungkin adik-adik ada yang pernah melanggar hukum kena tilang, sekarang kalau kena tilang langsung kena tilang, tinggal di pengadilan, denda Rp50 ribu, oleh kejaksaan uang itu disetor ke negara,” itu salah satu tupoksi dari jaksa,”katanya.

Sementara, kepala sie Intel Kejaksaan Muhandas Ulimen mengatakan bahwa pasar narkotika di Indonesia sangat luas, sehingga Indonesia menjadi sasaran empuk pengedar narkoba.

“Kenapa indonesia diserbu, punya penduduk banyak, kerawanan sosial tinggi, banyak masyarakat Indonesia yang tidak melek teknologi, mereka menggunakan narkotika untuk menghancurkan nasionalisme kita, mudah dijajah,”jelasnya.

Dia mengatakan bahwa penjajahan tersebut tidak dengan senjata, melainkan dengan candu.”Ketika narkoba masuk indonesia, karena ada beribu-ribu pulau yang masuk yang tidak terdeteksi, Pacitan salah satunya. Ada banyak pelabuhan tradisional di Pacitan. Mereka bisa masuk seenaknya, karena tidak mungkin barang haram itu masuk lewat darat,”ungkapnya lagi.

Sebagai informasi, agenda “Jaksa masuk sekolah” ini dilaksanakan di beberapa sekolah di Pacitan, yakni SMPN 1 dan SMPN 4 Pacitan di hari pertama, kemudian SMAN 1 dan SMAN 2 Pacitan di hari kedua.

“Ada respon yang luar biasa dari para peserta, berupa pertanyaan yang kritis ttg penyalaahgunaan narkotika, Harapan dari siswa dan sekolah agar acara semacam ini agar sering dilaksanakn untuk memvotivasi siswa untuk lebih sadar hukum dan siapa tahu ingin jadi jaksa kelak,”tutup Muhandas saat dikonfirmasi.

Kontributor/Foto: Wira Swastika
Editor: Dwi Purnawan