Ratusan siswa dan siswi di SD Negeri Ngadirejan  dan SD Negeri Pelem 2 Kecamatan Pringkuku merasa was-was saat mengikuti jam pelajaran, pasalnya tembok di beberapa ruang sekolah di 2 sekolah tersebut retak sampai pada pondasi.

Kepala BPBD Kabupaten Pacitan, Didik Alih Wibowo mengatakan bahwa retakan tersebut dikarenakan jenis tanah di kedua sekolah tersebut bergerak. “Namun Kita tunggu tim teknis untuk memberi kepastian,” kata Didik saat berkesempatan mendampingi Bupati Pacitan Indartato melihat langsung sekolah itu pagi tadi (02/12).

Daryono, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Pacitan mengatakan kondisi tersebut sebenarnya terjadi saat Kabupaten Pacitan terkena Badai Siklon Tropis  2017 silam, namun saat itu kondisinya belum separah ini, kondisi tanah mengakibatkan retakan semakin melebar.

Mendekati datangnya musim hujan, ditambah risiko gempa bumi membuat kegiatan belajar mengajar semakin terganggu. Daryono juga mengatakan bahwa sampai sekarang sekolah hanya melakukan penanganan darurat dengan memberi penyangga dari kayu dan pengosongan ruang.

Usai melihat langsung kondisi yang ada, Bupati Pacitan Indartato meminta kepada instansi terkait untuk melakukan langkah cepat, sehingga masalah tanah gerak yang mengakibatkan retakan tembok dan pondasi cepat segera teratasi. “Harus segera, Sekarang kita menunggu hasil tim teknis  yang meneliti,”pungkas Bupati. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

WhatsApp chat