68 Tahun IBI Cabang Pacitan Berperan Siapkan Generasi Berkualitas

Bidan mempunyai peran penting dalam bidang kesehatan utamanya menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Stunting dalam rangka mempersiapkan generasi muda Indonesia yang berkualitas.

Pada Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-68 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Pacitan menggelar berbagai kegiatan mulai bakti sosial, pelayanan gratis hingga seminar untuk peningkatan kualitas yang di laksanakan pagi ini 27/16 di Pendapa Pacitan.

“Kami mohon maaf dari 517 anggota IBI sebagian besar tidak bisa hadir di acara ini karena harus turut terjun ke lapangan menjalankan tugas menanggulangi wabah penyakit Hepatitis A di tiga Kecamatan,” ujar Ketua Cabang IBI Pacitan Nur Hastuti.

Hastuti pada kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda yang telah bersedia mengupayakan Gedung Sekretariat IBI Cabang Pacitan. hal tersebut secara tidak langsung dapat memberi semangat dalam menjawab berbagai tantangan baik dari dalam maupun dari luar.

Bupati Pacitan Indartato sadar peran penting yang diemban bidan, maka ia berharap para bidan selalu ikhlas dalam menjalankan tugasnya yang mulia terutama untuk para Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang belum diangkat. Mengingat dirinya saat ini tidak bisa berbuat banyak karena proses tersebut diatur oleh pusat. “Pekerjaan dituntut lebih baik namun kesejahteraan tidak ada penambahan. Saya berharap bapak ketua DPRD untuk membantu memberikan perhatian,” harap Bupati. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pemerintah Pacitan Fokus Ringankan Biaya Pengobatan Pasien Hepatitis A

Usai  penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) Bupati Pacitan Indartato akan segera melakukan langkah-langkah untuk menyikapi Virus Hepatitis A yang menyerang 8 Puskesmas di 4 Kecamatan yang ditengarai terjadi sejak pertengahan bulan Ramadhan lalu.

 “Supaya tidak semakin menyebar di wilayah lain. Termasuk diantaranya kita melakukan droping air bersih ke daerah tersebut,” ujarnya disela menjenguk pasien di RSUD dr. Darsono Pacitan pagi ini 26/06.

 Bupati juga mengatakan bahwa sejak awal kasus tersebut menyebar pihaknya telah melaporkan pagebluk ini ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang langsung merespons kasus ini dengan terjun memantau langsung perkembangannya. “Seluruh petugas kesehatan diterjunkan sejak minggu kemarin. Gerak cepat mereka dapat menahan penyebaran,” papar Indartato.

 Selanjutnya pemerintah akan berupaya meringankan biaya pengobatan pasien yang dirawat di puskesmas ataupun di rumah sakit. “Semoga saja kita bisa membantu mereka, dengan bantuan provinsi,” tandas Dia. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Dinas Kesehatan; Sosialisasi Memutus Rantai Hepatitis A

Kesehatan menjadi pokok perhatian jajaran pemerintahan Kabupaten Pacitan. Dikarenakan naiknya jumlah penderita Hepatitis A sejak pertengahan puasa lalu.  Hal itulah yang diungkapkan Eko Budiono Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, sehingga hari ini 25/06/19 pihaknya beserta jajaran Dinas Kesehatan Provinsi, dan Puskesmas melakukan Sosialisasi Penanganan Hepatitis A di kecamatan Ngadirojo. “4 kecamatan di 8 Puskesmas sudah melaporkan adanya penderita. Sampai hari ini ada 581 pasien. Hepatitis A sebenarnya bisa sembuh 100%,” tandasnya.

 Eko melanjutkan, seluruh Puskesmas harus dapat menangani tata laksana pasien mulai pengobatan, karantina dan diet pasien. Kedua pemantauan melalui jalur puskesmas dan segera melapor kasus baru. Ketiga mencegah atau pengendalian faktor resiko dengan menjaga kebersihan. Daeng Marranuang Divisi Kesehatan Lingkungan Hidup Dinas Kesehatan Provinsi juga menekankan pada pola hidup sehat untuk mencegah atau memutus mata ratai penularan. ”Kasus sudah 2x lipat pencegahan harus dimaksimalkan, karena dari virus maka penularannya cepat,” tuturnya. 

 Dalam hal ini Heri Setijono selaku Camat Ngadirojo berharap seluruh masyarakat yang diundang dapat melakukan sosialisasi pada warga di sekitarnya. Sehingga penanganan dan pencegahan virus Hepatitis tersebut dapat diketahui secara masif. “Pemerintah Kecamatan, bersama UPT dan desa PKK telah melakukan penjelasan yang pada intinya adalah menjaga pola hidup sehat,” tuturnya.budi/anjar/riyanto/diskominfo Pacitan.

Begini Langkah Pemkab Pacitan Perangi Hepatitis A

PANTAU PASIEN: Kepala Dinas Kesehatan dr Eko Budiono membesuk pasien di RSUD dr Darsono. (Foto: Istimewa)

Pacitan – Temuan kasus Hepatitis A di Pacitan menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Penanganan bahkan sudah dilakukan sejak kasus pertama ditemukan pertengahan Juni lalu.

 
“Jadi (penetapan status KLBB) itu hanya untuk menopang kebijakan administratif yang harus kita tempuh,” kata dr Eko Budiono, Selasa (22/6/2019).

Menurut Eko penanganan luar biasa terhadap wabah akibat virus tersebut sudah dilakukan sejak dini. Upaya itu dilakukan dengan mengerahkan seluruh sumberdaya yang ada.

“Untuk penanganan lebih efektif, kita kedepankan 3 poin utama,” katanya.

Penanganan dimaksud adalah tata laksana penderita yang menjalani rawat inap serta pemantauan penyakit dengan lebih akurat.

“Sedangkan upaya ketiga yakni pengendalian faktor risiko,” terang dokter yang lama bertugas di Puskesmas Tulakan tersebut.

Menurut Eko, kini tindak lanjut penanganan Hepatitis A di Pacitan melibatkan pemerintah di level lebih tinggi. Langkah tersebut diambil agar penanganan lebih optimal.

“Sehingga penyakit tidak menyebar ke kabupaten tetangga,” ucap dia.

Hingga Selasa, (25/6/2019) jumlah penderita Hepatitis A di Pacitan mencapai 581 orang. Mereka tersebar di 3 kecamatan. Yakni Sudimoro, Ngadirojo, dan Tulakan. Penderita ‘Penyakit Kuning’ juga ditemukan di Kecamatan Kebonagung. (PT/PT/Diskominfo)

Perangi Hepatitis A, Pak In: Jaga Pola Hidup Bersih

JAGA POLA HIDUP BERSIH: Bupati Indartato mengajak warga memerangi Hepatisis A dengan menjaga pola hidup bersih. (Foto: PT/Diskominfo)

Pacitan – Pascapenetapan status KLB (Kejadian Luar Biasa) Hepatisis A, Bupati Indartato berpesan agar masyarakat berhati-hati. Yakni dengan menjaga diri dari potensi penularan. Satu diantaranya dengan menjaga pola hidup bersih.

“Program kita itu sebenarnya bagaimana kesehatan itu diawali dari perilaku sehat dulu, juga lingkungan sehat. Supaya tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan seperti saat ini,” kata Pak In, Selasa (25/6/2019).

Bupati mengaku sudah melaporkan wabah yang menimpa warganya ke Pemprov Jatim. Kamis (20/6/2019), Pak In juga melihat langsung kondisi pasien di Puskesmas. Orang nomor satu di Kota 1001 Gua juga mendatangi tempat tinggal warga yang berpotensi tertular.

Dinas Kesehatan, lanjut Indartato, tengah mengumpulkan data terkait jumlah penderita maupun persyaratan lain. Penetapan KLB diharapkan lebih mengoptimalkan penanganan penyakit akibat virus tersebut.

Usai penetapan KLB, lanjut Pak In, pemerintah daerah tak akan sendirian membasmi wabah yang juga disebut ‘Penyakit Kuning’ tersebut. Penanganan akan melibatkan pemerintah lebih atas.

“Intinya semua jajaran bekerja keras mengatasi serangan penyakit ini. Tentu saja masyarakat juga diharapkan terlibat langsung dalam perang melawan hepatisis A di daerah kita,” imbuhnya.

Data Dinas Kesehatan menyebutkan jumlah penderitahepatitis A mencapai 581 orang. Mereka berasal dari 3 kecamatan. Yakni Sudimoro, Ngadirojo, dan Tulakan. Penularan dilaporkan juga merambah Kecamatan Kebonagung.

Untuk diketahui, Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan virus hepatitis tipe A. Penyebarannya sendiri biasanya melalui tinja penderita. Lalu menular melalui makanan maupun minuman. (PT/PT/Diskominfo)

WhatsApp chat