Bagikan Sembako Dan Bendera Merah Putih Untuk Abang Becak

Ratusan penarik becak Jumat, (12/08/2022) pagi, diundang ke pendopo kabupaten. Hari ini Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, membagikan paket sembako serta bendera merah putih kepada abang-abang becak tersebut.

Pembagian paket sembako berasal dari Badan Amil Zakat (Baznas) kabupaten Pacitan sebagai bagian dari program penyaluran zakat infaq dan sodaqoh. Sebanyak 250 abang penarik becak memperoleh paket berisi barang-barang kebutuhan pokok tersebut.

“Ini adalah bentuk dari kepedulian kita semua membantu perekonomian abang-abang becak yang beberapa waktu lalu terdampak covid 19,” kata Bupati, Jumat (12/08/2022).

Penasyarupan dana BAZNAS untuk membantu abang becak juga dirangkaikan dengan pembagian ribuan bendera merah putih. Kegiatan ini adalah bentuk dukungan dari gerakan pembagian 10 juta bendera merah putih kepada masyarakat. Sebuah gerakan yang menjadi inisiasi Kementerian Dalam Negeri RI bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah.

Pembagian bendera merah putih simbolis diberikan kepada 250 abang pengayuh becak oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan selanjutnya, akan dibagikan 1000 lebih bendera dengan sasaran tempat-tempat strategis.

“Kula suwun menawi sampun pikantuk bendera merah putih mangke dipun pasang,” kata Bupati.

Gerakan pembagian 10 juta bendera merah putih ini sendiri bertujuan untuk mensosialisasikan kepada pelajar, mahasiswa, organisasi masyarakat, partai politik dan masyarakat umum untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, patriotisme dan rasa cinta terhadap Tanah Air. (Prokopim Pacitan/ Pemkab Pacitan)

 

#prokopimpacitan
#pacitan

Bupati Berkunjung ke Rumah Sugiyanto

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyempatkan berkunjung kerumah Sugiyanto di Dusun Sumber, Ngadirejan, Pringkuku. Ia warga penyandang tunanetra, tak jauh berbeda dengan kedua anaknya, hanya istrinya Suminah yang normal penglihatannya.

Sehari-hari Sugiyanto bekerja sebagai tukang pijat, berkat kepiawaiannya bermain musik dan menyanyi sempat dulu Sugiyanto mendapat tambahan ekonomi dari bakat itu, namun sayang organ miliknya dipinjam seseorang dan sampai sekarang tak pernah kembali.

“InsyaAllah akan saya belikan, dan kita akan undang ke Pendopo bersama anaknya untuk bermain musik,” kata Bupati, pagi ini (12/08).

Sebagai keluarga tidak mampu dan penyandang disabilitas, Sugiyanto telah mendapatkan perhatian langsung oleh pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bersumber dari Dinsos Pacitan.

Melihat beberapa ekor kambing milik Sugiyanto yang dipelihara istri, bupati berencana membantu seekor kambing untuk dikembang biakkan. “Termasuk bantuan-bantuan lain yang bersifat bukan harian,” tambah dia.

Saat lawatan tersebut ia juga berkesempatan merasakan pijatan terampil Sugiyanto, meski Bupati menyayangkan waktu yang mepet membuat dirinya tak bisa berlama-lama menikmati pijatan Sugiyanto. “Masyarakat Pacitan yang pengen pijat saya rekomendasikan ke Pak Sugiyanto,” pungkas Bupati merekomendasi pijatan tangan Sugiyanto. (PemkabPacitan).

Paskibraka; Tetap Semangat Untuk Misi Mulia

Menghitung hari Detik-detik Proklamasi yang dilaksanakan 17 Agustus nanti, berbagai persiapan jajaran Pemkab Pacitan terus dilakukan, tak terkecuali mereka para Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) yang mengemban tugas mulia mengibarkan sang saka merah-putih.

Ditengah kesibukannya, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyempatkan diri bertemu dengan putra/putri terbaik Pacitan tersebut. Diantara latihan yang keras, dibawah terik matahari dan gerimis, Mas Aji berharap Paskibraka Kabupaten Pacitan selalu semangat dalam mengemban amanah penting ini.

“Kabupaten Pacitan berada dalam pundak teman-teman sekalian, berlatihlah dengan baik dengan penuh kedisiplinan dan tanggung jawab seraya memohon doa dan restu orang tua,” tegas Bupati, siang ini (11/08).

Sementara Pelatih Senior Paskibraka Pacitan, Ferry Ardiyanto kepada @PemkabPacitan mengaku persiapan telah mencapai 70 persen. Meski sebagian peserta mengaku sedikit ada luka di kaki lantaran pagi, sore dan malam hari berlatih berbaris secara keras, namun Ferry mengaku peserta Paskibraka tetap dalam kondisi prima.

“Ada tim kesehatan dari Dinkes Pacitan yang menjamin asupan makanan, gizi dan kesehatan peserta. Adik-adik juga kita karantina di Gedung Koni, sehingga kita bisa pantau kegiatan dan istirahatnya,” ungkapnya dikesempatan terpisah. (PemkabPacitan).

 

 

Susun Rencana Kontinjensi; Wujud Ikhtiar Menghindari Bencana

Bicara bencana, nampaknya di Kabupaten Pacitan masih tetap menjadi isu strategis yang harus terus diamati dan dicermati semua pihak. Baik pemerintah, organisasi maupun masyarakat itu sendiri sebagai objek segala jenis bencana.

Meski masih berakhir pada kesimpulan-kesimpulan dari berbagai perhitungan para ahli yang dikutip dari penelitian dan catatan sejarah, namun komitmen sebagai bentuk upaya preventif jikalau bencana benar adanya datang.

Penandatanganan Komitmen Bersama Para Pemangku Kepentingan Terhadap Rencana Kontinjensi Gempa Bumi dan Tsunami serta Adaptasi Covid-19 di Kabupaten Pacitan, dirasa perlu menjadi perhatian khalayak.

Mengingat soal warta bencana selalu berimbas terhadap aspek secara luas, untuk itu Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam sambutannya menghimbau pewarta untuk mengabarkan informasi tersebut dengan mengedepankan sisi edukasi, tanpa menakut-nakuti. “Jangan sampai mengganggu pariwisata dan yang lain,” harapnya, siang ini (11/08) di Pendopo.

Hasil kontijensi yang telah disusun tentu harus dipelajari dan dipahami, meski Mas Aji berharap penyusunan tersebut tidak pernah dilakukan. Namun pihaknya menilai ngaji soal kebencanaan tersebut adalah wujud ikhtiar supaya bencana tidak terjadi. “Doa ikhlas semua tentu juga utama,” pungas Bupati. (PemkabPacitan).

Kak Aji: Getok Tular; Kenalkan Pacitan Ke Kawan Baru

Jambore Nasional yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali kembali diselenggarakan di Bumi Perkemahan (BUPER) Cibubur Jakarta Timur. Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Pacitan mengirim sebanyak 16 anggota pramuka putra/putri terbaiknya.

Terdiri 8 anggota pramuka Garuda dan 8 anggota pramuka penggalang serta mendelegasikan 2 pembina guna mendampingi kegiatan Jambore Nasional Ke-XI tahun 2022 selama 11 hari. Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berkesempatan langsung memberangkatkan peserta, hari ini (11/08) di Halaman Pendopo Kabupaten.

Sedangkan tema Jambore pada tahun ini adalah ceria, berdedikasi dan berprestasi.Merupakan wujud kebahagiaan lahir dan batin seseorang dalam menjalani kehidupan seorang pramuka yang selalu riang, gembira dan bahagia dimanapun berada.

“Namun ceria saja tidaklah cukup namun adik-adik harus fokus dan berupaya maksimal untuk mencapai cita-citanya,” ujar Bupati selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Kabupaten Pacitan dalam sambutannya.

Peserta juga diharap Kak Aji sapaan akrab Bupati untuk mencari kawan sebanyak-banyaknya dalam kesempatan tersebut, selebihnya selain tetap menjaga keselamatan peserta di Cibubur juga diharap mengenalkan keindahan dan keramahan masyarakat Pacitan kepada kawan-kawannya.

“Selain mewakili Adik-adik juga berkesempatan untuk turut mempromosikan Kabupaten Pacitan kita yang indah ini,” pungkas dia. (Pemkab Pacitan)

 

WhatsApp chat