Aksi Penggalangan Dana Untuk Penanganan Covid 19 Bupati Pacitan “Ngamen” Keliling OPD

Beragam cara dilakukan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji untuk menggugah kepedulian sesama dalam membantu penanganan covid 19 di Kabupaten Pacitan. Setelah sebelumnya sukses melakukan lelang sepatu koleksi pribadinya untuk membantu penanganan pandemi, orang nomor satu di Pacitan itu kembali melakukan aksi.
Kali ini Ayah dari Pinayung Baskara Putri Azzahra itu melakukan penggalangan dana kemanusiaan “ngamen” ke beberapa Oganisasi Perangkat Daerah (OPD). Beralatkan gitar akustik, Mas Aji bersama Tim Benteng Takesi menghibur para ASN. Cara unik bupati ini sontak menyita perhatian para pegawai pemerintah dengan mangabadikan momen tersebut menggunakan ponsel.
“Dengan kondisi seperti saat ini biar ada motivasi untuk semangat bekerja itu yang terpenting. Ini adalah aksi kemanusiaan, saya hanya mensuport sebenarnya dari rekan rekan di lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan, prinsipnya aksi kemanusiaan ya untuk kemanusiaan,” kata Bupati, kamis (12/08).
Mas Aji menuturkan aksi ini sebagai bentuk pendidikan kepada para ASN di lingkup Pemerintahan Kabupaten Pacitan. Menurutnya, disamping refocusing anggaran dinas, Ia berharap setiap individu ASN bisa menyumbangkan dana seikhlasnya untuk penanganan covid-19 di daerahnya, terutama yang berdampak kepada anak-anak.
“ Kegelisahan kami dari banyaknya korban terutama yang anak yatim ada banyak di Kabupaten Pacitan jadi nanti hasilnya arahnya kesana ,” tuturnya.
Bupati Indrata Nur Bayuaji memulai aksi penggalangan dana dari Dinas Pendidikan berlanjut ke Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian Perdagangan, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas PM PTSP, Dinas Perkimtan, Dinas Perikanan dan aksi penutup di kantor Bank Jatim. (Humas Pacitan/PemkabPacitan)

TGTP Kembali Rapatkan Barisan Tekan Virus Corona

Tim gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan dan relawan kembali melakukan gerakan masif, tersebut dalam rangka menekan angka penambahan kasus yang telah mencapai 102 pasien, sesuai rilis kemarin (22/09).

“Kita mengantisipasi, bahwasanya kami sama-sama tahu pandemi covid-19 ini belum selesai dan masih menyebar,” kata Bupati Pacitan Indartato usai apel kesiapan dan penyemprotan desinfektan skala besar di Pendopo, pagi ini (23/09).

Indartato mengaku, tugas menangani virus Corona selama ini sesungguhnya membuahkan hasil, meski belum menyentuh angka Nol kasus, namun penambahan akhir-akhir ini cukup rendah. Terbukti pasien aktif saat ini hanya 6 orang yang semua di Wisma Atlet.

Upaya ini juga sebagai memupuk kembali semangat masyarakat, utamanya terhadap protokol Kesehatan melalui 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak). Karena semua ingin Pacitan menjadi zona hijau bebas covid-19.

Pemberlakuan jam malam sebagai langkah ekstra untuk menekan penyebaran juga dinilai Bupati belum waktunya. Pihaknya lebih memilih metode kampanye masif terhadap seluruh masyarakat guna menumbuhkan kesadaran adaptasi kebiasaan baru. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Satgas Covid-19 Pacitan Apresiasi RIM Banjarsari

Pemdes Banjarsari, Pacitan mendapat apresiasi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan lantaran berhasil menciptakan inovasi Rumah Istirahat Mandiri (RIM) atas dukungan dan kekompakan masyarakatnya.

Apresiasi tersebut ditunjukan dengan menyerahkan bantuan kepada penghuni RIM berupa paket sembako dan masker kepada masing-masing KK yang menghuni. “Saat ini dihuni oleh 4 orang dari 2 KK,” ujar Rachmad Dwiyanto, Jubir Satgas Covid-19 Pacitan (20/04).

Penghuni RIM Desa Banjarsari ini akan menghuni RIM yang berada di Dusun Krajan tersebut selama 14 hari, sebelum dapat berkumpul bersama keluarganya. Untuk menghindari rasa jenuh, pemdes menyiapkan berbagai aktivitas yang menarik termasuk menyiapkan sarana olahraga yang sederhana.

Rachmad menegaskan, dukungan seluruh elemen masyarakat begitu berarti dalam menghadapi dan menumpas pandemi Corona ini. Inovasi yang dilakukan oleh Pemdes Banjarsari bisa diaplikasikan di desa-desa lain demi menumpas mata rantai Covid-19.

“Tanpa dukungan masyarakat dan inovasi Pemdes kita kesulitan menyelesaikan wabah ini,” kata Rachmad Dwiyanto. (budi/anj/rach/tika/DiksominfoPacitan).