Siswa Siswi Sulit Tidur Jelang Masuk Sekolah

Selama 18 bulan Belajar di rumah, siswa dan siswi dari berbagai tingkatan sekolah mulai pekan ini kembali mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah masing-masing. Kabar gembira tersebut tentu disambut baik para siswa maupun wali murid.
“Anak-anak semalam tidak bisa tidur Pak,” sahut seorang guru menggambarkan kebahagiaan siswa siswi yang kembali bersekolah kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, saat melihat langsung kegiatan PTM di SD Negeri 1 Sedeng Pacitan, (02/09).
Kembalinya PTM tentu telah melewati berbagai pemikiran mendalam oleh semua pihak, terutama unsur pemerintahan, sehingga Bupati menilai kebijakan tersebut saat ini tepat diterapkan dengan standar protokol kesehatan secara ketat.
Selanjutnya tugas berat menanti para pendidik, guru dituntut untuk kerja ekstra membagikan materi pembelajaran yang telah tertinggal jauh. Meski Bupati minta di awal pembelajaran sebagian jam pelajaran digunakan untuk membiasakan siswa-siswi di sekolah. “Di Awal-awal ini anak-anak terlihat kaget, dan ini tentu perlu pembiasaan,” kata Mas Aji.
Evaluasi secara berkala akan dilakukan pemerintah dengan keputusan PTM tersebut, jika tidak ada kendala serius Bupati akan membuka PTM di semua sekolah di Kabupaten Pacitan. “Insya Allah bulan depan,” ungkap dia.
Sementara PTM dilaksanakan kepada lembaga pendidikan yang sulit menjalankan kegiatan secara daring, 10 hari ke depan direncanakan akan kembali ditambahkan kuota dari seluruh sekolah.
“Bulan depan direncanakan full termasuk TK dan Paud, maksimalnya sementara tetap 50 persen,” tambah Daryono Kepala Dinas Pendidikan Pacitan. (DiskominfoPacitan).

Gerakan Pacitan Bermasker; Dimulai 27 Agustus s/d 10 September 2021

Demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang dapat menimbulkan penyakit Covid-19 di Kabupaten Pacitan, Pemerintah bersama jajaran Forkopimda, organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan mengikuti sosialisasi disiplin menggunakan bermasker, melalui Gerakan Pacitan Bermasker.
Giat tersebut rencananya akan dilaksanakan selama 14 hari, dimulai 27 Agustus 2021 sampai dengan 10 September 2021.
Menurut Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji, saat membuka kegiatan yang dilaksanakan via Zoom bersama seluruh jajaran pemerintahan tingkat desa, kecamatan dan organisasi kemasyarakatan tersebut, langkah ini adalah satu terobosan yang mudah dilakukan bagi setiap orang.
“Gerakan bermasker inilah yang paling sederhana, mudah dan cespleng,” ujar Dia, malam ini (18/08) di ruang rapat Bupati.
Selanjutnya Mas Aji berharap seluruh pihak sementara turut mensosialisasikan rencana ini, sehingga pada praktiknya nanti seluruh masyarakat dapat mengikuti program Gerakan Pacitan Bermasker secara sempurna.
Hasilnya cita-cita memutus mata rantai penyebaran virus corona dapat berhasil. “Selama kita benar-benar patuh dengan program tersebut InsyaAllah Pacitan dapat terhindar dari Covid-19,” pungkas Bupati. (DiskominfoPacitan).

Buah Dan Sayur Untuk Para Nakes

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyerahkan bantuan produk hortikultura untuk para nakes di RSUD dan Puskesmas serta lembaga pondok pesantren di Pacitan. Bantuan tersebut merupakan program Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan bekerjasama dengan Dirjen Hortikultura untuk membantu para nakes dalam meningkatkan imun melalui konsumsi buah dan sayur serta masyarakat petani yang selama ini terdampak pandemi.
“Semoga bantuan ini bermanfaat dan pandemi segera berlalu,’ kata bupati.
Pandemi Covid 19 tidak hanya menyangkut masalah kesehatan namun juga berdampak luas pada sektor lain tak terkecuali pertanian. Diberlakukanya kebijakan PPKM sebagai upaya menekan laju penularan covid 19 berimbas pada anjloknya daya beli masyarakat. Tak pelak hal tersebut membuat petani kesulitan memasarkan produk-produk pertanian.
Menyikapi hal tersebut Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan bekerjasama dengan Dirjen Hortikultura melakukan aksi beli produk hortikultura milik petani. Beragam sayur mayur serta buah buahan tersebut selanjutnya diberikan kepada Nakes sebagai garda terdepan Serta lembaga pondok pesantren.
“Intinya ini adalah bantuan produk hortikultura untuk antisipasi dampak pandemi. Kita beli dari petani Pacitan untuk selanjutnya kita bantukan kepada para nakes dan lembaga lembaga pondok pesantren, serta masyarakat yg sedang isoman, tentunya cakupannya belum bisa menyeluruh karena terbatasnya kemampuan.,” imbuh Bambang Supriyoko Kepala Dinas Pertanian Pacitan.
Menurut Dian Anggari Murni Kasi hortikultura Dinas Pertanian, bermacam sayur dan buah-buahan untuk bantuan produk hortikultura dibeli langsung kepada petani lokal. Seperti sayur mayur dibeli dari petani di Desa Tambakrejo, pepaya dari Bandar, cabe keriting dari Desa Kasihan Kecamatan Tegalombo serta buah Pisang dari Sudimoro. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)

Pindahkan Pasien Isolasi Mandiri (Isoman) Menuju Isolasi Terpusat (Isoter)

Wakil Bupati Pacitan Gagarin, Rabu (18/08) memimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka pemindahan warga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) ke isolasi terpusat (isoter) di halaman pendopo kabupaten.
Dalam Apel gabungan tersebut Wakil Bupati Pacitan gagarin didampingi Dandim 0801 Pacitan Letnan Kolonel Inf Ibnu Khazim serta Wakapolres Pacitan Kompol Sunardi. Hadir pula jajaran Satgas Covid-19, Unsur BPBD, Satpol PP, Tim Kesehatan, serta personil gabungan dari TNI Polri.
Wakil Bupati Pacitan Gagarin mengungkapkan, upaya merawat pasien covid 19 terpusat merupakan Kebijakan pemerintah pusat guna menghindari kejadian kejadian yang tidak diinginkan. Karena berdasar pengalaman, pasien isoman memiliki tingkat kefatalan tinggi. Bahkan, beberapa diantaranya sampai meninggal dunia.
“Pemerintah telah mengambil kebijakan memindahkan pasien yang menjalani isoman ke isolasi terpusat agar perawatan lebih maksimal,” kata Gagarin.
Lebih lanjut Wabup Gagarin berharap dalam menjalankan kebijakan tersebut petugas lapangan bertindak persuasif dan humanis. Sangat penting, dalam situasi pandemi seperti saat ini mempertimbangkan psikologi masyarakat.
Guna merawat pasien covid 19 Pemkab Pacitan menyediakan wisma atlet sebagai tempat isolasi terpusat dengan kapasitas 168 pasien. Pemerintah juga mewacanakan memanfaatkan Gelanggang Olah Raga (GOR) Pacitan untuk tempat isoter seandainya daya tampung Wisma Atlet penuh.
“Kebijakan ini sangat bagus karena petugas lebih efektif dan efisien dalam memantau dan merawat pasien terutama yang bergejala,” kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pacitan Hendra Purwaka.
Sampai saat ini menurut Hendra, terpantau 350 pasien confirm covid 19. Dari jumlah itu 65 pasien dirawat di RSUD dr. Darsono Pacitan dan 18 pasien menjalani isolasi terpusat di gedung Wisma Atlet. Sementara sisanya, isolasi mandiri di rumah masing masing. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

Soal Pageblug; Bupati Angkat Bicara

Lahirnya varian baru Covid-19 di Kabupaten Pacitan yang akhirnya menimbulkan banyak jatuh korban jiwa memaksa pemerintah menerapkan berbagai kebijakan strategis, tidak terkecuali PPKM Darurat beberapa pekan terakhir.

Ini terpaksa dilakukan semata hanya untuk menekan jatuhnya korban jiwa. Disamping Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui tenaga kesehatan mengaku kewalahan dengan banyaknya jumlah pasien, situasi kian sulit karena pusat kesehatan mengalami kelangkaan oksigen.

“Kita sudah membuka pendaftaran terhadap petugas medis, dan kita juga akan mengupayakan pengadaan alat untuk oksigen supaya tidak susah,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji…. (26/07).

Selain itu Bupati juga menggandeng berbagai kelompok masyarakat untuk mengurangi dampak Covid-19, melalui berbagai sosialisasi pemahaman masyarakat supaya lebih paham dan lahir kesadaran.

Ia juga memohon maaf kepada pengusaha yang berada di sekitar Jalan Ahmad Yani atas pemberlakuan PPKM Darurat. Ini dilakukan lantaran terjadi mobilitas tinggi terhadap kerumunan terutama di waktu tertentu. ” Alhamdulilah perkembangan baik, termasuk nasional, kita sudah berada di level 3 sementara ini,” tambahnya.

Masyarakat diharap Bupati supaya untuk bersabar di masa sulit ini, seraya terus memohon melalui doa serta melaksanakan disiplin protokol kesehatan. (DiskominfoPacitan).