Pasar Kuat dan Kampung Tangguh

Disamping masyarakatnya, Desa memiliki peran vital menentukan tangguh atau tidaknya suatu wilayah dalam menghadapi ancaman pandemi Covid-19, melihat kenyataan tersebut Bupati Pacitan Indartato yang juga Ketua Satuan Gugus Tugas Covid-19 Pacitan mengukuhkan desa tangguh atau biasa disebut Kampung Tangguh Semeru.

Di Kecamatan Arjosari, Desa Jatimalang terpilih menjadi percontohan pertama, lantaran desa tersebut masih berstatus Hijau atau zero pasien corona. Banyak faktor yang harus disiapkan untuk menuju menjadi desa tangguh, selain sarana dan prasarana juga komitmen dari pemerintah dan masyarakatnya.

Indartato dalam kesempatan tersebut mengapresiasi komitmen penting tersebut, nantinya desa tangguh harus terinstal semua desa di Kabupaten Pacitan. “Kami berharap hal ini tidak hanya Ceremony belaka,” kata Bupati.

Sebelumnya rombongan Satgas Covid-19 Pacitan itu juga menyempatkan diri, melihat langsung Pasar Arjosari yang dilaunching menjadi Pasar Kuat. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Angka Covid Bertambah 1 Dari Cluster Yang Belum Jelas

Angka pasien positif Covid-19 kembali bertambah di Kabupaten Pacitan, disampaikan langsung Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo dan seluruh jajaran termasuk Ketua Satgas Covid-19 Pacitan Indartato di Pendopo Kabupaten (12/06).

Penambahan ini bermula saat RSUD dr. Darsono kedatangan 2 PDP baru dari Kecamatan Kebonagung dan Arjosari. Seketika uji Swab dilaksanakan kemarin (10/06), hasil uji menunjukan 1 pasien berusia diatas 60 tahun yang masuk usia rentan dari Kecamatan Kebonagung positif Covid-19.

“Dari 21 spesimen yang dikirim, 20 spesimen negatif. 1 positif. Sehingga total 17 orang positif,” kata Wabup dihadapan awak media.

Sementara Jubir Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto di kesempatan tersebut menambahi, pasien dari episenter Jakarta tersebut datang ke RSUD dr. Darsono dalam kondisi sakit dan langsung dirawat. “Tambah satu menjadi 17, semoga angka keramat ini menghentikan angka Covid-19 di Pacitan,” ungkap Jubir.

Sebenarnya Kecamatan Bandar tercatat 1 positif Covid-19 baru-baru ini, namun saat ini pasien baru tersebut berada dan menjalani perawatan disalah satu rumah sakit di Surabaya. Hal tersebut lantas bukan menjadi tanggung jawab Satgas Covid-19 Pacitan.

Pemerintah pun melakukan upaya lebih keras untuk menekan angka ini, Jubir mengungkapkan bahwa pihaknya akan melewati metode tracking kepada keluarga. Dua keluarga dari Bandar dan Kebonagung dipastikan langsung menjalani tes Swab. “Tidak banyak. Keluarga inti saja,” tambah Rachmad. (budi/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan)

New Normal Bukan Abnormal

Pandemi Covid-19 punya peran penting mempengaruhi situasi perekonomian masyarakat Kabupaten Pacitan. Khususnya mereka yang bergantung pada bisnis pariwisata, hampir-hampir mereka benar-benar tanpa pemasukan sama sekali tiga-empat bulan terakhir. Belum lagi pedagang, pelaku industri kreatif nelayan dan yang lain, menjadi peserta terdampak runtuhnya ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Wacana New Normal yang tengah ramai menjadi pembahasan khalayak oleh media mainstream seakan memberi angin segar ditengah kehampaan. Mimpi perekonomian yang normal tanpa meninggalkan faktor kesehatan dan kemanusiaan memang tengah digodok pemerintah mulai tingkat pusat hingga wilayah-wilayah sehingga semua tidak berlarut-larut.

Dari teluk pantai Watu Karung, Pringkuku Suprapto menyambut gembira rencana ini, 10 kamar homestay yang ia gunakan untuk menjaring rupiah telah lama tidak dijamah tamu, bahkan selama ini karyawannya terpaksa ia pulangkan sementara karena bisnisnya mogok. “Sudah kami persiapkan segala hal untuk menyambut tamu,” ujar Dia begitu semangat.

Sesuai arahan pemerintah oleh Suprapto ia laksanakan sepenuhnya protokol kesehatan sesuai SOP, termasuk berbagai penyesuaian manajemen sehingga berjalannya New Normal tidak menjadi abnormal. “Pemantauan orang asing yang telah berjalan sepenuhnya kita laksanakan,” lanjut Dia.

Tak ayal, Watukarung bukan saja primadona wisatawan domestik, mereka para pehobi surfing dari belahan bumi lain begitu mengidolakan ombak Watu Karung. Kenyataan tersebut membikin momentum pada bulan-bulan terakhir 2020 tetap menjadi asa bagi mereka pelaku wisata. “Sudah banyak yang menelpon kemarin, tapi sesuai pemerintah masih kita tolak. Semoga New Normal segera dimulai,” harap Dia.

Diantara profesi yang yang lain, nelayan pun termasuk korban Covid-19, sebut saja Budi Santoso, nelayan yang fokus mencari lobster yang tinggal tak jauh dari bibir pantai Watu Karung ini juga merasakan dampak pandemi. “Karena tidak ada wisatawan pesanan lobster juga menurun,” ujar Budi.

Selama ini untuk menyambung hidup, budi dan rekan-rekannya mengaku mencari kesibukan lain supaya asap dapur tetap mengepul, termasuk bekerja sebagai kuli bangunan. Kepada Diskominfo Pacitan wajah lugunya menyiratkan semangat menyambut New Normal dengan segala mekanismenya, sehingga ekonomi tetap berjalan dan Covid-19 dapat dilumpuhkan.  (budi/rch/tika/DiskominfoPacitan)

Bocah Bantu Covid-19

Arfa Fatkhi Dama F., Bocah usia 9 tahun yang menyerahkan uang tabungan sejumlah 800 ribu rupiah untuk membantu penanganan covid 19, mendapat apresiasi Bupati Pacitan.

Senin, 8 Juni 2020 kemarin, Pak In mengundangnya ke Pendopo Kabupaten untuk menerima penghargaan atas kepedulian siswa kelas 2 SD Alam Pacitan ini.

#bersatulawancovid19

Pasien Covid Tambah 1; Yudi Sumbogo Berharap Ini Pasien Terakhir

Malam Minggu yang panjang Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo mengumumkan penambahan 1 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Pacitan. Pasien berkode 16 ini adalah cluster Temboro dari Desa Ngromo, Nawangan, Pacitan.

Menurut informasi yang dihimpun, hasil tes Swab positif tersebut diterima Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan siang tadi dan langsung diumumkan setelahnya, malam ini (06/06) di Pendopo Kabupaten. Pasien tersebut secepat mungkin akan dipindahkan ke Wisma Atlet Pacitan guna untuk di karantina bersama pasien lain.

Yudi Sumbogo pada kesempatan tersebut berharap penambahan ini adalah penambahan terakhir. “Jumlah keseluruhan 16, sembuh 3 orang. Mudah-mudahan ini adalah angka terakhir penambahan pasien baru di angka keramat 13,” harap Yudi. (budi/allazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).