Tidak Mustahil; Coronavirus Bisa Saja Serang Pacitan

Bupati Pacitan Indartato melihat langsung ruang isolasi berstandar hingga ambilan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono

Covid-19 atau Coronavirus sejak awal tahun 2020 bak artis yang menjadi perbincangan utama ribuan media, namun juga membikin was-was warga dunia tanpa terkecuali masyarakat Indonesia termasuk Kabupaten Pacitan.

Sebenarnya jika dilihat secara geografis Kabupaten Pacitan jauh dari Provinsi Wuhan, China tempat asal virus yang menyerang saluran pernafasan mirip Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang pertama kali ditemukan pada Juli 2003 silam.

Tetapi, tidak menutup kemungkinan sejak dilaporkannya 2 pasien positif Covid-19 di Indonesia nantinya menjalar ke Pacitan. Skenario terburuk itulah menjadi modal, Mengingat kota berjuluk Paradise Of Java ini adalah salah satu gerbang wisata di Jawa Timur.

Turis asing biasa lalu lalang dan bersinggungan langsung dengan pelaku wisata dan masyarakat, disisi lain banyak warga masyarakat Pacitan yang merantau dikota besar atau sebaliknya.

Untuk itu sesuai perintah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono mengambil langkah cepat meski hal tersebut teramat jauh kemungkinannya, dengan menyiapkan segala piranti manajemen perawatan dan pengobatan Covid-19 berupa ruang isolasi berstandar hingga ambilan.

Bupati Pacitan Indartato usai melihat langsung ruang isolasi tersebut mengatakan, kesiapan rumah sakit berplat merah ini nantinya juga bakal diperkuat kesiapan seluruh Puskesmas dan puskesmas pembantu di semua wilayah sesuai dengan pemerintah pusat.

“Pertama kita menyiapkan rujukan di rumah sakit yang saat ini kita tinjau bersama kapolres dan dandim. Antisipasi supaya tidak ada coronavirus di Pacitan,” terang Bupati kemarin (04/03/2020). Tidak cukup, selanjutnya Pemda akan menerbitkan Instruksi Bupati berkaitan pencegahan Covid-19 yang melibatkan semua komponen termasuk kepala desa dan camat.

Sementara di kesempatan berbeda, T. Andi Faliandra Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Pacitan menyampaikan, sesuai mekanisme pemeriksaan terhadap wisatawan asing dapat dilakukan di titik masuk baik di Bandara ataupun di pelabuhan. “Pemeriksaan tidak bisa dilakukan di lokasi wisata,” kata Andi melalui sambungan telepon (05/03/2020).

Beruntung data menunjukan jarang ada wisatawan yang berasal dari negeri tirai bambu dan sekitar, umumnya wisatawan datang ke Pacitan dari Benua Eropa dan Australia yang memilih pantai Pancer Door dan Watukarung.

Disparpora jauh-jauh hari ternyata telah melakukan berbagai himbauan kepada para pelaku wisata di Pacitan untuk siaga dan waspada berbagai kemungkinan tanpa mengurangi pelayanan dan kenyamanan. “Kita sudah siap dari awal, tapi kita tidak bikin heboh,” pungkas Andi.

Sejak dini, pemerintah mewanti-wanti masyarakat Kabupaten Pacitan untuk senantiasa menjaga kebersihan dan hidup sehat untuk menghadapi pagebluk ini. Termasuk hindari mengunggah informasi hoax di sosmed yang justru dapat membuat salah kaprah masyarakat dalam menyikapi Covid-19. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Gerak Cepat Atasi Bencana

Pemerintah sangat memahami keresahan warga yang bermukim di sepanjang bantaran sungai dan anak sungai Grindulu hingga hulu di wilayah proyek pengerjaan Waduk Tukul Desa Karanggede, Arjosari. Curah hujan meningkat membuat air sungai acap kali naik ke pekarangan warga.

Termasuk mengakibatkan erosi ratusan meter di Dusun Ngawen 1, Desa Semanten dan mengancam setidaknya 4 rumah warga dan membuat roboh Jembatan Trobakal di Desa Karangrejo, Arjosari. Apalagi Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukan adanya peningkatan curah hujan sepekan ke depan.

Berbagai masukan yang disampaikan masyarakat begitu penting bagi Bupati Pacitan Indartato yang melihat langsung kondisi masyarakat  terdampak. Hari ini (04/02/2020) di Desa Semanten dan Desa Tambakrejo Kecamatan Pacitan. Kemudian di belakang pasar Arjosari, Desa Nggayuhan, Karangrejo dan Karanggede Kecamatan Arjosari.

Kepada masyarakat Pak In, sapaan Bupati mengatakan bahwa secepatnya kondisi yang membuat warga was-was tersebut dapat segera diatasi. Namun disisi lain masalah sungai bukanlah kewenangan Pemda tetapi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

Beruntung BBWS telah menggelar kaji cepat kondisi erosi di Desa Manten, dan gambar yang diambil oleh tim sudah mendapatkan verifikasi pemerintah pusat, kemungkinan bronjong yang dibutuhkan sepanjang 400 meter akan segera dipasang. “Dana bisa diambil dengan mekanisme, kita tunggu saja,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan di kesempatan yang sama.

Pak In dihadapan warga juga menyampaikan  akan terus melakukan berbagai upaya sehingga masalah semua bencana segera ditangani. Karena dirinya mengaku khawatir tatkala turun hujan dengan intensitas tinggi.

Upaya pengalihan aliran sungai juga menjadi perhatian dan harus segera dilakukan pihak terkait, ditambah mengupayakan pembangunan jembatan Trobakal. “Daerah pomo duwe duit lan kewenangan wes tak garap dewe,” ungkap Dia.

Hingga artikel ini ditulis, rombongan Bupati melanjutkan kegiatan di Kecamatan Bandar, melihat langsung kondisi masyarakat yang terdampak longsor di Desa Bangunsari, Petungsinarang, Bandar dan meninjau jembatan ambrol di Desa Jeruk. Pada kesempatan tersebut Pak In juga berkesempatan memberikan bantuan berupa paket sembako, makanan siap saji, terpal dan selimut kepada para korban. (Budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Tenang dan Waspada; Curah Hujan Meningkat Sepekan Ke Depan

Prakiraan cuaca yang dirilis Badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) menunjukan peningkatan intensitas hujan khususnya di Kabupaten Pacitan selama sepekan ke depan. Hal tersebut berdampak langsung seperti di lokasi Waduk Tukul di Desa Karanggede dan Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari yang membuat jembatan Trobakal putus. “Bersyukur, air tidak sampai masuk ke rumah,” kata Putatmo Sukandar Camat setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Didik Alih Wibowo menyampaikan peningkatan volume air di sungai grindulu seperti video yang viral di sosmed kemarin (02/03/2020) tersebut masih dalam kondisi normal dan tidak perlu disikapi berlebihan. “Namun kami bersama seluruh unsur relawan tetap waspada,” ujarnya (03/03/2020) kepada Diskominfo Pacitan.

Disamping itu BPBD telah melakukan berbagai langkah preventif, salah satunya menyiagakan tim BPBD, dilanjutkan menyiagakan seluruh relawan baik dari unsur pemerintah, TNI, Polri dimulai dengan memberikan pemahaman terhadap update informasi.

Dilanjutkan pergerakan seluruh relawan menuju pos-pos penting guna menambah kesiapsiagaan jika intensitas hujan terus meningkat. Belum cukup sampai disitu, BPBD yang telah terafiliasi dengan tim siaga banjir dan longsor di kecamatan melakukan komunikasi guna memantau seluruh perkembangan yang ada di Kabupaten Pacitan. “Jika dibutuhkan kapanpun seluruh relawan siap diaktifkan,” tambah Didik.

Menyikapi berbagai informasi yang beredar di sosmed, masyarakat diharap untuk tetap tenang meski kewaspadaan perlu tetap ditingkatkan. Pemerintah akan berupaya maksimal melayani masyarakat, utamanya akses masyarakat akan menjadi prioritas, karena Negara harus hadir di semua kondisi. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Saatnya Kompak Hadapi Demam Berdarah

Sepertinya urusan kebersihan rumah dan lingkungan ogah dikesampingkan, apalagi di bulan Januari dan Februari dengan musim seperti ini, Aedes Aegypti si pembawa Dengue merajalela.

Jika dibiarkan keadaan dapat berubah menjadi runyam, ditandai naiknya status Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti pada 2015 silam yang berisiko mengancam korban jiwa.

Jangan biarkan air menggenang dimanapun, itu bisa menjadi media nyamuk berkembangbiak, dimulai dari telur dan tak lama menjadi jentik. Sementara di baju yang menggantung, vas bunga atau dibalik pigura juga harus diperhatikan, karena tempat tersebut persembunyian yang nyaman para indukan.

Sekali lagi tak ada cara paling ampuh kecuali bahu membahu melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) untuk menghadapi siklus tahunan Demam Berdarah Dengue (DBD) ini.

Seperti yang dilakukan masyarakat Temon, Ploso, Pacitan sore ini (27/02/2020). “Kita juga akan melakukan PSN di sekolah-sekolah,” kata Bupati Pacitan Indartato yang berkesempatan hadir di acara itu.

Sebagaimana rilis akun resmi Pemkab Pacitan bersama Dr. Eko Budiono, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan bahwa Fogging bukan cara terbaik membasmi nyamuk demam berdarah. Karena hanya akan membuat nyamuk menjadi resisten (Kebal), bahkan pada obat nyamuk sekalipun.

Keadaan tersebut harus dimengerti dan dipahami  seluruh komponen Masyarakat Kabupaten Pacitan sebelum keadaan berubah. Hanya karena kebersihan rumah dan lingkungan yang acap kali dikesampingkan. “Menjaga kebersihan tidak harus dilakukan saat menunggu banyak kasus DBD, tapi setiap waktu,” pungkas Bupati. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Tim Terbaik Se Eks Karisidenan Madiun, Wonogiri Dan Gunungkidul Rebutan Piala Bupati

Sebanyak 33 tim voli Se Eks Karisidenan Madiun, Wonogiri dan Gunungkidul akan berlaga merebutkan piala bergilir Bupati Pacitan Indartato di Turnamen Bola Voli OSIS XX SMAN 1 Pacitan, event tahunan tersebut merupakan rangkaian Hari Jadi Kabupaten Pacitan (Hajatan) Ke-275.

Andra Al Kahfi Nasution, Ketua Penyelenggara menyampaikan Turnamen Bola Voli OSIS akan digelar di Gor Pacitan mulai hari ini (26-29/02/2020). Selain piala bergilir, panitia juga menyiapkan uang pembinaan dengan total sebesar 16 juta rupiah.

“Kegiatan ini penting dilakukan, sebagai upaya kreatif kami dalam pembentukan karakter individu pada bidangnya masing-masing,” kata Andra.

Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo yang berkesempatan hadir dan membuka secara resmi kegiatan tersebut memahami olahraga bola voli sangat digemari semua kalangan di Kabupaten Pacitan. Tak jarang dari kegandrungan tersebut membuahkan berbagai piala bergengsi baik di kancah regional dan nasional.

“Kegiatan ini harus terus dilaksanakan untuk menemukan bibit unggul baru atlet masa depan yang akan mengharumkan Kabupaten Pacitan,” kata Yudi. Selain itu olahraga juga sebagai sarana silaturahmi antar masyarakat dan pemerintah dan memperkokoh persatuan dan kesatuan. (budi/mg/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).