Diaspora Pacitan Berkumpul “Urun Rembuk” Srawung Sedulur Pacitan

Menghadirkan diaspora Pacitan, Srawung Sedulur Pacitan dalam rangka Hari Jadi ke-277 Kabupaten Pacitan berlangsung gayeng dan meriah. Animo masyarakat untuk turut serta berpartisipasi dalam acara dengan tema Rembuk Bareng Makmurake Pacitan itu sangat tinggi. Bukan hanya yang tinggal di Pacitan namun juga diluar daerah bahkan luar negeri.
Srawung Sedulur Pacitan digelar secara daring mengingat situasi dan kondisi pandemi yang saat ini masih melanda. Srawung Sedulur Pacitan bisa diikuti melalui media Zoom serta kanal youtube Pemkab Pacitan. Hadirnya putra-putri terbaik Pacitan menjadikan srawung Sedulur Pacitan ini semakin bermakna. Beberapa diantaranya adalah tokoh-tokoh nasional seperti, Prof. Haryono Suyono mantan menteri BKKBN dan Sutarto Ali Musa mantan Direktur Perum Bulog.
Srawung sedulur Pacitan menghadirkan 3 narasumber utama yakni, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Anggota DPR RI Edhi Baskoro Yudhoyono (EBY) serta Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Animo peserta sangat luar biasa ini menjadi bukti bagimana rasa memiliki Pacitan itu sangat besar,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memulai acara.
Mas Aji membuka Srawung Sedulur Pacitan dengan memaparkan kondisi dan situasi serta potensi Kabupaten Pacitan. Dihempas badai pandemi, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pacitan sempat mengalami kontraksi. Pengangguran dan kemiskinan pun terdorong naik. Namun bupati muda itu optimis dan akan berupaya berikhtiar guna memulihkan perekonomian Pacitan melalui potensi yang ada.
Beragam pendapat dan masukan pun disampaikan oleh para peserta Srawung Sedulur Pacitan. Mas Ibas misalnya mengajak warga Pacitan yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia bahkan luar negeri untuk bersama-sama memikirkan Pacitan. Hal serupa juga disampaikan Prof Haryono Suyono. Sebagai putra daerah yang telah lama malang melintang, mantan menteri BKKBN itu optimis yang muda akan lebih mampu membawa Pacitan ke arah lebih baik.
Sementara, Agus Harimurti Yudhoyono berpendapat diaspora Pacitan dimanapun harus bisa menjadi agen promosi bagi Pacitan. (Prokopim / Pemkab Pacitan)

Bupati Pacitan Beri Penghargaan Untuk Pendonor Darah Sukarela

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memberikan penghargaan kepada para pendonor darah yang telah sukarela mendonorkan darahnya untuk kemanusiaan. Bukan sekali dua kali, para penerima penghargaan adalah pendonor darah sukarela yang aktif 100 kali, 75 kali dan 50 kali donor.
Mas Aji menyerahkan penghargaan tersebut bersamaan dengan acara donor darah dan seminar thalasemia dalam rangka Hari Jadi ke-277 Kabupaten Pacitan di Pendopo Kabupaten, Senin (14/02).
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pendonor yang selama ini rutin dan aktif mendonorkan darahnya untuk sesama. Apresiasi juga diberikan kepada Perhimpunan Donor Darah Indonesia Kabupaten Pacitan (PDDI ) atas kerja kerasnya selama ini dan berharap donor darah meningkat untuk memenuhi kebutuhan.
“Saya mendoakan kepada panjenengan para pendonor sehat selalu. Insyaa Allah dengan berbagi setetes darah tidak membuat kesehatan berkurang justru sebaliknya akan semakin sehat,” katanya.
Selain pemberian penghargaan kepada para pedonor, juga dilaksanakan seminar thalasemia dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang sebab akibat penyakit kelainan darah tersebut kepada masyarakat. Sekaligus, memberikan support kepada penderita thalasemia agar tetap semangat dalam menghadapi tantangan dan cobaan. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)