Bupati Pacitan Inginkan Perguruan Tinggi Ciptakan Wilayah Binaan KKN Yang Berkelanjutan

Kabupaten Pacitan memiliki banyak potensi yang masih membutuhkan sentuhan pembinaan dari berbagai pihak. Salah satunya peran universitas melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah lembaga perguruan tinggi serta Perangkat Daerah dalam rangka Pemetaan Pelaksanaaan Program KKN di Kabupaten Pacitan, (27/06/2022).

Kehadiran mahasiswa KKN di Pacitan menurutnya sangat membantu dalam turut serta mengembangkan potensi Pacitan. Bahkan orang nomor satu di Pacitan itu menginginkan setiap universitas yang melaksanakan program KKN di Pacitan memiliki satu wilayah binaan yang berkelanjutan. Sehingga, apa yang sudah menjadi perencanaan bisa tergarap maksimal.

“Mari bareng-bareng dan jangan canggung untuk komunikasi dengan kami, Insya Allah kami sekarang lebih terbuka kami lebih siap dengan masukan-masukan,” katanya.

Pemerintah daerah kata Bupati sangat membuka diri bagi perguruan tinggi yang akan menempatkan mahasiswanya untuk program pengabdian masyarakat. Mas Aji mengajak semuanya saja termasuk peran akademisi untuk bersama-sama membangun Pacitan yang lebih baik.

“Tidak hanya di KKN, di berbagai hal kami juga menyampaikan, Pacitan jadikan Laboratorium panjenengan untuk tempat survei dan sebagainya,” katanya kembali.

Rencana KKN mahasiswa di Kabupaten Pacitan terdiri dari 9 tema antara lain pendidikan, desa digital, pengembangan UMKM, pertanian dan peternakan, desa wisata, tanggap bencana, industri, infrastruktur dan kesehatan. Sebaran lokasi KKN sendiri hampir merata di wilayah Kabupaten Pacitan. (Prokopim Pacitan/ Pemkab Pacitan)

KKN UGM; Bupati “Kolaborasi Dengan Masyarakat Pasti Sangat Indah”

Ada wajah sumringah dan penuh kreatifitas dari masing-masing mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten Pacitan pada tahun ini, periode Juli-Agustus 2022.

Selama 50 hari, mahasiswa yang berjumlah 150 peserta ini akan mengabdikan diri di 5 kecamatan, membantu masyarakat dan desa mengembangkan diri pada masing-masing potensinya.

Semangat ini akhirnya menyubilim bersama mimpi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, UGM sebagai pionir KKN terus membuktikan dirinya menjadi satu dengan masyarakat, di samping komitmen khusus terhadap Kabupaten Pacitan.

“Pacitan perlu adanya pendampingan, meski tidak harus setiap waktu. Tetapi harus berkesinambungan,” kata Mas Aji saat Penerimaan peserta KKN Tematik UGM di Pendopo, (25/06).

Di Kesempatan itu pihaknya menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Pacitan, terutama soal kesadaran masyarakat terhadap potensi yang dimiliki. Mas Aji menegaskan perlu adanya dorongan dan kreativitas mahasiswa.

Selebihnya Bupati berharap tuan rumah KKN UGM dapat bersinergi dan kolaborasi secara epic, sehingga akan melahirkan poin-poin positif yang membangun dan bermanfaat sembari wajib meluangkan waktu menikmati keindahan alam Pacitan.

“Kenalilah Pacitan lebih Jauh, dan temukan keunikannya,” pungkas dia. (PemkabPacitan)

 

Menjadi Rujukan PKL dan Magang; Kadiskominfo “Ini adalah amanah”

Arus digitalisasi diera modern mengharuskan seluruh lapisan masyarakat mengikuti perkembangan zaman.

Pergeseran yang cepat dari 3G, 4G kemudian 5G adalah pondasi, yang berperan sebagai support agar masyarakat turut berlari mengikutinya. Serta dapat cerdas menjadi bagian abad digital.

Terkait fenomena tersebut Kepala Diskominfo Pacitan Bambang Marhendrawan pada 20/06/2022 menjelaskan, hal ini ditandai dengan kesiapan masyarakat serta pemerintah dalam mengaplikasikannya di kehidupan sosial keseharian.

Peserta PKL tengah mengikuti tes oleh tim pembimbing, sebelum mereka dikirim ke desa dan kelurahan di Kabupaten Pacitan.

Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Pacitan turut mewujudkan visi Bupati tentang tercapainya Pacitan yang bahagia dan sejahtera. Sehingga jaman yang serba digital dapat diterima serta diterapkan dengan baik.

Sebagai upayanya Pemerintah melalui Diskominfo Pacitan mendukung program pemerintah yakni Merdeka Belajar. Selain teori anak harus dapat mengembangkan keilmuannya secara real di masyarakat.

“Anak anak Praktek Kerja Lapang (PKL) yang kita terima dari Bidang TIK ini nantinya harus membawa perubahan dalam bidang IT, khususnya pada program pemerintah kita yakni Sistem Informasi Desa,” terang Bambang.

Menyiapkan SDM yang mahir dan paham digital menjadi ranah khusus yang kini disentuh Diskominfo Pacitan melalui peran anak-anak praktek.

“Tugas kita menjadi wakil Pemda sebagai ruang pembelajaran,” tandasnya.

Menyuguhkan kondisi lapang yang sesungguhnya untuk anak belajar dan memahami dalam menerapkan keilmuannya adalah tanggung jawab bersama, termasuk Diskominfo. (Pemkab Pacitan)

Cegah Stunting Cegah Pernikahan Dini

Penanganan stunting kembali mendapat penekanan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji ketika memberikan pembinaan kepada kader Pembantu Penyuluh KB desa (PPKBD Dan Sub PPKBD) se-wilayah kecamatan Arjosari. Mas Aji berharap betul peran dari para kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) tersebut, mengingat perannya yang sangat strategis dimasyarakat.

“Stunting itu tidak ada obatnya yang kita butuhkan adalah kesadaran bersama dan itu tidak perlu mahal. Saya senang ada kader yang bisa memanfaatkan bahan bahan lokal untuk dijadikan makanan murah, enak tapi terpenuhi gizinya,” kata bupati.

Adanya inovasi murah dan mudah lanjut bupati, menjadi salah satu upaya mencegah kasus stunting. Karena dengan kemudahan itu masyarakat tidak kesulitan mengaplikasikanya . Tentu, dengan tidak menafikkan perlunya memberikan sosialisasi menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya kepada calon orang tua tentang pentingnya merencanakan pernikahan.

” kita masih punya permasalahan tentang pernikahan dini. Ini penting karena nikah dini akan berdampak terhadap stunting,” sambung Bupati.

Banyak dampak yang muncul akibat nikah dini. Selain belum siap secara psikologi nikah dini juga sering dikaitkan dengan kemampuan ekonomi. Jika hal tersebut abai maka dampaknya sangat besar, salah satunya timbul stunting. Untuk itu Mas Aji berharap betul peran kader PPKBD dan Sub PPKBD untuk mewujudkan program Bangga Kencana.

Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan paket leaflet KKA dan Cegah Stunting kepada kader PPKBD dan Sub PPKBD se Kecamatan Arjosari serta bantuan asistensi sosial penyandang disabilitas dari APBD Provinsi sebanyak 6 orang. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Ngantor Di Kecamatan Arjosari Bupati Langsung Tinjau Infrastruktur Terdampak Bencana

Hari ini, Kamis (24/06/2008) Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji kembali menggelar agenda ngantor di kecamatan. Kali ini Mas Aji mengendalikan roda pemerintahan dari bumi santri Kecamatan Arjosari.

Mengawali agenda ngantor di Kecamatan Arjosari, Bupati langsung melakukan aksi turun lapangan. Orang nomor satu di Pacitan itu melakukan peninjauan ke dua titik lokasi infrastruktur terdampak bencana. Titik pertama adalah tanggul pengaman di wilayah Desa Sedayu. Di lokasi tersebut terdapat abrasi bibir sungai sepanjang kurang lebih 30 meter yang mengancam keberadaan talud pengaman.

“Talud ini sangat vital mas karena kalau sampai pengaman ini jebol maka aliran sungai akan mengancam sawah dan permukiman,” terang warga setempat.

Tidak sampai disitu, Bupati Pacitan melanjutkan pemantauan ke Desa Mlati untuk melihat jembatan rusak terdampak banjir. Meski sudah ada penanganan darurat namun jembatan yang menjadi akses warga tersebut butuh penanganan segera.

“Tadi kita sudah diskusi kecil dengan pak kepala desa dengan Kepala PU PR untuk mencari solusi terbaik dan kita akan upayakan bersama sama,” kata Bupati.
Usai melakukan peninjauan bupati langsung menuju Kantor Kecamatan Arjosari untuk menjalankan serangkaian aktivitas. Salah satunya adalah melakukan pembinaan kepada IMP kader PPKBD dan Sub PPKBD se-Kecamatan Arjosari. Bumi santri Arjosari sendiri merupakan titik ke 11 dari rangkaian agenda ngantor di kecamatan bersama bupati.(Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)