Bimtek Transformasi Menuju KIM Digital Bareng Kominfo

Transformasi digital sebagai kebijakan strategis pemerintah pusat harus diterjemahkan hingga ke daerah. Untuk itu, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai mitra strategis Kominfo harus siap bertransformasi secara digital dalam penyebaran informasi terutama kepada khalayak diakar rumput.

Harapan itu disampaikan Bambang Gunawan, PLT Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik mewakili PLt Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (DJIKP) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI saat memberikan sambutannya pada Bimbingan Teknis (Bimtek) KIM dengan tema : Transformasi Menuju KIM Digital. Kamis, 17/06/2021.

“Kita semua harus bersiap bertransformasi menjadi sumber daya manusia yang melek digital. KIM sebagai mitra strategis Kominfo harus menjadi garda terdepan dalam melakukan deseminasi informasi hingga ketingkat akar rumput,” harapnya.

Diakui Bambang, saat ini ada sekitar 2.399 KIM tersebar diseluruh Indonesia. Dari sejumlah itu kedepannya perlu dipetakan karakteristiknya masing-masing. Sehingga potensi yang dimiliki oleh KIM bisa dimaksimalkan sesuai dengan perannya dalam pelaksanaan desiminasi informasi publik.

“Melalui pemetaan karakteristik KIM tersebut diharapkan bisa dilihat seberapa banyak KIM yang sudah bertransformasi kearah digital. Artinya didalam aktifitas yang dilakukan baik dalam menjalankan usahanya maupun aktifitas komunikasi publik apakah sudah memanfaatkan tehnologi informasi dengan baik,” imbuhnya.

Dirinya juga berharap, hendaknnya dimasa pandemi saat ini, KIM lebih bisa berkiprah dalam menyeimbangkan informasi yang terjadi disekitarnnya. “Pandemi ini harus menjadi momentum bagi KIM untuk lebih aktif dan peka terhadap informasi. Menjadi garda terdepan dan pertama apakah informasi itu benar, Hoack atau bukan,” ujarnya.

Tak lupa Bambang juga berpesan kepada peserta agar melalui Bimtek KIM 2021 seluruh peserta dapat memahami dan memafaatkan dengan optimal sehingga mendukung upaya transformasi KIM menuju KIM digital. ” Serap ilmu dari seluruh narasumber agar pengetahuan dan kompetensi anggota KIM dapat meningkat sehingga siap menghadapi arus digitalisasi yang ada didepan mata,” pungkasnya.

Bimtek virtual KIM dengan tema : Transformasi Menuju KIM Digital ini diselenggaran oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (DJIKP) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.

Bimtek yang digelar selama 2 hari, 17-18 Juni 2021 ini menghadirkan narasumber sejumlah praktisi media diantaranya : Alfito Deannova Gintings Direktur konten PT. Trans Digital Media (Detik Network), Wisnu Wisdiantoro Wartawan Foto Kompas, Thomas Herda Konten Kreator/ Youtuber Indonesia dan sejumlah praktisi media sosial.

Dalam Bimtek KIM kali ini, KIM Pena Pacitan dan 11 KIM di Jawa Timur ditunjuk menjadi peserta Bimtek yang digelar di di Salah satu hotel kawasan wisata senggigi, Batulayar, Lombok Barat, secara daring dan disiarkan langsung melalui chanel resmi Youtube : Ditjen IKP Kominfo. (Diskominfo Pacitan)

Anggota KIM Pena Kabupaten Pacitan mengikuti kegiatan Bimtek virtual KIM dengan tema : Transformasi Menuju KIM Digital yang diselenggaran oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (DJIKP) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI di Ruang Sistem Informasi Desa (SID) desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan.

Diskominfo Wonogiri Ngangsu Kawruh ke Diskominfo Pacitan

“Karena KIM Pena, yang terbaik,” kata Heru Nur Iswantoro Sekretaris Dinas Diskominfo Kabupaten Wonogiri menjawab pertanyaan anggota KIM Pena usai Sharing Implementasi Peran Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) di Diskominfo Pacitan, Studio Radio Suara Pacitan serta KIM Pena Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan kemarin 28/11/18.

Rombongan yang berjumlah 34 orang tersebut memilih Diskominfo Pacitan Karena mempunyai banyak prestasi baik berperan dalam melayani keterbukaan informasi Publik KIP, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID maupun Kelompok Informasi masyarakat KIM yang sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2018.

Ada beberapa perbedaan pada KIM yang berada di Pacitan dan Wonogiri, salah satunya yakni KIM Wonogiri masih berpaku pada atasan, atau masyarakat belum mempunyai inisiatif dalam memberdayakan informasi desa.

“Semoga ini menjadi jalan bagi kami untuk memajukan Diskominfo Wonogiri dalam memberdayakan KIM, PPID dan yang lain seperti Diskominfo Pacitan, untuk melaksanakan keterbukaan informasi, mengingat semua dibutuhkan untuk keterbukaan informasi,” harap Heru. (DiskominfoPacitan).

Sisihkan Kediri dan Mojokerto, Pacitan Raih Juara LCCK KIM Jatim

JUARA LOMBA. KIM Pena Pacitan berhasil meraih juara I Lomba LCCK Jatim. (Foto: Dok KIM Pena)

Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Pena dari Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan, Pacitan berhasil menjadi juara babak penyisihan Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) KIM Tingkat Provinsi Jawa Timur Grup B yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur pada Selasa (7/8/2018) kemarin di Mangrove Information Centre Rungkut, Kota Surabaya.
Anggota KIM Pena Pacitan, Frend Mashudi saat dihubungi Pacitanku.com pada Rabu (8/8/2018) di Pacitan menuturkan bahwa KIM Pena dari Kabupaten Pacitan mendapatkan nila tertinggi 243,68 menyisihkan KIM KPG Labu Ngasem, Kediri nilai 226,63, KIM Gayatri Kota Mojokerto 212,63 dan KIM BL Jaya Kabupaten Sampang dengan nilai 206,70.
Atas raihan tersebut, KIM Pena Pacitan berhasil mendapatkan penghargaan berupa piala dan uang pembinaan senilai Rp 5 juta. “Sesuai Tagline kami ‘berbagi cerita bersama warga’ KIM Pena merupakan medium interaksi saling berbagi informasi dengan warga, tempat yang diharapkan mampu menghadirkan kebebasan berekpresi, membuka ruang-ruang yang tersekat menjadi altar bagi lahirnya pemikiran-pemikiran kreatif dan terbuka,”kata dia.
Frend menceritakan sejarah lahirnya KIM Pena di Desa Ngumbul berawal dari pemberlakuan UU 6 Tahun 2014 tentang Desa, berbagai prakarsa-prakarsa inovasi bermunculan dari komunitas masyarakat. Beranggotakan tiga orang, yakni Frendh Mashudi, Miskun dan Mujari, KIM Pena yang lahir tanggal 16 Desember 2015 mengambil inisiatif untuk mengambil peran inovasi masyarakat. “Peran pemberdayaan, karena kami berpandangan desa merupakan ruang interaksi, aula besar yang didalamnya memiliki resources, tatanan, identitas, konstruksi, penyangga bagi keberlangsungan pembangunan,”ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang juga seorang penulis buku ini berharap KIM Pena menjadi agen informasi untuk masyarakat desa Ngumbul khususnya dan dunia pada umumnya serta ikut berperan aktif dalam pengembangan kehidupan kemasyarakatan di desa Ngumbul. “Kehadiran KIM Pena ini juga mendapat suport sepenuhnya dari Diskomnfo Kabupaten Pacitan dengan menyediakan domain dan hosting bagi KIM PENA di laman www.kimpena.kabpacitan.id,”kata dia. (kimpena/pacitanku/diskominfopacitan)