Pilih Lokasi Depan Museum SBY*ANI, Tancorp Siap Bangun Hotel Bintang Lima

Impian Pemerintah Kabupaten Pacitan menghadirkan hotel berbintang yang nampaknya akan terwujud. Hadirnya tim ekspedisi dan survei dari Tancorp sebagai calon investor beberapa waktu lalu menghasilkan hasil yang menggembirakan.

Dalam kunjungan serta survei yang dipimpin langsung oleh sang pemilik Hermanto Tanoko, Tancorp akhirnya tertarik untuk berinvestasi membangun hotel bintang lima di bumi berjuluk Paradise of java ini. Dari beberapa lokasi yang ditawarkan Pemkab Pacitan, Tancorp menjatuhkan pilihan di area depan Museum dan Galeri Seni SBY*ANI Kelurahan Ploso.

“Pihak Tancorp memilih lokasi depan Museum dan Galeri Seni SBY*Ani karena lokasinya yang strategis dekat museum tidak jauh dari pusat kota serta dekat dengan pantai,” terang Kabag Prokopim Setda Pacitan, Luthfi Azza Azizah.

Pembangunan hotel yang akan berdiri di lahan seluas kurang lebih 11 ribu meter persegi tersebut akan dimulai tahun 2026. Pembangunan mega proyek tersebut ditargetkan rampung dalam satu tahun dan diharapkan bisa beroperasi pertengahan tahun 2027. Hotel dengan standar bintang lima ini sendiri memiliki nilai investasi fantastis hingga mencapai 100 miliar rupiah.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji sangat gembira menyambut hadirnya investor yang akan membangun hotel berkelas internasional di Pacitan. Kehadiran hotel berbintang ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi daerah serta dibukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

“Hadirnya hotel berbintang tentunya akan memberikan efek multipemain yang positif.mendukung sektor pariwisata, bahkan mendorong kelas nasional dan internasional sehingga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Pacitan,” kata Bupati.

Lebih lanjut Bupati berharap kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta mendukung iklim investasi di Pacitan dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar. Tancorp sendiri tertarik membangun hotel berbintang lima di Pacitan sebagai penunjang pariwisata di tanah kelahiran Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tengah berkembang pesat. (pemkabpacitan)

Menembus Dimensi waktu, Masa Lalu, Sekarang Dan Masa Depan

Tari Sekar Klayar menghantarkan suasana Peresmian Museum dan Galeri SBY*Ani usai melewati masa 3,5 Tahun pembangunan.

Malam ini, bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI Ke-78 Tahun, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden RI Ke-6 meresmikan satu tanda rekam jejak pengabdian seorang putra terbaik dari kota kecil di Pacitan hingga kancah internasional. Berupa Museum Dan Galeri SBY*Ani.

Inilah kali pertama SBY berbicara di depan khalayak, termasuk awak media setelah kurun waktu lebih dari tiga tahun lamanya. Sungguh saat-saat yang indah bagi masyarakat Pacitan, dan Indonesia dan tentu bagi SBY serta Keluarga.

“Banyak yang bertanya kepada saya, Anda ingin dikenang seperti apa, tanya media baik dalam dan luar negeri. Cukuplah saya di ingat bahwa ada anak dari Pacitan yang kemudian mengabdi sebagai prajurit, politikus, pemerintahan dan kembali ke masyarakat,” terang Presiden Ke-6 tersebut (17/08/2023).

SBY juga kembali berkisah, bagaimana pada masa-masa tersebut saat ia mendapat mandat dalam memimpin bangsa tidak jarang melewati keadaan yang tidak mudah. Bagi dia terpenting, bahkan hingga ia sampai pada puncak adalah selalu berpegang pada jalan penyelesaian masalah yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tetapi seyogyanya ada tiga memori yang ingin dirinya tampilkan pada megahnya museum yang ia gagas bersama mendiang Ani, istrinya. Meski ia tidak sepenuhnya membenarkan museum habis pada nuansa romantisme masa lampau semata.

SBY ingin memvisualisasikan proses dirinya menjadi seorang pemimpin bangsa yang besar, dengan cara yang benar. Dalam proses menuju, memegang amanah dan cara di setiap menghadapi setumpuk permasalahan bangsa.

“Dalam mengemban misi, kita selalu memilih menggunakan cara yang patut, cara untuk mencapai sebuah tujuan, kita tidak memilih cara yang tidak patut,” kenangnya di hadapan para undangan termasuk Wakil Presiden RI pada masa SBY, Jusuf Kalla dan Boediono serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan II, juga tampak beberapa tokoh penting seperti Anies Baswedan turut hadir dalam agenda tersebut.

Dalam perjalanannya bersama wakil dan kabinet yang ia pimpin, SBY selalu teguh dalam pendirian, bertumpu pada konstitusi, pranata hukum, kaidah dan nilai-nilai demokrasi. Meski tak mudah, tetapi jalan tersebut ia nilai lebih berkah.

Setelah peresmian, masyarakat dapat berkunjung dan menikmati langsung tiga memori seorang SBY, serta menikmati selera seni sang Istri Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono). Disajikan juga ratusan buku bacaan utama SBY, bahkan dipajang lukisan, karya puisi dan lagu ciptaan Presiden RI Ke-6 SBY. (PemkabPacitan).

 

BESbswy