![](https://pacitankab.go.id/wp-content/uploads/28-diskominfo1-480x320.jpeg)
Kepak Sayap, Pacitan; Penyangga Candi Borobudur
![](https://pacitankab.go.id/wp-content/uploads/28-diskominfo1-480x320.jpeg)
Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Pacitan Efi Suraningsing Indrata Nur Bayuaji membagikan tips sehat kepada para ibu hamil (Bumil) di Desa Bandar Kecamatan Bandar. Istri Bupati Pacitan itu dengan penuh semangat mengajak para ibu hamil untuk menjaga hati dan pikiran untuk tidak stres demi menjaga kandungan.
“Ibu kalau hamil harus bahagia biar makannya enak, makan yang bergizi agar kehamilan kuat dan sehat”, ujarnya.
Ibu dari Pinayung Baskara Putri Azzahra itu berharap orang tua terutama ibu memperhatikan tumbuh kembang anak. Memberi gizi yang berimbang mulai dari masa kehamilan, balita hingga dewasa. Hal ini penting agar anak tumbuh sehat sehingga tidak ada lagi kasus stunting. Yaitu, suatu kondisi gagalnya tumbuh kembang anak yang menyangkut pertumbuhan tubuh dan otak disebabkan oleh kekurangan gizi dalam waktu lama.
Masalah stunting menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, bukan hanya menjadi masalah ibu hamil tapi masalah bersama. Namun demikian, memutus mata rantai stunting dapat dimulai dari para ibu. Yakni, dengan mempersiapkan dan menjaga kehamilan untuk tetap sehat sampai melahirkan. Generasi berikutnya harus tahu apa dan kenapa ada stunting agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
“Saya mohon setelah melahirkan tolong jangan abaikan anak berikan ASI yang cukup”, katanya lagi.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan mendampingi Bupati Pacitan mengunjungi warga stunting diwilayah Kecamatan Bandar.Dalam kesempatan itu diserahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK). (HumasPacitan/Diskominfo Pacitan)
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan mendampingi Bupati Pacitan mengunjungi warga stunting diwilayah Kecamatan Bandar.Dalam kesempatan itu diserahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Titik kedua program kerja Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di Kecamatan Bandar, hari ini (24/05) adalah melihat langsung kondisi masyarakat stunting di Dusun Sono, Desa Bangunsari.
Di dusun yang menyimpan panorama Kabupaten Ponorogo dan Wonogiri tersebut setidaknya terdapat 5 masyarakat yang mengalami stunting, dan perlu memperoleh dukungan langsung Pemda Pacitan.
Bupati menegaskan, penyelesaian kasus stunting di Kabupaten Pacitan harus harus melibatkan seluruh pihak, sehingga pemberantasan stunting ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Secara konkrit bersama Perangkat Daerah (PD) melakukan pendampingan, memantau perkembangan khususnya yang masih balita,” kata Mas Aji.
Selain memberikan berbagai program bantuan dirinya juga akan menggelontorkan berbagai program edukasi sehingga pola hidup masyarakat di Dusun Sono maupun tempat lain di Pacitan bisa berangsur-angsur teratasi.
Sebenarnya masalah stunting di Kabupaten Pacitan tidak dalam kondisi yang memprihatinkan, atau dibawah prevalensi stunting 20 persen dari jumlah seluruh balita yang melakukan pengukuran, atau masuk dalam kategori ringan.
Sesuai data Dinas Kesehatan angka stunting di Dusun Sono dan Spring sebenarnya tidak terlalu tinggi dibanding dusun dusun lain di Desa Bangunsari. Dari 41 balita yang terindikasi stunting Dusun Sono terdapat 4 balita dan Dusun Spring hanya 1 sedangkan sisanya tersebar.
Namun demikian, masalah tersebut tetap harus menjadi fokus Mas Aji dan seluruh jajaran, selain tetap fokus terhadap Covid-19, peningkatan infrastruktur dan pendidikan. (Diskominfo Pacitan)
Inilah panorama bentang alam yang indah dimaksud, terhampar lanskap Kabupaten Ponorogo menjadi satu keindahan tersendiri, apa lagi menurut Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di sela kankernya di Kecamatan Bandar (24/05), sunrise adalah waktu terbaik untuk menikmati karya Tuhan yang dimiliki Kabupaten Pacitan ini. Watu Dukun, Desa Tumpuk, Bandar. (DiskominfoPacitan).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan membuktikan komitmennya menyongsong opsi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri. Aturan yang tercantum dalam surat keputusan bersama itu menyatakan tiap sekolah wajib memberikan layanan belajar dengan tatap muka terbatas setelah seluruh pendidik dan tenaga kependidikan menerima vaksin Covid 19.
“Panjenengan khususnya guru-guru saya yakin njenengan sampun kangen untuk pembelajaran tatap muka”, tutur Bupati Indrata Nur Bayuaji saat memantau Vaksinasi guru di wilayah Kecamatan Bandar, Senin (24/05).
Menurut bupati upaya ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab terhadap program seratus persen vaksinasi untuk seluruh pendidik dan tenaga kependidikan. Karena hal tersebut menjadi salah satu syarat untuk dapat menggelar pembelajaran tatap muka dimasa pandemi seperti saat ini. Kendati demikian menurut Mas Aji, pihaknya masih menunggu aturan yang berkembang baik dari pusat maupun provinsi. Termasuk hasil keputusan dari Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Pacitan.
“Untuk itu kita persiapkan semuanya sedini mungkin. Mudah-mudahan dengan kerjasama yang baik seluruh guru di Kabupaten Pacitan dapat tervaksinasi”, lanjut bupati.
Bupati berharap stok dan suplai vaksin mampu memenuhi kebutuhan untuk vaksinasi para tenaga pendidik di Kabupaten Pacitan. Sesuai data Dinas Pendidikan serta Kementerian Agama Pacitan jumlah total guru sebanyak 11.273 orang. Dari jumlah itu yang sudah mendapatkan vaksin sebanyak 3.600 guru. Sedangkan 7.673 lainya akan diselesaikan bertahap. (HumasPacitan/diskominfo)