Pondasi Adem, Ayem Lan Tentrem Harus Ditingkatkan

Ada yang menarik yang disampaikan oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat Pisah Sambut Bupati Dan Wakil Bupati Pacitan, kemarin malam (21/05) di Halking, Pendopo Kabupaten.

Bupati Aji dihadapan mantan Bupati Pacitan Indartato dan Wakilnya Yudi Sumbogo berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan pondasi adem, ayem lan tentrem sebagaimana yang telah dibangun Indartato dan Sumbogo saat menjabat.

“Selebihnya kami berharap seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan lebih maju dan sejahtera,” kata Mas Aji, saat sambutannya seraya memohon Kabupaten Pacitan memperoleh perlindungan serta petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sementara Indartato pada kesempatan tersebut mengaku tersanjung dengan undangan tersebut, lebih jauh dirinya mengaku berbagai persoalan masih terbengkalai dan harus segera disikapi. Utamanaya adalah stunting baik di Kecamatan Bandar dan Ngadirojo. “Jika bisa segera hilang maka kemiskinan akan segera menurun di Pacitan,” ungkap Pak In.

Pada momentum itu Pak In juga memohon maaf kepada seluruh pihak jika saat menjabat sebagai Bupati ada hal yang tidak tepat. “Semoga ini dimaafkan. Dan saya berharap jalinan silaturahmi tetap ditingkatkan,” pungkas dia. (DiskominfoPacitan).

Di Saat Mahal Kedelai; Dinas Pertanian Pacitan Malah Panen Raya

Di tengah masa pandemi Covid-19, Kelompok Tani Sumber Rejeki yang berada di Desa Widoro Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan menggelar panen Raya Kedelai. Acara ini dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan Bambang Supriyoko bersama segenap staf jajaran Dinas Pertanian.

Panen secara simbolis tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas, yang disaksikan oleh Kepala Desa Widoro beserta segenap aparat desa setempat dan beberapa anggota kelompok tani serta para penyuluh pertanian Kecamatan Donorojo.

Areal pertanaman kedelai yang dipanen seluas 50 ha, ini merupakan kegiatan pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi hasil dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi Jawa Timur. Bantuan yang diberikan pada Kelompok tani berupa benih, pupuk NPK, Pestisida dan Rhizobium.

Berdasar hasil ubinan didapat hasil 2,5 kg polong kering, jika dikonversi jadi 14,7 kw/ha ose kering. Menurut ketua kelompok tani hasil tersebut sebenarnya belum optimal, pasalnya pada saat pertumbuhan generatif (pengisian polong) ketersediaan air sayangnya berkurang.

Kepala Dinas, dalam sambutannya mengatakan bahwa bantuan yang diberikan merupakan stimulan agar petani bergerak untuk selalu menanam kedelai, mengingat beberapa tahun terakhir luas areal tanam kedelai di Pacitan semakin menurun.

“Harapan ke depan petani mampu secara swadaya untuk memenuhi sarana produksi tanaman kedelai dan pada akhirnya semua anggota bisa gumuyu dengan hasil yang lebih baik, lebih lebih di masa pandemi ini, karena harga kedelai impor menjadi mahal dan terbatas sedang kebutuhan terus meningkat,” kata Bambang.

Dalam diskusi bersama petani usai panen raya, petani berharap pemerintah bisa memfasilitasi sarana pengairan berupa sumur pompa ataupun pipanisasi agar usahatani bisa lebih baik dan jangkauan areal pertanaman lebih luas lagi.

Sebenarnya di lokasi tersebut Sumber air ada bahkan cukup, hanya saja hingga saat ini sumber daya tersebut belum termanfaatkan secara optimal untuk lahan pertanian. Karena belum terinstallnya jaringan irigasi.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di tempat terpisah mengaku bersyukur dengan Raihan tersebut, ia berharap peningkatan produksi petani juga terjadi tidak hanya di Donorojo saja, namun juga di kecamatan lain. (DinasPertanianPacitan)

Pelayanan Kesehatan di 24 Puskesmas Harus Terus Ditingkatkan

Berbagai isu terkini di lini kesehatan mencoba disikapi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) saat kunjungannya ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, siang ini (20/05).

Disamping Sakda Pacitan Heru Wiwoho dan Kepala Bappeda Pamuji, berbagai permasalahan di seluruh puskesmas di 12 kecamatan hingga kini lebih banyak masih berkutat pada penanganan pandemi Covid-19.

“Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, bagaimana vaksin kepada guru benar-benar selesai tepat waktu,” kata dia (20/05) kepada DiskominfoPacitan.

Tak terkecuali pada bidang pelayanan, Mas Aji berharap seluruh masyarakat mendapatkan jaminan pelayanan terbaik dari seluruh petugas medis yang tersebar di 12 kecamatan.

Meski pihaknya sadar betul keberadaan petugas medis, khususnya Dokter dan Dokter Spesialis masih kurang hingga saat ini. “Tapi ingat kalau puskesmas tugasnya adalah upaya preventif, tapi masyarakat harus tetap mendapat pelayanan terbaik,” tegasnya.

Soal lain yang menjadi perhatian pemerintah adalah biaya retribusi pelayanan kesehatan yang masih mengacu pada Perda yang terbit Tahun 2010, membuat beberapa pihak menilai perlu untuk diperbaharui.

Namun situasi pandemi yang melemahkan perekonomian masyarakat Pacitan memaksa Mas Aji akan mempertahankan Perda tersebut. Hal itu supaya masyarakat tidak semakin kesulitan saat membutuhkan pelayanan kesehatan. (Diskominfo).

Bupati Aji; Pacitan Harus Jadi Smart Tourism Andalan Nasional

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji siang ini menandatangani nota kesepahaman Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Pada Kawasan Pariwiata Prioritas Nasional dan Kawasan Ibu Kota Negara Baru, di ruang zoom meeting, Pendopo Kabupaten Pacitan. Kamis (20/05).

Selain kabupaten Pacitan terdapat 47 Kabupaten/kota lain di Indonesia yang juga menandatangani kesepahaman serupa.

Program tersebut merupakan gagasan pemerintah pusat yakni Kementerian Kominfo bersama Kemendagri, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian PAN-RB, Kementerian Pariwisata dan Kantor Staf Presiden.

Usai penandatanganan Bupati mengaku bersyukur menjadi salah satu yang ditunjuk pemerintah pusat sehingga momentum yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional menjadi starting points melahirkan smart city di Kabupaten Pacitan.

Tujuannya jelas, ke depan Kabupaten Pacitan masuk dalam program Nasional sebagai smart tourism. “Ini tentu harus didukung dengan semangat dari Dinas Pariwisata dan instansi lain,” katanya.

Selebihnya Mas Aji, sapaan Bupati seluruh Perangkat Daerah untuk menyesuaikan program tersebut. “Yang pasti seluruh pihak butuh komitmen yang kuat,” tambah dia.
Eny Setyowati, Kepala Dinas Koperasi Dan UMKM Pacitan mengaku dalam waktu dekat pihaknya akan segera meningkatkan kualitas produk serta packaging para pelaku UMKM di Pacitan, supaya lebih menarik perhatian dan bisa bersaing di pasar-pasar, termasuk peningkatan keterampilan pada TI.

Kalimat senada juga terucap Andi Faliandra, Kepala Disparpora Pacitan, pihaknya sadar kemajuan pariwisata di Pacitan dikemudian hari harus didukung dengan peran media sosial secara masif dan berkelanjutan. “Pelatihan-pelatihan kepada pelaku pariwisata harus kita tingkatkan,” ujar Andi. (Diskominfo).

Pacitan Menuju Smart City

Bupati; Dorong Dindik Pacitan Berinovasi

Masih dalam suasana lebaran, tepatnya H+7, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji beserta Wakilnya Gagarin mengadakan rapat koordinasi bersama jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.

Beberapa hal menjadi perhatian Mas Aji dalam kunjungan tersebut, salah satunya ialah soal peningkatan kualitas pendidikan di Pacitan yang dibungkus dengan satu inovasi. “Pendidikan kita harus mengikuti tantangan zaman,” ucapnya usai rapat yang diikuti juga oleh Sekda Heru Wiwoho dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Pacitan, pagi ini (19/05).

Termasuk urusan Pendidikan tatap Muka (PTM), pihaknya memastikan berbagai persiapan harus segera selesai, utamanya adalah vaksinasi terhadap seluruh tenaga pendidik.
Secara detail proses vaksinasi pada lingkup tenaga guru di Kabupaten Pacitan tetap melibatkan Dinas Kesehatan. “Kami berharap komunikasi bersama Dinkes harus tetap terjalin baik,” harap Bupati.

Sementara inovasi yang nanti menjadi satu program kerja mendukung Visi dan Misi Bupati tersebut kata Daryono, Kepala Dindik Pacitan akan dilaporkan secara berkala kepada Bupati. “Inovasi tersebut untuk mempercepat program kerja beliau,” kata Daryono ditempat yang sama.

Secara detail inovasi yang bakal diterapkan oleh Dindik adalah peningkatan kreativitas terhadap siswa sehingga kualitas pendidikan di Kabupaten Pacitan nantinya benar-benar dapat mengentaskan kemiskinan di Pacitan. “Salah satu cara menghapus kemiskinan adalah meningkatkan kualitas pendidikan,” tambah Daryono. (Diskominfo)