Kejari Pacitan Luncurkan Program Speak Up, Dorong Masyarakat Berani Bicara Hukum

Berbicara soal hukum, terkadang masyarakat masih enggan, bahkan cenderung takut. Hal itulah yang mendorong Kejaksaan Negeri Kabupaten Pacitan (Kajari Pacitan), Jawa Timur meluncurkan program terbaru bernama speak up atau bicara terus terang.
“Program Speek up ini kita lakukan untuk mendorong masyarakat bisa berbicara soal hukum, karena kami melihat warga Pacitan ini masih minim yang mau berbicara tentang hukum,” ungkap Kepala Intelejen Kejari Pacitan, Mirzantio Erdinanda, Kamis (25/3/2021).
Dirinya berharap, Jika masyarakat mengetahui dan mau berbicara secara otomatis pelanggaran hukum di Kabupaten Pacitan lebih sedikit sekaligus ikut membantu mengawasi.
“Temanya bisa berubah-ubah sesuai perkembangan yang baru, sepertihalnya video pertama kami membuat dengan aktivis di Pacitan,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat pun, dia akan mencoba tokoh di Pacitan salah satunya Bupati Pacitan terpilih Indrata Nur Bayuaji untuk diajak speak up bersama Kejaksaan Negeri Pacitan. “Nanti bersama Bupati terpilih, ya agar mengetahui bagaimana harapan Pacitan ke depan juga,” jelasnya.
Pria yang sering disapa Bang Tio itu menerangkan, nanti setelah dari Kejaksaan menemukan orang yang diajak untuk Speak up ada tim kreatif tersendiri mendatangi untuk mengambil video dan beberapa pertanyaan yang telah di siapkan.
“Kita akan datang kepada orang itu, dan bertanya-tanya pemahaman tentang hukum sekaligus harapannya,” terangnya mengenai program Kejari Pacitan. (Diskominfo)

Vaksinasi Covid-19 Tahap Ke-II; Sementara Fokus Kota

Tahap ke-II vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pacitan kini telah memasuki lingkup Pemda Pacitan, ditandai dengan sosialisasi dan koordinasi bersama jajaran instansi lingkup pemkab maupun jajaran vertikal. Hari ini (25/03) di Pendopo Kabupaten.

Namun Drg. Nur Farida sebagai Personal In Charge (PIC) Vaksinasi Covid-19 Dinkes Kabupaten Pacitan mengatakan sementara waktu masih terpusat di instansi wilayah kota saja.

Keputusan tersebut berlandas pada kuota Vaksin Sinovac yang dikirim Pemprov Jatim maupun Pusat sementara hanya cukup untuk kebutuhan tersebut. “Kami akan terus berkoordinasi terkait kebutuhan vaksin maupun stok sisa yang kami miliki. Supaya pemerintah menyesuaikan diri,” ungkap Farida. Meski demikian kuota vaksin dikirim tiap Minggu.

Sementara jadwal tahap kedua ini Dinkes Pacitan menjadwalkan rampung pada bulan Juni mendatang. Baru setelah itu Dinkes Pacitan akan fokus kepada tahap ke-III atau sasaran masyarakat. “Semua pelayan publik harus selesai dulu pada tahap ini,” lanjutnya.

Di Tahap terakhir nanti Dinkes akan didukung seluruh puskesmas di Pacitan sebagai post vaksinasi. Bersyukur masyarakat hingga kini semakin membuka diri terhadap program vaksinasi. “Banyak yang sudah bertanya-tanya kepada kami soal vaksin,” pungkasnya. (bd/anj/Frd/ss/ryt/dzk/rch/TK/DiskominfoPacitan).

Terimakasih Tegalombo; Selalu Dukung Pemerintah

Masyarakat Kecamatan Tegalombo menyambut baik kedatangan Bupati Pacitan Indartato beserta rombongan dalam agenda Tilik Warga, kemarin (23/03).
Didampingi sang istri Luki Indartato, Pak In di akhir masa jabatan periode kedua ini kembali melihat langsung kondisi masyarakat sekaligus berpamitan. Yang menarik, pada kunjungannya pihaknya selalu memilih lokasi acara di rumah kepala desa.
Di kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. “Terimakasih telah mendukung program Pemda selama ini,” katanya saat sambutan.
Camat Setempat Erwin Andriatmoko saat mendampingi rombongan mengatakan sosok Indartato selama 2 periode memimpin Pacitan merupakan satu contoh nyata untuknya maupun bagi masyarakat.
Meski program pembangunan belum sepenuhnya rampung di Tegalombo, namun berbagai dukungan dan komitmen Bupati kepada bawahannya sangat cukup untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. “Begitu pentingnya sabar sehingga tidak ada yang mengalahkan,” kata Erwin.
Terlebih Indartato dikenal selalu memberi keleluasaan kepada semua bawahannya, hal ini ternyata dapat merangsang berbagi ide, gagasan yang akhirnya dapat melahirkan inovasi baik dibidang pembangunan maupun pelayanan yang prima. (bd/anj/Fed/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Bentuk Jiwa Masyarakat Pacitan Sadar Potensi Bencana

Sepanjang musim hujan masyarakat Kebonagung selalu waspada terhadap risiko banjir dan tanah longsor. Ini juga terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Pacitan, potensi bencana acapkali menjadi perhatian.
Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) begitu penting untuk meningkatkan kemandirian masyarakat, sehingga masyarakat mempunyai reflek sesaat terjadi bencana maupun pasca bencana.
Namun bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Destana harus ditindaklanjuti, sikap waspada terhadap potensi bencana di wilayah masing-masing juga perlu ditanamkan pada jiwa masyarakat. “Masyarakat tidak perlu reaktif dan agresif, yang diperlukan adalah waspada pada setiap kemungkinan yang akan terjadi, Masyarakat harus sadar dan tahu terhadap resiko bencana yang ada di wilayah masing-masing, ” kata Didik Alih Wibowo, Kepala BPBD Pacitan (22/03) pada kegiatan Focus Group Discussion bersama Siap Siaga Program Kemitraan Australian Government di Balai Desa Kebonagung.
Secara prinsip pembentukan jiwa sadar bencana tersebut juga melibatkan pemerintahan, masyarakat maupun dunia usaha. Ini penting supaya pemahaman terhadap bencana dipahami semua masyarakat secara menyeluruh.
Dengan ditingkatkannya kemampuan masyarakat terhadap kebencanaan, Kabupaten Pacitan dapat semakin siap dan tanggap sebelum terjadi bencana hingga pasca bencana, sehingga kerugian dan korban jiwa dapat diminimalisir. (bd/anj/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Kegiatan Focus Group Discussion yang dilakukan BPBD Kabupaten Pacitan bersama Siap Siaga Program Kemitraan Australian Government di Balai Desa Kebonagung.

Pemkab Terus Upayakan Pacitan Degradasikan Zona

Hingga saat ini, data kasus aktif coronavirus disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Pacitan terus mengalami penurunan. Namun demikian, Pemkab Pacitan akan terus berupaya menurunkan zona yang saat ini masih di zona orange menjadi zona kuning, bahkan zona hijau COVID-19.
“Kabupaten Pacitan meski kasus konfirmasi sudah menurun namun zona kita masih stagnan di orange . Sehingga perlu dilakukan upaya untuk mendegradasikan zona tersebut menjadi kuning ataupun hijau,”kata juru bicara tim komunikasi publik gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto, saat dikonfirmasi pada Senin (22/3/2021).
Selain vaksinasi, salah satu upaya untuk menurunkan level zona, kata pria yang akrab disapa Rachmad ini, adalah membatasi kegiatan atau aktivitas masyarakat.
“Salah satu upaya ya terus akan membatasi aktifitas masyarakat melalui Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro),”imbuhnya.
Terkait perpanjangan PPKM mikro yang berakhir pada Selasa (23/3/2021), Rachmad mengatakan hal itu masih menunggu instruksi Bupati Pacitan. “Kita tunggu edaran atau instruksi bupati lebih lanjut (terkait perpanjangan PPKM mikro),”ujar pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan ini.
Selain itu, Rachmad juga berpesan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan khususnya 3 M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun.
“Masyarakat tetap diharapkan tetap disiplin menjalankan prokes utamanya 3M meskipun nantinya sudah dilakukan vaksinasi,”pungkasnya. (DISKOMINFO)