Vaksinasi COVID-19 Tahap ke-2 Termin 1 Capai 85 Persen

drg Nur Farida
Personal In Charge (PIC) Vaksinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan.

Pelaksanaan vaksinasi tahap ke-2 di Kabupaten Pacitan yang diperuntukan bagi para petugas pelayanan publik dan lansia sudah mendekati tahap akhir.
Menurut keterangan Personal In Charge (PIC) Vaksinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan drg Nur Farida, Kamis (18/3/2021), pelaksanaan vaksinasi untuk 6876 sasaran di tahap ke-2 pada termin kedatangan vaksin 1 sudah mencapai 85 persen.
“Untuk sasaran 6876 sudah tervaksin dosis 1, sekitar 85 persen dari sasasaran tahap ke-2 termin 1, selanjutnya akan dilaksanakan tahap 2 termin selanjutnya sesuai ketersediaan vaksin,”kata drg Nur Farida.
Lebih lanjut, Farida mengatakan untuk sasaran vaksinasi lansia dan petugas pelayanan publik tersebut sudah masuk dalam pendataan Dinas Kesehatan Pacitan.
“Semua sasaran sudah kita data dan sudah kita break down sesuai wilayah pos vaksin masing-masing sehingga proses vaksinasi sasaran akan bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin,”tandasnya.
Pos vaksin, kata Farida, juga akan selalu melayani vaksinasi sesuai penjadwalan vaksinasi yang sudah ditetapkan.
“Dan pos vaksin akan selalu melayani sesuai penjadwalan yang sudah ditetapkan, sasaran akan dipanggil melalui lembaga masing-masing,”pungkasnya.
Seperti diketahui, vaksinasi COVID-19 di Pacitan telah dimulai pada tahap pertama per Sabtu (30/1/2021) lalu. Adapun pelaksanaan vaksinasi tahap pertama untuk 2.360 sudah selesai pada Kamis (25/2/2021).
Usai tahap pertama, vaksinasi dilanjutkan ke tahap ke-2 dengan sasaran para petugas pelayanan publik, TNI dan Polri dengan target sasaran mencapai 17 ribu. (Diskominfo)

 

Jual Seluruh Aset di Bali; Terlalu Cinta Dengan Pacitan

Perkenalkan, dia adalah Pranoto Ahmad Raji atau akrab dipanggil Pak Pram, seorang pelukis dari Pulau Dewata (Bali). Karena cintanya pada Pacitan ia rela menjual seluruh asetnya di Bali, dan sekarang tinggal di Pacitan.
Ceritanya dimulai pada tahun 1992, kala itu ia tersesat dan akhirnya sampai di Terminal Pacitan. Kejadian itu tak membuat pria itu kesal, namun justru memilih untuk berjalan-jalan sekitar kota. Betapa terkejutnya ia saat matanya melihat alam yang disuguhkan sepanjang perjalanan. “Ini yang saya cari, seperti pulau jawa 100 tahun lalu” gumamnya dalam hati.
Bak jatuh cinta pada pandangan pertama, pria berambut dan jenggot gondrong tersebut lantas melihat sebuah plang bertuliskan “Dijual Kavling Tanah Milik Bla.. Bla…” Tanpa pikir panjang dua kavling di jalan Teleng Ria 1 ia beli.
Usai kejadian banjir Pacitan pada akhir 2017, walaupun tak lagi ditemani istrinya yang berdarah Australia karena meninggal dunia, pria kelahiran Sragen ini akhirnya resmi menjadi warga Pacitan.
“Jatuh cinta soal rasa, tapi bicara Pacitan ya, ya itulah yang saya cari, alam dan masyarakatnya yang santun sukar ditemukan di tempat lain,” ungkapnya kepada Diskominfo Pacitan (16/03).
Kini mimpi untuk menghabiskan waktu di Pacitan menjadi nyata, pelukis yang pernah menggelar pameran di berbagai negara seperti Swiss, Malaysia, Singapura, Australia dan Korea Selatan tersebut membuka diri selebar-lebarnya untuk putra putri asli Pacitan yang ingin belajar seni lukis.
“KTP Pacitan gratis, ini spesial karena saya melihat potensi Pacitan, dan saya melihat 20 sampai 50 tahun kedepan Pacitan menjadi gudang seniman,” katanya.
Bahkan saking bersyukurnya Pak Pram bisa menjadi bagian warga Pacitan, kediamannya yang terbuat dari kayu bergaya limasan tersebut ia buka selebar-lebarnya bagi siapa saja yang mau menginap.
Terutama bagi yang hendak berkunjung untuk menikmati keindahan destinasi wisata Kabupaten Pacitan, dan lagi-lagi kata pak Pram itu gratis. “Karena jalan-jalan di Pacitan gak cukup sehari,” tambahnya sambil tertawa. (bd/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan)

Danrem 081/DSJ Dampingi Tim Wasev Bersama Forkopimda Tinjau TMMD di Pacitan

Pa. Sahli Tk. III Kasad Bid. Jahpers, Mayjen TNI Subiyanto selaku Tim Wasev TMMD ke-110 saat menyerahkan hasil perekaman E-KTP kepada Warga desa Widoro.

Memasuki Minggu ke tiga pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf Waris Ari Nugroho mendampingi Pa. Sahli Tk. III Kasad Bid. Jahpers, Mayjen TNI Subiyanto selaku Tim Wasev TMMD ke-110 meninjau beberapa titik pelaksanaan TMMD di desa Widoro Kabupaten Pacitan, Senin (15/3/2021).
Selain Danrem, Tim Wasev juga didampingi Kapok Sahli Pangdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Bagus Yoyok Budianto dan Forkopimda Pacitan, mulai dari Bupati Pacitan, Indartato, Dandim 0801/Pacitan, Letkol Kav Ibnu Khazim yang sekaligus sebagai Dansatgas TMMD, dan Kapolres Pacitan, AKBP Wiwit Ari Wibisono.
Kegiatan pengawasan itu dimulai dari paparan Dansatgas TMMD kepada Mayjen TNI Subiyanto di Halaman wingking (Halking) pendopo Pacitan, dan dilanjutkan dengan meninjau berbagai sasaran fisik maupun non fisik yang dikerjakan dalam TMMD yang dilaksanakan di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo.
Sesampainya di Desa Widoro, Tim Wasev dan rombongan kemudian meninjau pengerjaan berbagai sasaran fisik, mulai dari rabat jalan, renovasi mushola dan rehab rumah tidak layak huni.
Dalam momen peninjauannya, Mayjen Subiyanto menilai pemilihan sasaran dalam TMMD di Pacitan telah tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan dari diselenggarakannya kegiatan TMMD.
“Saya lihat sudah sesuai target progres saat ini sudah mencapai tujuh puluh persen, Dandim Pacitan telah mempunyai inisiatif dimulai sebelum pembukaan,” katanya.
Selain sasaran fisik, mereka juga meninjau berbagai kegiatan non fisik, seperti pengobatan gratis, donor darah, Baksos berupa pembagian sembako dan pelampung kepada masyarakat, serta pelayanan E-KTP.
“Saya berharap , semoga berbagai sasaran yang dikerjakan dapat memberikan dampak positif terhadap semakin baik dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Sedangkan Danrem Kolonel Inf Waris berharap, sisa waktu yang ada agar dapat dimanfaatkan dengan baik untuk dapat lebih mengoptimalkan pencapaian hasil dari berbagai sasaran yang tengah dikerjakan.
Dirinya juga berharap, agar nantinya berbagai sasaran itu dapat dijaga dan dipelihara dengan baik oleh masyarakat setempat, supaya usia pakainya dapat lebih lama dan semakin bermanfaat.
Selanjutnya, terkait sulitnya kondisi medan yang harus dihadapi, khususnya dalam pengerjaan rabat jalan, mulai dari kondisi medan yang terjal dan berlumpur dikarenakan tingginya intensitas hujan yang turun juga diakui oleh Dansatgas TMMD.
Namun menurutnya, berbagai hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik, berkat adanya kemanunggalan antara anggota Satgas TMMD dan masyarakat yang terus bekerjasama dan bahu-membahu dalam menyelesaikannya.
Sementara itu, Bupati Indartato mewakili seluruh masyarakat Pacitan, mengucapkan terima kasih dan rasa bangganya atas terselenggaranya TMMD di Desa Widoro tersebut.”Mari kerjasama ini terus kita tingkatkan, dan kita dukung sepenuhnnya, karena hasilnya akan kembali lagi kepada masyarakat,” tukasnya.
Dirinya optimis, dengan pelaksanaan TMMD tersebut nantinya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Karena diakuinya, saat ini angka kemiskinan masyarakat di Pacitan masih mencapai sekitar 13%. “Selain membuka akses jalan ke lokasi wisata, kita harapkan program TMMD ini juga akan membuka akses perekonomian masyarakat, untuk itu Pemerintah Daerah mendukung sepenugnya agar pelaksanaan TMMD ini berjalan lancar,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Camat Donorojo, Sugiyem, bahwa Program TMMD ke-110 di Desa Widoro ini sebagai salah satu solusi infrastruktur yang selama ini diharapkan masyarakat setempat. Mengingat Desa Widoro termasuk salah satu wilayah yang cukup jauh jangkauannya.
“Desa Widoro memang desa perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan selama ini banyak yang belum terbangun jalannya. Alhamdulillah saya mengucapkan terima kasih kepada TNI telah menempatkan TMMD di Desa Widoro,” ungkapnya.
Diakuinnya, dengan pembangunan jalan tersebut dua akses jalan menuju dua tempat destinasi wisata Pantai Banyu Tibo dan Buyutan yang dulu terisolasi kini menjadi lancar, begitu juga dengan akses pertanian warga.
“Harapan kami dengan TMMD semua aktivitas berjalan lancar salah satunya tempat wisata,” imbuhnya.(Diskominfo)

Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf Waris Ari Nugroho mendampingi Pa. Sahli Tk. III Kasad Bid. Jahpers, Mayjen TNI Subiyanto selaku Tim Wasev TMMD ke-110 meninjau beberapa titik pelaksanaan TMMD di desa Widoro Kabupaten Pacitan, Senin (15/3/2021).

GeNose 19 Tremas; Tidak Hanya Untuk Santri

Bicara GeNose 19 maka Pondok Pesantren Tremas adalah yang pertama memiliki alat tersebut di Kabupaten Pacitan. Tepatnya pada (23/02), salah satu pesantren tertua di Indonesia tersebut membeli alat buatan tangan anak bangsa tersebut.

KH. Fuad Habib Dimyathi, pengasuh Tremas kepada Diskominfo Pacitan mengaku ribuan santri yang melakukan pendidikan tatap muka, secara langsung dan tak langsung pasti bersinggungan dengan orang-orang baru, baik keluarga maupun dengan masyarakat sekitar.

“Inilah yang membuat kami bersemangat untuk memiliki GeNose 19 dengan uang pribadi. Meski akhirnya mendapat dukungan dari banyak pihak,” katanya (10/03).

Penggunaannya yang mudah dan murah tersebut membuat Tremas lebih aman dari virus corona, dalam catatan Laboratorium GeNose 19 di lingkungan Tremas tercatat sebanyak 400 orang telah menjalani tes, baik santri dan masyarakat sekitar.

“Memang alat tersebut juga diperuntukkan untuk warga masyarakat, sebab santri dan pesantren adalah bagian dari masyarakat, kita jangan pernah melupakan itu,” lanjut Kyai.

Sejauh ini Pesantren Tremas memang begitu aktif terhadap program pemerintah, utamanya terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Pacitan, Kyai berpandangan bahwa semua program pemerintah yang positif harus didukung sepenuhnya oleh segenap masyarakat. “Dengan kita bersinergi maka proses pembelajaran pun akan berkah,” pungkasnya. (bd/anj/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan)

Kodim 0801/ Pacitan Kerahkan Alat Berat Bantu Sasaran TMMD 110

Komando Distrik Militer 0801 Pacitan melaksanakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 110 tahun 2021 di desa Widoro Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Rabu (10/03/2021)

Kegiatan bhakti TMMD itu berupa pengerjaan fisik pembangunan jalan sepanjang 1,2 Kilometer lebar 5 meter, menghubungkan antar dusun Sukoharjo dan tumpakwatu Desa widoro Kecamatan Donorojo.

Komandan Kodim 0801/pacitan, Letkol Kav. Ibnu khazim S.I.P M.Si. mengatakan dengan menurunkan dua alat berat berupa excavator dan bulldozer, pada kegiatan tersebut prajurit TNI dari Kodim 0801/ pacitan bersama warga juga bahu membahu melakukan pengerjaan pelebaran jalan tersebut.

“Hal itu guna tercapainya target waktu pelaksanaan yang sudah ditentukan. Selain menggunakan dua alat berat, warga dan TNI juga menggunakan teknik pengerjaan secara manual” Ungkapnya. (Diskominfo/TMMD)