Bupati Aji; Pers Harus Utuh Melihat Momentum

Peradaban membawa segala informasi begitu cepat menyebar dalam sendi-sendi kehidupan manusia. Berbagai kabar tersebut tak jarang terkemas tidak secara utuh, bahkan bohong atau Hoax.

Kondisi demikian jika dibiarkan bakal menimbulkan berbagai persepsi khalayak. Dampaknya tak main-main, segala ancaman dan kerugian dapat ditimbulkan baik dari masyarakat, penyampai informasi maupun pemerintah.
“Saya sangat berharap kepada panjenengan untuk menyajikan berita yang berimbang. Kita melihat sesuatu obyek itu dari beragam angel dan Pers-lah yang bisa melihat secara utuh agar masyarakat bisa mempercayai Pers dan menerima informasi itu dengan benar,” kata Bupati Pacitan, dalam peringatan Hari Pers Nasional, di pendopo Kecamatan Punung, Kamis (10/02).
Lebih jauh Mas Aji menilai persepktif yang utuh menjadi prasyarat penting bersama kode etik jurnalistik dan UU Pers. ” Yang membedakan wartawan dan masyarakat adalah legitimasi,” tegas Mas Aji.
Bupati tidak menafikkan bahwa peran pers dalam pembangunan di Pacitan sangat dibutuhkan. Karena, membangun Pacitan bukan menjadi tugas pemerintah saja namun juga seluruh elemen masyarakat salah satunya pers. Pihaknya mengajak jurnalis yang terangkum dalam Diskominfo Pacitan untuk menambah dosis komitmen untuk terus bersinergi, meluruskan segala kabar bias yang beredar ditengah-tengah masyarakat.

“Mari kita bersinergi, Saya berharap dalam menghadirkan informasi, Pers bisa mendudukan dan membantu masyarakat mendapatkan informasi yang konstruktif dan berimbang,” pungkasnya. (DiskominfoPacitan/PemkabPacitan)

Jejak Pagi di Jatisari

Beginilah susana pagi di Bukit Jatisari, Desa Belah Kec. Donorojo pacitan, tempat Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan rombongan ngecamp dalam rangka ngantor di Kecamatan Donorojo.

Pemandangan alam dari bukit dengan ketinggian sekitar 300 mdpl sangatlah indah.

Lurus kedepan tepatnya sebelah utara adalah kawasan Giriwoyo Wonogiri dan nampak kejauhan Gunung Lawu.
Sedangkan disisi kiri jika cuaca cerah kita bisa menyaksikan view Gunung Merapi dan Merbabu. (Prokopim/Pemkab Pacitan)

 

Ngantor Di Kecamatan Donorojo, Mas Aji Ngecamp di Bukit Jatisari

Menutup serangkaian aktifitas hari pertama ngantor di Kecamatan Donorojo, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan rombongan ngecamp di kawasan perbatasan Pacitan dengan Jawa Tengah tepatnya bukit Dusun Jatisari Desa Belah Kecamatan Donorojo. Menginap di alam terbuka selalu menjadi pilihan Bupati untuk beristirahat sambil menikmati keindahan alam setelah seharian penat dengan ragam aktifitas.
Bukit Jatisari Desa Belah sendiri dipilih karena bukit terasiring ini memiliki pemandangan sangat indah. Menghadap langsung ke wilayah Jawa Tengah sejauh mata memandang terpampang view kelap kelip lampu kawasan Giriwoyo saat malam. Bahkan, dari Bukit Jatisari ini bendungan Pidekso yang baru saja diresmikan Presiden RI Joko Widodo jelas terlihat.
Untuk menikmati malam Bupati dan rombongan menyalakan api unggun sambil ngobrol santai ditemani Komandan Kodim 0801 Pacitan, Anggota DPRD dapil Punung-Donorojo, Camat Donorojo serta beberapa kepala desa yang turut ngecamp. Sesekali Mas Aji memainkan gitar menyanyikan lagu semakin menambah syahdu malam di Bukit Jatisari. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

(lebih…)

Bupati Ziarah Ke Makam Kyai Umar Tumbu.

Memanfaatkan waktu selepas jam dinas ngantor di Kecamatan Donorojo, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melakukan ziarah ke makam ulama kharismatik KH. Umar Syahid atau yang kerap disapa Kyai Umar Tumbu di Dusun Jajar Desa Donorojo. Tidak sendirian, Mas Aji berziarah ditemani pimpinan Pondok Pesantren Tremas KH. Fuad Habib Dimyati.
Tiba di kompleks makam Kyai Umar Tumbu, Bupati dan rombongan disambut oleh keluarga yang juga Kepala Desa Donorojo Muhamad Morsid. Selanjutnya rombongan melakukan dzikir tahlil dan doa untuk sang ulama.
Mbah Umar Tumbu lahir sekitar tahun 1903 di Dusun Klepu Kiyut, Desa Wareng Kecamatan Punung. Namun setelah menikah, Mbah Umar tinggal di Jajar, Desa Donorojo. Semasa hidupnya, sosok Mbah Umar Tumbu dikenal sebagai figur yang dermawan dan lemah lembut. Mbah Umar Tumbu juga ulama yang sangat peduli dengan pendidikan di Pacitan. SMKN 1 Donorojo adalah salah satu bukti perjuangannya. Mbah Umar Tumbu wafat pada hari Rabu 4 Januari 2017 yang silam. (Prokopim Pacitan . Pemkab Pacitan)

TNI AU Akan Bangun Satuan Radar Di Pacitan

Guna mendukung pengamanan wilayah udara, TNI AU berencana menambah Satuan Radar baru yang berlokasi di Kabupaten Pacitan. Wacana ini kembali menguat menyusul kehadiran Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi Marsma Untung Suropati, Kamis (03/02).
Kehadiran Danlanud Marsma Untung Suropati di Pacitan tak lain untuk melihat langsung kondisi dan kelayakan lokasi yang akan menjadi titik pembangunan salah satu bagian dari alat utama sistem pertahanan udara itu di Gesingan Desa Dadapan.
“Kita akan melihat secara langsung apakah tempat yang telah ditentukan ini cocok untuk pembangunan yang tentunya sedikit banyak akan meningkatkan pengaruh kepada Kabupaten Pacitan itu sendiri,” ujar Danlanud Marsma Untung Suropati.
Pembangunan satuan radar sendiri tegas Marsma Untung Suropati merupakan bentuk kesiapan pengamanan udara antisipasi ancaman dari selatan. Kabupaten Pacitan sendiri menjadi titik lokasi yang strategis karena letak wilayahnya yang berbatasan dengan samudera Indonesia.
Sementara, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyatakan dukungannya atas rencana pembangunan satuan radar di Pacitan. Menurut Mas Aji, jika hal itu terealisasi maka sedikit banyak akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
“Jika ini teralisasi akan sangat baik akan semakin banyak pasukan di Pacitan tidak hanya dari TNI AD dan AL namun juga AU,” kata Bupati.
Bupati menambahkan, pemerintah daerah butuh berkolaborasi dengan siapa saja untuk mengembangkan Pacitan salah satunya dengan TNI AU. Banyak potensi Pacitan yang butuh kerjasama pengembangannya melibatkan TNI AU semisal Paralayang. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)