Tahun Depan Pacitan Punya Desa Baru

Upaya percepatan penetapan Desa Persiapan Ketro Harjo Kecamatan Tulakan menjadi Desa Ketro Harjo, bertempat di ruang rapat Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Jumat (19/11) Tim Evaluasi Penataan Desa Provinsi Jawa Timur bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Pacitan didampingi Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pacitan serta Tim Evaluasi Penataan Desa Kabupaten Pacitan melakukan koordinasi dan konsultasi terkait pemekaran Desa yang berada di Kecamatan Tulakan tersebut.

Tim Provinsi dan Kabupaten yang dipimpin langsung oleh Kepala PMD Pacitan Sanyoto, diterima langsung oleh Direktur Penataan dan Administrasi Pemerintah Desa didampingi oleh Kasubdit Fasilitasi Tata Wilayah Desa.

Dalam kegiatan konsultasi tersebut Kepala PMD Pacitan memaparkan kesiapan dan progres pemekaran Desa Ketro Harjo, selama kurun waktu 2 tahun yang telah dilakukan oleh pemda dan pemprov.

Tahapan pemekaran ini telah dimulai dari tahun 2017 berdasarkan usulan dari Desa induk dan telah melalui kajian dari Balitbang Kabupaten Pacitan. Dirjen Bina Pemerintah Desa menyambut baik dan siap memfasilitasi Pemprov Jatim dan Pemkab Pacitan untuk proses lebih lanjut.

Pemekaran Desa sendiri telah melalui beberapa tahapan mulai dari pembentukan Desa Persiapan, penunjukan Pj. Kepala Desa dan Evaluasi oleh Tim Fasilitasi Pemekaran Desa tingkat Kabupaten dan Provinsi.

Sebelum dievaluasi oleh Kemendagri tim Kabupaten dan Provinsi berkonsultasi terlebih dahulu ke Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa agar proses dan pelaksanaan evaluasi berjalan lancar.

“Proses pemekaran Desa selanjutnya adalah pembahasan Peraturan Daerah penetapan Desa Ketro Harjo oleh DPRD dan Pemerintah Kabupaten yang akan dibahas pada tahun ini. Diharapkan proses pembahasan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan,” Kata Sanyoto.

Hasil pertemuan yang dilaksanakan selama satu hari bersama Dirjen Bina Pemdes adalah Tim Evaluasi Penataan Desa Provinsi dan Kabupaten nantinya dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk proses tahapan selanjutnya.

Diharapkan tahun 2022 Desa Ketro Harjo sudah mendapatkan status Desa Definitif dari Kementerian Dalam Negeri untuk dapat meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat Desa Ketro Harjo.Sesuai dengan Visi dan Misi Bupati Pacitan yaitu menciptakan Masyarakat Pacitan yang Sejahtera dan Bahagia. (PMDPacitan/DiskominfoPacitan)

PPA Si nDUK KEREN Disdukcapil Pacitan Raih Penghargaan

Inovasi tersebut berhasil meraih Top 30 Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Umum Klaster Kabupaten/Kota di urutan ke-9, pada acara Top Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa timur Tahun 2021 dalam kategori inovasi Pelayanan Publik Kelompok Umum Klaster Kabupaten/Kota pada, Jumat (19/11).

Pelayanan inovatif PPA Si nDUK KEREN atau Pelayanan ProAktif Administrasi Kependudukan Bagi Kelompok Rentan adalah pelayanan khusus dimana petugas datang langsung ke lokasi rumah (Home Visit), ditujukan bagi Orang Berkebutuhan Khusus (OBK) dan lansia dengan keterbatasan guna memperoleh informasi lengkap dan pelayanan langsung ditempat meliputi rekam foto KTP-el dan pemenuhan adminduk lainnya.

“Penghargaan ini sebagai apresiasi pelayanan publik yang langsung mengedepankan pelayanan kepada masyarakat, dan ini merupakan pelayanan gratis,” ucap Siti Syamsiyah Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan, Disdukcapil Pacitan.

Pelayanan tersebut diharapkan tetap dilaksanakan secara konsisten dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat berdasarkan laporan dari pemerintahan desa maupun laporan dari pribadi, “Disdukcapil akan menjadwalkan pelayanan di wilayah lain, akan langsung kami jadwalkan,” Lanjutnya.

Sesuai misi Bupati Pacitan yakni menciptakan birokrasi pemerintah yang inovatif, profesional dan melayani, maka Disdukcapil Kabupaten Pacitan kedepan akan lebih berupaya memaksimalkan inovasi PPA Si nDUK KEREN guna meningkatkan cakupan kepemilikan administrasi kependudukan pada kelompok rentan bagi warga Pacitan. (DisdukcapilPacitan/DiskominfoPacitan).

Pimpin Reboisasi Mas Aji Ingatkan Kelestarian Hutan Kewajiban Bersama

Bersama masyarakat, Bupati Indrata Nur Bayuaji, Jumat (19/01) melakukan aksi penanaman pohon berlokasi di bukit Sido Wayah, Desa Semanten Kecamatan Pacitan. Kegiatan bertajuk “Nandur Bareng Mas Aji (Bupati Pacitan)” itu merupakan inisiasi dari pemerintah desa setempat untuk mengurangi resiko bencana alam. Sebanyak 15 ribu bibit tanaman produktif ditanam di hutan desa serta hutan-hutan milik rakyat.
“Penghijauan ini adalah kewajiban bersama. Kita sudah banyak mengambil manfaat dari alam semesta ini, mulai dari pertanian sampai kehutanan tapi kadang kita lupa untuk menanam kembali,” kata Bupati Pacitan.
Mas Aji sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Semanten dan berharap hal serupa dapat tereplikasi di desa-desa serta kecamatan lain. Menjaga hutan lestari selain untuk keindahan juga bermanfaat untuk mengurangi resiko dan dampak bencana. Tragedi bencana alam akhir 2017 cukup menjadi pembelajaran untuk masyarakat Pacitan bisa berbenah dan peduli terhadap alam. Mewujudkan kelestarian hutan merupakan tanggungjawab bersama dan setiap individu dapat menjadi bagian dari upaya kepedulian tersebut.
Senada disampaikan Wardoyo, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur di Pacitan. Menurutnya, masyarakat memiliki peranan penting untuk menjaga kelestarian hutan. Hal ini dikarenakan, 97 persen hutan di Pacitan adalah hutan rakyat yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab rakyat.
“ Kondisi hutan Pacitan ini 97 persen adalah hutan rakyat dimana kebijakan kelestariannya ada di masing-masing pemilik lahan apalagi dengan toppografi yang 85 persen berbukit dan bergunung yang rawan terjadi longsor,” kata Wardoyo.
Tidak harus dengan tanaman keras, memanfaatkan hutan agar terjaga kelestarianya juga bisa dengan menanam tanaman-tanaman produktif. Semisal dengan buah-buahan yang bernilai ekonomi tinggi. Disinggung tentang lahan kritis di Pacitan, Wardoyo tidak menampik bahwa masih ada kurang lebih 41 ribu hektar lahan dan hutan yang kondisinya butuh perhatian. Namun demikian secara umum kondisi hutan Pacitan sangat baik dengan cakupan hutan tutupan mencapai 63 persen. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)

Viral…! Telur Dinosaurus di Alun Alun-alun Pacitan

Seorang anak berusia sekitar 4 tahun berlari lantas menarik tangan ibunya sambil menunjuk ke arah tengah alun-alun.

“Ibuk, itu ada telur dinosaurus disana”

Ya, alun alun kota Pacitan semakin menunjukkan pesonanya. DLH Pacitan memoles kecantikannya dengan memasang bola bola mirip telur dinosaurus.

“Wisata di Pacitan telah resmi dibuka. Kami berusaha meningkatkan fasilitas Alun-alun dengan menambah telur dinosaurus sebagai tempat duduk sementara bagi para pengunjung.” Ujar Bina, Kasi Pembangunan dan Peningkatan Taman saat mendampingi Kepala Dinas. (19/11).

Telur dinosaurus ini sebetulnya adalah bollard.

“Fungsinya utama sebenarnya sebagai penghalang agar tidak ada kendaraan yang memasuki area alun Alun-alun. Selain itu untuk meningkatkan kenyamanan para pedestrian. Dengan adanya bola-bola beton di pedestrian pathway ini, para pejalan kaki yang menunggu, istirahat, maupun santai akan dengan mudah mendapatkan tempat duduk sementara.” Lanjutnya.

Tata kota yang benar dan baik berorientasi pada keamanan, dan kenyamanan warganya. Selain itu, keindahan, kerapian, dan ketertiban menjadi poin tambahan.

Pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan fasilitas yang dimanfaatkan untuk publik. Jika hal ini dipenuhi dan dikelola secara profesional, maka penataan Ruang Terbuka Hijau yang benar menjadi indikator kemajuan dan citra tersendiri bagi kota terkait.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mempunyai visi mewujudkan masyarakatnya sejahtera dan bahagia. Melalui DLH dia bertekad menjadikan alun alun sebagai kawasan yang manusiawi dan ramah bagi pejalan kaki sehingga makin banyak masyarakat yang akan berkunjung dan melakukan aktivitas sosialnya di ruang terbuka. (DLHPacitan/DiskominfoPacitan).

Rintisan Kawasan Konservasi Dipercepat

Tindak lanjut kegiatan Sosialisasi Rencana Rintisan Kawasan Konservasi Berbasis Masyarakat, Selasa kemarin (16/11) di kawasan Pantai Ngiroboyo, Kecamatan Donorojo. Dinas Perikanan (Disperikan) Kabupaten Pacitan kembali mengadakan Forum Group Discussion (FGD) di salah satu Hotel Ternama Pacitan.

Agenda ini berlangsung dua hari sejak Kamis (18/11) sampai Jumat (19/11), dengan menghadirkan Perangkat Daerah (PD) terkait, Kecamatan wilayah pesisir, Keamanan Laut Terpadu (Kamladu), serta kelompok masyarakat wilayah pesisir.

“Rangkaian FGD ini juga terdapat agenda sosialisasi, diisi oleh narasumber dari Universitas Brawijaya Malang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan, serta Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Blitar,” kata Sumorohadi Kepala Dinas Perikanan (Disperikan).

Moro juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini sangatlah penting karena Kabupaten Pacitan mempunyai wilayah laut yang luas, sehingga memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat banyak.

“Kedepannya kami akan mengkaji lebih mendalam tentang perlunya penetapan zonasi pada seluruh kawasan konservasi di Kabupaten Pacitan, dengan tujuan melindungi dan melestarikan sumber daya kelautan dan perikanan,” imbuhnya.

Dengan adanya semangat tersebut dimungkinkan masyarakat memperoleh edukasi akan pentingnya melindungi dan melestarikan kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan, seperti penyu, terumbu karang, dan biota laut lainnya. “Sesuai arahan Bapak Bupati Kita harus bisa bersama-sama melindungi seluruh Kekayaan alam,” pungkas dia. (Disperikan/DiskominfoPacitan).