Pacitan Raih Penghargaan Jatim Covid-19 Heroes kategori Case Fatality Rate ( CFR )

Dalam rangka HUT ke-32, Harian Surya memberikan penghargaan Jatim Covid-19 Heroes kepada sejumlah lembaga atau instansi untuk berbagai kategori.

” Terimakasih atas penghargaannya, Alhamdulillah Kabupaten Pacitan mendapat penghargaan Jatim Covid-19 Heroes kategori Case Fatality Rate ( CFR ) tingkat kematian terendah dalam penanganan kasus pandemi Covid-19,” ungkap Mas Aji.

Penghargaan ini lanjut Mas Aji, merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras berbagai pihak yang telah mencurahkan segala daya dan upayannya dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

. “Terimakasih dan Apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan-rekan TNI/POLRI, perangkat kecamatan, perangkat desa, Relawan, Karang Taruna dan yang UTAMA rekan-REKAN TENAGA KESEHATAN yang telah NYAWIJI bersama-sama menghadapi saat-saat yang sulit melawan pandemi covid 19, serta kepada warga Pacitan yang terus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dan antusias untuk mengikuti vaksinasi.” ujarnya.

Seperti diketahui, beberapa kategori penghargaan Jatim Covid-19 Heroes HUT Harian Surya ke 32 diantarannya : Kategori Penghargaan Case Fatality Rate (CFR) tingkat Kematian Terendah, penghargaan Case Recovery Rate (CRR) atau Tingkat Kesembuhan Tertinggi, penghargaan Vaksinasi Tertinggi, Penghargaan daerah dengan Komulatif Terkonfirmasi Terendah. Penghargaan Inovasi Pemulihan Wisata Selama Pandemi, Penghargaan Inovasi Pemulihan Wisata Selama Pandemi dan kategori daerah dengan inovasi pemulihan UMKM serta kategori Special Award. (Pemkab Pacitan)

USG Portable; Mudahkan Layanan Pasien Jantung di Rawat Inap

Masalah kesehatan jantung sangat perlu mendapat perhatian khusus. Faktanya penyakit jantung selalu masuk dalam sepuluh besar penyakit yang ditangani RSUD dr. Darsono Pacitan tiap tahunnya.
Salah satu cara deteksi dini penyakit jantung adalah dengan pemeriksaan ekokardiografi atau sering disebut dengan Ultrasonografi (USG) jantung. USG merupakan peralatan medis untuk memeriksa struktur dan fungsi jantung menggunakan gelombang ultrasonik.
Melalui USG, dokter memeriksa bagian-bagian jantung diantaranya ruang jantung, katup jantung, otot jantung, pembuluh darah sekitar jantung untuk membantu menegakkan diagnosis pada pasien penyakit jantung.
Dalam upaya peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan sesuai program aksi Bupati Pacitan, bulan ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Kabupaten Pacitan mengadakan beberapa alat penunjang medis baru, salah satunya USG portable untuk pasien jantung.
USG portable diharapkan dapat melengkapi fungsi dari alat penunjang yang sudah ada. Saat ini poliklinik jantung memiliki alat penunjang pemeriksaan berupa treadmill dan USG non portable.
Menurut dr. Ike Dyah Ayu Pambayun, Sp. JP., dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RSUD dr. Darsono, pemeriksaan dengan USG ini biasanya digunakan untuk pasien yang baru pertama kali menjalani pemeriksaan di Poli Jantung serta pasien yang menjalani program rawat inap.
Sementara pemeriksaan treadmill dilakukan guna melihat kinerja jantung selama seseorang melakukan aktivitas fisik, untuk skrining atau deteksi penyakit jantung koroner, dan gangguan irama jantung.
“Sebenarnya alatnya sama, ekokardiografi atau USG jantung seperti yang sebelumnya, cuma yang baru ini portable, jadi bisa dibawa kemana-mana, nantinya tidak hanya untuk pasien rawat jalan saja, tetapi juga bisa untuk pasien rawat inap, jadi bisa di USG saat menjalani perawatan di rawat inap, tidak harus menunggu saat kontrol di poli,” terang dr. Ike di ruang Poli Jantung, hari ini (15/11).
Pemeriksaan USG ini penting dan aman, karena bisa dilakukan kepada berbagai usia dan tidak ada radiasi yang terjadi saat pemeriksaan. Harapannya alat ini memberi manfaat dalam mempercepat dan mempermudah pelayanan pasien jantung dengan keterbatasan aktivitas terutama di rawat inap. (RSUDPacitan/DiskominfoPacitan).

Nelayan dan Warga Pesisir Wajib Khatam Urusan Tsunami

Saat ini sinergitas seluruh lapisan masyarakat serta Pemerintah wajib dilaksanakan sebagai upaya menanggulangi dan mengantisipasi bencana. Terlebih letak geografis Kabupaten Pacitan termasuk daerah rawan bencana alam, baik dari perairan maupun daratan.
Berawal dari problematika tersebut Perangkat Daerah (PD), khususnya yang memiliki tugas dan fungsi membimbing masyarakat nelayan maupun masyarakat yang mendiami kawasan pesisir, terus secara masif memberikan sosialisasi tentang mitigasi bencana.
Seperti halnya dilaksanakan oleh Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Blitar menggandeng Dinas Perikanan (Disperikan) Kabupaten Pacitan serta dihadiri Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, mengadakan kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil kepada Masyarakat Pesisir, yang dihelat di Ruang Pertemuan Disperikan, Hari ini (15/11).
Tentunya, momentum ini Disperikan mengundang puluhan nelayan Pacitan dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. “Kegiatan ini diharapkan dapat memberi edukasi kepada masyarakat tentang kebencanaan supaya masyarakat tanggap jika suatu saat terjadi bencana alam, khususnya Tsunami.
Dengan adanya sosialisasi ini setidaknya bisa meminimalisir kerugian harta benda maupun korban jiwa sekaligus mewujudkan Visi Misi Bupati Pacitan yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang paham dengan mitigasi bencana,” Kata Sumorohadi, Plt. Kepala Disperikan Pacitan saat membuka acara.
Pihaknya menekankan bahwa kegiatan sosialisasi seperti ini akan terus dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat yang tinggal di pesisir serta nelayan. Terlebih pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa Kabupaten Pacitan sangat rawan bencana Tsunami.
“Dengan adanya sosialisasi secara berkala, masyarakat akan lebih paham terkait mitigasi bencana, serta memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir khususnya menjaga kelestarian hutan Mangrove,” tambah dia. (Disperikan/DiskominfoPacitan).

Dinkes Pacitan SSWW; Jamin Ketersediaan Pelayanan Kesehatan Bermutu

Status gizi merupakan aspek penting untuk menentukan apakah ibu yang sedang hamil dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan tanpa ada gangguan. Status gizi ibu hamil haruslah normal, karena ketika ibu hamil tersebut mengalami gizi kurang atau gizi berlebih akan banyak komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dan berdampak pada kesehatan janin yang dikandungnya.
Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK), anemia berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi persalinan, perdarahan, kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi.
Di kabupaten Pacitan, prevalensi ibu hamil KEK tahun 2020 sebesar 1293 kasus (18,34%) sedikit turun dibanding tahun 2019 sebesar 1348 kasus (18,65%). Sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil tahun 2020 sebesar 1110 kasus (15,75%) meningkat jika dibandingkan tahun 2019 sebesar 938 kasus (12,98%).
Agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dalam kondisi sehat dan melahirkan bayi normal atau tidak berisiko stunting, perlu dilakukan langkah-langkah yang mendukung upaya melalui pendampingan ibu hamil KEK dan anemia oleh kader.
“Penyelenggara kegiatan pendampingan Pencegahan Stunting ini adalah kolaborasi antara program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan program KGM. Secara teknis pendamping (Kader Posyandu) mendapatkan bimbingan dari tenaga kesehatan yaitu tenaga gizi dan bidan, sedangkan cara pendekatan ibu hamil dan keluarga atau lingkungannya mendapatkan bimbingan dari tenaga promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.” ucap Nur Hastuti, Kasi Kesga dan Gizi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan.
Dinkes juga mengharapkan dari sekian banyak ibu hamil di Kabupaten Pacitan dapat terpantau, terlaporkan dan mendapatkan penanganan secara tepat. Selain itu, masyarakat juga makin tahu masalah dalam kehamilan, kebutuhan gizinya, dan ibu hamil melahirkan bayi normal atau tidak berisiko stunting.
Sasaran pelaksanaan kegiatan adalah seluruh kader pendamping ibu hamil KEK, Anemia dan bidan desa pendamping berasal dari 24 Puskesmas yang dibagi menjadi 2 hari, yakni Senin (08/11) sampai dengan Selasa (09/11), bertempat di Ruang Pertemuan UPT Kelautan Perikanan Pelabuhan Tamperan Pacitan.
Sesuai dengan Visi Misi Bupati, yakni menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dengan cakupan dan pemerataan jangkauan pelayanan di masyarakat, sehingga sangat diperlukan adanya peningkatan mutu sumber daya kesehatan yang mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
(DinkesPacitan/DiskominfoPacitan).

Duo Bupati Muda Bertemu, Rekatkan Paseduluran Pemuda Pesisir Selatan Tanah Jawa

Minggu sore, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berkesempatan mengunjungi Trenggalek. Kedatangan Mas Aji disambut hangat Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin di tribun Stadion Menak Sopal Trenggalek. (14/11/2021).

Suasana keakraban terlihat saat duo Bupati ini menyaksikan secara langsung pertandingan timnya PRESPA Pacitan melawan Persiga Trenggalek dalam laga MS Glow Men Liga 3 Jatim 2021.

“Alhamdulillah, Saya sangat berterima kasih disambut dengan hangat oleh Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin, saya tunggu kehadirannya di Kabupaten Pacitan untuk menikmati segelas kopi dan keindahan alam bumi Pacitan,” ungkap Mas Aji.

 

Bupati mengakui, banyak hal yang dibicarakan dalam kesempatan tersebut, termasuk Sepakbola dan Peran Pemuda dalam pembangunan daerah.

Karena sejarah mencatat bahwa Pemuda memiliki peran yang sangat penting dan selalu menjadi motor penggerak perubahan di negeri kita tercinta.

“Oleh karena itu kami bersepakat bahwa Pemuda harus diberikan ruang untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah, Pemuda Pacitan harus berperan, jangan baperan,” tukasnnya.

Sementara itu dalam kesempatan sebelum laga berlangsung, Mas Aji terus menyemangati dan memberikan motivasi Tim Kebanggaan PRESPA Pacitan untuk optimis dan mengupayakan yang terbaik. “Mari bermain dengan penuh kebanggaan dan menunjukkan semangat perjuangan tanpa lelah khas masyarakat Pacitan, perjuangan terbaik telah diupayakan, doa terus kami panjatkan. Kita berusaha, hasil tetap di tangan Tuhan,” ujarnya.

Semangat itu tidak boleh kendor, kendati pada laga matchday ketiga Tim PRESPA Pacitan harus mengakui keunggulan tuan rumah Persiga Trenggalek dengan skor 2-1.

“Sepakbola mengajarkan kepada kita tentang kebersamaan, fair play, kerja keras, dan hasil yang belum tentu sesuai harapan. Ayo, tegakkan wajahmu. Masih ada pertandingan terakhir yg bisa kita harapkan, ” tegas Mas Aji memotivasi.

Mas Aji terus memompa semangat Tim Laskar Kanjeng Jimat untuk terus berjuang menjadi kebanggaan masyarakat Pacitan. ” Masyarakat Pacitan akan selalu NYAWIJI dalam setiap TAWA, KERINGAT dan AIRMATA MU!! Doa dan harapan terbaik selalu terpanjat untukmu PERSPA KU,” pungkasnnya. (Pemkab Pacitan)