Beiji dan Teleng Masuk Tahap Uji Coba

Beiji Park dan Parai Teleng Ria benar-benar menjalankan tahap Pra Simulasi dengan baik, kerja keras tersebut akhirnya terbayar dengan diserahkannya Sertifikat Tahap Uji Coba oleh Satgas Penanganan Covid-19 melalui Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Pacitan, kemarin (12/08) di Warkop Marina Parai Teleng Ria.

Kepala Disparpora T. Andi Faliandra, mengatakan komitmen pihak manajemen sangat penting dalam menggerakkan objek wisata di tengah-tengah pandemi covid-19 dengan standar protokol pariwisata. “Meski berat tetapi harus dipaksakan,” kata Andi.

Andi juga mengatakan, pesona destinasi wisata di Pacitan masih cukup mendapat tempat di hati masyarakat domestik maupun Internasional, terbukti berbagai penolakan terpaksa dilakukan selama Pra Simulasi.

Selanjutnya, upaya nyata di luar promosi masif demi menarik kembali para wisatawan adalah menciptakan satu kawasan Bersih, Indah, Sehat dan Aman atau dikenal dengan BISA, saat ini motto tersebut menjadi kebutuhan utama dan penting bagi wisatawan di antara wabah yang masih belum ditemukan vaksinnya.

Selebihnya, Bupati Pacitan Indartato dalam kesempatan yang sama menerangkan, tren peningkatan ekonomi cukup nyata, sehingga pemerintah bersama satgas mesti membarengi momentum tersebut dengan mengupayakan Pacitan menjadi zona kuning. “Paling penting pakai masker, sesuai Inpres Nomor 6 Tahun 2020,” tuturnya. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Satgas Covid-19 Pacitan Rilis 4 Kasus Baru

Penambahan kasus positif covid-19 di Kabupaten Pacitan kembali terulang, Jubir Satgas Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto menyatakan adanya 4 kasus baru. Dua diantaranya adalah cluster lokal Sudimoro dari pengembangan pasien 56 dari kecamatan kota berusia 56 tahun dan 4 tahun.

Sedang 2 pasien selanjutnya adalah cluster impor, yang bersangkutan merupakan pendatang dari Kabupaten Sidoarjo yang kini tinggal di Wonodadi Kulon dan Ngadirojo. “Sehingga kini total menjadi 62 kasus,” kata Rachmad (07/08) di ruang PPID, Diskominfo Pacitan.

Pada kesempatan tersebut Rachmad juga mengemukakan penambahan kasus sembuh sebanyak 6 pasien, namun 2 diantaranya adalah pasien titipan yang tidak masuk di data satgas Pacitan. “Mereka dari Kecamatan Arjosari dan Pacitan yang masuk data di Kabupaten Lumajang, Jatim,” lanjutnya.

Sedang untuk 4 yang masuk di Pacitan adalah pertama dari Desa Sumberejo, Sudimoro. 2 Wonoasri, Ngadirojo. 3 dari Sumberejo, Sudimoro dan terakhir dari Wonodadi Kulon, Ngadirojo. Sehingga angka kesembuhan di Kabupaten Pacitan kembali meningkat dari 79,3 persen menjadi 80,3 persen.

Demikian, mantan Kadinkes tersebut tetap menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap kondisi yang terjadi. Termasuk proaktif terhadap pemerintah, dengan mengedepankan kejujuran, karena melalui sikap jujur tersebut upaya Tracing yang dilakukan dapat berakhir maksimal.

“Masyarakat juga kami mohon untuk sadar, karena kita kini berdampingan dengan corona. Maka Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) harus benar-benar dilaksanakan dimana didalamnya ada 3M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak,” harap Dia. (budi/notz/alAzim/nic/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Cluster Sudimoro Tambah 2 Kasus Baru

Setelah sekian lama tentang, satgas covid-19 kembali merilis penambahan 2 pasien baru dari cluster Sudimoro. Pernyataan resmi tersebut disampaikan Jubir Satgas Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto. “Ini menandakan corona virus belum hilang dari bumi Pacitan,” katanya (06/08) di ruang PPID Diskominfo Pacitan.

Dua pasien baru tersebut meliputi 1 warga lokal Kecamatan Sudimoro dan 1 warga Tanjungpinang, Sumatera Utara yang sama-sama bekerja di sebuah perusahaan di Sudimoro. Keduannya melakukan Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di salah satu rumah sakit di Yogyakarta dan hasil dikonfirmasi ke jajaran satgas kemarin malam (05/08).

Berdasar pada temuan baru tersebut kini jumlah total kasus di Pacitan menjadi 58 kasus, 2 diantaranya meninggal dunia, 46 kasus sembuh, 10 dirawat meliputi 7 di Wisma Atlet dan 3 di rumah sakit di Yogyakarta. “Penambahan tersebut membuat angka kesembuhan kita menurun menjadi 79,3 persen,” terang Rachmad.

Pemerintah bersama satgas selanjutnya kembali akan memperketat 3T (Tracing, Testing dan Treatment) di instansi yang menjadi epidemi cluster lokal tersebut. Sehingga tidak terjadi penambahan kasus baru yang dapat merugikan semua orang.

Pemerintah hingga saat ini tetap berharap masyarakat untuk membuka diri supaya benar-benar membudayakan protokol kesehatan melalui langkah 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak), meski stay at home juga menjadi penyempurna menghadapi pageblug ini.

“Kita tahu media mainstream sering mengabarkan vaksin untuk covid-19, namun di samping vaksin disiplin tetap lebih baik, vaksin obat masih butuh waktu supaya dapat digunakan kepada masyarakat,” tambah Dia. (budi/anj/alAzim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Keren; Sentra Kuliner Minulyo Jadi Pionir Kuliner Tangguh

Julian Tondo, Ketua Paguyuban Pasar Minulyo bersama seluruh pedagang lain tentu merasa bangga, karena dinobatkan menjadi pelopor terhadap penerapan protokol kesehatan di lingkup kuliner.

Hal itu disampaikannya saat Launching Kuliner Tangguh Semeru oleh Bupati sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan Indartato, Sabtu malam (01/08) di Sentra Kuliner Minulyo. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami berharap bimbingannya tiap 2 hari sekali mungkin mensosialisasikan protokol kesehatan kepada pembeli maupun ke pedagang,” ujar Tondo

Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan, perlu adanya satu kebersamaan dalam menghadapi pandemi ini, itu karena ekonomi harus kembali berjalan tanpa jatuhnya korban. “Kebutuhan faceshield bagi pedagang yang belum menerima bisa kita upayakan,” kata Kapolres.

Sementara Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol Nuri Wahyudi masih dalam kesempatan yang sama menambahi, launching bukan sekedar upaya untuk mengejar nama, namun benar-benar upaya nyata dari dalam diri terhadap Adaptasi Kebiasaan Batu (AKB). “Sudah lama saya tidak kesini, sekarang kok banyak berubah. Menjadi indah sekali cocok untuk akhir pekan dengan dilandasi disiplin yang menjadi prioritas,” ungkap Nuri.

Sebagai kepala daerah, Bupati dalam kesempatan itu mengungkapkan kebanggaannya terhadap inovasi yang dilakukan pemuda dan seluruh warga masyarakat Pacitan tersebut. Lantaran di kota lain ia pastikan belum ada yang mampu membuat terobosan semacam ini. ” Ini harus dicontoh oleh yang lain, termasuk pedagang yang tidak masuk dalam komunitas. Dan upaya seperti ini gratis tanpa biaya,” katanya. (Budi/anj/alAzim/rch/Tika/

Cluster Sudimoro Tambah 1 positif

Penambahan kasus positif covid-19 kembali terjadi di hari pertama perayaan Idul Qurban. Rachmad Dwiyanto, Jubir Penanganan Covid-19  mengumumkan secara resmi penambahan tersebut, sore ini di Ruang PPID, Diskominfo Pacitan (31/07).

Penambahan tersebut merupakan transmisi dari cluster Sudimoro. Hal tersebut diketahui setelah satgas menerima Laporan dari Jogjakarta Internasional Hospital (JIH). “Hasil ini baru diketahui barusan, karena kelompok Perusahaan Itu memang melakukan tes Swab  di Yogyakarta.” Kata Jubir.

Meski demikian Jubir tak henti mewanti-wanti warga Pacitan untuk senantiasa menjaga kedisiplinan dan selalu waspada, lantaran di sekitar masih terdapat pasien terkonfirmasi, terlebih kembali dibukanya beberapa destinasi wisata di Kabupaten Pacitan.

Sehingga program 3M, yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak harus benar-benar dilakukan. Pada kesempatan itu Jubir mewakili Gugus Tugas juga menyampaikan permohonan maaf atas bertambah kasus baru tersebut.

Penambahan kasus ini membuat jumlah keseluruhan menjadi 56 kasus, 2 diantaranya meninggal dunia, 46 yang lain berhasil sembuh dan 8 kasus masih dirawat di Wisma Atlet. (budi/AlalAzim/rch/tika/DiskominfoPacitan.