Harus Bersatu dan Bersinergi di Tengah Pandemi

Pasti ada alasan kenapa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membingkai kunjungan kerjanya ke Pacitan dengan Gowes bareng keliling Kota Pacitan di akhir pekan yang cerah minggu (18/10), usai lawatannya ke Kota Trenggalek hari sebelumnya.

Berbagai dukungan pemprov dikucurkan melalui tangan Gubernur. Kali ini, melalui wadah sinergi antar instansi vertikal, pemprov sebagai jembatan dan Pemda Pacitan sebagai objek. “Semua (Perbankan, OJK, BPS, BPN) menyatu mendeliver bantuan keuangan,” kata Khofifah.

Di tengah pandemi covid-19 yang masih sepenuhnya belum terkendali ia berharap berbagai terobosan baru harus diinisiasi, sehingga pintu-pintu peluang dapat terbuka sepenuhnya untuk kembali menggeliatkan perekonomian di Pacitan.

Sementara ia merasa bangga terhadap UMKM di Pacitan yang masuk dalam promo Bank Indonesia bekerjasama dengan para diaspora di 3 Negara sekaligus yakni, Qatar, Afrika Selatan dan Mesir. Tidak lama lagi produk UMKM Pacitan bersama 5 Kabupaten dan kota terpilih akan merasakan dampaknya. “Bupati harus mengawal produktivitas masyarakat,” harap Gubernur.

Pada kesempatan tersebut Khofifah juga berkesempatan menyerahkan 5370 sertifikat tanah kepada lahan bidang masyarakat maupun desa supaya produktivitas di sektor pertanian tercapai. Sedang sisanya 200 ribu sertifikat yang belum diserahkan akan diproses secepatnya.

Sementara upaya melonggarkan tanggungan masyarakat di perbankan dari dukungan OJK mencapai 120 Triliun, ini tentu untuk seluruh masyarakat Jatim. Restrukturisasi tersebut diharap akan meringankan beban warga selama pandemi ini.

Usai menyerahkan bantuan program, Khofifah tampaknya tidak sabar dengan agenda terakhirnya untuk mengarungi Amazonnya Indonesia, dimana lagi kalau bukan di Kali Maron. Ia percaya kunjungannya bersama jajaran pejabat lingkup Jatim kali ini menjadi sarana promosi yang akan mempengaruhi calon wisatawan. “Pacitan harus berkoordinasi dengan Yogyakarta,” sambungnya menyikapi pariwisata.

Sepanjang perjalanan gowes, mantan Menteri Sosial RI ke-27 tersebut menyapa warga Pacitan dengan santun sembari menyerahkan bantuan paket masker dan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan di halaman Pasar Minulyo.

Gowes dilanjutkan menilik proses pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY ANI di Jalur Lintas Selatan (JLS) Pacitan, dilanjutkan melihat langsung hasil UMKM di Plut Pacitan serta mampir di Stasiun Radio Grindulu FM untuk menyapa langsung warga Pacitan.

Menyikapi masalah covid-19, ia berharap capaian Kabupaten Pacitan yang berpredikat sebagai Kabupaten dengan penularan terendah se-Jatim harus terus dipertahankan, baik oleh pemerintah maupun masyarakatnya. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak).

Berikut daftar Penyaluran bantuan Pemprov Jatim oleh Gubernur di Kabupaten Pacitan. 1 Penyerahan simbolis sertifikat program strategis nasional, instansi pemerintah dan keagamaan di Pacitan. 2 Bantuan langsung tunai dana desa, badan permodalan Bumdes dan bantuan masker untuk pendamping desa. 3 Bantuan sosial beras bagi KPM dan PKH. 4 Bantuan kredit program dana bergulir dan PEN dari Bank Jatim dan kredit program dana bergulir dan PKPJ dari Bank UMKM. 5 Simbolis penyaluran KUR, KUR Super Mikro dari Bank BRI. 6 Simbolis penyaluran KUR dan kredit PEN dari Bank Mandiri. 7 Bantuan subsidi upah dan penerima manfaat program BPJS ketenagakerjaan. (bd/anj/zaq/wan31/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan)

Rumah Kreatif; Inovasi Baru Tingkatkan UKM Dan UMKN

Dewasa ini peran Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sungguh memberi dampak nyata pada laju perekonomian, di Kabupaten Pacitan setidaknya tercatat lebih dari 23 ribu dengan berbagai macam bidang usaha dan kualitas.

Bupati Pacitan Indartato saat meresmikan Rumah Kreatif BUMN pagi ini (21/10) teringat, dari seluruh warga Pacitan 14 persen diantaranya masih hidup dibawah garis kemiskinan. Menjadi sangat berharap Rumah Kreatif yang berada di PLN Rayon Pacitan ini benar-benar membantu PR pemerintah tersebut.

“Rumah Kreatif harus menekan angka miskin di Pacitan,” kata Indartato. Sehingga UKM dan UMKN tersebut benar-benar seluruhnya berdaya dari segi kualitas, kapasitas maupun kapabilitasnya.

Bukan satu kebetulan, kehadiran BUMN pada ranah tersebut merupakan wujud pemerintah untuk mendukung PR tersebut, Rasyid Naja sebagai Senior General Affair PLN UID Jawa Timur pada kesempatan yang sama mengatakan Rumah Kreatif ini hadir juga sebagai wadah para pelaku UKM dan UMKM untuk belajar, selain itu juga menyiapkan data yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung usaha. “Mereka para pelaku juga kami arahkan ke mode digital untuk mendukung era Industeri 4.1,” kata Rasyid. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).