Potensi ancaman bencana geologi dan meteorologi di wilayah pesisir selatan Jawa Timur terus diantisipasi. Salah satunya melalui kegiatan Ekspedisi Sapa Destana Wilayah Pesisir Jawa Timur yang dimulai di Kabupaten Pacitan, tepatnya di Desa Kembang, Kecamatan Pacitan.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 27 desa pesisir di wilayah Kabupaten Pacitan dan dihadiri langsung Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Budi Santosa.
Dalam sambutannya, Budi mengungkapkan upaya meningkatkan kapasitas masyarakat melalui Destana merupakan salah satu pilihan yang tepat saat menghadapi bencana.
“Desa tangguh merupakan upaya antisipasi bencana melalui pemberdayaan masyarakat,’’ kata Kalaksa, kemarin (28/11).
Sementara untuk pengurangan risiko bencana, point terbaik justru menempatkan masyarakat sebagai subjek atau pelaku utama kegiatan. Sehingga lahirlah kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan kebencanaan.
Sapa Desa kali ini juga dirangkaikan dengan Launching Watu Mejo Mangrove Park dan Penanaman Mangrove di Dusun Kiteran Desa Kembang. Lokasi tersebut dipilih lantaran menjadi lokasi terparah banjir 2017 dan menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana) pertama di Kabupaten Pacitan.
Penanaman mangrove yang nantinya menjadi hutan bakau merupakan langkah mitigasi struktural, untuk pencegahan dan konservasi di wilayah pesisir dan penghijauan, mencegah abrasi, penahan ombak besar sekaligus bisa digunakan sebagai wadah edukasi wisata di wilayah pesisir.
Langkah yang dilakukan BPBD Kabupaten Pacitan tersebut tentu seirama dengan visi Bupati Pacitan, yakni masyarakat yang sejahtera dan bahagia melalui pemahaman dilini kebencanaan.
“Sesuai arahan Bupati melalui BPBD Pacitan, kita perlu mereview kembali kepada desa wilayah pesisir di Kabupaten Pacitan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bencana walaupun bencana itu tidak diharapkan” kata Kalaksa BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo di kesempatan yang sama.
Setidaknya ada 4 titik yang menjadi perhatian BPBD Pacitan dalam konservasi hutan bakau di pesisir selatan Pacitan. Diantaranya Pantai Pancer, Sidomulyo, Hadiwarno dan Pantai Watukarung. Untuk itu BPBD akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan pemerintah atas.
“Bicara soal kebencanaan, tentu kami tidak dapat melaksanakannya sendiri, semua unsur yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi, media dan masyarakat harus berkolaborasi bersama,” pungkas Didik. (BPBD Pacitan/DiskominfoPacitan)
WhatsApp chat