BEREMPATI: Bupati Indartato saat mendatangi korban bencana beberapa waktu lalu. (Foto: Humas Pemkab)

Pacitan – Perayaan pergantian tahun di Pacitan dipastikan jauh dari ingar bingar kemeriahan. Pemkab setempat mengimbau semua bentuk pesta pora ditiadakan. Ini menyusul musibah banjir dan longsor yang melanda kawasan tersebut lebih dari sebulan lalu.

“Mari kita semua berempati kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” tutur Bupati Indartato berbincang Minggu (31/12).

Diakui Pak In, bencana yang melanda menyisakan dampak cukup serius. Tak terkecuali sektor wisata yang merupakan andalan Kota 1001 Gua. Di sisi lain momen tahun baru seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menggenjot kunjungan wisatawan.

Hanya saja, lanjut Indartato, saat ini pihaknya memilih pendekatan spiritual untuk merenungkan makna kedatangan tahun baru. Di saat istimewa ini pula dirinya mengajak warga lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Imbauan melakukan doa bersama tersebut bahkan dilayangkan melalui surat resmi hingga tingkat desa.

“Sudah kita kirim (surat resmi) sampai Pak Camat dan Pak Kades. Di malam tahun baru saya juga tidak kemana-mana kecuali istighosah di pendopo,” papar bupati.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Endang Surjasri menjelaskan trauma wisatawan untuk datang ke Pacitan belum sepenuhnya hilang, namun dirinya yakin hal itu tak berlangsung lama. Mantan Kabag Humas ini pun memastikan obyek wisata yang ada aman dikunjungi.

Upaya memulihkan citra positif kepariwisataan pascabencana, lanjut Endang, gencar dilakukan melalui berbagai media. Seperti klip video, situs internet, media sosial, maupun blog. Bahkan Bupati Indartato tak segan datang sendiri ke sejumlah obyek wisata untuk meyakinkan berwisata ke Pacitan aman.

“Jadi nggak perlu ragu. Silakan datang ke Pacitan,” katanya. (PS/PS)

WhatsApp chat