Idealnya bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah upaya untuk Pemberdayaan masyarakat. Karena pemberdayaan masyarakat memberikan ruang bagi pengembangan kemampuan manusia yang beragam dimana satu sama lain akan saling melengkapi. Ini bertujuan untuk mendorong masyarakat utamanya masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan secara kolektif terlibat dalam proses pengambilan keputusan termasuk menanggulangi kondisi kekurangan yang mereka hadapi. Keberdayaan masyarakat ditandai dengan semakin bertambahnya kesempatan kerja yang diciptakan sendiri oleh masyarakat secara kolektif dan pada gilirannya akan memberikan tambahan penghasilan, meringankan beban konsumsi serta meningkatkan nilai aset masyarakat. Pun dengan yang dirasakan Kelompok Penerima manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Desa Losari, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan.

**************

Siang tak begitu terik, Mesinah (67) nampak tertatih menggendong rumput dipunggungnya yang renta. Aktifitas merumput itu dilakukannya setiap hari disekitar ladang tak jauh dari rumahnya. Wajahnya begitu sumringah, penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) tahun 2021 itu kini bisa gemuyu, karena kambing piaran yang dimilikinya telah beranak pinak.

“Ini hasil giliran arisan kelompok penerima BLT DD tahun 2021, sekarang sudah beranak,” ungkap Mesinah.

Pemanfaatan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Losari, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan ini patut di acungi jempol. Pasalnya, Bantuan sosial (Bansos) yang bersumber dari Dana Desa ( DD) tersebut oleh Kelompok Penerima Manfaat (KPM) dibelikan kambing.

Inisiator program tersebut adalah Feri Nurwanto, Kepala Dusun (Kasun) Pakel, Desa Losari. ” Awalnya kami hanya memberikan arahan terkait uang BLT tersebut agar bermanfaat, jadi tidak hanya sekedar mendapatkan, tapi yang kami mau itu bisa ada dampak lain. Akhirnya kami memberikan inisiatif kepada 10 penerima, bagaimana kalau dari uang BLT yang jumlahnya tiga ratus ribu tersebut diambil seratus ribu per orang untuk dibelikan kambing, kemudian nanti sistemnya diundi secara bergantian,” kata Feri Nurwanto, Selasa (09/9).

Gayung bersambut, sejak diterapkan sistem itu saat ini kambing yang dibeli dari Bansos BLT telah menampakkan hasil. ” Allhamdullilah, masyarakat yang menerima bantuan tersebut menuruti ide kami dan saat ini terbukti hasilnya, sudah ada yang jadi 4 ekor bahkan ada yang lebih,” beber Kasun Pakel.

Salah satu warga Dusun Pakel, Paikan (60), sangat berterimakasih atas ide Kasunnya tersebut, sebab kini sejumlah warga bisa memiliki kambing dari Bansos BLT tersebut. ” Mungkin kalau pak Kasun tidak memberikan ide seperti itu uang bantuan BLT hanya akan habis tanpa hasil positif, Allhamdullilah kami di sini mengikuti ide beliau dan bisa memiliki kambing. Malah saat ini sudah ada yang menjadi 3 dan 4 ekor,” ungkapnya.

Winardi, Pejabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Losari, sangat mengapresiasi inovasi Kasun Pakel. dirinya berharap program tersebut bisa ditiru oleh wilayah lain.” Ini cukup fantastis, dimana inisiatif pak Kasun benar-benar bermanfaat dan bisa juga sebagai langkah pengentasan kemiskinan baik di desa Losari maupun di kabupaten Pacitan,” jelasnya. (Pemkab Pacitan)

WhatsApp chat