Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berharap upacara adat Ceprotan Desa Sekar Kecamatan Donorojo menjadi salah satu ikon pariwisata Pacitan. Tidak hanya itu, kebudayaan lokal yang digelar dalam rangka bersih desa tersebut nantinya dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pacitan.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Pacitan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas penyelenggaraan kegiatan upacara ceprotan, semoga dengan diadakannya bersih desa ini akan menjadi suatu budaya yang akan terus mengakar dalam masyarakat kita,” ungkap Bupati saat membuka secara resmi Upacara Adat Ceprotan di Desa Sekar Donorojo, Senin (13/06/2022).
Menurutnya, tradisi ini merupakan kegiatan yang positif sebagai wujud pelestarian budaya menjaga silaturahmi serta sarana untuk melekatkan hubungan antara warga desa. Saling menumbuhkan jiwa sosial dan rasa gotong-royong sehingga tercipta kondisi lingkungan masyarakat yang aman tentram.
Tradisi Ceprotan dalam pelaksanaannya merupakan kegiatan bersih desa untuk mengenang Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun yang menurut keyakinan masyarakat setempat berperan penting dalam terbentuknya Desa Sekar.
“Tradisi ceprotan adalah murni dari nenek moyang kita, itu adalah asal usul jadinya Desa Sekar,” terang Kades Sekar Miswandi.
Upacara adat ceprotan tidak terjadi begitu saja. Namun, ada historis serta budaya yang masih dipegang teguh masyarakat Desa Sekar. Budaya Ceprotan sangat unik karena ada tradisi melempar kelapa muda (cengkir). Upacara adat bersih desa ceprotan dilaksanakan setahun sekali setiap bulan Longkang penanggalan Jawa tepatnya pada hari Senin Kliwon. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

WhatsApp chat