Berita terbaru

Pacitan Kembali Raih Penghargaan STBM Awards 2021

Kabupaten Pacitan kembali meraih penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Berkelanjutan Awards 2021 dari kementerian Kesehatan RI. Pengumuman penghargaan disiarkan langsung Kementerian Kesehatan RI melalui daring saat peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia, Jumat (15/10).
Bagi Kabupaten Pacitan penghargaan ini bukanlah pertama kalinya. Sejak pertama kali Anugerah STBM Awards ini digelar di tahun 2018, Kabupaten berjuluk Paradise of Java ini selalu menyabet prestasi dengan kategori berbeda.
Penghargaan pertama dengan kategori kabupaten ODF berlanjut ditahun kedua dengan kategori sanitarian terbaik.
Tahun 2020 Kabupaten Pacitan kembali meraih penghargaan dengan kategori Kepala Desa terbaik, natural leader terbaik dan STBM berkelanjutan kategori Demand Creation. Penghargaan Tahun 2021 kian mempertegas prestasi Kabupaten Pacitan setelah kembali meraih penghargaan STBM berkelanjutan dengan kategori Demand.
STBM sendiri merupakan sebuah upaya membangun lingkungan sehat. STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higien maupun sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Sesuai Permenkes No. 3 Tahun 2014, ada 5 pilar STBM meliputi: Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), Pengamanan Sampah Rumah Tangga dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

Satpol PP Jatim Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Bagi Satlinmas

Bak traller film Grenland, yang menggambarkan kepanikan warga masyarakat Florida  akibat jatuhnya komet Clarke yang meratakan seluruh kota. Suasana mencekam juga dialami warga Desa Gembong, Kecamatan Arjosari.

Kepanikan dan teriakan minta tolong terdengar gaduh.  Sebuah rumah dilereng perbukitan longsor dan rata dengan tanah. Tak berselang asap pekat membumbung membakar sisa-sisa puing rumah. Tak sampai disitu, Sungai Grindulu yang melintasi Desa Gembong juga meluap. Mengakibatkan seluruh wilayah terendam.

Dengan peralatan seadannya, warga bersama anggota Satlinmas bersama TNI/Polri bahu membahu melakukan pertolongan dan evakuasi.

Sejurus kemudian, ratusan warga berlarian menuju titik kumpul yang disiapkan oleh pemerintah desa.

Itulah skenario simulasi mitigasi bencana yang dihelat Satpol PP Provinsi Jatim. Kegiatan itu sendiri melibatkan seluruh potensi yang ada. Baik unsur Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) maupun warga.

Kasatpol PP Provinsi Jawa Timur, Hadi Wawan Guntoro usai menyaksikan simulasi mengatakan pentingnya pemberdayaan dalam penanganan kebencanaan.

“Pemberdayaan terhadap unsur Linmas merupakan sebuah kewajiban. Terlebih merekalah garda terdepan yang paling menguasai persoalan masyarakat,”ungkap Hadi, Kamis (14/10) .

Untuk itu, lanjut Hadi, upaya peningkatan kapasitas melalui simulasi mitigasi bencana mutlak dilakukan. “Satlinmas yang lebih tahu kerawanan wilayahnya. Maka mereka harus juga dibekali pemahaman apa yang harus dilakukan (saat bencana),” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji menggaris bawahi pentingnya peran Satlinmas di masa pandemi. Dia berharap para personel di jajaran desa dapat diberdayakan untuk percepatan penuntasan vaksinasi.

Dikatakan Bupati Aji, penguasaan wilayah oleh Satlinmas diyakini dapat membantu pemerintah dalam pemberian vaksin. Hal ini terutama berkaitan dengan penentuan warga yang menjadi sasaran vaksinasi.

“Saya harapkan Satlinmas bisa membantu sekaligus bekerjasama dengan unsur lain. Seperti puskesmas, kecamatan, juga polsek dan koramil dalam rangka percepatan vaksinasi,” pungkasnya. (Diskominfo Pacitan)

OPD Harus Aktif Bermedia Sosial

Tak bisa dipungkiri, masyarakat zaman sekarang adalah masyarakat yang haus akan informasi, terlebih informasi mengenai kegiatan pemerintahan. Untuk itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus memiliki akun media sosial (Medsos) agar tidak ketinggalan informasi serta responsif terhadap aspirasi yang muncul di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat membuka pelatihan pengelolaan media sosial bagi perangkat OPD yang digelar oleh DInas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan bertajuk #InstameetOPD di gedung Karya Dharma Pacitan, Kamis(14/10/2021).

“Saya yakin, masyarakat kita sudah sangat akrap dengan media sosial, untuk itu setiap OPD harus memiliki akun medsos dan aktif digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas,” tukasnya.

Memang, kata Bupati, saat ini Pacitan sudah memiliki website Wadule Pacitan untuk menampung semua keluhan dan aspirasi dari masyarakat Pacitan. Namun hal itu dinilainya masih kurang maksimal menyaring berbagai keluhan masyarakat.

“Kalau kita berbicara kecepatan dan lebih memasyarakat, yang paling umum, yang paling dipahami masyarakat Pacitan itu medsos, yang pertama grup WhatsApp dan yang kedua Medsos, dengan setiap OPD mempunyai medsos, monggo nanti sistemnya dibantu Kominfo, sehingga aspirasi di Wadule Pacitan itu bisa lebih cepat tersampaikan, kita pun bisa menjawab segala keluhan dan aspirasi masyarakat Pacitan,”jelasnya.

Bupati Aji juga berharap, selain memiliki akun, setiap OPD harus memiliki admin media sosial yang siap menjawab pertanyaan serta saran maupun kritik dari masyarakat umum.

“Jangan sampai OPD dinilai kurang responsif dan kurang komunikatif. Setiap OPD harus memiliki admin media sosial yang siap menjawab pertanyaan serta saran maupun ktitik dari masyarakat umum,” ujarnya.

Bupati juga mengimbau dan mewanti-wanti kepada OPD yang hadir yang belum memiliki media sosial untuk segera membuatnya dan rutin mengisi terkait dengan kegiatan OPD.

“Saya akan pantau pergerakan setiap minggunya, Silakan yang belum memiliki akun baik facebook, instagram maupun twitter untuk segera membuat dan aktif mengisinya. Saya yakin akun-akun pemerintah akan cepat diikuti oleh masyarakat karena mereka ingin tahu apa yang kita perbuat,” himbaunya.

Selain itu, hal lain yang mendasari mengapa setiap OPD di Pacitan mengaktifkan medsos, kata Bupati, adalah dalam visi dan misi Kabupaten Pacitan ada sejumlah titik fokus, yaitu infrastruktur,kemudian perkenomian, dan perekonomian ini daya ungkitnya adalah pariwisata, satu lagi tentang pertanian, tentang agriculture, yang keempat tentang reformasi birokrasi.

“Nah, dalam pencapaian visi misi tadi yang 7 priotirtas harapan saya disitulah peran panjenegan dengan medsos mengabarkan kepada masyarakat, maka yang akan terjadi, bisa jadi bahwa ketika sebentar lagi ada pembahasan APBD 2022 disitu akan kelihatan jelas, saya pun akan memantau dengan mudah, yang cepat, dinas mana yang programnya yang selaras dengan visi misi dan RPJMD 2021-2026 itu,”paparnya.

Bupati berharap, dengan setiap OPD mengaktifkan media sosialnya, harapannya hal itu menjadi rutinitas di dinas nya masing-masing.

“Jadi semuanya nyengkuyung prioritas yang kita sepakati. (Media sosial) inimenjadi alat komunikasi, juga menjadi alat kampanye yang sangat efektif,misalkan untuk kampanye sosial, pendidikan, pariwisata, UMKM,”pungkasnya. (Diskominfo Pacitan)

Maturnuwun Dukcapil Brebes

Terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Brebes, melalui Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil telah sudi datang ke Kabupaten Pacitan untuk belajar bersama dalam rangka melayani masyarakat.

Kunjungan study yg dilakukan oleh Dukcapil Kab. Brebes pada hari ini, 13 Oktober 2021 karena ketertarikan & keingin tahuan Dispendukcapil Brebes mengenai Layanan Administrasi kependudukan Berbasis Kewenangan Desa (LABKD) yg diterapkan di Dukcapil Kab. Pacitan.

Lahirnya LABKD dilatarbelakangi karena masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki adminduk dikarenakan ketidakmampuan untuk mengurus adminduk, masih kurang pahamnya pentingnya kepemilikan adminduk, adanya anggapan mengurus adminduk itu sulit & biaya mahal, serta karena faktor geografis yg ada di Kab. Pacitan. Dengan adanya LABKD di Kab. Pacitan dapat memberikan kemudahan pelayanan adminduk yang lebih dekat dan mudah, memfasilitasi pembaharuan dan penyelarasan data kependudukan di desa, serta menggerakkan sumber daya yang ada di desa untuk meningkatkan pelayanan adminduk di desa.

Selain mengunjungi Kantor Dukcapil Kab. Pacitan, Dukcapil Kab. Brebes juga mengunjungi salah satu desa yang telah menerapkan LABKD yaitu Desa Nanggungan, disana mereka menyaksikan langsung bagaimana proses pelayanan adminduk yang dilakukan oleh Desa Nanggungan.

Dukcapil Kab. Brebes mengungkapkan bahwasanya inovasi LABKD ini menginspirasi mereka untuk dapat membuat inovasi-inovasi yang memudahkan untuk membantu proses Adminduk yg mudah, murah, cepat dan aman untuk diterapkan di Kabupaten Brebes. (Dispendukcapil Pacitan)

Pantau Proyek Revitalisasi Pasar Ngadirojo

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, keberadaan pasar tradisional sebagai salah satu pusat penggerak roda perekonomian masyarakat serta tempat terjadinya interaksi sosial semakin tergerus dengan semakin menjamurnya pasar modern yang mudah, bersih dan nyaman.
Menjawab tantangan tersebut, sekaligus menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pacitan melaksanakan kegiatan revitalisasi pasar daerah di Pasar Ngadirojo. Adapun dana yang digunakan dalam kegiatan Revitalisasi Pasar bersumber dari dana tugas pembantuan Kementerian Perdagangan.
“Proyek revitalisasi pasar Ngadirojo diperkirakan selesai pembangunannya sekitar 2 pekan sebelum tahun baru, di mana pasar yang dibangun nantinya memiliki 1 lantai, dilengkapi dengan fasilitas umum,” kata Heru Sukresno, Kepala Disperindag Pacitan saat memantau proyek revitalisasi pasar Ngadirojo, Rabu (13/10).
Revitalisasi pasar diharapkan dapat semakin membangkitkan semangat masyarakat untuk berjualan dan berbelanja di pasar daerah yang memiliki bangunan yang bagus, tertata, bersih dan tentu nyaman.
Selain memantau, Disperindag juga melaksanakan monitoring harga di Pasar Ngadirojo. Disperindag memiliki tugas dan fungsi untuk mengendalikan ketersediaan bahan pokok dan bahan penting lainnya dengan jumlah yang memadai, mutu yang baik serta harga yang terjangkau.
“Dari hasil monitoring kami, harga sebagian besar kebutuhan pokok dan kebutuhan penting lainnya masih stabil, kecuali minyak yang mengalami sedikit kenaikan harga. Diperkirakan harga akan stabil sampai menjelang akhir tahun. Sekalipun ada kenaikan harga bahan pokok, tentunya akan tetap terjangkau bagi masyarakat. Selain itu akan ada pula operasi pasar maupun bazaar,” tambah Heru Sukresno.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di pasar daerah, untuk tetap patuhi protokol kesehatan serta patuhi retribusi pasar, karena retribusi tersebut akan digunakan untuk membangun pasar yang manfaatnya bisa dirasakan bersama. (DisperindagPacitan/DiskominfoPacitan).