Berita terbaru

RPJMD Pacitan; 7 Prioritas Bupati dan Wakil, Angka 7 Simbol Pertolongan Tuhan

Setidaknya, tercatat tujuh sasaran Prioritas pembangunan baik fisik maupun non fisik Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji), beserta Wakilnya Gagarin di masa pengabdiannya sampai tahun 2024 nanti. Kembali disampaikan dalam wadah Konsultasi Publik, Rencana Awal Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan, Hari ini (28/04).
Pembangunan dan pembenahan infrastruktur menjadi poros utama, dilanjutkan masalah kemiskinan yang menguat karena wabah Covid-19, sektor pendidikan, kesehatan, sosial budaya, perekonomian dan birokrasi pemerintahan.
Menariknya angka Tujuh, dalam bahasa jawa berarti Pitu, mempunyai arti Pitulungan atau pertolongan. Ini menjadi harapan, 7 program kerja tersebut mendapat pertolongan Tuhan.
“Mohon dukungan dan peran aktif seluruh elemen untuk berpartisipasi dalam proses, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan,” kata Mas Aji usai agenda di gedung Karya Dharma.
Pada praktiknya tujuh fokus tersebut akan dibagi dalam tahun-tahun masa jabatan Bupati, ini terpaksa harus diterapkan lantaran keterbatasan anggaran yang dipunyai Pemda Pacitan.
Namun disamping itu, pengentasan kemiskinan tetap menjadi perhatian lebih Mas Aji, ia mengingat betul hanya selang waktu 6 bulan covid-19 melanda, penduduk miskin harus naik 2 digit. “Padahal mengentaskan 1 digit saja kata narasumber butuh waktu 2 sampai 3 tahun,” lanjutnya.
Tetapi menariknya Bupati enggan terperangkap oleh masalah refocusing anggaran, baginya memaksimalkan yang ada jauh lebih bermanfaat ketimbang berlarut-larut dalam keadaan refocusing. (bd/frd/ryt/dd/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Malam Perdana di Pendapa, Bupati Gelar Khotmil Al-Quran

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mulai menempati fasilitas yang disediakan oleh negara. Salah satunya rumah dinas bupati di Pendapa Kabupaten Pacitan.
Bersama sang istri, Efi Suraningsih dan Putrinya Pinayung Baskara Putri Azzahra, Aji mulai menempati rumah dinas pada Selasa (27/4) petang.
Pada malam perdana di rumah dinas Bupati, Aji menggelar sholawatan bersama para santri Pondok Pesantren Tremas Arjosari.
Lantunan Shalawat Nabi Agung Muhammad SAW menggema diseluruh sisi ruangan rumah dinas bupati di pendapa kabupaten.
Shalawat Nabi Muhammad ini sebagai pengetuk pintu pembuka untuk menempati rumah baru keluarga Indrata Nur Bayuaji.
Sebelum shalawatan, sore harinya digelar Khotmil Al-Quran, santunan anak yatim, buka bersama, shalat magrib dilanjutkan shalat taraweh berjamaah dan Manaqiban Syeh Abdul Qadir Jaelani serta Maulidulrosul SAW.
Mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19, kegiatan ini berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan.(Diskominfo)

Pimpinan pondok pesantren Tremas Gus Fuad memimpin doa dalam rangkaian kegiatan pindahan Bupati Indrata Nur Bayuaji di Pendopo Kabupaten Pacitan. (Foto : Idham Nugrahadi kastarapicture)

Sambangi OPD, Bupati dan Wakil Bupati Berharap  Periode Singkat Dapat Berjalan Optimal Untuk Melayani Masyarakat

Dihari pertama berdinas, Bupati dan Wakil Bupati Pacitan  Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin melakukan kunjungan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Beberapa lembaga layanan publik menjadi sasaran kunjungan pasangan kepala daerah hasil pilkada 2020 itu.
Diantaranya, Sekretariat Daerah, Diskominfo, Bappeda, LPPL  Radio Suara Pacitan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Bapenda, BPKAD,  Satpol PP, serta BKPPD. Tidak hanya itu, bupati yang baru sehari dilantik itu juga mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah raga dan yang terakhir mengunjungi Dinas Kesehatan.
Gebrakan ini semakin menarik lantaran Aji dan Gagarin memang tidak mematok program kerja, 100 hari pertama dan seterusnya. “Kita langsung action begitu saja, Intinya, periode ini Cuma sampai 2024 jadi harapan kami waktu yang singkat ini dapat dimanfaatkan secara optimal,” kata Mas Aji sapaan akrab Bupati.
Kunjungan bupati  dan wakil bupati ke lembaga layanan publik bukan tanpa alasan. Pelayanan umum menjadi perhatian karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Seperti Rumah Sakit Umum Daerah Pacitan, bupati berharap kualitas dan pelayanan semakin ditingkatkan. Sebagai fasilitas kesehatan milik pemerintah, RSUD dr. Darsono harus menjadi sentra pelayanan kesehatan yang mumpuni di Kabupaten Pacitan.
“Kita harus jujur bahwa perkembangan (RSUD dr. Darsono Pacitan) memang ada, dari sisi bangunan dan sebagainya InsyaAllah kita akan meningkatkan diri. Disisi lain kita akui juga masih ada kekurangan yang harus kita perbaiki,” lanjut Bupati.
Sementara itu Bupati sendiri ketika ditanya awak media mengaku belum ada evaluasi terhadap kunjungan singkatnya tersebut. Kunjungan atau pertemuan yang lebih serius dipastikan akan terjadwalkan untuk benar-benar memaksimalkan pengabdian singkat tersebut.
Di kesempatan yang sama Wakil Bupati Pacitan Gagarin menambahkan konsolidasi internal yang mereka lakukan itu dapat menjadi akselerasi masa kerja, sehingga harapan ketika kampanye yakni perbaikan di seluruh bidang dapat benar-benar terealisasi.
“Ternyata ada semangat untuk kemajuan pelayanan (kesehatan) ini terbukti dari waktu ke waktu ada peningkatan sarana dan prasarana, proses ini telah berjalan sehingga ada peningkatan akses layanan dan jangkauan kepada masyarakat,” tambah Wabup (27/04). (bd/frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan/HumasPacitan).

Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin Resmi Jabat Bupati dan Wakil Bupati Pacitan

14 Ramadhan 1442 Hijriyah atau 26 April 2021 menjadi hari bersejarah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan. Pemimpin baru hasil Pilkada Serentak 2020 resmi dilantik yakni Indrata Nur Bayuaji sebagai Bupati dan Gagarin sebagai Wakil Bupati Pacitan yang akan memimpin Paradise Of Java hingga 2024 nanti.
Prosesi pelantikan duet kepala daerah tersebut dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Pemprov Jatim, oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Senin (26/4).
Setelah diambil sumpah jabatan, Gubernur Jatim berkenan menyematkan tanda pangkat kepada mereka berdua.
Dalam sambutannya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada proses yang perlu butuh mentor. Yang dalam hal ini menurut Gubernur Khofifah adalah mantan Bupati Pacitan Indartato. “Selama ini Pacitan, banyak mendapat penghargaan. Karena mentornya ada di Pacitan. Mudah-mudahan tidak pindah,” kata Khofifah dengan nada canda.
Gubernur Khofifah juga mengajak bersama memberikan doa kepada pasangan calon yang baru dilantik. “Semoga diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam memimpin Kabupaten Pacitan, untuk mensejahterakan masyarakat,” lanjut Khofifah.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Jatim itu mengingatkan bahwa proses pemerintahan sudah berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada. Baik musrenbang kabupaten maupun provinsi. APBD juga sudah ditetapkan.
“Untuk itu apa yang sudah termaktub didalam musrenbang dan sudah diputuskan, yang mungkin pada Mei nanti akan dilaksanakan musrenbang nasional, agar keberlangsungan pembangunan untuk bisa dimaksimalkan,” pesannya.
Lain itu, Khofifah juga meminta adanya sinergitas secara vertikal. Karena seluruh materi didalam musrenbang kabupaten, itu akan merujuk pada keputusan-keputusan yang sudah dilaksanakan pada revisi di rencana kerja pemerintah (RKP). “RKP pemerintah pusat telah mengalami revisi. RKPD provinsi telah disesuaikan, RKPD kabupaten/kota juga sudah disesuaikan. Kemudian dirumuskan dalam musrenbang kabupaten dan provinsi.
Oleh karena itu, Ikhtiar selama ini perlu dilanjutkan, dikembangkan dan dipercepat pelaksanaannya,” pinta Khofifah.
Ada empat prioritas yang harus dilaksanakan. Satu diantaranya pembangunan infrastruktur di daerah. Utamanya setelah diresmikannya bendungan Tukul. “Pengembangan pariwisata harus dilakukan. Pemanfaatan irigasi, kemudian debit air yang bisa dimanfaatkan untuk sumber listrik misalnya,” terangnya.
Gubernur juga mengingatkan perlunya atensi terhadap musibah bencana alam. Saat ini yang telah dan perlu dimitigasi, yaitu gempa bumi, yang memungkinkan berdampak sampai ke Pacitan. “Kewaspadaan perlu dilaksanakan secara ganda. Sebab setiap terjadinya bencana akan berisiko penambahan kemiskinan. Indeks bencana sampai bertambah 80 persen kemiskinan,” jelasnya.
Gubernur juga mengingatkan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebab SDM ini, sangat penting untuk meningkatkan daya saing di berbagai sektor. “Ini bagian sangat penting,,” tandas Khofifah.
Sementara itu, momen bersejarah tersebut juga dapat diakses secara live streaming oleh seluruh masyarakat di akun resmi Pemkab Pacitan. Mengingat masih di situasi pandemi Covid-19 pelantikan tersebut tidak melibatkan banyak masa dan kerumunan, termasuk pejabat lingkup Pemkab Pacitan yang hanya mengikuti pelantikan ini melalui aplikasi zoom di Pendopo dan PD masing-masing.  (bd/frd/DiskominfoPacitan).

 

Berbagai Persiapan Jelang Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Sejumlah pegawai di lingkungan Gedung Negara Grahadi tengah mempersiapkan karpet merah di lokasi acara. (Foto: HumasPacitan)

Mendekati waktu acara prosesi peresmian dan pengangkatan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih kesibukan mulai terlihat di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Senin (26/4/2021).
Sejumlah pegawai terlihat tengah sibuk mempersiapkan karpet merah di halaman Gedung Negara Grahadi yang nantinya akan digunakan untuk jalan Bupati dan Wakil Bupati terpilih menuju ruangan prosesi.
Nampak juga Pasukan berpakaian PDUB, yang berasal dari Pemkab Pacitan juga tengah bersiap untuk melakukan pengawalan. “Tim pengawalaan sudah siap di tempat,” tukas Kabag Humas Pemkab Pacitan.
Sesuai Jadwal, rencananya prosesi pelantikan akan dimulai tepat pukul 16.00.
Sementara itu, berbagai persiapan tengah berlangsung di Pendopo Kabupaten Pacitan. Sesuai surat edaran yang di keluarkan oleh Sekretariat daerah, Para Pejabat OPD dilingkup pendopo dan sejumlah tokoh masyarakat akan mengikuti pelantikan secara daring melalui live streaming.
Pelaksanaan pelantikan secara daring ini juga dilakukan di lingkup kecamatan se Kabupaten Pacitan. (Diskominfo)

Sebelum pelantikan berlangsung, akan dilaksanakan kirab yang diikuti pasangan Calon bupati dan wakil bupati terpilih beserta istri, serta sepuluh aparatur sipil negara (ASN) alumni sekolah kedinasan dengan mengenakan pakaian dinas upacara besar (PDUB).

Persiapan juga tengah berlangsung di Pendopo Kabupaten Pacitan yang akan menggelar pelantikan secara daring lewat live streaming.