Berita terbaru

Bupati Serahkan Bantuan Sembako Baksos IPHI

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama Wakil Bupati Pacitan Gagarin secara simbolis menyerahkan penyaluran bantuan sembako program bhakti sosial Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Pacitan. Bantuan yang terkumpul dari kepedulian jamaah IPHI itu akan disalurkan kepada warga masyarakat terdampak pandemi covid 19.
“Semoga bantuan ini memberi keberkahan bagi yang membutuhkan serta menjadi ladang amal bagi yang membantu”, kata bupati, Sabtu (01/05).
Bupati sangat mengapresiasi upaya IPHI menggalang bantuan bersama anggota sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan. Terlebih dengan kondisi saat ini dimana serangan covid 19 masih melanda. Dampak dari pandemi ini sangat berdampak luas terutama ekonomi masyarakat. Bantuan ini lanjut bupati akan meringankan beban masyarakat yang kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Sementara, menurut Ketua IPHI Kabupaten Pacitan H. Arbangi, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dihimpun murni dari anggota IPHI. Untuk tahun ini terkumpul sebanyak 496 paket sembako yang akan disalurkan ke 4 perwakilan wilayah IPHI kecamatan. Yakni, Pringkuku, Pacitan, Nawangan dan Ngadirojo.
“Kegiatan ini semoga dapat menjembatani hubungan baik kami para jamaah IPHI dengan saudara saudara kita yang membutuhkan”, katanya.
Arbangi yakin potensi jamaah IPHI di kabupaten Pacitan sangat besar untuk menghimpun bantuan serupa. Namun, karena keterbatasan jangkauan belum semua jamaah IPHI terlibat dalam acara tersebut. Dia berharap kedepan kegiatan serupa dapat lebih ditingkatkan. (HumasPacitan/Diskominfo)

Bupati Resmikan 5 Program Kemakmuran Masjid Agung Pacitan

Masjid tidak hanya bagus secara fisik tetapi spiritnya juga harus berkembang baik dan bermanfaat untuk masyarakat luas. Harapan tersebut disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat meresmikan 5 program unggulan kemakmuran Masjid Agung Darul Falah (MADF), Jumat (30/4/2021).
“Jadi ini program yang sangat baik sekali, kami menyambut sangat positif, artinya masjid tidak hanya bagus secara fisiknya tetapi spiritnya juga berkembang dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat, terimakasih kami sampaikan khususnya kepada pengurus takmir Masjid Agung Darul Falah Pacitan,”kata Bupati Aji.
Lebih jauh Aji mengatakan, dengan di bukanya 5 program antara lain, Program Bina lansia, Program Masjid Ramah Anak/PROMARAK, UPZ-MADF Unit Pengumpul Zakat, BUMM (Badan Usaha Milik Masjid dan GERSUBJAM (Gerakan Subuh Berjamaah) akan semakin meningkatkan kualitas Masjid Agung Darul Falah.
“Mudah-mudahan program kemakmuran masjid ini senantiasa mendapatkan Ridho dari Allah SWT,” tutur Bupati Aji.
Turut hadir dalam kegiatan peluncuran lima program tersebut, Wakil Bupati Pacitan Gagarin dan Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono.
Sementara, Ketua takmir MADF Pacitan Wasi Prayitno menjelaskan lima program unggulan yang diluncurkan untuk kemakmuran masjid adalah unit pengumpul zakat (UPZ), Bina lansia, gerakan subuh berjamaah, program masjid ramah anak dan pendirian badan usaha milik masjid (BUMM).
“Kita harapkan dengan 5 program itu nanti MADF Pacitan bisa semakin makmur kedepannya, menjadi pusat kegiatan syiar keagamaan dan menjadi pusat rekreasi rohani,”kata pria yang juga Kepala Dinas perhubungan Kabupaten Pacitan itu.
Lebih lanjut, Wasi mengatakan pihaknya akan terus memakmurkan MADF Pacitan sehingga semakin membawa kemanfaatan bagi masyarakat. “Juga membawa dampak yang baik bagi masjid di Pacitan dan juga Indonesia,”tukasnya.
Secara khusus, Wasi mengatakan dalam kegiatan itu juga digelar doa bersama dan ucapan terimakasih kepada para tokoh yang turut berkontribusi membangun MADF Pacitan. (Diskominfo/Foto: HumasPacitan)

Jejak Kebaikan, Mbah Sikat Berbagi Cerita bersama Bupati

Siang baru menjelang, Sosoknya yang renta terlihat tegar menapaki kehidupan. Mbak Sikat, begitulah warga Dusun Kedung Grombyang, Desa Kedungbendo, Arjosari ini akrab disapa.
Diusiannya yang ke 81, tak ada kata mengeluh, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dirinya masih telaten memproduksi kolong sejenis jajanan ringan yang terbuat dari umbi ketela.
“Alhamdulillah, saget kepanggih pak Bupati,” seloroh Mbah Sikat.
Rasa haru itu begitu terpancar dari tatapan matanya, saat Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengajaknya berbincang, mendengar cerita kehidupan langsung dari Mbah Sikat.
“Saya hadir kesini merasa isin (malu). Setelah melihat dan mendengar langsung asli dari Mbah Sikat ternyata dengan usia yang sudah 81 tahun Alhamdulillah masih sehat dan beraktivitas,” kata bupati yang akrab disapa Aji.
Diungkapkan Aji, Nenek 4 anak dan 7 Cucu itu tetap menebar kebaikan meski dalam kondisi ekonomi yang kekurangan.
“Beliau ini juga memproduksi, berjualan kolong yang sebagian hasilnya juga diberikan pada masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Satu hal lain yang membuat Aji merasa bangga dengan Mbah Sikat adalah kepeduliannya terhadap fasilitas ibadah di wilayah setempat.
“Beliau ini juga mau merawat Mushola Al-Aidah, sangat luar biasa patut dicontoh dan beliau memang punya prinsip untuk tidak merepotkan orang lain,” tegas Aji.
Aji tak lupa menyampaikan terimakasih kepada masyarakat, pemeritah desa, kecamatan dan TNI Polri atas partisipasi dan kepeduliannya pada Mbah Sikat. Dia berharap jejak hidup Mbah Sikat ini bisa menginspirasi masyarakat luas.
Usai menemui wargannya, Rombongan bupati melanjutkan kegiatan meninjau beberapa infrastruktur. (Diskominfo/foto:HumasPacitan)

Jalin Sinergitas bersama, Bupati Silaturahmi dengan Instansi Vertikal

Bupati Indrata Nur Bayuaji didampingi Sekda Pacitan Heru Wiwoho saat bersilaturrahmi ke Kejari Pacitan Kamis (29/4) siang.

Setelah dua hari sebelumnya Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyambangi jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kali ini ia berkesempatan bersilaturrahmi dengan Kejaksaan Negeri Pacitan dan Kodim 0801.
Pria yang karib disapa Mas Aji itu mendatangi kantor Kejaksaan Pacitan ditemani Sekretaris Daerah (Sekda) Heru Wiwoho pada Kamis (29/4) siang. Silaturrahmi ini sebagai upaya membangun sinergitas dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Kunjungan saya (red – Bupati) bersama Sekda Pacitan Heru Wiwoho tak lain untuk bersilahturahmi, membangun sinergitas” ungkap Aji.
Hal senada disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan, Hendri Antoro. Menurutnya, sinergitas Kejaksaan dan Pemerintah Daerah penting dalam rangka membangun Pacitan yang lebih baik.
“Kami instansi vertikal, Lembaga hukum bukan hanya semata-mata sebagai penegak hukum saja, akan tetapi kita juga sudah di perintahkan oleh Jaksa Agung untuk berjalan bersama-sama dengan Bupati beserta jajaran OPD serta Birokrasi lainnya untuk membangun Daerah,” jelas Kajari.
Pihaknya terbuka untuk mendiskusikan berbagai hal bersama termasuk program-program kegiatan. “Jika Pemkab ada hal-hal yang akan di diskusikan silahkan, atau ada program-program kegiatan yang sesuai dengan porsi kami juga kami silahkan. Semua demi kemajuan dan membangun Daerah untuk Masyarakat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kajari berpesan agar dalam pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan sesuai aturan berlaku. Ia pun percaya bupati anyar bisa melaksanakan itu dengan penuh tanggung jawab.
“Kami berharap bisa mengelola anggaran dengan tertib dan baik sesuai penggunaannya. Selain itu bisa menciptakan kondisi masyarakat tertib pada hukum, dan saya percaya Bupati bisa melaksanakan itu semua. Maka itu kita Kejaksaan Negeri Pacitan siap bersinergi secara bersama untuk membangun Pacitan lebih baik,” tegas Hendri.
Usai berkunjung ke kantor Kejaksaan Pacitan, Aji menuju Markas Komando Militer 0801 Pacitan. Bupati yang dilantik pada 26 April lalu itu juga ingin menjalin silaturrahmi dengan para prajurit TNI.
Dalam waktu dekat, Bupati Pacitan ke 33 itu juga berencana bersilaturrahmi dengan instansi vertikal lainnya. (Diskominfo)

Bupati Indrata Nur Bayuaji didampingi Sekda Pacitan Heru Wiwoho saat bersilaturrahmi dengan Komandan Kodim 0801 Pacitan, Kamis (29/4) siang.

 

 

RPJMD Pacitan; 7 Prioritas Bupati dan Wakil, Angka 7 Simbol Pertolongan Tuhan

Setidaknya, tercatat tujuh sasaran Prioritas pembangunan baik fisik maupun non fisik Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji), beserta Wakilnya Gagarin di masa pengabdiannya sampai tahun 2024 nanti. Kembali disampaikan dalam wadah Konsultasi Publik, Rencana Awal Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan, Hari ini (28/04).
Pembangunan dan pembenahan infrastruktur menjadi poros utama, dilanjutkan masalah kemiskinan yang menguat karena wabah Covid-19, sektor pendidikan, kesehatan, sosial budaya, perekonomian dan birokrasi pemerintahan.
Menariknya angka Tujuh, dalam bahasa jawa berarti Pitu, mempunyai arti Pitulungan atau pertolongan. Ini menjadi harapan, 7 program kerja tersebut mendapat pertolongan Tuhan.
“Mohon dukungan dan peran aktif seluruh elemen untuk berpartisipasi dalam proses, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan,” kata Mas Aji usai agenda di gedung Karya Dharma.
Pada praktiknya tujuh fokus tersebut akan dibagi dalam tahun-tahun masa jabatan Bupati, ini terpaksa harus diterapkan lantaran keterbatasan anggaran yang dipunyai Pemda Pacitan.
Namun disamping itu, pengentasan kemiskinan tetap menjadi perhatian lebih Mas Aji, ia mengingat betul hanya selang waktu 6 bulan covid-19 melanda, penduduk miskin harus naik 2 digit. “Padahal mengentaskan 1 digit saja kata narasumber butuh waktu 2 sampai 3 tahun,” lanjutnya.
Tetapi menariknya Bupati enggan terperangkap oleh masalah refocusing anggaran, baginya memaksimalkan yang ada jauh lebih bermanfaat ketimbang berlarut-larut dalam keadaan refocusing. (bd/frd/ryt/dd/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).